DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS...

By Jessiee33_

67K 5.1K 742

[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA, BERI VOTE, KOMEN DAN JADILAH PEMBACA YANG BIJAK] Alsheila Eltheiera Alde... More

DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRL || Part 00.
DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRL || Part 01
DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRL || Part 02
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 03
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 04
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 05
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 06
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 07
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 08
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 09
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 010
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 011
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 012
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 013
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 014
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 015
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 016
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 017
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRl || Part 019
DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 020
DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 021
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 022
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 023
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 024
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 025
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 026
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 027
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 028
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 029
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 030
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 031
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 032
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 033
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 034
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 035
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 036
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 037
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 038
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 039
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 040
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 041
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 042
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 043
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 044
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 045
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 046
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 047
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL ||Part 048
DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 049
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 050
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 051
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 052
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 053
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 054
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 055
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 056
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 057
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 058
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 059
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 060
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 061
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 062
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 063
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 064
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 065
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 066
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 067
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 068
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 069
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 070 ( ENDING)

DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 018

928 97 23
By Jessiee33_

Happy Reading.

•••

Sheila yang berada di cafeteria dengan nasi goreng pedas yang ada di meja, dia memakan nasi goreng pedas itu dan menghiraukan Keyna yang ada di depannya. Sayatan yang ada di pergelangan tanganya sudah dia tutupi dengan perban putih, bahkan perban itu sedikit tertutupi oleh jaket jeansnya.

"Tangan lo kenapa?"pekik Keyna.

Sheila manatap Keyna tajam dan menendang tengkuk Keyna saat semua mahasiswa dan mahasiswi menatap mereka berdua.

"Shut up!"serkas Sheila.

Keyna menutup mulutnya menggunakan telapak tangan, dia menatap pergelangan tangan Sheila yang terdapat perban putih. Lalu Keyna menatap Sheila yang sedang memakan nasi goreng pedas.

"Tangan lo luka kenapa, Sheil?"tanya Keyna.

Sheila tidak menjawab, dia hanya diam dan tidak memperdulikan Keyna yang bertanya kepadanya. Sheila mengangkat bahunya acuh.

"Gue tanya Sheila,"ucap Keyna menggeram kesal.

Sheila mengangkat bahunya acuh, dia melirik Keyna sekilas dan melanjutkan makannya.

"Cuma luka kecil,"balas Sheila.

"Luka kecil your eyes? Itu tangan lo sampai di perban bego,"ucap Keyna menggeram kesal.

Sheila memutar bola matanya malas dan mendengus sinis, dia melirik sekilas pergelangan tangannya dengan tatapan datar.

"Lagian lo nggak sakit apa? Itu luka lo parah banget,"ucap Keyna.

Sheila hanya diam dan tidak mendengarkan ucapan Keyna. Dia tidak menjawab dan menatap datar Keyna sambil memutar bola matanya malas.

"Emang tangan lo itu kenapa?"tanya Keyna.

"Cuma ketusuk,"balas Sheila.

Keyna membulatkan matanya dan menatap pergelangan tangan Sheila dengan tatapan intens, dia menggeram kesal dan segera menatap wajah Sheila. Keyna mendengus sinis.

"Nggak usah lebay,"serkas Sheila manatap tajam Keyna yang ada di depannya.

Keyna mendengus sinis saat menatap wajah datar Sheila. Dia mengalihkan pandangannya ke arah lain, dia menatap mahasiswa yang masih menatap mereka berdua, lebih tepatnya menatap Sheila yang sedang makan. Keyna mendengus sinis.

Sheila melirik sekilas Keyna dan mahasiswa yang sedang menatap mereka berdua, tangannya mengambil earphone yang ada di saku jaketnya dan memasangkannya di telinganya.

"Mata lo semua mau gue tusuk pake pisau?"tawar Sheila sambil mengaduk cokelat panasnya dan tatapan yang tajam menghunus saat menatap semua mahasiswa yang sedang menatap.

Mahasiswa yang mendengarkan itu, segera mengalihkan pandangannya menatap ke arah lain dan tidak menatap wajah Sheila. Mereka semua bergidik ngeri saat mendengarkan suara serak Sheila.

Keyna menahan tawanya saat menatap semua cowok yang ada di kantin kampus saat mendengarkan ucapan Sheila. Bahkan Keyna di buat takut dengan suara serak dari Sheila.

"Mereka takut sama lo,"ucap Keyna terkekeh pelan.

Sheila hanya diam dan tidak mendengarkan ucapan Keyna, karena telinganya terdapat earphone hitam. Dia tidak peduli dengan dengusan kesal dari Keyna.

Keyna melepas earphone yang ada di telinga Sheila sambil mendengus sinis, dia meletakan earphone milik Sheila dan menatap Sheila.

"Gue lagi bicara sama lo Sheila,"ucap Keyna menggeram kesal.

"Oh. Apa?"

Sheila menaikan satu alisnya menatap wajah Keyna dengan tatapan datar, lalu dia memakan nasi goreng pedasnya sambil menatap Keyna yang ada di depannya.

"Nggak kepedesan lo? Itu cabainya banyak banget, gila,"ucap Keyna berdecak.

"Pertanyaan lo nggak penting,"balas Sheila.

"Sialan!"umpat Keyna kesal.

Sheila mengangkat bahunya acuh dan tatapannya menatap ke arah nasi goreng pedas yang dia makan, Sheila manatap datar itu dan tidak peduli dengan makanan pedas yang dia makan.

•••

Regza yang masuk ke dalam kantin dengan Alarick yang ada di sampingnya, dia melirik ke bangku yang ada di dekat jendela. Regza berjalan mendekat dan menatap tajam Keyna agar pergi dari sana.

Alarick yang melihat itu, hanya mengikuti arah pandang Regza yang tertuju pada meja kantin yang ada di dekat jendela.

Regza yang duduk di samping Sheila dan mengambil nasi goreng pedas milik Sheila. Dia meletakan nasi goreng itu di sampingnya.

Sheila menatap tajam Regza yang mengambil nasi goreng pedas miliknya, dia mendengus sinis. Sheila menggumpat pelan saat menatap wajah datar Regza.

"Lo apa-apaan sih kak?"sentak Sheila kesal.

"Pedes,"balas Regza singkat.

"Ya kalau manis kue bego,"bentak Sheila.

"Hm, yang manis elo,"ucap Regza santai.

Sheila membulatkan matanya dan menginjak kaki Regza dengan tatapan sinis saat menatap Regza. Sheila mendengus kesal saat nasi goreng pedasnya itu di buang oleh Regza.

"Kenapa lo buang bangsat?"bentak Sheila kesal.

"Pedes. Nggak baik buat perut,"balas Regza.

Sheila mendengus sinis dan memalingkan wajahnya ke arah lain, dia tidak menatap Regza yang ada di sampingnya. Sheila terlalu kesal dengan Regza saat ini.

Regza terkekeh pelan. Tangannya mengambil cokelat panas milik Sheila yang ada di meja dan memberikannya ke Sheila yang ada di sampingnya. Tatapannya melirik ke pergelangan tangan Sheila. Regza menarik tangan Sheila dan membuat Sheila tersentak.

Sheila manatap Regza yang ada di sampingnya dengan tatapan datar, dia mendengus sinis.

"Tangan lo kenapa?"tanya Regza.

"Jatuh,"balas Sheila singkat.

"Jatuh sampai di perban kaya gini?"tanya Regza. Sheila mengangguk pelan.

Sheila menyentak kasar tangan Regza yang memegang tangannya, dia mendengus sinis. Sheila menatap ke depan dengan tatapan datar dan menghiraukan Regza yang ada di sampingnya.

"Makan cupcakes punya gue,"tutur Regza.

Tangan Regza meletakan cupcakes cokelat di depan Sheila dengan tatapan datar saat menatap wajah Sheila dari arah samping.

"Nggak bosen lo makan cupcakes?"tanya Sheila.

"Nggak."

Sheila melirik Regza sekilas dan mengambil cupcakes cokelat yang ada di meja. Dia menatap intens cupcakes yang ada di tangannya dan memberikannya ke Regza.

"Nggak laper,"ucap Sheila menolak cupcakes dari Regza.

"Gue suapin pake pisau, mau?"tawar Regza.

"Gue robek mulut lo kalau gitu,"sentak Sheila kesal.

Regza mendengus kesal, dia mengambil cupcakes cokelat yang ada di meja dan mengarahkannya ke Sheila yang ada di sampingnya.

"Makan Sheila,"tutur Regza.

"Gue nggak suka cupcakes,"ucap Sheila.

Regza mendengus kesal, dia meletakan cupcakes cokelat di tangan Sheila yang ada di sampingnya. Regza menatap datar itu.

"Makan. Nggak akan bikin lo sakit,"ucap Regza.

Sheila mendengus dan memakan cupcakes yang di berikan oleh Regza dengan tatapan kesal. Dia mendengus sinis saat menatap wajah Regza yang ada di sampingnya.

Regza menggeleng dan mengacak-acak rambut Sheila. Dia terkekeh pelan menatap wajah kesal Sheila yang ada di sampingnya.

"Nggak usah kesel kaya gitu, nggak gue kasih racun,"ucap Regza.

"Siapa tau lo kasih racun, Kak,"ujar Sheila.

"Gue nggak sejahat itu, Sheila,"ujar Regza.

Sheila mendengus kesal, dia merapikan rambutnya saat Regza mengacak-acak rambutnya. Dia menatap kesal ke arah Regza yang menatapnya dengan tatapan datar.

"Berantakan gara-gara lo,"sentak Sheila.

Regza terkekeh pelan menatap wajah kesal Sheila. Dia suka membuat Sheila kesal seperti sekarang, dan itu membuatnya tersenyum tipis.

Sheila manatap datar Regza yang ada di sampingnya, dengusan sinis saat menatap wajah Regza. Dia menatap ke depan dengan tatapan datar.

"Lucu,"gumam Regza pelan.

Sheila yang mendengarkan gumam samar dari mulut Regza, segera menatap Regza yang ada di sampingnya.

"Lo tadi bicara apa kak?"tanya Sheila.

"Nggak bicara apa-apa,"balas Regza.

"Masa sih? Tadi gue denger lo bilang lucu,"ucap Sheila.

"Lo salah denger,"balas Regza mengelak agar dia tidak amukan dari Sheila.

Sheila menyipitkan matanya dengan tatapan yang menatap Regza yang ada di sampingnya. Dia memincingkan matanya menatap ke arah Regza.

Regza terkekeh pelan saat menatap Sheila yang ada di sampingnya, dia itu dengan tatapan datar.

"Gue tau lo bohong,"ketus Sheila manatap tajam Regza.

"Oke-oke. I'm sorry, Sheila,"ucap Regza menghelah nafas pelan.

Sheila memutar bola matanya malas dan mendengus sinis dengan lirikan tajam saat menatap Regza yang ada di sampingnya.

"Kalau lo kesel, makin cantik Sheil,"ucap Regza.

"Mau gue robek mulut lo kak?"sentak Sheila.

Regza mendengus kesal mendengarkan ancaman dari Sheila. Dia melirik sekilas Sheila yang ada di sampingnya, tangan Regza menarik pergelangan tangan Sheila yang terbalut perban.

"Sorry, Sheil. I'm just kidding,"ucap Regza.

Sheila mendengus kesal dan menyentak kasar tangan Regza yang memegang tangannya.

"Nggak usah bikin anak orang kesel, Za. Masih pagi."

Regza menatap tajam Alagra yang berjalan melewati mejanya, dia mendengus sinis menatap Alagra. Lalu Regza menatap Sheila yang ada di sampingnya, dia mengacak-acak rambut panjang Sheila.

Sheila memutar bola matanya malas dan menepis kasar tangan Regza yang ada di kepalanya, dia menatap tajam Regza yang ada di sampingnya.

"Nggak usah pegang-pegang,"bentak Sheila kesal.

"Hm."

Sheila mendengus sinis dan berjalan keluar dari kantin meninggalkan Regza yang sedang menatapnya. Sheila tidak memperdulikan Regza dan hanya berjalan keluar dari kantin.

Regza menggeleng pelan dan terkekeh sambil tersenyum tipis, dia menatap Sheila yang sudah menghilang dari kantin. Regza menatap tajam Alagra yang duduk di sampingnya dengan tatapan datar.

"Pagi-pagi udah bikin anak orang kesel aja lo,"ucap Alagra.

"Terserah gue,"sentak Regza.

Alagra memutar bola matanya malas dan membuang mukanya ke arah lain dan tidak menatap Regza yang ada di sampingnya.

"Kasihan anak orang, Za,"ucap Alagra.

Regza mendengus kesal, dia menatap ke depan dengan tatapan datar dan tidak memperdulikan Alagra yang ada di sampingnya.

•••

Sheila yang ada di taman kampus dengan wajah datar, dia melirik sekila Keyna yang duduk di sampingnya. Sheila manatap ke depan dan tidak memperdulikan Keyna yang ada di sampingnya.

"Mahasiswi lain iri sama lo Sheil. Karena lo deket sama kak Regza,"ucap Keyna.

"Gue cuma temen Keyna,"ujar Sheila menggeram kesal.

"Temen tapi deket,"gumam Keyna.

Sheila manatap tajam Keyna yang ada di sampingnya dengan kaki yang menendang tengkuk Keyna pelan.

Keyna mendengus kesal dan menatap Sheila yang ada di sampingnya dengan wajah kesal. Dia menggusap tengkuknya akibat ulah Sheila.

"Tapi emang bener kan?"ucap Keyna.

"Nggak. Lo salah,"balas Sheila.

Sheila terdiam, dia menatap ke depan dengan tatapan datar dan wajah dinginnya. Sheila tidak menatap Keyna yang ada di sampingnya, dia memainkan lidahnya dengan tangan yang di masukan ke dalam saku jaket.

"Tanya sama hati lo sendiri, gue tau nggak mudah. Trying something like nothing else from now on."

Ucapan Sarga tadi malam, membuat Sheila semakin membuatnya kesal. Dia kesal dengan apa yang di ucapkan oleh Sarga tentang hatinya. Bahkan Sheila tidak memperdulikan hatinya sendiri dari kecil.

Sheila manatap Keyna yang ada di sampingnya dengan tatapan datar, dia menaikan satu alisnya.

"Inget, hati lo jangan beku terus,"ucap Keyna. Sheila mengangguk pelan.

Sheila berdiri dari duduknya dan berjalan di koridor kampus dengan Keyna yang berjalan di sampingnya, tatapan datar saat menatap semua mahasiwi yang berjalan di depannya.

Keyna melirik Sheila yang berjalan di sampingnya, dia menatap ke depan dengan wajah ketusnya. Tatapan Keyna, membuat mahasiswa sedikit takut.

"Emangnya lo nggak kasihan sama hati lo?"tanya Keyna.

Sheila terdiam mendengarkan pertanyaan dari Keyna. Dia melirik sekilas Keyna yang ada di sampingnya, Sheila manatap lurus ke depan dengan tatapan datar.

"Hati lo selalu beku dan bersikap cuek ke orang lain,"ucap Keyna.

"Itu emang sikap gue,"ujar Sheila.

Keyna menghelah nafas pelan, dia menghentikan jalannya dan menatap Sheila yang berdiri di sampingnya. Keyna menatap intens tubuh Sheila sambil tersenyum tipis.

"Itu hati lo. Hati lo jangan beku terus,"ucap Keyna.

Sheila berjalan meninggalkan Keyna yang ada di koridor kampus, dia tidak memperdulikan Keyna yang berdecak kesal saat menatapnya. Sheila manatap datar ke depan dengan wajah dingin, dia tidak memperdulikan mahasiswa dan mahasiswi yang berjalan di depannya.

"Kenapa murung kaya gitu?"

Sheila melirik Regza yang berjalan di sampingnya, dia menggeleng pelan tanpa membuka suaranya. Tatapannya sangat datar saat menatap ke depan.

"Lo kenapa Sheila?"tanya Regza.

"Gue nggak tau, kak,"balas Sheila menghelah nafas pelan.

"Ada yang ganggu pikiran lo?"tanya Regza. Sheila menggeleng pelan.

Regza menghentikan jalannya dan menatap Sheila yang ada di sampingnya, dia tersenyum tipis dan mengacak-acak rambut panjang Sheila.

"Lo kenapa hm?"tanya Regza.

Sheila menggeleng pelan, dia memalingkan wajahnya ke arah lain dan tidak menatap wajah Regza yang sedang menatapnya. Wajah Sheila sangat datar, bahkan tatapannya sangat tajam.

"PMS kali Za."

Sheila manatap tajam Jhovan yang berjalan melewati mereka berdua, dia mendengus sinis saat menatap Jhovan.

"Diem lo!"sentak Sheila.

"Marahnya ke Regza, kenapa jadi gue yang kena sih?"protes Jhovan.

Sheila tidak menjawab dan hanya diam, dia menatap ke arah lain dengan tatapan datar. Sheila mendengus sinis.

Regza mengacak-acak rambut Sheila yang ada di sampingnya, dia tersenyum tipis.

"Kak!"panggil Sheila.

"Yes little Girl?"sahut Regza.

"Lo jangan ikutin gue,"sentak Sheila.

Sheila berjalan meninggalkan Regza yang ada di koridor kampus dengan Jhovan yang bersama Regza. Sheila mengangkat bahunya acuh tidak peduli dengan keduanya.

Jhovan terkekeh pelan menatap wajah datar Regza saat menatap Sheila yang berjalan pergi.

"Mampus lo,"ledek Jhovan.

Bugh

Regza menendang kaki Jhovan yang berdiri di sampingnya dengan raut wajah datar, dia mendengus sinis saat menatap wajah Jhovan yang ada di sampingnya.

Jhovan mendengus kesal dan menggusap kakinya, dia melirik sinis Regza yang ada di sampingnya.

"Ikutin sana,"ucap Jhovan menyentak kasar ucapan Regza.

Regza menggeleng pelan dan berjalan bersama Jhovan yang  ada di sampingnya, tatapan Regza sangat dingin saat menatap mahasiswa dan mahasiswi yang berjalan di depannya.

•••

Sheila yang ada di rooftop sambil menghisap vape yang ada di tangannya, tatapannya sangat datar saat menatap lurus ke depan. Sheila berdecak sinis dan mengacak-acak rambutnya kasar.

"Gue emang nggak punya hati,"gumam Sheila.

Sheila mendengus sinis, dia menatap lurus ke depan dengan tatapan datar. Sheila bergumam lirih dengan tatapan tajam dan wajah datar.

"Hati lo ke tutup sama sifat cuek lo."

Sheila melirik sekilas Sarga yang berjalan mendekat ke arahnya, dia mendengus kesal. Sheila menghiraukan Sarga dan menatap ke depan, dia tidak memperdulikan Sarga yang berjalan mendekat.

"Lo tahu sifat gue kaya gimana, Ga,"ucap Sheila.

"Gue emang tahu sifat lo, tapi gue nggak tahu hati lo,"ujar Sarga.

Sarga berdiri di samping Sheila yang ada di sampingnya, dia menatap lurus ke depan dengan tatapan datar.

"Hati lo susah buat di milikin orang lain,"lanjut Sarga.

Sheila melirik sekilas Sarga yang ada di sampingnya dan mendengus sinis, dia memainkan vape yang ada di tangannya dengan tatapan datar.

Sarga menghelah nafas pelan saat menatap Sheila yang masih diam, dia melirik sekilas Sheila yang ada di sampingnya.

"Gue duluan,"pamit Sarga dan berjalan keluar dari rooftop meninggalkan Sheila yang masih diam.

Sheila mengangkat bahunya acuh dan tidak peduli dengan Sarga yang berjalan keluar dari rooftop. Dia menatap ke depan dengan tatapan datar, lalu Sheila membuang vapenya ke bawah.

"Nggak keluar? Bentar lagi hujan."

Sheila melirik Regza yang berjalan mendekat ke arahnya dan menggeleng pelan, dia menatap ke depan dan tidak menatap Regza yang sudah ada di sampingnya.

"Nanti lo sakit,"ucap Regza.

"Gue suka hujan,"ujar Sheila.

Regza menghelah nafas pelan, dia melepaskan jaket jeansnya yang melekat di tubuhnya dan meletakannya di tubuh Sheila.

"Sukanya cuma hujan?"tanya Regza.

"Hm."

Regza melirik sekilas Sheila dengan tatapan datar, tangannya terangkat menggelus rambut panjang Sheila yang ada di sampingnya.

"Nggak usah pegang-pegang,"sentak Sheila menepis kasar tangan Regza.

"Galak,"cicit Regza.

Sheila mengangkat bahunya acuh tidak peduli, dia melepaskan jaket milik Regza yang ada di tubuhnya dan melemparkannya ke Regza.

"Gue nggak akan sakit,"ucap Sheila dingin.

Regza mendengus kesal dan memakai jaket jeansnya, dia melirik Sekila sekilas. Dia menarik tangan Sheila dan membuat Sheila tersentak.

"Ayo keluar,"ajak Regza.

"Gue masih mau di sini, Kak,"ucap Sheila.

Regza menatap Sheila yang ada di sampingnya, dia mengacak-acak rambut panjang Sheila pelan. Regza mengangguk pelan.

"Kalau hujan, keluar. Gue nggak mau lo kehujanan,"ucap Regza. Sheila mengangguk pelan.

Regza berdiri di samping Sheila yang sedang menatap ke atas, saat hujan turun. Dia terkekeh pelan dan mengacak-acak rambut panjang Sheila yang ada di sampingnya.

"Hujannya cantik, Kak,"ucap Sheila.

"Lo lebih cantik,"ujar Regza.

Sheila mendengus sinis dan menendang kaki Regza yang ada di sampingnya, dia memutar bola matanya malas dan menatap ke depan.

Regza terkekeh pelan saat menatap wajah kesal Sheila yang ada di sampingnya, dia menarik tangan Sheula dan menggelus pelan.

"Dingin,"ucap Regza. Sheila mengangguk pelan.

Sheila manatap tangannya yang bertautan dengan tangan Regza. Dia terkekeh sinis dan membiarkan Regza memegang tangannya.

Regza menggusap tangan Sheila dengan tatapan yang menatap ke depan, dia melirik sekilas Sheila yang ada di sampingnya.

"Kalau dingin, ayo keluar. Nanti lo sakit,"ucap Regza.

"Gue nggak mudah sakit,"ujar Sheila.

Regza menghelah nafas pelan, dia merangkul bahu Sheila yang ada di sampingnya sambil menggusap kepala Sheila.

"Hujan emang cantik, tapi lo lebih cantik dari hujan,"ceplos Regza asal.

"Huh, cantik?"cibir Sheila.

Regza terkekeh pelan dan mengigit jari Sheila yang ada di tangannya, dia melirik Sheila sekilas. Regza menggelus pelan rambut panjang Sheila yang ada di sampingnya.

"Lo emang cantik, cantiknya ekstrim,"ucap Regza.

Sheila memutar bola matanya malas dan menggusap tangannya dengan tatapan yang menatap ke depan.

"Selain suka cupcakes, lo juga suka gigit orang ya?"sindir Sheila kesal.

"Hm, soalnya manis,"balas Regza.

"Lo pikir tangan gue cupcakes gitu?"protes Sheila manatap tajam Regza yang ada di sampingnya. Regza mengangguk singkat.

Sheila mendengus sinis menatap wajah datar Regza yang ada di sampingnya, dia menyandarkan kepalanya di bahu Regza yang ada di sampingnya dengan tatapan datar yang menatap ke depan.

"Tangan lo, manisnya berbeda,"balas Regza.

"Bego!"umpat Sheila.

Regza terkekeh pelan menatap wajah datar Sheila yang terlihat kesal kepadanya, dia mengacak-acak pelan rambut Sheila yang ada di sampingnya.

"Mulut lo mau gue robek, kalau lo gigit jari gue terus?"sentak Sheila.

"Asal yang robek itu elo,"balas Regza.

"You are batshit crazy,"umpat Sheila.

Regza terkekeh pelan dan menggusap dahinya yang terkena air hujan, dia menatap Sheila yang ada di sampingnya dengan tatapan datar. Regza tertawa pelan menatap Sheila.

"Cantiknya Ekstrim, i like that,"gumam Regza.

•••

TBC

Spam Next disini

Spam nama 'Sheila'

Mau bilang apa sama Sheila?

Mau bilang apa sama Regza?

Spam nama Sheila sebanyak-banyaknya=>

Tanggapan kalian tentang ALSHEILA 2 gimana?

Follow instagram : @jessie345_

NEXT PART, SEE YOU GUYS. Tunggu chapter selanjutnya, byeee.

Kalo kalian suka sama cerita ini, tolong Rekomendasikan cerita ini di tik tok sama instagram kalian dan Share cerita ini ke teman-teman kalian.

Continue Reading

You'll Also Like

210K 10.1K 57
ငယ်ငယ်ကတည်းက ရင့်ကျက်ပြီး အတန်းခေါင်းဆောင်အမြဲလုပ်ရတဲ့ ကောင်လေး ကျော်နေမင်း ခြူခြာလွန်းလို့ ကျော်နေမင်းက ပိုးဟပ်ဖြူလို့ နာမည်ပေးခံရတဲ့ ကောင်မလေး နေခြ...
201K 3.7K 50
( W I L L B Y E R S X R E A D E R ) will byers imagines in s3. she hoped to stay in that moment forever, she hoped to keep will for herself and only...
994K 22.4K 48
Luciana Roman was blamed for her mother's death at the age of four by her family. She was called a murderer until she was shipped onto a plane for Ne...
6.8K 313 46
Y/N Harrington. A young highschool student whos pretty well known. That all changes when she crosses paths with Eddie Munson, the man who flipped her...