Happy Reading.
•••
Ducati hitam yang memasuki kampus Universitas Andromeda, Sheila menatap gedung besar kampus dari atas ducatinya. Lalu Sheila turun dari atas Ducatinya dan merapikan rambutnya yang acak-acakan.
"Telat 5 menit."
Sheila menatap datar Regza yang berdiri di depannya, dengan tangan yang di masukan ke dalam saku celana.
"Cuma 5 menit,"ujar Sheila dan berjalan pergi meninggalkan Regza yang menatapnya dengan tatapan datar.
"Cewek berhati beku"gumam Regza.
Regza menatap Sheila dengan tatapan datar, lalu dia berjalan menuju rooftop kampus dengan tangan yang di masukan ke dalam saku jaket. Tangan kiri Regza yang memainkan korek api dengan tatapan datar menatap mahasiswa dan mahasiswi yang sedang berjalan di depannya.
Regza masuk ke dalam rooftop kampus, dia berjalan manuju pembatas rooftop. Dia menatap ke bawah dengan tangan yang di letakan di pegar pembatas rooftop.
Regza menatap ke bawah saat melihat Sheila, cewek yang dia temui di parkiran kampus.
"Lihatin apa lo?"
Regza melirik sekilas Alagra, Alarick dan Jhovan yang berdiri di sampingnya. Dia menatap kembali semua mahasiswa dan mahasiswi dari atas rooftop dengan tatapan datar.
"Mahasiswa, mahasiswi."
"Tadi, ada 2 mahasiswa telat. Nggak mau lo hukum Za?"tanya Alagra.
"Nanti."
"Terus tadi ada juga cewek yang telat,"beritahu Jhovan.
"Tau."
Tatapan Regza sangat datar menatap mahasiswa dan mahasiswi yang sedang berjalan masuk ke dalam kelas mereka.
"Lo hukum nanti?"tanya Alagra. Regza mengangguk pelan.
•••
Sheila yang bersandar di dinding menatap Keyna yang berdiri di depannya dengan tatapan datar. Dia memainkan pulpen kecil yang ada di tangannya itu dengan tatapan yang menatap Keyna.
"Lo tadi telat?"tanya Keyna.
"Hm, 5 menit,"balas Sheila.
"Jadi, lo bertemu Kak Regza di parkiran?"tanya Keyna. Sheila mengangguk singkat.
Keyna menatap Sheila yang berdiri di depannya dengan tangan yang memegang ponsel. Tatapan Keyna sangat intens saat menatap Sheila yang berdiri di depannya.
"Jadi lo, nggak di hukum sama kak Regza?"tanya Keyna.
"Nggak."
Keyna mengangguk pelan. Dia menatap ponselnya yang menunjukkan pukul 07.08 PM, lalu Keyna menatap Sheila yang berdiri di depannya dengan tangan yang memasukan ponselnya ke dalam cardigan biru.
"Masuk aja, habis ini juga masuk,"ucap Keyna. Sheila mengangguk singkat.
Sheila berjalan masuk ke dalam kelas Management bersama Keyna yang berjalan di sampingnya. Dia hanya acuh saat mahasiswa dan mahasiswi yang sedang menatapnya.
Sheila duduk di samping Keyna yang terletak di meja dekat jendela. Dia menatap mereka dengan tatapan datar dan segera menggeluarkan ponselnya lalu memainkannya.
"Sheila!"panggil Keyna.
Sheila mengangkat kepalanya dan menatap Keyna dengan satu alis yang terangkat.
"Ada Dosen masuk Sheil,"ucap Keyna menggeram kesal menatap Sheila yang sedang bermain ponsel.
Sheila mengangguk singkat dan memasukan ponselnya ke dalam saku jaket. Dia menatap seorang pria yang memakai kemeja putih dengan buku yang ada di tangan pria itu.
Sheila menatap pria itu dengan tatapan datar dan tangan yang di letakan di atas meja.
"Perkenalkan nama saya Adnan, dosen kalian semua. Saya akan mengajari kalian semua di kelas management."
Mereka semua mengangguk pelan dan menatap Adnan yang berdiri di depan.
Adnan menatap semua mahasiswa dan mahasiswi yang duduk di kursi mereka sambil tersenyum tipis.
"Kemarin ada yang tidak ikut ospek?"tanya Adnan.
"ADA!"
"Siapa?"
Sheila mengangkat tangannya dengan wajah datar saat menatap Adnan yang berdiri di depan. Sheila hanya diam dan tidak berbicara.
Adnan menatap Sheila yang mengangkat tangan, dia menatap Sheila sangat intens.
"Baik. Nama kamu siapa dan kenapa tidak mengikuti ospek?"tanya Adnan.
"Alsheila, telat!"
Jawaban singkat dari Sheila, membuat Adnan mengangguk pelan.
Sheila duduk kembali dan menatap Keyna yang duduk di sampingnya dengan tatapan datar.
"Telat? Itu alasan klasik Sheil,"geram Keyna kesal.
"Hm, emang."
Keyna berdecak kesal saat Sheila masih menjawab dengan santai bahkan dengan tatapan datar. Lalu Keyna menatap Adnan yang berdiri di depan yang sedang membagikan buku paket kuliah dan lembaran kertas yang ada di tangan Adnan.
"Lagian lo ada alasan lain kan?"tanya Keyna.
"Nggak ada."
Keyna menatap Sheila yang menatap laptop yang ada di meja cewek itu. Tatapan Sheila sangat datar saat menatap laptop yang ada di meja.
Lalu Keyna menatap laptopnya yang ada di meja dan hanya fokus ke laptopnya. Dia melirik sekilas Sheila yang duduk di sampingnya.
"Lo udah, Sheil?"tanya Keyna.
"Dikit lagi."
Keyna mengangguk pelan dan menatap laptopnya yang ada di meja dengan tangan yang menggetuk meja. Sesekali Keyna menatap Sheila yang ada di sampingnya yang sedang menutup laptop.
"Lo udah Sheil?"tanya Keyna.
"Udah."
"Gue lihat dikit, ya,"ucap Keyna.
"Ada pak Adnan."
Sheila menatap Adnan yang sedang menatap ke arah Keyna dengan tatapan tajam.
Keyna menatap Adnan yang ada di depan dengan wajah jutek dan ketusnya. Dia menghiraukan Adnan yang sedang menatapnya dan menatap laptopnya kembali.
•••
Sheila dan Keyna yang berjalan keluar dari kelas. Sheila menatap seorang mahasiswa yang berdiri di depannya dengan tatapan datar dan tangan yang di masukan ke dalam saku celana.
Mereka berdua duduk di kursi yang ada di dekat jendela, Keyna menatap Sheila yang duduk di sampingnya yang sedang memakan permen kaki yang ada di mulut Sheila.
"Lo nggak pesen, Sheil?"tanya Keyna.
"Nggak."
"Yaudah, kalau gitu gue pesen dulu,"ucap Keyna. Sheila mengangguk singkat tanpa menatap Keyna yang ada di sampingnya.
Lalu Keyna berjalan meninggalkan Sheila untuk menuju staf untuk memesan makanan.
Sheila menyandarkan kepalanya di ujung kursi sambil menatap mahasiswa dan mahasiswi yang masuk ke dalam kantin dengan permen kaki yang ada di mulutnya.
Sheila menatap Keyna yang sudah duduk di sampingnya dengan meletakan brownise coklat dan salad buah yang ada di nampan.
"Gue pesenin brownies coklat,"ucap Keyna.
"Hm, thanks."
Sheila menggeluarkan 1 lembar uang seratus ribuan yang ada di dalam dompetnya dan memberikannya ke Keyna yang duduk di sampingnya.
"Gue ganti,"ucap Sheila.
"Thankyou Sheil,"ujar Keyna.
Sheila mengangguk singkat dan memakan brownise coklat yang ada di meja dengan tatapan yang sangat datar.
Keyna menatap Sheila yang memakan brownise coklat yang ada di meja sambil memakan salad yang ada di mejanya.
"Lo suka sama brownise coklat?"tanya Keyna.
"Suka."
Keyna mengangguk pelan. Dia mengambil brownise coklat yang ada di meja Sheila dan memasukan ke dalam mulutnya.
"Hm, enak. Gue mau beli kalau gitu,"ucap Keyna.
Keyna berjalan meninggalkan Sheila untuk menuju staf makanan dan memesan makanan yang sama seperti Sheila.
Sheila mengangkat bahunya acuh dan segera memakan brownise coklat yang ada di tangannya dengan tatapan datar.
•••
Keempat cowok yang masuk ke dalam cafeteria kampus dengan tangan yang di masukan ke dalam saku celana. Salah satu dari mereka, menatap Sheila yang sedang memakan brownise coklat. Dia Reygan.
"Sheila kuliah di sini?"tanya Alaska.
"Iya. Dan gue baru tau sekarang,"balas Samuel.
Samuel, Alaska dan Gerald menatap Reygan yang sedang menatap Sheila dengan senyuman tipis yang ada di bibir Reygan.
"Nggak mau lo samperin?"tanya Gerald.
"Nggak."
Reygan membalikan tubuhnya dan berjalan pergi dari kantin meninggalkan ketiga sahabatnya.
Samuel, Alaska dan Gerald segera berjalan menyusul Reygan yang pergi dari kantin. Mereka bertiga menatap Reygan yang berjalan di samping mereka bertiga.
"Mau kemana lo?"tanya Alaska.
"Bella."
Mereka bertiga mengangguk pelan. Mereka bertiga berjalan bersama Reygan dengan tangan yang di masukan ke dalam saku celana.
•••
Regza yang berdiri di rooftop kampus bersama ketiga sahabatnya. Dia menatap mereka bertiga dengan tatapan datar. Regza melirik sekilas ke arah mereka dan menatap
"Lo hukum nanti siang?"tanya Alagra.
"Hm, nanti."
Jhovan menatap pergelangan tangannya yang terdapat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya yang menunjukan pukul 11:46 siang. Lalu dia menatap ketiga sahabatnya yang berdiri di sampingnya.
"Jangan. Besok aja. Udah mau pulang soalnya,"ucap Jhovan.
"Yaudah."
Regza dan Alarick berjalan keluar dari rooftop di ikuti Jhovan dan Alagra yang berjalan di samping mereka berdua. Tatapan Regza dan Alarick sangat datar saat menatap mahasiswa dan mahasiswi yang ada di lorong kampus.
Regza masuk ke dalam cafeteria yang berada di lantai atas bersama ketiga sahabatnya yang berjalan di sampingnya.
Regza menatap datar mahasiswi yang sedang menatapnya. Kemudian dia berjalan menuju meja yang ada di dekat jendela dengan ketiga sahabatnya.
Tatapan Regza dan Alarick sangat datar saat mereka duduk di kursi yang ada di dekat jendela. Regza menatap datar Alagra yang duduk di depannya.
"Lo mau pesen apa, Za?"tanya Alagra.
"Cupcakes cokelat."
Alagra mengangguk pelan dan berjalan menuju staf makanan untuk memesankan cupcakes cokelat yang di inginkan oleh Regza.
Regza menyandarkan kepalanya di ujung kursi dengan tangan yang mengambil rokok Marlboro yang ada di dalam saku jaket. Regza membasahi bibinya sebelum memasukan rokok Marlboro ke dalam mulutnya.
"Lo beli rokok lagi?"tanya Jhovan.
"Hm."
"Kapan?"tanya Jhovan.
"Tadi pagi."
Jhovan mengangguk pelan dan mengambil rokok Marlboro milik Regza yang ada di meja. Jhovan menyalakan rokoknya lalu memasukannya ke dalam mulut dan menghisapnya.
Regza menatap Alagra yang sudah duduk di depannya dengan membawa Cookies cokelat, 2 nasi goreng pedas dan cupcakes cokelat yang ada di tangan Alagra. Regza menggeluarkan 1 lembar uang seratus ribuan yang ada di dalam dompetnya dan memberikannya ke Alagra.
"Gue ganti,"ucap Regza.
"Thanks."
Regza mengangguk singkat dan memakan cupcakes coklat yang ada di meja.
Jhovan menatap sekitar cafeteria kampus sambil memakan nasi goreng pedas yang ada di meja. Tangan kiri Jhovan menggetuk meja sambil memakan nasi goreng pedas.
"Kantin, sepi,"beritahu Jhovan.
"Hm, lumayan sih,"ucap Alagra.
"Di lantai bawah maybe,"ujar Jhovan. Alagra mengangguk pelan.
•••
Sheila menyandarkan kepalanya di kursi sambil meminum coklat panas yang ada di tangannya dengan tatapan datar yang menatap Keyna yang duduk di depannya.
"Cokelat panas sama brownies cokelat kesukaan lo sejak dulu kayanya,"ucap Keyna.
"Hm, emang."
Sheila meletakan gelasnya di meja, kemudian dia melirik sekilas Keyna dan segera berdiri dari duduknya. Sheila berjalan pergi meninggalkan Keyna yang duduk di cafeteria.
"SHEIL, LO MAU KEMANA?"teriak Keyna yang berlari menggejar Sheila yang keluar dari kantin.
Sheila melirik sekilas Keyna yang berlari menggejarnya, dia memperdulikan Keyna yang menggejarnya dan terus berjalan.
Sheila berjalan dengan mulut yang memakan permen kaki, dia memainkan permen kaki itu dengan tatapan datar.
"Lo mau kemana sih?"
Sheila menatap Keyna yang berjalan di sampingnya dengan tatapan datar. Lalu Sheila menatap ke depan kembali.
"Rooftop"
"Oh. rooftop ada di lantai 5,"ucap Keyna. Sheila mengangguk singkat.
Mereka berdua menaiki tangga untuk menuju rooftop yang ada di lantai 5. Tangan Sheila di masukan ke dalam saku celana dan menatap datar semua mahasiswa dan mahasiswi yang lewat di depannya.
Sheila dan Keyna masuk ke dalam rooftop, Sheila berjalan ke pembatas rooftop dengan tangan yang menggeluarkan pisau lipat.
Sheila menusuk pelan pembatas rooftop dengan tatapan datar dan mulut yang memakan permen kaki.
"Lo di sini mau ngapain?"tanya Keyna.
"Nunggu jam pulang,"balas Sheila.
Keyna mengangguk pelan dan berdiri di samping Sheila. Dia menatap Sheila yang bermain pisau lipat dengan tatapan datar.
"Bawa pisau?"tanya Keyna. Sheila mengangguk singkat.
"Ada larangan?"tanya Sheila.
"Nggak ada sih. Tapi kalau lo bawa pisau makin bikin yang lain takut,"balas Keyna.
"Oh."
Sheila memasukan pisau lipatnya ke dalam saku jaket, dia membuang permen kakinya yang sudah habis. Kemudian dia mengambil permen cokelat lalu memasukan ke dalam mulutnya dan memakannya.
"Lo selalu bawa pisau kaya gitu?"tanya Keyna.
"Nggak."
Keyna mengangguk pelan. Dia menatap Sheila yang berdiri di sampingnya dengan tatapan intens. Kemudian Keyna menggeluarkan permen karet yang ada di dalam tasnya lalu memasukannya ke dalam mulutnya dan memakannya.
"Tapi wajah lo terlalu datar, kaya tembok,"ceplos Keyna yang mendapatkan tatapan tajam dari Sheila.
Keyna meringis pelan menatap wajah Sheila yang menatapnya dengan tatapan tajam.
"Gue becanda Sheil,"seru Keyna.
•••
TBC
Spam Next disini
Spam nama 'Sheila'
Mau bilang apa sama Sheila?
Mau bilang apa sama Regza?
Spam nama Sheila sebanyak-banyaknya=>
Tanggapan kalian tentang ALSHEILA 2 gimana?
Follow instagram : @jessica342_ @dunialsheila.
NEXT PART, SEE YOU GUYS. Tunggu chapter selanjutnya, byeee.
Kalo kalian suka sama cerita ini, tolong Rekomendasikan cerita ini di tik tok sama instagram kalian dan Share cerita ini ke teman-teman kalian.