Aku Hanya Ingin Pernikahanku...

utiivennes által

190K 23.6K 203

[ NOVEL TERJEMAHAN] Több

chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
Chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
chapter 27
cahpter 28
chapter 29
chapter 30
chapter 31
chapter 32
chapter 33
chapter 34
chapter 35
chapter 36
chapter 37
chapter 38
chapter 39
chapter 40
chapter 41
chapter 42
cahpter 43
chapter 44
chapter 45
chapter 46
chapter 47
chapter 48
chapter 49
chapter 50
cahpter 51
chapter 52
chapter 53
chapter 54
chapter 55
chapter 56
chapter 57
chapter 58
chapter 59
chapter 60
chapter 61
chapter 62
chapter 63
chapter 64
chapter 65
chapter 66
chapter 67
chapter 68
chapter 69
chapter 70
chapter 71
chapter 72
chapter 73
chapter 74
chapter 75
chapter 76
chapter 77
chapter 78
chapter 79
chapter 80
chapter 81
chapter 82
chapter 83
chapter 84
chapter 85
chapter 86
chapter 87
chapter 88
chapter 89
chapter 90
chapter 91
chapter 92
chapter 93
chapter 94
chapter 95
chapter 96
chapter 97
chapter 98
chapter 99
chapter 100
chapter 101
chapter 102
chapter 103
chapter 104
chapter 105
chapter 106
chapter 107
chapter 108
chapter 109
chapter 110
chapter 111
chapter 112
chapter 113
chapter 114
chapter 115
chapter 116
chapter 117
chapter 118
chapter 119
chapter 120
chapter 121
chapter 122
chapter 123
chapter 124
chapter 125
chapter 126
chapter 127
chapter 128
chapter 129
chapter 130
chapter 131
chapter 132
chapter 133
chapter 134
chapter 135
chapter 136
chapter 137
chapter 138
chapter 139
chapter 140
chapter 141
chapter 142
chapter 143
chapter 144
chapter 145
chapter 146
chapter 147
chapter 149
chapter 150
chapter 151
chapter 152
chapter 153
chapter 154
chapter 155
chapter 156
chapter 157
chapter 158
chapter 159
chapter 160
chapter 161
chapter 162

chapter 148

649 90 0
utiivennes által

"Benarkah?"

Aku tidak percaya kamu bisa membawa sesuatu benda yang jauh. Jadi kita bisa menaruh bom di kamar kaisar?

Aku pikir dia akan menjadi teroris karena dia membawa bom tapi kaisar sendiri sudah bersiap-siap untuk melakukan hal yang sama kepada kami terlebih dahulu. Sehingga aku tidak merasa bersalah.

"Berapa banyak lagi yang harus saya berikan?"

Aku mengeluarkan botol kaca yang selalu aku bawa.

Jika bisa membunuh kaisar tidak sulit untuk memberikan semua ini.

Namun, Bayan menjawab dengan wajah sangat menyesal.

[Berikan semua getah suci di botol di kaca itu dan berikan setengahnya lagi ............]

"........Itu tidak mungkin."

Aku tidak hanya harus memberikan semua yang ada di sini, tapi aku harus memberikan setengahnya lagi.

[Akan mungkin jika Anda belajar bagaimana menangani kekuatan suci Anda. Jika kamu bisa belajar suatu hari nanti itu maksudku.]

Mungkin suatu hari aku akan memenangkan lotre. Seolah-olah itu bisa terjadi dalam 100 tahun lagi.

"Saya juga ingin belajar...."

Aku memiliki harapan karena setidaknya kekuatan suciku sedikit meningkat sekarang.

Sebenarnya, aku sendiri merasa frustrasi karena aku tidak tahu apakah kemampuan suciku telah meningkat atau berkurang di dalam tubuhku.

Sambil menghela napas panjang aku menyapu dahiku dan menatap Terrence yang berada di seberangku.

Terrence tampak aneh dalam suasana hati yang baik.

Apa kamu senang karena mengetahui cara menghindari kecelakaan saat acara makan malam?

"Apakah kamu dalam suasana hati yang baik?"

Aku bertanya dengan tatapan kosong dan di sekitar mata Terrence terlihat senyum puas.

"Anda pernah menyebutkan rahasia ini kepada Mikhail."

Oh, ya, memang.

Setelah ketahuan bersama dengan Terrence aku mengancam Mikhail dengan surat itu.

"Saya penasaran apa rahasianya. Sekarang ternyata itu urusan Putri Sorel. Saya tidak pernah membayangkan mereka dekat."

Yah, itu tidak seperti hubungan romantis.

Memang benar bahwa mereka berdua merahasiakannya.

"Ya saya melakukan itu. Pada saat itu, saya pikir itu adalah rahasia yang hanya saya yang tahu."

Tapi aku tidak tahu mengapa Terrence menjadi senang seperti ini.

Aku bertanya lagi dengan tatapan heran.

"kamu tidak akan mengancam Mikhail dengan itu lebih dulu, kan ?"

"Saya tidak tahu."

Terrence mengalihkan topik pembicaraan dengan jawaban yang ambigu.

"Omong-omong, apakah Anda benar-benar baik-baik saja?"

"Apa?"

"Membunuh kaisar."

Oh, karena kaisar adalah ayah kandungku jadi dia pikir aku akan merasa sedikit tidak nyaman dengan pembunuhan itu.

Tapi itu tidak penting. Karena aku bukan Eve yang asli.

Bahkan jika itu adalah Eve yang asli sekalipun bukankah sekarang dia akan membenci kaisar dan mencoba untuk membalas dendam?

Jika itu adalah Eve yang sebenarnya dia mungkin akan menyerang kaisar dengan pedang di tempatnya segera setelah dia tahu bahwa kaisar akan membunuhnya.

Eve dari cerita aslinya memiliki kepribadian yang tidak memiliki kesabaran sedikit pun.

"Bukankah cara terbaik jika kaisar meninggal sehingga saudaraku Arentine bisa menjadi kaisar?"

Jika seperti itu, keluarga kekaisaran tidak akan pernah mengincarku.

Pada awalnya mungkin sedikit membingungkan, tetapi begitu Arentin berada diposisi kaisar tidak hanya permaisuri yang telah ditinggalkan tetapi juga Billos tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi.

Aku berbicara dengan tenang.

"Aku tidak ingin menganggap ayahku sebagai seseorang yang mencoba menyakitiku berulang kali."

"Syukurlah."

Dia berbicara dengan acuh tak acuh, tetapi ada perasaan lega yang mendalam dalam suara yang kembali berucap.

"Aku ingin Kaisar mati, tetapi aku tidak ingin kamu terluka sedikit pun."

Matanya terlihat campuran kasih sayang yang putus asa dan perhatian yang tulus.

Aku merasa malu dan tersipu tanpa alasan jadi aku menghindari tatapannya.

Terkadang setiap kali mengungkapkan kasih sayang secara terbuka seperti ini membuat hatiku terasa geli.

"Itu......Saya benar-benar baik-baik saja. Jangan khawatir."

Tentu saja, aku tidak merasakan apa-apa sampai aku ingin bersulang ketika kaisar meninggal.

"Tapi saya masih tidak tenang dengan ilmu sihir."

"Aku juga."

Siapa yang menggunakan sihir kepadaku?

Orang yang dapat memerintahkan untuk mengutukku kemungkinan besar adalah kaisar dalam keadaan tidak langsung.

'Jadi jika aku membunuh kaisar maka bisakah aku menghentikan kutukan yang ditujukan padaku?'

Tapi jika penyihir itu masih hidup mungkin dia akan mengutukku bahkan setelah Kaisar meninggal?

Sebaliknya, jika kaisar dibunuh ada kemungkinan bahwa kaisar akan memantraiku lebih cepat untuk membalas dendam.

Sekarang, bukankah lebih mendesak untuk melihat-lihat lingkungan kaisar dan menemukan penyihir itu?

' Ini sulit.'

Bagaimanapun, masih ada sedikit waktu tersisa bagiku untuk mati karena sihir. Sampai saat itu, aku harus menemukan lebih banyak petunjuk.

"Pertama-tama, saya harus memikirkannya setelah Kita melewati krisis hari acara makan malam."

***

Seminggu berlalu dengan cepat.

Sementara aku sedang mempersiapkan gaun Diane, aku juga mengobrak-abrik buku di waktu luangku untuk menemukan sesuatu tentang sihir.

Terrence memperhatikan Kaisar dan Mikhail, dan seperti yang diduga Kaisar sedang menyiapkan bom.

"Saya menemukan bahwa Ksatria Kekaisaran diam-diam membeli bubuk mesiu. Ini adalah bubuk mesiu yang sangat berbahaya yang bisa efektif bahkan dengan jumlah kecil."

Ini akan menjadi bom yang sangat kecil untuk bisa dimasukkan ke dalam hadiah.

"Saya rasa hal ini dilakukan oleh Gairen, komandan Ksatria."

"Dia membelinya dengan menggunakan wewenang para kesatria, tapi tentunya pembeli sebenarnya adalah Gairen."

Terrence menambahkan dengan tatapan khawatir.

"Kami memiliki bukti pembelian mesiu, tapi saya tidak berpikir itu akan banyak berguna jika Mikhail dituduh melakukannya seperti yang direncanakan oleh kaisar."

Karena Mikhail adalah wakil komandan Ksatria Kekaisaran sehingga dapat dikatakan bahwa dia menggunakan kekuatan Ksatria Kekaisaran untuk mendapatkan mesiu.

Mereka pasti telah memikirkannya dengan sengaja untuk membelinya dengan otoritas Ksatria Kekaisaran.

"Kamu hanya harus berhati-hati dengan hadiah yang diberikan Mikhail padamu hari ini."

Bagaimanapun, bom itu ada di dalamnya. Bagaimanapun juga Yang harus Aku lakukan adalah mengambilnya untuk menyingkirkan bomnya.

Terrence setuju denganku dan berkata.

"Aku akan mengatakan kamu tidak enak badan di tengah dan kita akan keluar."

"Ya, seharusnya begitu."

Selama Kaisar menggunakan Mikhail untuk membunuh kami akan lebih baik untuk berhati-hati.

Diane akan baik-baik saja karena pada awalnya dia hanya akan menyapa saja.

Kami mengatakan hal seperti itu sambil menuju ke mansion Duke.

Bayan pun memutuskan untuk pergi bersama karena dia ingin membantu satu hal saja.

Sudah umum bagi wanita untuk membawa hewan peliharaan ke pertemuan sosial jadi tidak ada yang akan berpikir itu aneh.

Meski sudah larut malam, kediaman Duke Rohan masih terang seperti siang hari.

Dekorasi mewah mulai dari pintu masuk dipenuhi dengan alasan acara sosial yang sudah lama tidak digelar.

Terrence pergi menemui Duke segera setelah dia tiba.

Aku hendak naik keatas menuju ke kamar tapi Diane datang menemuiku lebih dulu.

"Grand Duchess!"

Dian mengenakan gaun lucu yang dipadukan dengan warna kuning muda, krem, dan putih.

Itu merupakan gaun yang sangat cocok dengan penampilan lucu Diane.

Kami memutuskan desainnya bersama lalu menyerahkannya ke ruang ganti tapi kemarin malam aku mendapat panggilan bahwa itu hampir selesai.

Ketika aku melihatnya secara langsung ternyata itu jauh lebih cocok dari yang aku harapkan.

"Nona Diane, kamu sangat cantik. Gaun ini sangat cocok untukmu."

Itu adalah gaun yang memperlihatkan lengan dan leher tetapi bintik-bintik itu kini sudah menghilang dengan bersih dan sepertinya dia sudah sembuh.

Kalau terus begini sepertinya dia bisa debut di dunia sosial pada musim semi.

Diane tertawa cerah sambil memegang tanganku.

"Ini semua berkat Grand Duchess."

Aku juga membalas dengan senyuman sambil memegang tangan Diane.

Aku senang bisa membantu dengan alasan apapun.

"Bayan ikut juga."

"Ya, hari ini saya bawa karena dia enggak mau ditinggal sendiri. Saya akan menaruhnya di ruang istirahat selama makan malam."

"Bagus . Saya akan menjaga Bayan. Saya harus meminta pelayan untuk membawakan makanan makan malam untuk Bayan."

"terima kasih."

Pada saat itu, suara pelayan terdengar dari arah pintu masuk.

"Yang mulia Putra Mahkota dan Pangeran Kedua telah datang."

Arentine dan Billos berjalan secara bersama tetapi terpisah satu langkah.

Sepertinya mereka berdua datang bersama karena suatu alasan.

Arentine melihatku dan mendekatiku.

"Eve. Kamu datang lebih dulu."

Bahkan sebelum aku mengatakan sesuatu, Diane langsung bersembunyi di belakangku dengan tergesa-gesa.

Lalu dia menundukkan kepalanya kepada Arentine dengan hanya memperlihatkan wajahnya dengan seksama. Wajah pucat Diane tampak berwarna merah muda.

"Yang, Yang Mulia Putra Mahkota... saya bertemu dengan anda ."

"Oh ya. Putri Diane."

Arentine yang disambut oleh Diane dengan lembut sebagai Putra Mahkota.

Untungnya, dia ingat namanya.

Beruntung, karena kasus Sorel banyak yang mendengar nama Diane sehingga dia bisa hafal.

"Saya senang Anda sudah sembuh."

Arentine memberikan salam formal dan senyum ramah.

Pipi Diane yang diwarnai merah muda menjadi merah seolah-olah terbakar.

"Pergi. Terima kasih, nah, saya akan ke atas dulu karena ibu saya mencari saya ..."

Diane bergumam seperti itu dan langsung lari ke suatu tempat dengan tergesa-gesa tanpa sedetik pun untuk bisa menangkapnya.

Aku tahu, tapi Diane masih menyukai Arentine.

'Jika penyakitnya sembuh, dia akan dapat menemukan pasangan yang lebih baik.'

Arentine tampaknya sedikit acuh tak acuh.

Aku terpana sambil menatap tempat di mana Diane menghilang ketika aku mendengar suara Arentine.

"Apakah karena putri Rohan tidak bisa debut di dunia sosial? Sepertinya tempat ini masih tidak nyaman untuknya."

Arentine berbicara seolah dia menyesal, lalu menatap mataku.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"tidak apa."

Aku tidak percaya ada orang yang begitu tidak peka.......

Tentu saja, jika dia debut di dunia sosial Sepertinya dia harus menemukan lawan yang lebih baik.

Arentine bahkan lebih tua dari Diane.

Sementara kami sedang membicarakan hal seperti itu Phillos mengabaikan kami dan pergi ke ruang perjamuan.

Aku bertanya sambil melirik ke arahnya.

"Kenapa Anda datang bersama dengan dia."

"Kaisar menyuruhku ikut pergi bersama dengannya."

Kenapa harus mengirim phillos bersamanya?

Jangan-jangan ini ada hubungannya dengan kejadian Mikhail.

Sebenarnya, Mikhail sedang menunggu di luar mansion jadi aku tidak bisa melihat wajahnya.

Ksatria Terrence bilang dia akan mengawasinya, jadi tidak apa-apa.

Aku sempat khawatir, tapi tidak ada waktu untuk membahasnya lagi.

Setelah itu, saat jamuan makan dimulai, kami harus duduk di kursi yang telah disiapkan.

Aku duduk di sebelah Duchess dan Terrence duduk di seberangku.

Phillos sangat pendiam. Dia hanya menatapku dengan mata penuh kebencian tapi aku hanya mengunyah makananku tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Berkat itu, makanannya diadakan dalam suasana yang menyenangkan.

Pada akhir jamuan kedua, aku menutup mulutku dengan sapu tangan dan memutar kepalaku untuk batuk sedikit.

"Uhuk!"

Duchess yang ada di sampingku terkejut dan bertanya dengan cemas.

"Grand Duchess, apakah Anda baik-baik saja?"

"Oh, tidak apa-apa. Sepertinya saya sedang flu."

Setelah melewatinya seperti itu, aku memutar kepalaku lagi untuk batuk di belakang ketika jamuan yang ketiga.

Tidak hanya Duchess, tapi Duke juga menatapku cemas.

"Apakah Anda baik-baik saja? Mungkin kita harus memanggil seorang senator......."

"Tidak apa-apa, tapi aku sedikit pusing. Maafkan aku. Aku harus bangun terlebih dulu."

Terrence dengan cepat meminta maaf kepada Duchess.

"Bibi, istri saya sedang kurang sehat, saya harus kembali ke mansion terlebih dulu."

"Baiklah."

Arentine memandangku dengan cemas tetapi Phillos memasang ekspresi tampak sedih.

Tidak ada tanda-tanda gugup atau bingung. Sebaliknya, sepertinya dia sedikit senang karena aku sakit.

Apakah pria ini tidak tahu apa-apa tentang hal ini?

Begitu aku bangun, Terrence membantuku.

Aku meminta maaf kepada Duchess sebelum aku pergi ke luar.

"Aku minta maaf, karena sudah mengundang saya."

"Jangan katakan itu. Terima kasih sudah datang."

Pasangan itu mencoba mengajak kami ke pintu masuk akan tetapi kami menolak dan secara alami hanya kami berdua yang keluar.

Bayan dibawa oleh pelayan dan para pelayan membawanya ke kereta Grand Duke.

Saat kereta tiba di depan pintu masuk. Seseorang dari arah samping memanggilku dengan tergesa-gesa.

".......Grand Duchess!"

Itu Mikhail. Dia berlari ke arah sini, sepertinya dia mendengar kami akan pergi sekarang.

"Mikhail, apa yang terjadi?"

Mikhail yang berhenti di depanku meminta dengan suara yang sungguh-sungguh.

"Saya......Sebelum Anda pergi, ada yang ingin saya katakan."

Bersambung

Olvasás folytatása

You'll Also Like

47K 4.2K 131
Seorang pekerja kantoran biasa meninggal dibunuh kakaknya yang gila judi. Setelah meninggal dia bangun di dunia novel yang dibacanya kemarin, yaitu n...
28.7K 1.8K 104
Yang jelas ku ingin nampol Killian.....
974K 45.1K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
861 162 29
Morgance Oxley memiliki banyak rumor miring di kumpulan bangsawan. Ada yang mengatakan bahwa dia adalah kekasih gelap bangsawan kaya raya. Itu sebabn...