Beberapa hari kemudian, aku hanya tinggal diam di dalam mansion.
Terrence hanya pergi ke kantor pemerintah ketika ada keadaan mendesak dan biasanya bekerja di kantor mansion.
Mengenai kecelakaan di tengah malam masih belum ada ramalan lainnya.
Kami berdua akhirnya memutuskan untuk menahan diri agar tidak pergi keluar untuk berhati-hati sampai mendapat petunjuk lain.
Sebaliknya, kami menganalisis buku harian yang aku temukan di dalam mansion.
Walau Mencegah kecelakaan juga penting akan tetapi kami hanya terluka dan tidak mati pada saat itu.
Jadi karena itulah Terrence berargumen bahwa untuk mendapatkan petunjuk tentang kutukan itu lebih penting .
"Saya pikir pemilik buku harian ini kemungkinan besar adalah Putri Enclid."
Terrence yang sedang mengobrak-abrik buku-buku sejarah di perpustakaan dengan membuka satu bagian dari buku di perpustakaan dan berkata.
Bagian yang dia tunjuk adalah catatan lama sekitar 150 tahun yang lalu.
"Putri Enclid?"
"Putri Enclid memiliki kekuatan suci yang kuat untuk menumbuhkan tanaman."
Penjelasan Terrence terus berlanjut.
"Ibunya berasal dari keluarga bangsawan yang lebih rendah akan tetapi dia berhasil menarik perhatian kaisar sehingga menjadi permaisuri. Namun, setelah melahirkan dua anak, dia kehilangan cinta kaisar dan diracuni. Setelah itu, sang putri menghadapi kaisar untuk melindungi adiknya."
Entah bagaimana aku merasa itu familiar.
Keluarga kekaisaran memiliki masalah dari generasi ke generasi.
Terrence mengalihkan pandangannya ke buku setelah menyelesaikan penjelasannya.
"Tapi Putri jatuh sakit dan meninggal di usia muda. Inilah catatan tentangnya."
Dia menunjukkanku catatan yang tertulis di buku.
Era di mana Putri Enclid masih hidup adalah setelah Bayan tertidur.
Mungkinkah sihir mulai berkembang setelah Bayan tertidur? Apakah ada seseorang yang menemukan ilmu sihir yang inovatif?
Aku bertanya sambil membaca catatan resmi tentang sang putri.
"Apakah ada tanda-tanda mencurigakan dari kematiannya? Ada rumor yang mungkin bisa menjadi petunjuk................"
"Pustakawan tahu bahwa tidak ada informasi seperti itu. Saya rasa tidak ada yang meragukan tentang kematiannya."
Terrence berkata sambil membalik halaman buku.
"Satu-satunya hal yang membuatnya bisa dimengerti adalah dikatakan bahwa penyakit yang diderita sang putri adalah epidemi yang lazim terjadi pada saat itu. Tampaknya putri-putri lain yang merupakan saudara tiri juga meninggal karena penyakit yang sama dalam waktu yang hampir bersamaan."
"Siapa putri yang mati bersamanya?"
Rupanya, kedua putri itu mati secara bersama. Mungkinkah dia juga dikutuk?
Namun, penjelasan dalam buku itu berbeda dari yang aku harapkan.
"Dia adalah seorang putri yang lahir dari seorang permaisuri muda dan dia baru berusia lima tahun. Ada tertulis bahwa kaisar sangat berduka atas kehilangan putrinya yang masih kecil."
Dari apa yang aku dengar, kematian putri muda itu tidak mencurigakan.
Pada masa itu, anak-anak pasti sering jatuh sakit dan meninggal karena teknologi medis yang buruk.
"Tapi Putri Enclid tentu saja meninggalkan catatan tentang kutukan di buku hariannya."
Jika hanya melihat tulisan di buku harian, sepertinya situasinya sangat mendesak.
"Ada sesuatu yang lain di buku ini."
Terrence mengeluarkan buku yang lebih tua dari yang baru saja dia lihat.
Tidak seperti dengan catatan resminya, buku ini menulis rumor dan cerita pada masanya.
"katanya Putri Enclid kehilangan ibunya ketika dia masih muda dan dikatakan bahwa dia selalu dalam keadaan tidak stabil. Dia terobsesi dengan gagasan bahwa seseorang akan membunuhnya dan juga adiknya."
"Yah, itu bisa dimengerti karena ada keadaan seperti itu."
Fakta bahwa ibunya diracun karena sikap apatis ayahnya dan bahwa satu-satunya adik laki-lakinya juga terancam nyawanya membuatnya menderita gangguan saraf.
"Sayangnya, kalau begitu, apakah ini hanya khayalan?"
Aku menyentuh tulisan berwarna hitam yang tertulis di buku harian itu.
Sebuah kisah tentang kutukan yang muncul entah dari mana di balik catatan harian yang tampak normal.
"Namun mengingat masa depan saya yang sekarat karena kutukan, saya tidak bisa menganggap catatan ini sebagai khayalan."
Selain itu, dia bahkan menyembunyikannya di tempat yang tidak biasa seperti itu.
Jelas, begitu aku mengeluarkan buku harian itu, perpustakaan itu runtuh.
Mungkin sang putri membuat ruangan itu runtuh untuk menghilangkannya segera setelah seseorang mengeluarkan buku harian itu.
Sehingga bukti bahwa kamu mengambil buku harian itu hilang selamanya.
'Tapi seiring berjalannya waktu, perangkatnya bisa sedikit......... Mungkin saja rusak.'
Itu runtuh dengan cepat sebelum siapa pun yang masuk bisa pergi dan sepertinya rusak karena sudah tua.
"Pertama-tama, Itu saja yang saya temukan."
Terrence menutupi bukunya dan mendorongnya ke samping.
"Tidak ada kemajuan dalam menemukan penyihir ini."
Terrence diam-diam mengirim anak buahnya untuk mencari informasi terkait ilmu sihir.
Namun, semua buku dan benda yang aku bawa adalah palsu.
Begitu melihatnya, Bayan langsung memutuskan bahwa itu adalah palsu. Meski Bayan tak menceritakannya, meski dilihat sekilas tetap terlihat palsu.
Pemilik toko dalam ibukota yang tampaknya ada hubungannya dengan sihir sebenarnya masih belum diketahui keberadaannya.
"Sepertinya ini semua juga tidak punya banyak hasil. Setelah itu, tidak ada ramalan. Selain sihir, tidak ada pandangan jauh kedepan tentang kecelakaan."
Sejak hari itu, aku selalu memegang tangan Terrence di setiap kesempatan.
Aku tidak tahu mengapa itu tidak keluar saat diminta keluar dan hanya terlihat pada saat yang tidak terduga.
Mungkin karena aku memusatkan seluruh pikiranku pada saat aku bertengkar dengan Terrence.
Tapi kami tidak bisa bertengkar lagi hanya untuk melihat ramalan.
'Setidaknya kami bisa mencari tahu di mana jembatan itu.'
Sejak hari itu, aku telah melihat gambar sungai dan jembatan di ibukota ini.
Secara khusus, kami fokus pada jembatan yang terletak di mana rumah keluarga bangsawan berkumpul.
Namun, adegan yang muncul di ramalan itu pada tengah malam dan itu berakhir begitu cepat sehingga sulit untuk mencari tahu di mana itu.
Selain itu, jembatan yang muncul di Pandangan jauh kedepan memiliki pagar yang patah sehingga sulit untuk mengidentifikasi bentuknya.
Yang terbaik adalah dengan berjalan-jalan untuk menemukannya sendiri akan tetapi Terrence mengatakan kami tidak boleh pergi ke tempat asing sampai kami memiliki lebih banyak informasi.
Pada titik ini, tidak jelas persis seperti apa kecelakaan pada saat itu.
"Berdasarkan situasinya, sepertinya ada ledakan atau serangan saat mengendarai kereta."
"Ini adalah ibukota, apakah ada kemungkinan seseorang akan menyerang Grand Duke dan Grand Duchess?"
Apakah ada kesempatan bagi pasangan Grand Duke dan isterinya untuk diserang, bukan di pegunungan yang dalam yang penuh dengan bandit.
Bahkan seorang kaisarpun bisa melakukan hal gila seperti itu.
"Saya rasa demikian."
"Jadi, apakah itu bom?"
Jembatan yang rusak dan asap yang mengepul dari sana. Aku dan Terrence yang berbaring karena jatuh di sungai.
Pada pandangan jauh kedepan pertama, sepertinya kami telah melemparkan diri kami ke bawah jembatan untuk menghindari ledakan.
Terrence mengerutkan kening seolah bingung.
"Aku ingin tahu siapa yang melakukannya. Jika itu adalah kaisar tidak akan ada alasan untuk secara terbuka melakukan hal seperti itu untuk saat ini."
Aku juga berpikiran sama. Sejauh ini, kaisar telah mencoba menyakitiku akan tetapi dia selalu memiliki pengamanan untuk menghindari kecurigaan.
Saat pertama kali mencoba membunuh Eve, dia menuduh Terrence yang melakukan pembunuhan sehingga dia menjadi korban karena kehilangan putrinya.
Bahkan saat Sorel membuat drama sendirian di pernikahan kami, dia dan Permaisuri berusaha keras untuk menjebakku.
Lalu tiba-tiba mereka ingin meledakkan kami?
Dan pada saat Permaisuri digulingkan dan Sorel akan diusir dari Istana Kekaisaran?
Selain itu, kami tidak tahu apa yang terjadi tetapi kami berdua tidak meninggal dalam kecelakaan itu.
Meskipun terluka saat jatuh, tampaknya tidak ada masalah dengan kehidupan kami.
Rasanya agak aneh untuk mengatakan bahwa itu perbuatan dari kaisar.
Tok tok.
Lalu seseorang mengetuk pintu perpustakaan.
Nell ternyata adalah yang orang masuk setelah membuka pintu.
"Grand Duchess, Putri Diane mengirim surat."
"Diane?"
Aku langsung menerima catatan dari Nell.
Di dalam catatan tersebut tertulis permintaan untuk datang ke mansion dengan tulisan tangan Diane yang lucu.
[Saya punya sesuatu yang mendesak untuk dikatakan karena acara makan malam. Bisakah Anda mengunjungi mansion sebentar?]
Berbicara tentang acara makan malam. Apa itu?
Kami seharusnya memilih gaun makan malam bersama, mungkin karena itu?
Aku mencari buku panduan berpakaian di perpustakaan untuk membawanya ke kamarku sambil melihat-lihat dari waktu ke waktu.
Karena aku masih punya waktu, jadi aku akan memeriksanya lebih teliti dan mencari tahu.
Bagaimanapun, Diane ingin aku datang, jadi aku harus pergi sekarang.
Aku mengambil catatan itu dan kembali ke meja Terrence.
Terrence yang sedang membaca buku langsung menatap kearahku.
Aku meminta izin kepadanya dengan cara yang agak sarkastik.
"Nona Diane mengundang saya. Bolehkah saya pergi ke kediaman Duke?"
Terrence menjawab dengan senyum lembut.
"Kalau begitu kita bisa pergi bersama."
Aku menatapnya dengan tatapan takjub dan berkata.
"Mansion Duke tidak mungkin membuat bahaya. Aku bisa pergi ke sana sendirian. Lagipula, kami bertemu untuk memilih gaun."
Terrence menerima seolah-olah dia tidak punya pilihan.
"Baiklah. Silahkan pergi."
Saat dia mengatakan itu ada sedikit senyum di bibir Terrence.
Setelah pergi ke kuil, kami bertengkar saat berbicara tentang Mikhail.
Sejak saat itu, suasana yang tidak nyaman telah diselesaikan sampai batas tertentu karena ramalan yang muncul.
Aku senang ketika mendengarnya.
Aku langsung naik kereta kuda menuju ke mansion Duke.
Dalam beberapa hari cuaca dingin mulai menjadi cukup tenang. Musim semi akan segera datang.
Sebanyak suhu yang hangat, rumah Duke juga penuh dengan kedamaian.
Diane sedang menungguku di kamarnya.
"Grand Duchess!"
Dianne yang selama ini hanya berkonsentrasi pada pengobatannya kini telah menjadi jauh lebih baik daripada yang tidak diketahui.
Aku diberitahu bahwa tengkuk dan lengannya sekarang sudah bersih dan bintik-bintik telah memudar di tempat lain.
Itu sebabnya kulitnya menjadi bagus. Bahkan wajahnya yang sepucat selembar kertas kini diwarnai dengan darah.
"Saya sudah dihubungi. Apakah ada sesuatu yang mendesak, kan?"
Diane berkata sambil duduk di hadapanku di meja dekat jendela.
"Ayahku berkata dia akan pergi ke wilayah kami dalam sepuluh hari. Dia mengatakan sesuatu terjadi pada wilayah kami, jadi dia harus langsung pergi."
"Dalam sepuluh hari? Apa yang sedang terjadi?"
"Saya kira itu masalah pajak. Kementerian Keuangan menemukan ada masalah dengan dokumen akan tetapi itu bukan masalah besar itu sebabnya dia harus melihatnya sendiri."
"Saya senang itu bukan masalah besar."
Faktanya, suasana di mansion ini tampak bagus untuk hal seperti itu yang terjadi.
Diane berkata sambil memegang cangkir teh yang dibawa oleh pelayan.
"Jadi kami memutuskan untuk mempercepat acara makan malam ke depannya."
***
Sinar matahari sore mewarnai tiang-tiang koridor dengan warna emas.
Mikhail yang sedang berjalan di koridor lalu berhenti sejenak dan melihat bangunan ke menteri urusan politik.
Saat itu masih musim dingin akan tetapi cuaca semakin panas dari hari ke hari. Ini akan menjadi musim semi hanya dalam waktu sebulan.
Namun, perasaan Mikhail saat dia melihat taman yang tidak selaras dengan cuaca yang lebih hangat menjadi rumit dan mengganggu.
Beberapa hari yang lalu, Mikhail terus merenungkan dengan perasaan yang mengganggu.
Sorel belum pergi ke istana bintang tetapi perintah Kaisar begitu keras sehingga dia tidak bisa menemuinya.
Aku tidak tahu harus berkata apa ketika aku bertemu dengan Sorel sekarang.
Jika Sorel pergi ke istana bintang seperti ini maka tidak ada janji kapan mereka akan bertemu lagi.
Berpikir seperti itu membuatku merasa mual.
Apa yang terjadi dengan Eve juga sama mengkhawatirkannya.
'Aku mencoba untuk membantunya, tapi kebetulan ada kecelakaan seperti itu...'
Saat meninggalkan kuil, Terrence tampak tidak terlihat senang.
Eve tidak menghubungiku lagi sejak saat itu akan tetapi aku khawatir bahwa aku mungkin telah ikut campur dan membuat keduanya merasa tidak nyaman.
Mikhail menghela napas lelu menuju ke kantor kaisar di gedung petugas politik.
Kaisar sedang menunggu di dalam kantor.
"Yang Mulia, apakah Anda memiliki perintah untuk saya? "
Di dalam ruangan itu ada Kaisar dan Komandan Ksatria Kekaisaran yaitu Gairen sedang menungguku.
"Ya, tuan Seldon."
Kaisar menyambutku dengan senyum lembut.
Meskipun dipanggil begitu namun kaisar tidak mengatakan apa-apa untuk waktu yang lama.
Mikhail yang menerima tatapan kaisar dan diam-diam menunggu perintahnya.
Kaisar yang telah mengamati Mikhail selama beberapa menit secara perlahan membuka mulutnya.
"Kau sangat menghargai kesetiaan. Benar, kan?"
"Saya tidak tahu apa yang Anda maksud..........."
"Aku menghargaimu karena aku lebih menyukai ketulusan dan kesetiaanmu daripada keahlianmu."
Mikhail memulai sebagai prajurit penjaga yang menjaga kuil dan dipromosikan selangkah demi selangkah berkat keahlian pedangnya yang luar biasa.
Kemudian, Mikhail menarik perhatian kaisar sehingga bisa memasuki kesatria kekaisaran dan setelah mendapat beberapa pencapaian hingga dia bisa naik ke pangkat wakil pemimpin.
Kaisar memandang Mikhail seperti itu dan bertanya dengan suara ramah.
"Bisakah kamu melakukan misi penting untukku?"
Bersambung