DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS...

By Jessiee33_

66.9K 5.1K 742

[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA, BERI VOTE, KOMEN DAN JADILAH PEMBACA YANG BIJAK] Alsheila Eltheiera Alde... More

DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRL || Part 00.
DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRL || Part 01
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 03
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 04
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 05
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 06
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 07
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 08
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 09
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 010
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 011
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 012
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 013
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 014
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 015
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 016
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 017
DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 018
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRl || Part 019
DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 020
DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 021
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 022
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 023
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 024
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 025
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 026
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 027
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 028
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 029
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 030
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 031
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 032
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 033
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 034
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 035
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 036
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 037
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 038
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 039
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 040
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 041
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 042
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 043
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 044
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 045
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 046
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 047
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL ||Part 048
DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 049
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 050
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 051
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 052
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 053
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 054
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 055
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 056
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 057
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 058
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 059
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 060
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 061
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 062
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 063
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 064
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 065
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 066
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 067
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 068
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 069
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 070 ( ENDING)

DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRL || Part 02

3.6K 246 45
By Jessiee33_

Happy Reading.

•••

Di Restaurant yang terdapat 4 cowok dan 1 cewek bersama mereka berempat. Mereka berempat baru pulang dari kampus mereka. Mereka Reygan, Alaska, Bella, Gerald dan Samuel.

Alaska menatap pintu Restaurant yang baru saja menampilkan seorang cewek yang baru saja masuk. Alaska menggerutkan dahinya menatap bingung cewek itu.

"Siapa tuh cewek? Cantik banget,"ucap Alaska.

Samuel, Gerald, Reygan dan Bella mengalihkan pandangannya menatap ke arah yang di tatap oleh Alaska.

"Cantik banget cewek itu,"gumam Gerald.

Lalu Gerald membulatkan matanya melotot ketika cewek itu membuka masker yang menutupi wajahnya. Gerald mengenal cewek itu.

"Bangsat, itu Sheila bego,"ucap Gerald.

"Sheila makin cantik,"ujar Alaska.

"Makin tinggi Sheila,"sahut Samuel.

"Rambutnya juga di warnain kaya warna rambutnya Eza,"ucap Alaska.

Samuel menatap Reygan yang duduk di sampingnya yang sejak tadi hanya diam dengan wajah terkejut di wajah Reygan yang di tutupi oleh wajah datar.

Bella menggepalkan tangan menatap Sheila yang masuk ke dalam Restaurant. Kilatan amarah menatap Sheila yang sangat jelas saat Gerald menatapnya.

"Bangsat! Cewek sialan itu kembali,"batin Bella.

Alaska, Gerald dan Samuel berdiri dari duduknya dan membuat Reygan menggerutkan dahinya bingung menatap mereka bertiga.

"Mau kemana lo bertiga?"tanya Reygan.

"Mau samperin Sheila,"balas Gerald.

Mereka bertiga berjalan meninggalkan Reygan dan Bella untuk bertemu dengan Sheila dan Eza yang ada di dalam Restaurant.

•••

Sheila yang duduk di depan Eza dengan tatapan datar menatap Eza yang ada di depannya. Tangan Sheila menggetuk meja dengan pelan.

"Kenapa pulang nggak kasih kabar?"tanya Eza.

"Sorry. Gue lupa Za,"balas Sheila.

"It's okay Sheil. Terus kenapa lo ninggalin gue ke luar negeri? Tanpa kasih kabar sama sekali,"ucap Eza.

"Sorry, Za,"balas Sheila.

Eza menghelah nafas pelan dan menatap Sheila yang duduk di depannya. Lalu dia memberikan ponselnya ke Sheila yang duduk di depannya.

"Nomor telfon lo,"ucap Eza.

Sheila mengangguk pelan dan mengambil ponsel milik Eza. Dia mengetikan nomor telfonnya di ponsel Eza. Lalu Sheila meletakan ponsel milik Eza di meja dan menatap Eza yang duduk di depannya.

"Lain kali, kalau lo mau pergi, kasih kabar dulu. Gue sahabat lo, gue khawatir sama lo,"ucap Eza.

"Iya."

"Lo pulang nggak bilang-bilang, Sheil?"

Sheila dan Eza menatap Samuel, Alaska dan Gerald yang duduk di samping mereka berdua dengan tatapan datar.

"Gue lupa,"balas Sheila.

"Lo makin cantik aja Sheil,"puji Alaska sambil menatap Reygan yang tidak jauh darinya.

Sheila memutar bola matanya malas menatap Alaska yang menatapnya dengan intens. Lalu Sheila mengambil 10 lembar uang seratus ribuan yang ada di dalam dompetnya dan meletakannya di meja.

"Lo pesen makan. Gue yang bayar,"ucap Sheila.

"Beneran Sheil?"tanya Alaska menatap wajah datar Sheila yang duduk di sampingnya.

"Hm."

"Thankyou Sheila cantik,"ucap Alaska.

Sheila mengangguk singkat dan menatap Eza yang duduk di depannya dengan tatapan datar. Sheila menaikan satu alisnya menatap Eza yang hanya diam dengan wajah datar.

"Kabar lo gimana Sheil?"tanya Samuel.

"Baik."

"Lo kemana aja selama ini?"tanya Gerald.

"Di Los Angeles."

Gerald mengangguk pelan. Dia menatap palayan yang meletakan makanan Gerald, Alaska dan Samuel di meja. Lalu Gerald menatap Sheila yang fokus dengan ponsel yang di mainkan oleh Sheila.

"Lo masuk di Universitas apa Sheil?"tanya Samuel.

"Andromeda."

"Masuk Fakultas apa?"tanya Alaska.

"Management."

Samuel dan Alaska mengangguk pelan sambil memakan Cupcakes coklat dan steak yang ada di meja.

Sheila mengambil brownise coklat yang ada di meja dan memakannya. Dia menatap Eza yang duduk di depannya.

"Brownise selalu jadi kesukaan lo,"komentar Samuel.

"Always."

"Nggak pernah berhenti suka sama brownise,"ucap Alaska. Sheila mengangguk singkat.

"Brownise coklat jadi yang pertama bagi Sheila,"ucap Gerald. Sheila mengangguk singkat.

"Terus, tiramisu, permen kaki, coklat panas, makanan pedas, permen karet sama martabak kacang masih jadi kesukaan lo?"tanya Alaska.

"Masih."

Sheila menatap jam tangan yang ada di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 13.30 siang. Dia menatap Alaska, Samuel dan Gerald yang duduk di depannya.

"Gue pulang,"pamit Sheila.

"Hati-hati lo,"pesan Samuel. Sheila mengangguk pelan.

"Ayo, Za."

Eza dan Sheila berjalan keluar dari Restaurant meninggalkan Samuel, Alaska dan Gerald yang sedang memakan makanan mereka.

Samuel menatap Reygan yang duduk di tempatnya dan menatap ke arahnya dengan tatapan datar. Dia mengangkat bahunya acuh dan melanjutkan makannya dan menghiraukan Reygan yang menatapnya.

•••

Sheila yang ada di mansion bersama Vraka, Eza, Sarga dan Bara yang duduk di depannya. Sheila menatap keempat cowok yang ada di depannya itu dengan tatapan datar.

"Lo kuliah di mana, Za?"tanya Vraka.

"Universitas Andromeda."

"Lo pasti masuk Fakultas hukum?"tebak Bara.

"Nggak."

"Management?"

Sheila menaikan satu alisnya menatap Eza yang duduk di sampingnya dengan tatapan datar.

Eza mengangguk pelan menjawab pertanyaan dari Sheila. Dia mengacak-acak rambut Sheila yang duduk di sampingnya.

"Lo bertiga juga Management?"tanya Eza.

"Iya."

"Nggak ada yang masuk kedokteran sama hukum?"tanya Eza.

"Nggak ada."

Eza mengangguk pelan. Dia menatap Sheila yang sedang bermain pisau lipat yang jadi kesayangan cewek itu.

Vraka dan Sarga yang melihat Sheila dengan tatapan datar dengan rokok yang ada di mulut mereka berdua.

"Lo ikut ospek?"tanya Bara.

"Hm, cuma 1 kali,"balas Eza.

Sheila mengambil hoodie-nya dan memasukan civa yang berbentuk korek api, poker dan pisau lipat ke dalam saku hoodie-nya. Dia menatap keempat cowok yang sedang menatapnya dengan tatapan datar.

"Gue mau ke taman,"pamit Sheila.

Sheila berjalan keluar dari mansionnya meninggalkan keempat cowok yang sedang menatapnya. Tatapan Sheila sangat datar saat menatap keempat cowok yang sedang duduk di sofa sebelum Sheila keluar dari mansionnya.

Lalu Sheila naik ke atas motornya dan menjalankan motornya keluar dari mansion besar miliknya. Tatapan Sheila sangat datar dengan wajah yang sedikit tertutup masker hitam. Dia menjalan kan motornya dengan kecepatan tinggi.

Motor Sheila berhenti di taman yang pernah dia kunjungi dulu sebelum dia pergi ke Los Angeles. Lalu Sheila turun dari motornya dan berjalan menuju bangku taman dengan masker yang ada di wajahnya dan hanya menampilkan matanya saja.

Sheila duduk di bangku taman dengan tatapan datar, dia menatap semua pengunjung taman yang ada di depannya. Sheila menyandarkan kepalanya di ujung bangku taman. Dia memainkan civa yang berbentuk korek api.

3 cewek yang berada di taman dengan membawa ice krim yang ada di tangan mereka bertiga. Mereka Shena, Violla dan Meyra yang baru saja pulang dari kampus.

"Duduk di sana aja gimana?"tanya Violla.

"Di sana ada orang bego,"balas Shena.

"Kita usir, susah banget sih lo. Lagian itu bangku yang biasanya Sheila tempatin,"ucap Meyra.

"Terserah."

Lalu mereka berjalan ke bangku yang di tempati oleh Sheila dengan ice tangan yang memegang ice krim rasa coklat dan oreo.

Violla menatap Sheila yang memakai hoodie dan masker hitam yang ada di wajah cewek itu. Tentu saja dia tidak mengenalinya.

"Minggir!"usir Violla.

Sheila tetap diam dan menatap wajah ketiga cewek yang ada di depannya dengan tatapan datar yang sangat begitu intens.

"Gue bilang minggir. Ini tempat gue,"ketus Violla.

Sheila membuka masker yang ada di wajahnya dan menatap mereka bertiga dengan tatapan datar.

"Apa kabar?"tanya Sheila.

Shena, Violla dan Meyra membulatkan matanya dan segera memeluk tubuh Sheila dengan erat. Mereka bertiga merindukan sahabatnya ini.

"Lo kemana aja? Kenapa lo nggak kasih kabar ke kita, Sheil?"tanya Shena.

"Sorry."

Lalu Shena, Violla dan Meyra duduk di samping Sheila yang memakai hoodie hitam.

"Lo pergi kemana aja, Sheil?"tanya Violla.

"Dan kenapa lo lama banget perginya?"tanya Meyra.

"Cuma sebentar, Ra,"balas Sheila.

"Sebentar lo bilang? 2 minggu lo bilang sebentar?"tanya Meyra. Sheila mengangguk singkat.

Shena yang duduk di samping kirinya, memberikan ice krim coklat yang ada di tangannya ke arah Sheila yang ada di sampingnya.

"Nggak suka ice krim,"tolak Sheila.

"Ke cafe aja Sheil. Kita bicara di sana,"ucap Meyra.

"Lebih suka di sini,"ujar Sheila.

Meyra mendengus kesal dan mengangguk pelan. Dia menatap Sheila yang duduk di sampingnya.

Sheila berdiri dari duduknya lalu melirik sekilas ke mereka bertiga dan berjalan menuju toko penjual Coca-Cola dengan wajah yang tertutup masker hitam.

Sheila mengambil 2 Coca-cola kaleng dan menatap penjual minuman yang ada di depannya. Kemudian Sheila mengambil 1 lembar uang 50 ribuan dan memberikannya ke penjual minuman.

Lalu Sheila berjalan meninggalkan penjual minuman itu dengan membawa 2 coca-cola kaleng yang ada di tangannya. Sheila berjalan menuju bangku yang terdapat ketiga sahabatnya.

Sheila menatap ketiga sahabatnya dengan tatapan datar dan Coca-cola kaleng yang dia minum.

"Coca-cola udah jadi kesukaan lo dari dulu ya?"komentar Meyra. Sheila hanya mengangguk singkat.

"Coca-cola, makanan pedas, brownise coklat, coklat panas, permen kaki sama tiramisu udah jadi kesukaan Sheila sejak dulu,"ucap Violla.

"Coca-cola jadi yang pertama bagi Sheila,"sahut Shena.

"Lo ke sini sendiri?"tanya Meyra.

"Sendiri."

Sheila menatap mereka bertiga yang ada di depannya dengan tatapan datar. Dia memainkan Coca-cola kaleng yang ada di tangannya dengan menatap mereka bertiga.

"Gue mau bicara sama lo."

Sheila menatap Reygan yang memegang pergelangan tangannya dan dia segera melepaskan tangan Reygan yang memegang pergelangan tangannya.

"Gue sibuk,"ucap Sheila.

"Sheil, pleasse. Gue mau bicara sama lo, sebentar aja,"ujar Reygan.

"Sibuk."

Sheila berjalan meninggalkan Reygan yang bersama ketiga sahabatnya, dia tidak menatap wajah Reygan yang ada di belakang.

"Rey, kenapa di sini?"

Reygan menatap Bella yang baru saja berdiri di sampingnya, dia menggelus pelan rambut Bella.

"Gue ada urusan bentar. Lo pulang sendiri aja,"ucap Reygan.

Setelah mengucapkan itu, Reygan berlari meninggalkan Bella bersama ketiga sahabat Sheila.

•••

Sheila yang duduk di bangku taman dengan tangan yang memegang Coca-cola kaleng. Dia menatap datar Coca-cola yang ada di tangannya.

Tatapan Sheila sangat datar sambil meminum coca-cola kaleng yang ada di tangannya.

Grapp

Sheila menatap Reygan yang memeluknya dari belakang, lalu dia perlahan melepaskan tangan Reygan yang memeluknya. Sheila berjalan pergi meninggalkan Reygan yang sedang menatapnya.

"Sheil, tunggu. Gue mau bicara,"ucap Reygan.

Sheila menghentikan jalannya dan menatap sekilas Reygan yang berdiri di belakangnya, lalu dia tidak menatap Reygan yang ada di belakangnya.

"Bicara apa?"tanya Sheila.

"Lo pulang, Sheil?"tanya Reygan.

Sheila tidak menjawab, dia hanya diam dengan wajah datar. Bahkan Sheila tidak menatap Reygan yang berdiri di belakangnya. Dia hanya menatap Coca-cola kaleng yang ada di tangannya.

"Sorry!"ungkap Reygan.

"It's okey, Reygan."

Lalu Sheila berjalan meninggalkan Reygan yang menatapnya, dia bahkan tidak menatap Reygan yang ada di belakangnya. Sheila sangat tidak peduli dengan Reygan.

Sheila naik ke atas motornya dan menjalankan motornya pergi meninggalkan Reygan yang masih diam dan menatapnya.

Sheila menjalan kan motornya dengan kecepatan tinggi agar sampai di mansionnya. Tatapan Sheila sangat datar di balik masker hitamnya.

Sheila menghentikan motornya di depan Gerbang mansionnya, lalu dia menatap Toni satpam yang ada di depan mansion agar membuka Gerbang Mansionnya.

Sheila melajukan motornya masuk ke dalam mansion saat Toni sudah membuka Gerbang mansionnya. Dia memasukan motornya ke dalam Garasi mansion.

Lalu Sheila turun dari motornya dan berjalan masuk ke dalam mansion. Dia menatap beberapa wine, vodka dan sunset rum yang ada di meja ruang tamu.

"Nanti anggota DERLASGALIONS datang!"

Sheila menatap Sarga yang berjalan ke arahnya. Dia mengangguk pelan.

"Gue ke kamar dulu,"pamit Sheila dengan wajah datarnya dan berjalan meninggalkan Sarga.

•••

Regza yang ada di mansion besar Alagra bersama sahabatnya. Dia menatap datar mereka bertiga yang duduk di depannya.

"Soal Ospek, lo udah selesai?"tanya Jhovan.

"Udah."

"Banyak yang masuk ke Fakulitas Management,"ucap Alagra.

"Ada yang masuk Fakulitas Hukum sama kedokteran,"sahut Jhovan.

"Tapi yang lebih banyak Fakulitas management,"ucap Alagra.

"Hukum sama kedokteran juga lumayan banyak menurut gue, Gra,"ujar Jhovan.

Regza dan Alarick hanya menatap datar Jhovan dan Alagra yang duduk di depannya.

"Tapi......Maba baru yang masuk Fakulitas management namanya siapa, Za?"tanya Alagra.

"Alsheila."

Alagra mengangguk pelan mendengarkan jawaban singkat dari Regza. Lalu dia mengambil cupcakes coklat yang ada di meja dan memakannya.

"Cewek yang sama Keyna itu?"tanya Jhovan.

"Hm."

Jhovan mengangguk pelan mengambil cookies yang ada di meja dan memakannya.

"Besok udah mulai kuliah seperti biasanya kan?"tanya Alagra.

"Iya."

"Jangan telat,"peringat Regza.

"Gue nggak akan telat,"ucap Alagra. Regza hanya mengangguk dengan memakan cupcakes coklat kesukaannya.

"Kalau lo telat sih, mungkin di suruh dosen pulang,"ujar Jhovan.

"Gue nggak pernah telat,"tukas Alagra.

"Nggak parnah telat apanya. Lo pernah berangkat siang, padahal lo harusnya masuk pagi,"ucap Jhovan.

"Itu cuma sekali,"ujar Alagra.

"Cuma sekali your eyes? Lo juga pernah nggak masuk kuliah,"ujar Jhovan.

Alagra mendengus kesal menatap Jhovan yang duduk di samping Alarick. Dia tidak menghiraukan Jhovan dan fokus memakan cookies dan cupcakes yang ada di meja tanpa menatap Jhovan.

Alarick menyandarkan kepalanya di ujung sofa dengan tangan yang memegang cookies coklat dengan tatapan datar.

"Bolos terus, nggak lulus, mampus,"ceplos Alarick dengan wajah datarnya.

Alagra yang mendengarkan itu, berdecak sinis saat menatap Alarick yang duduk di samping Regza.

"Nggak usah bicara deh Al. Lo kalau bicara nggak di filter dulu,"ucap Alagra.

"Yaudah."

Alarick mengangkat bahunya acuh lalu memasukan cookies coklat ke dalam mulutnya dan memakannya.

"Kenyataan,"lanjut Alarick.

"Anjing!"umpat Alagra dan berdecak sinis menatap wajah datar Alarick.

•••

TBC

Spam Next disini

Spam nama 'Sheila'

Mau bilang apa sama Sheila?

Mau bilang apa sama Regza?

Spam nama Sheila sebanyak-banyaknya=>

Tanggapan kalian tentang ALSHEILA 2 gimana?

Follow instagram : @jessica342_ @dunialsheila.

NEXT PART, SEE YOU GUYS. Tunggu chapter selanjutnya, byeee.

Kalo kalian suka sama cerita ini, tolong Rekomendasikan cerita ini di tik tok sama instagram kalian dan Share cerita ini ke teman-teman kalian.

Continue Reading

You'll Also Like

956K 84.1K 38
๐™๐™ช๐™ฃ๐™š ๐™ ๐™ฎ๐™– ๐™ ๐™–๐™ง ๐™™๐™–๐™ก๐™– , ๐™ˆ๐™–๐™ง ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž ๐™ข๐™ž๐™ฉ ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž ๐™ƒ๐™ค ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž...... โ™ก ๐™๐™€๐™๐™„ ๐˜ฟ๐™€๐™€๐™’๐˜ผ๐™‰๐™„ โ™ก Shashwat Rajva...
203K 9.9K 56
แ€„แ€šแ€บแ€„แ€šแ€บแ€€แ€แ€Šแ€บแ€ธแ€€ แ€›แ€„แ€บแ€ทแ€€แ€ปแ€€แ€บแ€•แ€ผแ€ฎแ€ธ แ€กแ€แ€”แ€บแ€ธแ€แ€ฑแ€ซแ€„แ€บแ€ธแ€†แ€ฑแ€ฌแ€„แ€บแ€กแ€™แ€ผแ€ฒแ€œแ€ฏแ€•แ€บแ€›แ€แ€ฒแ€ท แ€€แ€ฑแ€ฌแ€„แ€บแ€œแ€ฑแ€ธ แ€€แ€ปแ€ฑแ€ฌแ€บแ€”แ€ฑแ€™แ€„แ€บแ€ธ แ€แ€ผแ€ฐแ€แ€ผแ€ฌแ€œแ€ฝแ€”แ€บแ€ธแ€œแ€ญแ€ฏแ€ท แ€€แ€ปแ€ฑแ€ฌแ€บแ€”แ€ฑแ€™แ€„แ€บแ€ธแ€€ แ€•แ€ญแ€ฏแ€ธแ€Ÿแ€•แ€บแ€–แ€ผแ€ฐแ€œแ€ญแ€ฏแ€ท แ€”แ€ฌแ€™แ€Šแ€บแ€•แ€ฑแ€ธแ€แ€ถแ€›แ€แ€ฒแ€ท แ€€แ€ฑแ€ฌแ€„แ€บแ€™แ€œแ€ฑแ€ธ แ€”แ€ฑแ€แ€ผ...
1.2M 38.3K 70
HIGHEST RANKINGS: #1 in teenagegirl #1 in overprotective #3 in anxiety Maddie Rossi is only 13, and has known nothing but pain and heartbreak her ent...
24.1K 563 18
Wooyoung's unexpected accident after a show leaves the ATEEZ members shaken to their cores. With a long road to recovery, Wooyoung discovers hidden f...