Aku Hanya Ingin Pernikahanku...

By utiivennes

218K 25.3K 212

[ NOVEL TERJEMAHAN] More

chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
Chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
chapter 27
cahpter 28
chapter 29
chapter 30
chapter 31
chapter 32
chapter 33
chapter 34
chapter 35
chapter 36
chapter 37
chapter 38
chapter 39
chapter 40
chapter 41
chapter 42
cahpter 43
chapter 44
chapter 45
chapter 46
chapter 47
chapter 48
chapter 49
chapter 50
cahpter 51
chapter 52
chapter 53
chapter 54
chapter 55
chapter 56
chapter 57
chapter 58
chapter 59
chapter 60
chapter 61
chapter 62
chapter 63
chapter 64
chapter 65
chapter 66
chapter 67
chapter 68
chapter 69
chapter 70
chapter 71
chapter 72
chapter 73
chapter 74
chapter 75
chapter 76
chapter 77
chapter 78
chapter 79
chapter 80
chapter 81
chapter 82
chapter 83
chapter 84
chapter 85
chapter 86
chapter 87
chapter 88
chapter 89
chapter 90
chapter 91
chapter 92
chapter 93
chapter 94
chapter 95
chapter 96
chapter 97
chapter 98
chapter 99
chapter 100
chapter 101
chapter 102
chapter 103
chapter 104
chapter 105
chapter 106
chapter 107
chapter 109
chapter 110
chapter 111
chapter 112
chapter 113
chapter 114
chapter 115
chapter 116
chapter 117
chapter 118
chapter 119
chapter 120
chapter 121
chapter 122
chapter 123
chapter 124
chapter 125
chapter 126
chapter 127
chapter 128
chapter 129
chapter 130
chapter 131
chapter 132
chapter 133
chapter 134
chapter 135
chapter 136
chapter 137
chapter 138
chapter 139
chapter 140
chapter 141
chapter 142
chapter 143
chapter 144
chapter 145
chapter 146
chapter 147
chapter 148
chapter 149
chapter 150
chapter 151
chapter 152
chapter 153
chapter 154
chapter 155
chapter 156
chapter 157
chapter 158
chapter 159
chapter 160
chapter 161
chapter 162

chapter 108

1.2K 147 2
By utiivennes

'Kenapa aku tidak pergi dan malah tinggal di sini hingga punya anak? '

Itu benar-benar di luar pemahamanku untuk saat ini.

Namun, begitu tatapan mataku tertuju pada Terrence yang berada di depanku, jawaban dari pertanyaan itu sepertinya sudah tertangkap.

Apakah karena pria ini tidak ingin bercerai?

"Te, Terrence tidak ingin bercerai? "

Aku pikir itu benar ketika melihat dia suasana hati yang sejauh ini, tapi aku tetap bertanya karena aku tidak bisa mempercayai situasi ini.

Alih-alih menjawab Terrence malah tetap diam. Mata berwarna ungu yang sejuk perlahan mulai memudar.

Aku melihatnya sambil menelan ludah kering.

Saat aku mengingat pemandangan pemakaman yang aku lihat pada pandangan kedepan ku aku langsung merasa ketakutan yang mengerikan pada punggungku.

Itu membuatku merinding memikirkan bahwa pria ini telah membunuh hampir semua orang yang aku kenal di masa depan.

Meskipun itu untuk balas dendamku tetapi aku tetap merasa takut dengan hal yang menakutkan seperti itu.

Bagaimanapun juga, jika melihat ekspresi itu, sepertinya jawabannya adalah 'tidak ingin bercerai'.

" Mengapa... Anda tidak menyukai saya tetapi mengapa Anda ingin kita hidup sebagai pasangan? "

Di masa depan, bahkan jika kami benar-benar berubah menjadi pasangan yang sesungguhnya tapi itu bukanlah sekarang.

Kenapa dia sangat ingin menahanku?

"Hah..."

Terrence menghela napas dalam-dalam sambil menyapu matanya dengan satu tangan.

Suasana seperti campuran perasaan konyol, menakjubkan dan menyedihkan yang kira-kira emosi seperti itu.

Dia berpaling kepadaku lagi.

Wajahnya tampak pahit dengan ejekan yang dingin.

" Saya tidak tahu bagaimana perasaan putri, tapi saya tidak melakukan ini dengan seseorang yang tidak memiliki hati. "

"......"

Hal semacam ini....... yang kamu maksud adalah ciuman yang kamu lakukan tadi?

Saat aku memahami arti dari kata-kata itu, aku merasa seperti dipukul di belakang kepala.

Sementara aku menjadi bingung, Terrence melepaskan tangannya dari bahuku.

"Baiklah."

"......... apa? "

Aku bertanya-tanya apa yang aku dengar sekarang, jadi aku melihat ke atas lalu dia meminta maaf dengan ekspresi yang pahit.

"Saya tidak sopan hari ini. Saya tidak akan memaksamu, jika kamu tidak menginginkannya."

Lalu kemudian, Terence mengangkat dirinya dari tempat tidur.

"Anda pasti lelah, jadi beristirahatlah dengan tenang. Saya harus pergi ke ruang belajar karena masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. "

Dia berbalik setelah meninggalkan kata-kata itu.

Maksudnya aku akan tidur sendirian karena dia tidak mau berbicara lagi.

"Tidak, maksud saya..."

Hei, bagaimana kau bisa pergi begitu saja setelah mengatakan itu?

Aku mencoba untuk menangkapnya dengan berkata begitu, tapi sebelum aku bisa mengatakan 'Hei', Terrence sudah membuka pintu lalu keluar.

Pintu tertutup dengan bunyi, tak.

Aku ditinggalkan sendirian di sebuah ruangan yang kosong dalam sekejap.

'......'

Aku hanya bingung hingga aku melewatkan kesempatan untuk menjawabnya, tapi Terrence menghilang tanpa bisa aku menangkapnya.

'Bagaimana kamu bisa pergi begitu saja setelah mengatakan itu? '

Aku meremas kepalaku di tempat tidur yang sekarang sendirian.

Suaranya yang tenang yang baru saja aku dengar berputar di telingaku.

Kamu tidak melakukan ini dengan seseorang yang tidak memiliki hati.

'Apakah itu berarti kamu memiliki perasaan? '

Terrence selalu mengkhawatirkan keselamatanku.

Setelah dipikir-pikir, dia cukup baik padaku.

Meski begitu, aku tidak tahu dia akan mengatakan itu kepadaku.

Aku pikir kami tidak akan memiliki kesempatan untuk berhasil sama sekali.......

Penampilan Terrence yang tidak menunjukkan kebahagiaan yang terlihat didepan ku, yang muncul di pandangan ke depan.

Aku mengerti sedikit demi sedikit karena aku memikirkannya sambil menghubungkan dengan apa yang baru saja aku dengar.

'Kalau dipikir-pikir, karena kami sedang berdiskusi tentang perceraian jadi aku tidak bisa mengatakan satu pun isi dari pandangan kedepanku. '

Ya, karena ini bukan saatnya untuk mengatakan sesuatu seperti pandangan kedepan ku.

Apa yang aku lihat dalam pandangan kedepan bisa aku katakan besok dengan kesadaran penuh.

Aku akan meringkasnya sebanyak mungkin.

..... Kecuali cerita anak itu dan Terrence , aku hanya akan mengatakan tentang kematianku saja.

Aku berbaring tak berdaya di tempat tidur sambil menghela napas. Tiba-tiba ruangan ini menjadi penuh dengan aroma bunga yang membuat hatiku sesak.

'..... Aku akan mencoba untuk berbicara dengan benar lagi besok. '


****

Aku memang memutuskan begitu, tapi aku tidak bisa tidur sepanjang malam karena pikiranku menjadi rumit.

Aku berguling-guling sampai fajar hingga tidak bisa tidur.

Berkat itu, aku memulai hari dengan wajah yang lelah dan muram dari hari pertama pernikahan ku.

Wajahku menjadi pucat dengan mataku yang berbayang berwarna hitam-putih.

Berkat itu Nell dan Chloe terus mengawasiku sejak pagi.

"Grand Duchess, saya membawakan teh. "

Nell yang memperhatikanku sambil meletakkan secangkir teh kecil di atas meja.

".... teh? "

Begitu Nell meletakkan cangkir teh itu aku dapat mencium bau ramuan yang pahit.

Tanpa sadar aku mengerutkan kening yang membuat Nell menjelaskan dengan wajah putus asa.

"In, Ini adalah teh obat untuk menghilangkan kelelahan dan stres juga meredakan darah. "

"Baiklah. Terima kasih."

Sepertinya semua orang melihat ada sesuatu yang salah tadi malam.

Yah, karena semalam Terrence langsung keluar begitu masuk ke kamar dan sekarang aku juga terlihat tidak enak dilihat seperti ini tentu saja malam pertama pernikahan kami sudah hancur.

Untungnya, tidak ada yang mau bertanya mengapa kepada ku.

Terrence yang dikatakan telah berada di perpustakaan sepanjang malam lalu pergi ke markas Ksatria saat fajar.

Diluar jendela yang dipenuhi awan berwarna abu-abu gelap.

Kemarin langit begitu cerah tetapi hari ini terlihat suram dan tertekan seperti suasana hatiku.

Lalu kaki berbulu berwarna hitam menunjuk ke kursi di depanku. Bayan melompat ke atas kursi.

[kau sudah menjadi pengantin baru yang bahagia, tapi kenapa wajahmu menjadi seperti tanah liat hanya dalam semalam?]

"Bayan, kau datang tepat waktu. Aku perlu bicara denganmu."

[Apa?]

Bayan yang duduk di kursi lalu melambaikan satu kaki depannya ketika mendengar kata-kataku.

[Maaf, tapi aku tidak bisa melakukan konseling perkawinan.]

".......Bukan itu. Ini hanya tentang pandangan kedepan ku."

Aku menjelaskan kepada Bayan adegan yang aku lihat sebagai prediksi.

Bayan tidak memiliki kepedulian pada Terrence sehingga aku menceritakan segalanya termasuk tentang anak itu dan Terrence.

Untungnya, Bayan tampaknya tidak tertarik apakah aku akan melahirkan bayi atau tidak.

Apa yang Bayan perhatikan adalah kata-kataku tentang dirinya sendiri.

[Aku mendeteksi adanya kecelakaan?]

Bayan memiringkan kepalanya sejenak.

[Kalau begitu itu bukan racun. Saya tidak merasakan racun.]

Memang, tidak mudah untuk meracuni keluarga kerajaan.

Ditambah sekarang pasti lebih sulit. Karena saat Ini aku berada di mansion Grand Duke.

Jika kaisar punya kemampuan untuk meracuniku di sini tentunya dia lebih suka untuk meracuni Terrence.

Bahkan ketika aku mendengar percakapan mereka sepertinya saat itu aku diracuni saat sedang hamil lalu mereka bilang aku melahirkan?

Jadi, jika ada yang tak beres dengan anak itu tetapi dia terlihat normal, 'kan?

"Lalu apa itu? Apakah Percobaan pembunuhan dengan kedok kecelakaan?"

Jadi aku terluka lalu meninggal karena efek samping.

Menurut Bayan sepertinya aku ditipu oleh trik jahat.

Tidak diketahui apa itu tetapi ada batas untuk aku memperkirakan keadaan kejadian tersebut.

Tok tok.

Suara ketukan yang hati-hati menghentikan percakapan kami.

Pintu terbuka dan terlihat seorang anak laki-laki berambut pirang masuk ke dalam.

Itu Lott.

Lott datang dengan hati-hati mengawasiku dari arah pintu pintu.

"Tuan Putri, saya dengar anda sudah bangun. Apakah saya mengganggu anda?"

" Selamat datang, Lott. Tidak, kamu tidak mengganggu. Saya hanya melihat-lihat keluar jendela bersama Bayan."

Aku buru-buru melonggarkan ekspresi wajahku dan tersenyum.

Karena dia belum cukup umur untuk keluar pada dunia sosial sehingga Lott hanya berada di lantai atas untuk melihat upacara pernikahan kami.

Untungnya, dia tidak melihat kekacauan setelah upacara pernikahan kami.

Lott memeluk sebuah kotak hadiah besar dalam lengannya.

" Nah, saya datang untuk memberikan hadiah pernikahan jika Anda tidak keberatan. "

Aku menerima hadiah yang diberikan oleh Lott lalu membuka kotak yang dibungkus dengan cantik.

Di dalamnya ada boneka pengantin bulat yang pernah aku lihat sebelumnya.

Boneka pengantin yang terbuat dari tanah liat yang mirip dengan yang pernah aku lihat sebelumnya, tapi ada beberapa perbedaan.

Gaun pengantin wanita telah berubah menjadi lebih mirip dengan gaun pengantinku.

Mungkin sedikit dimodifikasi setelah Lott melihat pernikahan kami.

Dan perubahan terbesar adalah kucing hitam kecil yang duduk dalam posisi angkuh di samping pengantin wanita.

Lott berbicara dengan tatapan malu-malu.

"Saya juga membuat bayan."

" Wow, ini dibuat dengan baik. Benar-benar terlihat seperti Bayan."

Dia juga membuat bayan dengan cukup bagus seperti aslinya.

Bayan patung tanah liat memiliki tubuh berwarna hitam bulat, wajah bulat, jenggot kecil dan telinga runcing.

Di belakangnya terdapat ekor hitam panjang.

[Apakah aku segendut ini?]

Bahkan, Bayan yang melihat itu menyadari tubuhnya yang terlalu bulat lalu mengeluh.

Namun, telinga Lott hanya bisa mendengar suara mainan kucing sambil melihat boneka itu.

"Bayan mengeong sambil melihat boneka itu. Apakah dia menyukainya?"

" Ya, kurasa Bayan juga suka. "

Lott tertawa gembira ketika mendengar perkataanku.

" Terima kasih, Bayan."

Bayan tampak marah tetapi Lott menatap Bayan dengan rasa puas sambil berpaling kepadaku.

Lalu Lott tersenyum cerah seperti sinar matahari pagi.

"Memang ini sudah terlambat, tapi Selamat atas pernikahanmu, tuan Putri. "

"..........Terima kasih, Lott. "

Ketika aku melihat wajah Lot yang masih tertinggal lemak bayi yang terlihat polos, tiba-tiba pandangan kedepan semalam muncul lagi dengan jelas dipikiranku.

Apa yang terjadi pada Lott di masa depan?

Dia tidak muncul dari awal, tapi aku pikir itu bukan situasi dimana dia bisa bahagia dan nyaman.

Sementara saudaranya Terrence terlibat dalam perang habis-habisan dengan keluarga kekaisaran dengan membantai banyak musuh , pasti akan ada banyak bahaya bagi Lott.

Agar tidak semua orang menjadi tidak bahagia, aku harus bertahan hidup untuk mengubah masa depan dengan cara apapun itu.

Itu tidaklah mustahil.

Seperti aku yang mengubah masa depan pada hari pernikahanku dengan tragedi yang telah direncanakan dapat diubah untuk persiapan apapun itu.

Saat aku berpikir begitu tiba-tiba Nell dengan cepat masuk kedalam.

"Tuan Putri, kita kedatangan tamu dari Istana. "

"Dari istana? Siapa yang datang?"

Jangan bilang itu Sorel atau phillos yang datang?

Namun, Nell memberikan sebuah nama yang tidak terduga.

"Tuan Seldon, wakil kepala ksatria Kekaisaran telah tiba. Katanya dia datang untuk memberi hadiah pernikahan dari Putra Mahkota. "


****

Langitnya mulai menjadi berwarna abu-abu sejak fajar dan matahari tidak bersinar sepanjang pagi.

Sejak pagi hari, suasana yang tenang dan suram muncul di kantor pusat Ksatria Grand Duke of Renz yang merupakan tempat para ksatria Grand Duke.

Hal ini karena Terence yang merupakan tuan mereka tiba-tiba muncul di sini pada hari pertama pernikahanya dengan suasana hati yang tenang hingga mereka tenggelam sampai ke dasar.

" Hah. "

Camion mendesah dalam-dalam saat ia pergi ke kantor Terrence ,atas nama anak buahnya.

Berkat itu, semua ksatria senior yang harus memberi laporkan saat ini sedang waspada terhadap tuan mereka.

Bahkan atasan-atasan lainnya entah bagaimana melakukan undian untuk datang ke kantornya.

Semua orang pergi ke tempat lain, atau mengatakan bahwa mereka melakukan misi, tetapi komandan camion tidak dapat melarikan diri.

Sebenarnya aku ingin melarikan diri, tapi aku terpaksa menjadi pemimpin karena aku yakin mencabut tongkat pendek.

Hukuman yang diberikan kepada orang yang kalah undian itu berhubungan dengan tugas yang sepertinya tidak mungkin karena harus mencari tahu apa yang sedang terjadi lalu membantu tuan mereka.

'Saya tidak tahu apakah itu mungkin.....'

Cuacanya juga tampak suram sehingga sepertinya akan segera hujan.

Camion tidak bisa mengerti mengapa suasana hati Terrence tidak baik seperti ini.

Sang putri sudah lama menyukai Terrence untuk waktu yang lama dan sekarang Terrence tampaknya tertarik pada sang putri.

Jadi, kalian berdua sudah menikah dalam situasi seperti itu, bukankah itu akhir yang bahagia untuk kalian?

Tapi apa yang telah terjadi sepanjang malam hingga perasaan Terrence menjadi lebih menyedihkan daripada langit berwarna abu-abu yang suram.

Camion sempat ragu lalu mengetuk pintu.

"Yang, Yang Mulia. Saya datang untuk memberi tahu Anda tentang situasi di istana. "

Terdengar suara yang tenang dari dalam kantor.

" Ya, masuklah."

Terrence sedang duduk di mejanya sambil melihat dokumen.

Dia tampak acuh tak acuh tetapi suasananya tampak gelap seperti langit di luar jendela.

Camion mulai melaporkan apa yang telah ia lakukan di Istana Kekaisaran.

"Saya telah mengumpulkan pelayan ratu yang ditangkap dan mendapatkan jawaban yang saya inginkan. Permaisuri meminta dia untuk mengawasi siapa saja yang mendekati rumah kaca."

"Saya yakin dengan apa yang Anda lakukan. "

Terrence merasa sedikit puas dengan berita itu.

Karena hal ini, tidak ada cara untuk menghindari kehancuran bagi permaisuri.

Karena kamu juga tak bisa mengaku bahwa Kaisarlah yang telah menyuruhmu.

"Tangkap semua pelayan dari pelayan permaisuri serta bawa juga pelayan Putri Sorel. Jangan biarkan orang datang atau pergi dari istana putri."

Camion menundukkan kepalanya untuk mengatakan ya, tetapi tidak ada kata yang kembali darinya.

Dia melihat wajah Terrence untuk sementara waktu lalu berbicara dengan sangat hati-hati.

"Yang, Yang Mulia selamat atas pernikahan anda secara resmi walaupun terlambat..............."

".......Baiklah, terima kasih. "

Sudah waktunya untuk membahas intinya.

Camion memeras keberaniannya lalu mengajukan pertanyaan lagi.

"Aku......... permisi, tapi apa yang terjadi?"

"Tidak ada yang terjadi."

Jawaban dingin datang kembali kepadanya.

Kemarin adalah malam pertama pernikahan kamu.

Itu adalah masalah yang luar biasa hingga tidak ada yang terjadi.

"Anda terlihat tidak senang, jadi saya tidak tahu apakah ada yang bisa saya bantu........... "

" Hah. "

Terrence mendengus sebentar lalu meletakkan dokumen yang dipegangnya.

" Ya, lebih baik mengatakannya saja. Lagipula kalian sudah membuat segala macam spekulasi sejak pagi tentang pasanganku. "

"......."

Tentu saja.

Sebenarnya, semua orang telah berbicara dengan cemas tentang hal itu sejak fajar, bukan pagi.

Karena orang-orang yang berjaga di mansion menyampaikan kabar bahwa Grand Duke bekerja di ruang belajar semalaman.

Terence bersandar di sandaran kursi sambil melihat langit berwarna abu-abu yang penuh dengan awan gelap.

Wajahnya yang rapi tampak lebih gelap dari langit berwarna abu-abu.

"Sang putri tidak menyukaiku. "

"....... Dengan segala hormat, Yang Mulia, saya pikir tuan Putri sudah lama sangat menyukai Grand Duke. "

Camion yakin tidak pernah melihat orang yang lebih terobsesi seperti putri Eve.

Eve sangat mencintai Grand Duke sehingga dia tidak bisa menghalangi air atau api untuk mendekati Terrence.

Putri Yves bahkan memukul para ksatria dengan sepatu hak tinggi.

Karena para ksatria mencoba menghentikan tuan Putri untuk pergi mendekati Terrence.

Sang putri memukuli mereka dengan sepatutnya sambil mengatakan bahwa dia tidak bisa membuang sepatunya.

Bahkan dia berkata bahwa dia tidak bisa mengotori tangannya sendiri sehingga menyuruh pelayanya itu untuk melakukannya sendiri.

........ Sejujurnya, aku pikir aku sudah gila saat melihatnya.

"Saat itu iya. Tapi sekarang............."

Terrence mencoba mengatakan sesuatu, tapi akhir katanya menjadi kabur.

Sekarang tampaknya itu berarti bahwa hati sang putri telah benar-benar berubah sepenuhnya.

Mengapa?

Apa yang membuatnya kehilangan minat terhadap pria yang sangat dia sukai?

'Itu sebabnya kamu mencoba keluar dari perkelahian itu. '

Cerita itu membuatku mengerti apa yang telah terjadi.

Menurut perkiraanku, pernikahan mereka adalah pilihan untuk menghindari tipu muslihat dari pihak kaisar.

Setelah pernikahan itu selesai, sepertinya sang putri mengusirnya karena dia tidak menyukai Grand Duke lagi.

Apapun alasannya, Camion tampaknya tidak terlalu sulit untuk memahaminya.

Jelas, bahwa Putri Yves sangat menyukai Grand Duke sampai satu atau dua bulan yang lalu.

"Jadi... Anda sudah memberitahu tuan Putri bagaimana perasaan yang mulia? "

Bersambung

Continue Reading

You'll Also Like

1.1K 148 27
Mulai dari chapter 56 Novel translate bukan punya saya. Sya terjemahin agar saya dapat baca juga
16.2K 2.6K 4
Kata orang aku sungguh beruntung terlahir sebagai tokoh antagonis kaya raya, memiliki keluarga yang SUPERDUPERCARE, punya sahabat baik walau cerocosa...
4M 30K 34
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
98.3K 15.3K 62
SEQUEL THE VILLAINESS SEDUCE THE WIDOWER DUKE Leonor Amercia [27] adalah seorang pembaca setia dari serial web novel The Villainess Seduce The...