Putri Eve selalu bertindak dengan memperhatikan dan berhati-hati juga tidak pernah mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan seperti Putri Sorel.
Hari ini saja pada awalnya aku sempat berpikir bahwa para putri akan bertengkar.
Justru malah Dian sendirilah yang merasa tersinggung ketika aku mengingat pertemuan kami hari ini dengan Putri Sorrel.
Putri Eve hanya menengahi mereka berdua agar tidak ada perkelahian.
Dia tampak murah hati dan dewasa seperti seorang putri.
Melihat ke belakang aku sedikit menyesal karena aku telah bereaksi tajam terhadap Putri Sorel.
Tapi sungguh sikap putri Sorele agak buruk sehingga aku tidak bisa menahannya.
Dian terus memikirkan hal itu.
"Ngomong-ngomong saya akan pergi sekarang. Masih banyak yang harus dipersiapkan. Lott masuklah ke dalam setelah dari taman, jangan tinggal di sana terlalu lama."
Ketika Dian hendak mencoba menutup jendela dan berbalik Lott memanggilnya dengan tergesa-gesa.
"Saya juga ingin membantu Anda mempersiapkan pernikahan juga! Apakah ada yang bisa saya bantu? "
Dian sebenarnya ingin mencegah Lott dengan mengatakan tidak apa-apa tetapi dia tampak ragu-ragu dengan ekspresi putus asa.
Terrence cenderung terlalu protektif terhadap saudara satu-satunya yaitu Lott.
Itulah sebabnya Lot selalu tinggal di dalam mansion ini dan jarang keluar.
Sepertinya Lott juga bosan dan ingin melakukan sesuatu......
Demikian pula Dian yang juga tetap tinggal di mansionnya sehingga dia juga bersimpati kepada Lott.
"Kalau begitu, bisakah kamu membawakan aku beberapa bunga Yeonhwa di taman ?"
"Bunga Yeonhwa?"
"Ya, karena sekarang sedang musim dingin aku berpikir untuk mendekorasinya di atas meja supaya orang-orang bisa merasakan musimnya juga tapi sebelum memesannya aku ingin memastikan apakah itu cocok dengan dekorasi lainnya."
"Baiklah, saya akan ambil yang paling bagus."
Lott langsung berlari ke sisi lain taman dengan bola dalam lengannya.
(Bayan pov)
Bayan melihat ke bawah dari balkon lantai atas.
' Anak-anak sedang bekerja keras.'
Sinar matahari yang hangat memenuhi balkon.
Dibawah sinar matahari bayan yang berbaring dengan malas di lantai.
Sinar matahari yang hangat membuat aku mengantuk.
Tapi saat ini di tengah musim dingin sehingga aku tidak bisa tidur di sini.
Awalnya aku berpikir untuk tidur siang di bawah meja diruang perjamuan.
Tapi para Pelayan itu mengambil meja dan aku diusir hingga ke sini karena mereka mengatakan mereka akan memindahkan perabotannya.
Putri telah memutuskan untuk mengatur ulang furniture sesuai tata letak ruangan untuk upacara pernikahan.
Itu hanya omong kosong.
Pernikahan adalah berkah dari kuil dan jika kamu pulang bersama maka itu akan berakhir.
Namun, orang-orang di sini terus memikirkan untuk mempersiapkan sesuatu untuk pernikahan hingga berjam-jam.
Mungkin karena kebiasaan telah banyak berubah.
Aku belum terbiasa dengan situasi di sini karena aku baru terbangun setelah sekian lama.
Bayan mengingat kontraktor yang telah bersamanya selama dua hari terakhir.
Orang suci berambut merah yang dikontrak olehnya, masih tidak tahu cara mengoperasikan kekuatan sucinya.
Tidak peduli seberapa banyak aku menjelaskan dan mengajarinya, dia tidak akan memahaminya.
Walau dia tampaknya telah mencoba tetapi dia sendiri tetap tidak menyadari bahwa tubuhnya memiliki kekuatan
Bayan sangat frustrasi.
Mengapa dia tidak bisa menggunakannya ketika tubuhnya penuh dengan kekuatan suci?
Tapi hari ini gadis berambut pirang yang bertemu lagi denganku memiliki kekuatan suci yang lebih rendah daripada sirambut merah.
Setelah melihat itu aku pikir aku membuat pilihan yang baik.
Apa yang terjadi dengan darah kerajaan Albion sehingga anak-anak perempuannya terlihat seperti itu.
Bayan yang tertidur pulas sambil memikirkan hal itu tiba-tiba sadar ketika melihat rambut pirang merah yang terlihat dari kejauhan.
Seorang gadis berambut merah yang telah menandatangani kontrak dengannya, sedang berjalan di taman seperti mencari sesuatu.
Bayan yang masih melihatnya berbicara ketika sirambut merah mendekatinya.
[Apa yang sedang Anda cari?]
"Bayan!"
SiRambut merah, Eve menemukan bayan lalu berlari dibawah balkon.
"Bayan, apa kau melihat Lott?"
[Apa itu Lott?]
Aku bertanya-tanya apakah itu nama baru untuk meja atau tirai.
Semua orang di rumah ini sedang berpikir tentang di mana harus meletakkan barang-barang itu.
Namun, Eve menjelaskan dengan nada frustrasi.
"Seorang Anak laki-laki muda yang menyapa di ruang perjamuan tadi. Apakah Anda ingat anak berambut pirang dengan mata ungu?"
Oh, aku baru ingat dengan seorang gadis berambut cokelat dan seorang anak laki-laki berambut pirang yang tadi sedang mengobrol di depanku.
Bayan menunjuk dengan kaki depannya yang berbulu ke arah seorang anak laki-laki pirang yang tadi berlari.
[Dia pergi ke sana tadi untuk mengambil bunga.]
Begitu Eve mendengarnya dia langsung berlari ke arah yang ditunjuknya.
*****
(POV Lott)
Bunga Yeonhwa adalah bunga berwarna kuning kecil yang berbentuk seperti teratai yang mekar pada hari bersalju.
Sebagian besar dimansion ini bunga itu ditanam di atas hamparan sebagai hiasan.
Awalnya itu adalah bunga beracun tapi aku mendengar bahwa itu adalah sepsies yang lebih baik dan kuat.
Lott berkeliling taman untuk memilih bunga yang paling cantik.
Ketika aku mengumpulkan lima bunga yang mekar dengan baik dan memegangnya di tanganku.
Angin dingin bertiup dari sisi lain taman.
Lott langsung meringkuk dalam kedinginan yang datang.
Angin dingin menyapu bersih rumput kering di taman.
Pohon tipis yang tersisa juga menjadi terguncang oleh angin.
"Aduh..."
Untuk sesaat bola yang tadi diletakkan di kaki tertarik oleh angin sehingga berguling menuruni bukit.
Bola itu melewati hamparan bunga yang miring dan berguling ke tempat serpihan salju putih seperti karpet.
Berguling terus sambil menyapu debu salju lalu berhenti di atas tanah datar yang tertutup salju.
Lott turun ke hamparan bunga itu dalam keadaan frustrasi.
"Kami seharusnya tidak masuk ke sini..........."
Dari luar itu Kelihatannya seperti dataran yang datar, tapi itu adalah kolam beku.
Permukaan kolam yang ditutupi dengan es tipis dengan salju di atasnya.
Di tepi kolam yang bersalju tampak mencair dengan es terbuka.
Aku harus memanggil seseorang untuk mengeluarkannya.
Lott tampak bimbang setelah memikirkan hal itu.
' semua orang sedang sibuk hari ini. Aku tidak boleh memanggil orang lain, kan?'
Tidak ada pelayan yang lewat di sekitarnya.
Semua orang sedang sibuk mempersiapkan upacara pernikahan.
Lott mengambil batu di dekatnya lalu mengetuk kolam.
Untungnya air kolam itu tampak membeku.
' Bolehkah aku masuk? '
Setelah banyak pertimbangan Lott akhirnya masuk ke dalam kolam.
Aku mengambil satu melangkah dengan hati-hati tapi tidak ada yang terjadi.
Lalu perlahan-lahan maju dua dan tiga langkah.
Es di bawah kakiku tampak tebal dan keras, itu adalah yang merupakan kekhawatiranku sedari awal.
Aku pikir aku bisa mengambil bola dengan cepat lalu kemudian berbalik kembali.
Lott dengan cepat mendekati pusat kolam tempat dimana bola itu berada.
Dia mengangkat bola yang terkena serpihan salju dengan kedua tangannya.
Sementara itu suara yang tidak asing memanggilnya dengan teriakan.
"Lott!"
Aku berbalik lalu didepanku putri Eve sedang berlari ke arah sini.
"Tuan Putri?"
Putri Eve bergegas datang kesini sambil berteriak ke arah Lott.
"Lott, kenapa kamu masuk ke sana? Cepat keluar!"
Lott melambaikan tangannya untuk meyakinkan sang putri.
"Saya baik-baik saja, esnya keras ..............."
Krakkk -
Untuk sesaat terdengar suara yang tidak menyenangkan, es pecah di bawah kakinya.
Ada retakan tipis di es di dekat sepatutnya.
"ah... "
Ketika aku akan bergerak merasa sedikit kejutan garis tipis di es mulai menyebar dengan cepat seperti jaring laba -laba.
Berdecit.
Garis yang menyebar di sana-sini dengan cepat terbelah sehingga air kolam berwarna hitam mulai muncul.
Lott langsung terburu -buru untuk keluar dari kolam.
Namun, begitu aku mengambil dua langkah es di bawah kakiku langsung pecah.
Kolam berwarna gelap Langsung terbuka seperti mulut monster di antara pecahan es.
Tubuh kecil Lott tenggelam dalam sekejap ke dalam kolam yang dingin.
"Lott!"
Hal terakhir yang dilihat oleh Lott sebelum jatuh ke dalam air adalah sang putri memanggil namanya dan melompat ke dalam kolam.
****
Begitu masuk ke taman aku bertanya kepada pelayan yang mengikutiku sebagai pemandu di mana kolam itu berada.
Jika aku menemukan di mana kolam itu, aku bisa pergi ke sana dan menunggu Lott.
Namun, ada empat kolam besar dimansion ini, yang merupakan jawaban yang tidak menguntungkan.
Aku tidak tahu mansion apa ini sehingga begitu luas.
Ini bisa disebut istana kerajaan.
Aku memberitahu pelayan itu informasi yang aku lihat di pandang kedepan ku untuk bertanya di mana kolam yang seperti itu.
' Kudengar Lott biasanya bermain di dekat kolam seperti ini.'
Aku secara alami menanyakan lokasinya karena suatu alasan.
Sebuah kolam di dekat taman yang sedikit menurun.
Pelayan itu memberitahuku di mana kolam itu.
Namun, ada dua kolam yang memiliki kondisi yang sama.
Aku terpaksa berpisah dengan pelayan itu.
Aku akan pergi ke kolam yang lebih besar di antara keduanya dan pelayan itu akan pergi ke kolam lain untuk mencari Lott.
Itu karena sepertinya akan menghemat waktu.
Aku tidak punya banyak waktu sekarang.
Untuk berjaga-jaga saat pergi ke taman aku juga mencari lebih banyak pelayan dan mengirim mereka ke kolam ketiga dan keempat.
Lalu aku berlari cepat ke kolam yang paling memungkinkan.
Ketika melewati bangunan di belakang bangunan utama aku bertemu dengan Bayan lalu menanyakan keberadaan Lot.
Bayan menunjuk ke kolam tempat yang akan aku tuju.
Begitu sampai di sana aku melihat Lott sedang berdiri di tengah kolam.
Aku mencari tahu apakah ada orang yang bisa membantuku tapi tidak ada orang di sekitarku.
Lagipula aku tidak punya waktu untuk memikirkannya.
Segera setelah aku memanggil Lott untuk keluar dari kolam tapi es pecah sehingga tubuh kecil Lott seperti tersedot hingga ke dalam kolam.
Aku langsung melompat ke dalam air tanpa berpikir sedikit pun.
Bersambung