The Unwanted Princess [TAMAT]

By greatorchid

196K 16.6K 343

[SEASON 1 & 2] [AWAS PENASARAN!!! SEKALI BACA SULIT BERHENTI] #1 - PRINCESS (25/11/2023) #1 - KING (31/05/202... More

PROLOG SEASON 1
BAB 1
ILUSTRASI ISTANA BRIGHAM
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
DENAH BRIGHAM DAN TEMBOK PERBATASAN
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
BAB 50
INFO SEASON 2
BONUS: EPILOG
BONUS EXTRAPART SEASON 1
YAY SEASON 2!!!
BAB 1 - S2
BAB 2 - S2

BAB 6

4.4K 438 4
By greatorchid

Milo mengendap-endap memasuki perpustakaan khusus di Istana Brigham. Berdiam diri di perpustakaan sudah menjadi rutinitas wajib baginya, terutama semenjak ia bertemu dengan pujaan hatinya, Scania. Ia pasti akan selalu mencuri waktu untuk bisa membawa setidaknya satu buku dari perpustakaan itu tiap mereka bertemu.

Sejak pertama kali melihat Scania mendongeng sendirian di tepi sungai, ia tak bisa melupakan gadis itu walau semenit saja. Ia selalu terbayang dengan suara lembut dan senyumannya. Ditambah lagi, kehidupannya sebagai pangeran yang cukup monoton, benar-benar membuatnya bosan. Ia muak menghadapi bangsawan-bangsawan licik dan para penjilat lainnya. Juga begitu banyak wanita yang mengaku rela menunggunya selamanya, namun ia tahu wanita-wanita itu hanya mencintai tahta dan hartanya saja. Mereka sibuk berpesta dan berfoya-foya, sampai lupa segalanya. Milo sangat membenci kehidupan seperti itu.

Sampai akhirnya, ia memutuskan untuk menyamar menjadi seorang penjual buku bekas di hadapan Scania yang memang sangat suka membaca. Scania memperlakukannya sebagai rakyat biasa, bukan sebagai pangeran. Ia bisa melihat banyak sudut pandang yang berbeda dari celotehan Scania dan caranya memandang dunia.

Tiba-tiba, pintu perpustakaan yang sangat besar itu terbuka sangat lebar. Milo tersadar dari lamunannya. Ia memalingkan wajahnya dari deretan rak buku.

"Milo, putra tunggalku!" seru Raja Brigham dengan suara membahana. Ia berjalan dengan jubah yang menjulur. Langkahnya terdengar sangat nyaring di suasana perpustakaan yang begitu sepi. "Akhir-akhir ini aku sering memperhatikanmu duduk termenung di sini. Kau sangat berbeda denganku. Aku tidak suka perpustakaan karena sepertinya terasa agak membosankan," celoteh Raja Brigham tertawa. "Dulu aku lebih suka berburu di hutan."

"Ssstt! Ayah, bukankah ini perpustakaan?" sela Milo sambil menempelkan telunjuknya di bibir.

Raja Brigham tertawa, namun kali ini dengan suara tawa yang jauh lebih keras dari sebelumnya. "Tidak akan ada yang berani memprotesku. Bukankah perpustakaan ini ada di istanaku?"

Milo terlihat kesal. "Aku berani memprotesmu, Ayah. Dan aku baru saja melakukannya."

Raja Brigham menghampiri putra tunggalnya itu dengan langkah pelan. "Aku ke sini hanya ingin mencari putraku dan bertanya padanya tentang satu hal."

"Bukankah satu jam yang lalu kita baru saja bertemu di ruang makan?" balas Milo tak tertarik dengan ucapan basa-basi ayahnya.

"Aku hanya penasaran kenapa kau senang sekali pergi ke Hutan Biru, tapi kau tidak pernah pulang membawa hasil buruanmu," sindir Raja Brigham.

Milo terkejut mendengarnya. Rupanya Raja Brigham tahu bahwa selama ini ia sering pergi ke Hutan Biru. Raja tidak boleh sampai tahu kalau pangeran ternyata pergi bertemu salah seorang rakyat dari Kerajaan Heloise, karena dua kubu kerajaan itu sudah lama saling bersaing demi diakui sebagai kerajaan terkuat.

"Aku juga penasaran mengapa dari dulu sampai sekarang Kerajaan Brigham dan Heloise selalu bermusuhan," balas Milo, mencoba mengalihkan pembicaraan.

Raja Brigham merasa aneh dengan pertanyaan itu. "Salahkan saja Kerajaan Heloise atas hal itu. Mereka terlalu sombong untuk mengakui kehebatan kerajaan kita."

"Dan?" Milo menguap, tampak bosan. "Bukankah kedudukan kita sama? Kerajaan kita subur karena dilalui Sungai Biru, sama seperti Kerajaan Heloise," lanjutnya. "Kita tidak memiliki Sungai Biru sendirian, Ayah."

"Tak hanya Sungai Biru. Kita juga memiliki pandai besi dan sumber daya besi yang melimpah. Senjata kita terbaik!" Raja terkekeh. "Wah, wah! Aku bingung kenapa Pangeran Brigham kini justru membela kerajaan seberang di depan rajanya sendiri."

"Aku tidak bermaksud membela mereka, Yang Mulia," bantah Milo dengan dada terbusung. "Tanpa mengurangi rasa hormatku, aku hanya ingin kau mengubah cara pandangmu pada kerajaan itu."

"Cara pandang apa maksudmu? Apakah ada yang salah dari cara pandangku? Aku ini raja. Raja selalu benar," sembur Raja Brigham dengan penekanan.

"Mau sampai kapan Ayah membenci Kerajaan Heloise? Dan sebaliknya," gerutu Milo di depan sang ayah.  "Bayangkan saja jika ada dua kerajaan yang sama kuatnya berdamai dan bekerja sama, mereka akan memiliki kerajaan yang luar biasa hebat. Bahkan mungkin tak terkalahkan. Daripada mereka hanya terus bertengkar, bersaing apalagi saling menjatuhkan," jelas Milo panjang lebar. Dan aku tidak perlu lagi bertemu dengan Scania secara sembunyi-sembunyi jika dua kerajaan ini berdamai, pikir Milo.

Raja terdiam mendengarnya. Ia tidak menyangka putra tunggalnya itu telah benar-benar tumbuh dewasa dan lebih bijaksana dari ayahnya sendiri.

"Milo, berapa usiamu saat ini?" tanya Raja Brigham kemudian.

"Delapan belas tahun, kalau tidak salah," jawab Milo asal.

"Mengapa kau tidak pilih saja salah satu wanita dari Istana Heloise yang kau sukai untuk dinikahi?" tawar Raja Brigham dengan senyuman nakal. Ia lalu menjitak kepala Milo. "Aku terima idemu. Ayo kita buat kerajaan paling kuat tak terkalahkan, Nak!"

Milo terbelalak kaget. Ia tidak menyangka bahwa ayahnya akan berubah pikiran secepat itu. "B-Benarkah? Aku boleh memilihnya sendiri?" Tiba-tiba ia terpikir hanya pada satu nama di kepalanya. Scania.

"Tentu saja, kenapa tidak?" balas Raja Brigham penuh keyakinan.

Konrad yang sejak tadi bersembunyi di balik pintu mencuri dengar pembicaraan antara ayah dan anak itu bagai disambar petir. Sekujur tubuhnya mendadak lemas. Tentu saja ia tidak mau seluruh usahanya selama ini menjadi sia-sia belaka.

Konrad selalu bercita-cita bahwa suatu hari nanti Kerajaan Brigham dan Wolfgang akan bersatu, sehingga akan ada solusi bagi kekeringan yang melanda tempat asalnya itu. Selama ini ia mengincar Pangeran Milo, putra satu-satunya dari Raja Brigham, sebagai jembatan emas untuknya. Namun kini rencananya menjadi berantakan.

Di tengah keputusasaannya, Konrad mengepalkan tangannya kuat-kuat, lalu meninju tembok di sampingnya. Ambisinya untuk menunggangi Kerajaan Brigham kini kandas seketika.

****

Aku butuh "VOTE" supaya semangat nulis part selanjutnya. Silakan klik VOTE ya.

Continue Reading

You'll Also Like

214K 18.6K 19
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
260K 16.1K 24
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
119K 11.2K 32
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
57K 6.7K 26
Siapa sangka, diusir dari surga, memimpin dineraka, dan sekarang, saat Lucifer membuka matanya, bilang berada dikamar super panas nya, ia malah berad...