A to BarBar

Bởi hellociiuci

2.8M 312K 14.1K

Gimana jadinya jika gadis yang gak ada kalem-kalemnya transmigrasi ke gadis yang suka berpakaian seksi dan ka... Xem Thêm

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Visual
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
35

34

40K 4.6K 209
Bởi hellociiuci

Hati-hati typo⚠️
*

*

*
Happy Reading💚


*****

BRAKKK!

"Assalamu'alaikum kawan-kawan semuaaa.. Leya yang syantik datang mana karpet terbang nyaa.. "

Bunyi pintu kelas yang terbuka keras disusul suara Leya yang memekakkan telinga membuat semua orang di kelas itu terkejut.

Tidak sampai mereka tau bahwa pelakunya ialah Leya. Semenjak amnesia membuat mereka terbiasa dengan tingkah Leya yang semakin hari semakin tidak ada kalem-kalemnya.

"Astaghfirullah Lee... Elu kalo dateng bisa santai kagak sii, awas aja kalo pintu kita copot lagi gara-gara tenaga lo yang kayak buldoser itu. " ucap Marlina, salah satu teman sekelas Leya.

"Eh sembarangan lo Marina! Gua kan udah santai, gue kan lemah lembut gatau lo? " balas Leya dengan melirik Marlina tak santai.

"Marlina Le nama gua. " jengkel dia sama Leya.

Benar, sebelumnya pintu kelas Mipa 1 rusak bahkan engselnya lepas karena Leya yang terlalu keras 'membuka' nya.

"Udah sii buruan duduk jangan banyak bacot masih pagi juga an. " ucap Ryujin menyela.

Leya pun langsung menuju bangkunya yang sudah ada Minju disana.

"Juju canteekk.. Kabar baik? Kangen kan sama gue yang ngangenin ini? "

"Enggak tuh, aku nggak kangen sama kamu hehehe.. " jawab Minju sambil terkekeh.

"Jahatnya Juju pada diriku yang imut ini.. " Leya berkata sambil memegang dadanya seakan tersakiti.

"Udah ih Ale buruan duduk, itu Bu Susi udah mau masuk tuh. " ucap Minju.

Leya yang mendengar itu pun langsung duduk di bangkunya. Bu Susi ini termasuk guru yang galak selain Bu Sarah. Sedangkan kali ini Leya tidak ingin membuat masalah, lagi bosan bandel dia.

"Pagi anak-anak.. " sapa Bu Susi.

"Pagi Buuu... " jawab murid-murid Mipa 1 serempak.

"Sebelum memulai pelajaran, ibu mau menyampaikan sesuatu. Tiga hari lagi sekolah akan mengadakan kamping selama 2 hari satu malam di Hutan Subur yang ada daerah kota A. Jadi persiapkan diri kalian, juga bawa barang-barang yang penting saja, jangan berlebihan. " ucap Bu Susi.

Suasana kelas pun langsung riuh, mereka sibuk membicarakan kamping itu.

"Tolong tenang. Sekarang kita mulai pembelajaran hari ini, buka halaman 98 dan baca terlebih dahulu, jika ada yang belum paham silahkan ditanyakan. "

Semuanya pun mulai tenang kembali dan mulai membaca. Berbeda dengan Leya yang sekarang sedang berfikir. Memang benar mata nya terlihat fokus membaca, namun otaknya sedang memikirkan hal lain.

**

"Sono pesen lo Som! " titah Ryujin pada Somi.

"Lah kok gue? " sahut Somi bingung.

"Biar guna tuh kaki lo Om. " ucap Leya.

"Udah buruan sana. " suruh Ryujin lagi.

"Iye sabar Maemunah. "

Somi pun beranjak pergi memesan makanan untuk mereka berlima.

"Min! " ucap Chaewon tiba-tiba.

"Apa? "

Jaemin dan Bomin yang merasa namanya disebut pun menyahut bersamaan. Bahkan mereka sempat berpandangan karena bingung dengan jawaban mereka berdua yang serempak.

Mungkin mereka berpikiran sama, siapa yang sebenarnya dipanggil oleh Chaewon.

Memang saat ini kebetulan Leya dkk beserta Bomin, Chenle, Jinyoung, dan Yoonbin satu meja dengan geng Scorpion.

"Eh sorry kak.. Bomin maksut gue. " ujar Chaewon membenarkan maksut panggilannya tertuju pada siapa.

Jaemin pun hanya manggut-manggut tanpa memikirkan lebih lanjut.

"Kenapa Chae? " tanya Bomin.

"Itu kamping beneran bakal di Hutan Subur? Gue denger kata Papi pernah ada yang meninggal waktu kamping disana. "

"Iya njir. Gue juga denger tuh kasus, malah sempet ditutup juga kok tuh hutan. Dilarang buat kemah disono gara-gara itu kasus meninggal. " Chandra yang mendengar obrolan menarik pun ikut menimbrung.

"Gue juga sebenernya agak kaget waktu Wakasek bilang disitu. Gimanapun itu tempat cukup rawan gak sih? Bahkan guru-guru yang lain ada yang gak setuju, tapi Pak Wakasek bilang itu udah dibuka lagi dan udah aman-aman aja. " jelas Bomin.

"Udah gila kali' tuh wakasek. " ujar Chenle.

"Bukan udah gila, emang dari ono nya dia gila. " sahut Jaemin.

"Bener tuh, anaknya jadi ikutan gila kan tuh. " ucap Ryujin.

"Itu kamping kesannya malah bikin kita gak nyaman gak sih? " Hanafi ikut berpendapat.

"Gue yakin pasti banyak yang ragu buat ikut. " Felix menyahut.

Obrolan mereka semakin panas. Somi yang selesai pesan membawa makanan saja langsung duduk dan mendengarkan.

"Udah gue bilang, kamping tuh malesin. " Jinyoung yang kekeuh dengan pendapatnya bahwa kamping itu membosankan baginya.

Dan jawaban Jinyoung diangguki para lelaki irit bicara lainnya. Tentu saja Yoonbin, Alvan, Renjun, Sunwoo setuju dengan apa yang diucapkan Jinyoung.

"Hadeh capek gue sama kalian yang mageran. Semangat dikit kek, kayak gak punya hidup aja dah. " ucap Alvin.

"Tauk dah bang, gak muak apa mereka hidupnya monoton mulu, gitu-gitu aja. " Chenle menambahkan sindiran Alvin.

"Biasalah, human kayak gini biasanya suka menyibukkan diri dengan kasur dan bantal. " Hyunjin pun ikut-ikutan.

"Dinikahin aja dah sekalian itu si bantal guling. " kali ini Chandra yang berbicara.

Sementara mereka yang disindir pun tidak peduli. Menurut mereka meladeni omongan tidak bermutu itu bukan gaya mereka sama sekali. Ekspresi datar tetap terpampang di wajah mereka. Diam adalah emas iya kan.

"Alah gak seru banget kalian gak ngamok! Gue kan pengen liat kalian kalo kesel tuh gimana. " ucap Chandra lagi.

"Udah sih Chan, jangan ngadi-ngadi deh lo. Kena damprat baru tau lo. " Jeno pun ikut terkekeh menertawakan Chandra.

"Bang Chandra bukannya udah biasa ternistakan? " pertanyaan polos Chenle membuat Chandra merengut kesal dan yang lainnya hanya tertawa merasa lucu.

"Heh anak lele. Kurang ajar ya lo sama gue. " Chandra melempar cabe pada Chenle sisa nya makan gorengan tadi.

"Lah salah gue apa bang? Gue kan cuma nanya. " Chenle sok bingung dengan kekesalan Chandra.

Makin melantur kemana-mana mereka mengobrol. Seakan sudah akrab dan berteman lama mereka saling membicarakan dan mengejek satu sama lain.

"Ikut? " tanya Renjun pada Leya yang duduk tepat disebelahnya.

"Gak tau. Ikut sih kayaknya. " jawab Leya dengan ragu-ragu?

Selama yang lainnya membicarakan kamping tadi, dia hanya diam tanpa ikut menimbrung. Entahlah, dia merasa ada hal yang tak beres dengan kamping itu nanti.

Namun mendengar mengenai hutan tadi yang tiba-tiba dibuka kembali membuatnya penasaran. Sepertinya dia harus ikut untuk memastikan sendiri.

"Lo ngerasa aneh? " tanya Renjun.

"Lo juga bang? " bukannya menjawab Leya malah bertanya balik.

Renjun sejak awal sudah merasa bahwa Leya diam karena memikirkan kamping itu.

"Hm. Jelas ini janggal banget. " jawab Renjun.

Leya pun hanya diam mendengar jawaban Renjun.

"Eh iya gue denger katanya bis nya bakal digabung sama kelas lain. Bisa aja kelas 10 sama kelas 11 atau pun 12. Trus juga udah ditentuin juga duduknya sama siapa. "

Ucap Somi yang tadi tak sengaja mendengar dua orang guru yang juga sedang duduk makan di dekat Somi memesan makanan.

"Loh? Kok gitu.. "

Minju yang khawatir karena takut jika tidak dengan Leya atau temannya yang lainnya, dia belum terbiasa mengakrabkan diri dengan orang-orang baru.

"Tenang aja Ju, gak bakal ada apa-apa kok meskipun duduk kita di pisah-pisah, yang penting ntar kalo udah sampek bakal bareng lagi. " ucap Ryujin mencoba menenangkan Minju yang khawatir sendiri dengan pikirannya.









*

*

*

*

*
_Bersambung_

Halo semuaa👋
Masih ada yang nunggu gak ya? 😅
Maapkan aku baru up sekarang🙏🏻.. Lagi buntu banget ide nya..
Belum lagi aku capek kerja juga, pulang dari kerja juga lebih aku pakek buat tidur.. jadi gak banyak waktu buat mikir buat ni cerita
Tolong banget 🙏🏻 jangan suruh aku up cepat, itu bener-bener diluar kemampuan aku di masa-masa ini
Selagi aku senggang, bakal aku usahain kok😄

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

1.7M 77.8K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
805K 96.1K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
1.7M 55.6K 25
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
3.2M 159K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...