A to BarBar

By hellociiuci

2.8M 312K 14.1K

Gimana jadinya jika gadis yang gak ada kalem-kalemnya transmigrasi ke gadis yang suka berpakaian seksi dan ka... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Visual
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
29
30
31
32
33
34
35

28

58.8K 7.6K 582
By hellociiuci

⚠️Typo Typo Typo
*
*
*
*
*
Happy Reading🌸





*****

Disisi meja yang lain lagi, Scorpion juga membicarakan Leya yang duduk dengan Junkyu dkk.

" Adek lo kok bisa kenal si Ajun anak sebelah? Mana si Ajun juga yang ngajakin duduk bareng dia. " tanya Chandra pada si kembar.

" Ya kenalan. " jawab Alvan tak peduli. Lagipula dia pikir Junkyu tidak perlu diwaspadai.

" Pinter banget jawaban lo Van. " ucap Jeno sambil terkikik geli.

Chandra yang mendengar jawaban Alvan hanya mendengus jengkel.

" Kagak usah terlalu kepo Chan, ntar lo mati penasaran. " sahut Hanafi.

" Ya jangan ngomong gitu dong njir. Elah jahat bener lo Han. " jawab Chandra.

" Eh Jen.. Mau tanya tapi jawab yang jujur.. " Renjun yang barusan berbicara.

Sontak semua orang di meja itu menatap Renjun serius. Padahal yang mau ditanya kan Jeno.

" Lo gak nyesel Leya udah gak suka sama lo? " tanya Renjun.

Jeno agak mengernyit mendengar pertanyaan Renjun. Namun sekejap sudah kembali normal.

" Kenapa tiba-tiba tanya gitu? " Jeno ganti menanyakan pertanyaan pada Renjun.

" Cuma pengen tau pendapat lo aja. " jawab Renjun santai.

" Eehhmm.. Gimana yaa,, awalnya waktu liat perubahan dia yang bener-bener beda banget, dan dia yang udah gak ngejar gue lagi. Emang rasanya ada yang ilang, rasanya gue gak terima dia tiba-tiba gak suka gue lagi.

Tapi.. Seiring berjalannya waktu, gue udah gak permasalahin itu. Mungkin gue cuma udah terbiasa diintilin kemana-mana jadi gue ngerasa kehilangan. Dan kalo lo tanya perasaan gue ke Leya? Gue gak punya perasaan sama dia, gue cuma hargai dia sebagai adek temen gue. Udah itu doang, gak lebih. " jelas Jeno panjang lebar.

Renjun selaku pemberi pertanyaan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Renjun bisa melihat kesungguhan itu pada mata Jeno, dia tidak berbohong.

" Kenapa Jun? Lo suka sama Leya? " tanya Sunwoo sambil tersenyum tengil.

Gini-gini Sunwoo itu gak minim ekspresi kalo bareng temen-temennya.

" Enggak. Gue kan cuma nanya. Lo sendiri gimana yang pernah dicium sama dia hah? " kali ini ganti Renjun yang menyerang Sunwoo dengan pertanyaannya.

Sunwoo yang diserang pun mengalihkan pandangan nya ke arah lain sambil memegang leher belakangnya. Malu dia.

Sontak reflek Sunwoo itu ditertawakan oleh Scorpion yang lain, bahkan Alvan juga ikut tertawa meskipun pelan.

" Anjir lo Jun. " ucap Sunwoo.

*

*

Hari ini sekolah diliburkan karena gurunya banyak yang diklat. Dan Leya sudah siap untuk keluar jalan-jalan lagi. Sepertinya jalan-jalan sekarang menjadi hobi barunya.

Ia masih ingat malam setelah Caca mengantarkannya. Dia dicerca banyak pertanyaan dari anggota keluarganya. Kemana saja? Kenapa baru pulang sekarang? Sama siapa tadi? Dan banyak lagi yang harus dijawabnya. Bagaimana tidak, dia keluar dari habis ashar sampai isya' baru pulang.

Dan sekarang dia mencoba jalan-jalan pagi. Sekarang pukul 08.30 pagi, dan perlu kalian ketahui Leya saat ini belum mandi. Dia percaya diri sekali kalau dia masih cantik meskipun belum mandi. Terserah orang cantik deh ya.

Kali ini dia menggerai biasa rambutnya. Tapi tetap mengantongi ikat rambutnya. Karena mungkin nanti dia akan mampir makan di kedai untuk sarapan. Karena di rumah, para orang tua sudah berangkat bekerja dan tidak sempat sarapan. Pembantu juga tidak setiap hari datang karena Maminya lebih suka masak sendiri.

Leya melangkahkan kakinya menuruni tangga. Di ruang tamu sudah ada keenam saudaranya sedang berkumpul. Entah apa yang dilakukan mereka Leya juga tidak peduli.

" Mau kemana? " tanya Alvan.

" Mau jalan. " jawab Leya singkat.

" Jalan kemana? Belom mandi kan lo. " sahut Alvin.

" Terserah. Yang penting mau jalan. " jawab Leya.

" Jan lupa waktu dek. Jangan sampek sore. " kata Alvan.

Sontak perkataannya membuat kelima lelaki disana memandangnya. Si Alvan ngomong lembut bahkan itu untuk Leya.

Leya sendiri hanya menganggukkan kepalanya tanpa repot-repot membalas ucapan Alvan kemudian berlalu pergi.

Entah kenapa jalan yang dilewatinya selalu sepi. Padahal jalan yang dilaluinya berbeda dari yang sebelum-sebelumnya. Tapi masih saja sepi orang lewat. Dan entah kebetulan macam apa, setiap jalan-jalan dia selalu bertemu orang-orang bermasalah. Seperti saat ini. Lagi.

Di depan sana tampak keenam kakak kelasnya tengah berdiri disamping sebuah mobil. Satu orang sepertinya tengah memeriksa mesin mobil yang saat ini kap nya terbuka. Sepertinya mobil mereka mogok. Leya pun menghampiri mereka.

" Mogok bro? "

" Astaghfirullah kaget. Elu kalo dateng jangan ngagetin dong. " Arsen yang saat itu sedang memeriksa mesin terkejut karena Leya yang tiba-tiba datang bahkan tanpa suara sudah ada disebelahnya.

" Hahahah.. Salah siapa kagetan. " ejek Leya.

" Perasaan di mana-mana ketemu mulu dah sama lo. " ucap Renal.

" Sini gue liat mesin nya. "

Leya mengabaikan ocehan Renal dan meminta Arsen menyingkir biar dia memeriksa mobilnya. Sebelum itu dia mengikat rambutnya dulu.

Dan pemandangan Leya mengikat rambutnya membuat para lelaki disana terpesona.

Leya pun mulai memeriksa dan mencari apa yang salah. Raut wajahnya sangat serius meneliti setiap bagian. Bahkan tangan dan wajahnya kini kotor dengan noda hitam.

" Ada perkakas? " tanya Leya.

" Enggak ada. " jawab Renal seadanya.

Leya pun bingung. Bagaimana cara membetulkan mobilnya jika tidak ada peralatannya. Namun dia punya ide. Dia langsung meraih handphone nya dan mengetikan sesuatu. Setelah itu dia duduk diam menunggu.

Sedangkan para lelaki disana malah semakin bingung. Bagaimana tidak, habis memainkan HP nya dia malah lesehan di pinggir jalan.

Namun tak berapa lama, jalan yang tadinya sepi tampak pemotor melaju ke arah mereka. Tampak sekali motor itu melaju dengan ugal-ugalan. Semakin dekat semakin nampak bahwa penumpangnya dua orang perempuan. Itu adalah Ryujin dan Somi.

Motor mereka pun berhenti tepat di depan mereka. Mereka tampak membawa sekantung kresek sedang yang entah isinya apa. Tingkah mereka bahkan sangat aneh. Mereka turun dari motor mereka dengan tergesa-gesa dan mendekati Leya.

" Mana? Mana yang lecet? "

" Kagak kena apa-apa kan badan lo? "

" Gimana ceritanya sih hah? "

" Ada korban? "

Mereka terus membombardir Leya dengan banyak pertanyaan. Sampai mengabaikan penampilan mereka yang tampak berantakan di mata keenam lelaki disana.

Belum selesai rentetan pertanyaan Ryujin dan Somi, datang lagi seorang pengendara motor yang berhenti di depan mereka. Itu Chaewon.

Dia tampak membawa perkakas yang dibutuhkan mereka. Chaewon pun juga mendekati Leya yang saat ini masih lesehan dibawah.

" Ngapain lagi? Gak capek buat ulah lo hah. Mobil orang mana yang lo rusakin? Yaampun Aleee... Jangan ngadi-ngadi ngapa kalo maen. Udah dibilangin jangan banyak tingkah jugak. Trus kenapa lagi muka lo item-item gitu. Dekil banget. "

Ucap Chaewon sambil menyerahkan perkakas nya pada Leya. Leya pun tidak menghiraukan ucapan teman-teman nya itu dan langsung membenarkan mobil dengan perkakas yang diberikan Chaewon.

" Lah Ca.. Kok lo disini juga? Mana pakek bawa obeng dan teman-temannya. " tanya Ryujin dan diangguki Somi.

" Gue baru aja bangun tidur dan dapet pesan dari si Ale. Dia bilang kalo dia usah bikin rusak mobil orang dan dia minta tolong bawain perkakas buat benerin mobil. Jadi ya gue buru-buru langsung kesini sampek lupa gak ganti baju dulu. Lah lo berdua? Di chat juga? Trus kenapa berantakan gitu kalian? " jelas Chaewon.

Iya Chaewon memang di kirimi pesan seperti itu oleh Leya. Jadi sekarang Chaewon masih memakai baju tidur dan sendal bulu nya. Wajah yang cuma dibasuh air dan bahkan penutup mata waktu tidur saja masih bertengger di atas kepalanya.

" Lah? Ngerusakin mobil orang? Gue di chat dia bilang lagi kecelakaan mana pakek bilang permintaan terakhir beliin es degan sepuluh bungkus. Jadi gue langsung buru-buru ke rumah Somi buat ajak dia juga. Jadi yang bener yang mana? Ngerusakin mobil orang apa kecelakaan? " Ryujin menjelaskan dengan bingung.

Keenam lelaki disana pun mendengar percakapan ketiga perempuan itu. Mereka dibuat menahan tawa dengan cerita mereka. Entah mereka harus kasihan atau apa karena ketiga gadis itu dibuat gelisah oleh temannya sendiri.

" Gak ada yang bener itu. Yang bener si Leya mau bantuin kita benerin mobil gue yang mogok. Dan kebetulan gue gak ada perkakas. Jadi kalian cuma diboongin aja. " jawab Renal.

Sontak ketiga gadis itu melongo tak percaya. Mereka sudah dibuat khawatir dengan pesan tidak benar temannya sendiri.

Ryujin apalagi, dia tadi sedang menyiram bunga di halaman rumahnya dan mendapatkan pesan itu dari Leya. Saat itu dia hanya mengenakan atasan rumahan lengan pendek dengan boxer sebagai bawahannya.

Tanpa menunggu lama, dia mematikan keran dan bergegas mengambil motornya. Sebelum itu dia menuju ke rumah Somi yang notabene tetangganya yang juga berstatus teman Leya.

Somi sendiri saat itu sedang berada di dapur. Dia sedang membuat cupcakes untuk cemilan dirinya. Kalau jadinya banyak ya dia akan membaginya dengan Ryujin. Dan saat dia membuat adonan, saat itu pula Ryujin datang memasuki rumahnya dan langsung menuju dapur ketika tau Somi berada disana.

Mereka sudah berkenalan dekat hingga masuk rumah masing-masing tidak perlu mengetuk pintu atau menunggu di depan gerbang.

Begitu melihat Somi berada di dapur, Ryujin langsung menariknya keluar tanpa memperdulikan Somi yang berteriak minta penjelasan. Dan saat itu Somi masih mengenakan celemek nya dan wajah yang penuh tepung di mana-mana.

Begitu duduk di jok motor, Ryujin memberikan ponselnya pada Somi. Dan Somi pun tau apa yang terjadi. Sebelum ke tempat Leya, mereka menyempatkan beli es degan yang diminta Leya, bagaimanapun itu amanah.

Mereka sangat terburu-buru hingga penjualnya disuruh untuk cepat-cepat.

Di perjalanan pun Somi dengan tidak sabaran menarik-narik rambut Ryujin dari belakang hingga membuat Ryujin kesakitan dan motornya berjalan tidak stabil. Itu sebabnya tadi dari arah tempat Leya dan keenam pemuda tadi, motor Ryujin tampak oleng kesana kemari. Untung saja tidak terjadi kecelakaan.

Lengkap sudah. Ryujin dengan boxer dan rambutnya yang berantakan. Somi dengan wajah penuh noda tepung dan celemek yang masih melekat di badannya. Dan Chaewon dengan baju tidur dan muka bantalnya. Semua itu karena satu hal.



LEYA ADALAH  SUMBER DARI SEGALA SUMBER PERKARA!



Untungnya Minju tidak ikut dikerjai oleh Leya. Sepertinya Leya tidak ingin Minju kena masalah karenanya. Minju kan nak baik-baik masak iya Leya berani ngerjain. Gak tega Leya tuh.

" Nah udah. Coba nyalain. " ucap Leya yang kini sudah selesai dengan perbaikannya.

Dan mobil itu menyala setelah dicoba oleh Arsen. Sepertinya mereka harus berterimakasih lagi pada Leya karena sudah menolong mereka kedua kalinya.

Leya pun mendudukkan dirinya lagi di pinggir jalan sambil mengusap dahi nya yang berkeringat.

" Omii Ruii.. Degan pesenan gue mana? " tagih Leya pada Ryujin Somi.

Somi pun dengan muka yang masih cemberut menyerahkan kantong sedang berisi es degan yang tadi dibelinya bersama Ryujin. Leya pun mengambil satu bungkus saja.

" Dah minum nih minum.. Capek kan lo pada. " perintah Leya sambil memberikan kantong berisi es itu pada ketiga temannya dan keenam lelaki disana.

" Iya capek lo kerjain sampek rasanya lo pengen tak hih! " jawab Ryujin sambil memperagakan kedua tangannya seakan ingin mencekik.

" Salah siapa pada percaya gitu aja kagak kirim pesan balik nanyain gue bener apa kagak nya. "

Sudahlah, akhirnya mereka menertawakan diri mereka sendiri karena tingkah laku mereka yang diluar nalar.


















*

*

*

*

*
_Bersambung_

Aku back lagi untuk yang ke sekian😁
Triple up untuk hari ini yeeyy🎉
Kenapa aku triple? Karena hari ini hari baik aku.. Aku ultah hari ini wan kawan😇🎊
Makasih udah baca, vote, dan komen cerita akuu😊
Eeiittss... Karena aku udah tiga kali up,, jadi untuk up selanjutnya mungkin bakal lebih lama lagi😝

Continue Reading

You'll Also Like

575K 27.5K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.8M 230K 69
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
2.6M 140K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.7M 60.3K 27
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...