After Me Ugly

By DevririMulya

555K 39.4K 11.4K

Demi mendapatkan hati seorang Riyu, tunangan yang tidak pernah menganggap kehadirannya, Scarletta terus melak... More

P r o l o g
Ugly 2 - Hargai Sebelum Pergi
Ugly 3 - Kebohongan!
Ugly 4 - Scarletta Sakit?
Ugly 5 - Rahasia Besar Scarletta
Ugly 6 - Peluk Atau Kita Jatuh Berdua?
Ugly 7 - Dokter Kulit
Ugly 8 - Become Ugly
Ugly 9 - After Me Ugly
Ugly 10 - Kehidupan Baru Sang Antagonis
Ugly 11 - Tak Terbalas
Ugly 12 - Im Alone
Ugly 13 - Lelaki Misterius
Ugly 14 - Nyaris Terbongkar
Ugly 15 - Mengunjungi Scarletta
Ugly 16 - Teman Masa Kecil Riyu
Ugly 17 - Linggar Laksamana
Ugly 18 - Ingkar Janji
Ugly 19 - Acne Girl
Ugly 20 - Mau Digendong?
Ugly 21 - Sang Pelindung
Ugly 22 - Hug Me In The Rain
Ugly 23 - Bekal Yang Terbuang
Ugly 24 - Semoga Terkabul
Ugly 25 - Kecupan Pertama
Ugly 26 - Tragedi Dalam Hujan
Ugly 27 - Rumah Sakit
Ugly 28 - Fakta Terungkap
Ugly 29 - Kilas Balik
Ugly 30 - Kita Impas?
Dear Readers Sayang
Ugly 31 - Kesempatan Untuk Linggar?
Ugly 32 - Drama Aluna
Ugly 33 - Tau Nggak Orang Khawatir?
Ugly 34 - Tolong Jujur, Letta!
Ugly 35 - Kita Usai, Aluna
Ugly 36 - Jebakan Kolam Renang
Ugly 37 - Jangan Menangis Letta
Ugly 38 - Hukuman Untuk Riyu
Ugly 39 - Penyiksaan dan Pengorbanan
Ugly 40 - Kehancuran Aluna
Ugly 41 - Kebenaran Terungkap
Cast AMU New
Benua Atlana
Instagram Riyu Letta
Publish ulang (?)

Ugly 1 - Biang Rusuh

15.2K 1.5K 954
By DevririMulya

WELCOME BACK TO MY STORY.
INI CERITA KE TIGA YA GUYS..
BTW MAKASIH MASIH SETIA IKUTIN CERITA2 DI LAPAKKU INI.

AYO GASKEUUNNN!!

🧚🏼‍♀️🧚🏼‍♀️🧚🏼‍♀️

"Yu, gawat. Cewek lo masuk BK!"

Seorang pria memegangi dadanya saat sampai di depan sebuah meja milik lelaki arogan seantero SMA Pancabuana. Lelaki yang menjabat sebagai ketua OSIS sekaligus kapten basket itu meletakkan buku yang sedang dibacanya, menatap temannya itu dengan wajah khawatir.

"Aluna kenapa?!" suara bariton miliknya kali ini terdengar lantang.

"Bukan Aluna, bego. Tapi Scarletta, tunangan lo!"

Sepertinya ia lupa, jika gadis yang bernama Scarletta itu kini berstatus sebagai tunangannya. Harusnya seorang lelaki akan berdiri di garda paling depan jika wanitanya disakiti, bukan? Tapi sayangnya, tidak untuk Riyu.

"Oh," lanjutnya, lalu mengambil buku yang diletakkannya ke atas meja barusan.

"Woi, Scarletta itu tunangan lo. Harusnya lo ada di saat dia butuh!"

"Gue malah pengen dia mati."

"Perkataan adalah do'a, Njeer."

"Maka dengan senang hati gue ucapin aamiin," jawab Riyu santai. Lelaki itu bahkan tidak menoleh sedikit pun pada temannya.

"Tirta Riyunanda Wardana, nama lo kepanjangan, tapi sayang akal lo pendek!" Lelaki yang bernama Jefri tersebut mengetuk dahinya seraya melayangkan cicitan pada teman dekatnya.

Ya, memang begitulah reaksi dari seorang Tirta Riyunanda Wardana atau yang biasa dipanggil Riyu ketika dihubungkan dengan tunangannya, Scarletta Danita. Bukan tanpa sebab. Pasalnya, Scarletta Danita adalah biang rusuh SMA Pancabuana. Dan yang harus diingat, pertunangannya dengan Scarletta adalah sebuah kesalahan yang ingin ia hapus permanen dalam hidupnya.

Satu yang pasti, ini bukan perjodohan!

"Yakin lo nggak mau susulin Scarletta?" Jefri menaikkan sebelah alisnya.

"Seyakin-yakinnya," jawab Riyu tegas.

"Padahal Letta berantem sama Aluna, lho. Sekarang Aluna masuk UKS."

Mata Riyu membelalak mendengar nama yang diucapkan oleh mulut Jefri. Detik setelahnya, ia melempar buku yang digenggamnya ke lantai. "Kenapa lo nggak bilang dari tadi?!" geramnya.

"Lha, lo peduli apa sama Let-"

"Gue ke UKS sekarang."

Dalam hitungan detik lelaki itu sudah menghilang di balik pintu kelas bercat abu-abu. Jefri hanya memandangi kepergian temannya dengan bergidik kesal. Perasaan Letta di ruang BK - oh, oke. Gue paham. Jefri meralat cepat pikirannya saat ingat Aluna ada di ruangan UKS.

Ini bukan kali pertama bagi Jefri menjadi radio berjalan untuk memberikan informasi pada Riyu seputar Scarletta, tunangan yang tidak pernah dianggap hadirnya sama sekali. Meski sudah mengingatkan sampai mulutnya berbusa pun, tetap saja telinga Riyu tuli jika itu tentang Scarletta. Yang ada di pikirannya hanya Aluna, gadis yang sangat dicintainya.

Pertunangan mereka adalah kesalahan satu malam. Tapi bukan kesalahan yang menjerumus pada kata 'ena-ena' seperti yang dipikir orang-orang. Scarletta bagi Riyu adalah pengacau, penghalang, pembuat masalah, dan segelintir penolakan keras dari hati terdalamnya.

Scarletta adalah defenisi gadis jahat yang meresahkan dan harus disingkirkan segera dalam benak Riyu.

Semua orang mengakui, bahwa tunangannya adalah most beauty of Pancabuana's High School. Tapi siapa yang peduli dengan itu? Bagi Riyu yang tercantik hanyalah Aluna, Aluna dan Aluna.

Tidak ada tempat untuk Scarletta!

o0~AMU~0o

Seorang gadis memilin ujung rambutnya seraya mengerucutkan bibir yang dipoles dengan liptint merah muda. Mata hazel tanpa sentuhan softlens tersebut hanya menatap lurus ke depan, tepatnya ke arah foto presiden dan wakilnya yang terpampang di dinding sebuah ruangan minimalis itu.

Ruangan yang menyeret namanya hampir setiap hari ke dalam daftar siswa bermasalah.

"Kamu ini benar-benar berandalan, ya. Nggak ada etika!"

Suara lengking seorang wanita berseragam dinas membuat kupingnya merasa sakit. Entah berapa kali kalimat itu menusuk gendang telinganya. Sampai akhirnya ucapan tersebut menjadi makanan sehari-harinya.

"Scarletta, kalau guru lagi bicara itu tolong didengar!"

Gadis itu mengalihkan tatapannya ke wanita baya tersebut. "Kan sudah saya bilang dari tadi, kalau saya nggak salah. Ibunya aja yang keras kepala nggak mau percaya sama saya!" gerutunya kesal.

Bu Tuti, guru BK yang terkenal killer dan kejam pada muridnya tersebut hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap siswanya yang satu ini.

"Baru kali ini saya mendapat murid yang nggak ada tata krama kayak kamu . Apa kamu tidak memikirkan orang tua di rumah?!"

"Lah, orang Mama sama Papa saya aja nggak mikirin saya, kok."

"DIAM!"

Scarletta mengerjap karena bentakan yang diterima oleh kupingnya. Ia bicara jujur. Sungguh, orang tuanya terlalu sibuk hingga tidak punya banyak waktu dengannya. Di mana salahnya?

"Astaga, saya bingung bagaimana cara menghadapi siswi nakal seperti kamu. Kamu itu perempuan. Harusnya bisa jaga sikap, jaga mulut, jaga etika!" Bu Tuti mengusap dada yang terasa sesak karena ulah gadis yang terkenal dengan julukan biang rusuh tersebut.

Scarletta maju beberapa langkah ke depan. "Ibu harusnya jangan mengadili saya secara sepihak. Saya hanya membela diri dan hak saya, kok."

"Apa maksud kamu membela diri?" Bu Tuti menaikkan sebelah alisnya. "Dengan menampar dan menjambak rambut Aluna sampai dia pingsan?"

"Itu dianya aja yang lemah. Digertak dikit nangis, pingsan, ngadu ke orang lain. Cih, drama banget!" cicit Scarletta.

"Yang salah itu kamu. Harusnya intropeksi diri. Untung Aluna nggak kenapa-kenapa. Kalau dia meninggal, kamu bisa masuk penjara!"

Scarletta tertawa dengan nada meledek. "Ditampar dikit nggak bakal mati, Bu. Kecuali kalau Aluna cewek penyakitan baru iya."

"Scarletta, jaga bicara kamu!"

"Tiap hari saya terus yang disuruh jaga bicara, jaga sikap, jaga semuanya. Tapi apa Ibu pernah mikirin gimana perasaan saya? Saya juga siswa Ibu, lho. Bukan cuma Aluna!"

Bu Tuti mengacak rambut yang disanggulnya dengan frustasi. Wanita itu kehabisan cara menghadapi siswi nakal seperti Scarletta. Jika orang tuanya bukan donatur tetap sekolah ini, mungkin sudah dari dulu gadis itu dikeluarkan. Atau setidaknya di skors dalam waktu yang cukup lama.

Wanita paruh baya itu kemudian meraih buku isi seratus dengan sampul berwarna hitam yang ada di depannya. "Minggu ini, sudah sepuluh kali nama kamu masuk daftar hitam. Dan rata-rata kamu bermasalah sama Aluna. Sebenarnya mau kamu apa, sih? Kasihan anak baik-baik seperti Aluna. Dia nggak salah apa-apa. Jangan menyakiti orang lemah, Scarletta!"

"Sebagai tenaga pendidik, harusnya Ibu bersikap netral. Coba sesekali lihat dari sudut pandang saya. Jangan anak emas Ibu terus yang Ibu bela!"

"Saya capek, Bu. Saya nggak sejahat itu. Hanya saja orang-orang yang memancing setan dalam tubuh saya keluar." Bola mata Scarletta memanas. Entah kenapa hatinya merasa sakit tiap diceramahi oleh Bu Tuti.

Seorang antagonis tentu memiliki alasan dalam setiap tindakannya, bukan?

"Diam kamu, jangan menasehati saya. Saya catat nama kamu di sini!" Bu Tuti menunjuk halaman yang berisikan daftar tabel dan nama-nama yang dicoret dengan tinta merah di buku tersebut.

"Silahkan, Bu. Mau Ibu telepon orang tua saya detik ini juga nggak masalah. Saya udah kebal!"

Detik setelahnya gadis itu memutar badan untuk keluar dari ruangan itu. Atmosfer dalam tubuhnya terasa panas. Bahkan napasnya pun terasa memburu. Ingin Scarletta berteriak bahwa ia juga butuh keadilan, butuh pembelaan. Tapi apa? Seolah yang dilakukannya selalu salah.

Menangis. Gadis itu menitikkan air mata. Bagaimana pun ia adalah manusia yang diciptakan dengan perasaan. Walau orang-orang mengatakan, bahwa ia tidak punya hati untuk merasakan penderitaan orang lain. Sungguh itu hanya hipotesis yang mereka lihat dengan mata terbuka saja.

Siapa yang tahu jika gadis sekeras itu sebenarnya memiliki hati yang rapuh? Ia rasa tidak ada. Bahkan tunangannya pun, menganggap kehadirannya hanya seperti sampah yang merusak dan mengganggu suasana.

Kini ia terus berlari, menjauhi ruangan yang terpisah khusus di samping kantor kepala sekolah. Sebelah tangannya sibuk menyeka air mata, takut jika ada yang melihat tanda kelemahannya.

o0~AMU~0o

"Aluna, kamu kenapa, apanya yang sakit?"

Riyu memegangi bahu Aluna. Gadis itu menyandarkan punggungnya ke arah kepala brankar UKS.

"Aku ditampar sama Letta, Yu. Sakit pipi aku. Rambutku juga dijambak," lirih Aluna mengiba.

Riyu mengeraskan gerahamnya. Buku jarinya memutih. Mulutnya berkomat-kamit melayangkan kata-kata umpatan pada gadis yang menyebabkan Aluna terbaring di brankar ini.

"Memang gimana kronologinya?" cemas Riyu.

"Tadi aku cuma ucapin selamat karena kalian udah bertunangan, dan Letta marah. Terus dorong aku sampai jatuh ke lantai, Yu." Air mata Aluna mengalir semakin deras.

"Itu cewek benar-benar nggak waras!" gerutu Riyu.

Aluna mengambil tangan Riyu dan menggenggamnya erat. "Aku nggak apa-apa, kok. Aku senang kamu masih peduli sama aku walau sekarang kalian udah tunangan. Tetap kayak gini, ya, Yu?"

Riyu menatap wajah Aluna yang basah karena air mata. Diraihnya tubuh gadis itu, dipeluknya erat. "Maafin aku. Aku yang salah terlalu cepat mengambil keputusan, dan hubungan kita yang jadi korbannya."

Aluna menggeleng cepat. "Nggak apa-apa, Yu. Mungkin mama kamu nggak setuju sama hubungan kita karena aku hanya anak dari supir pribadi papa kamu. Tapi suatu hari pasti mereka mengerti. Kita berjuang, ya?" Gadis itu mengulurkan kelingkingnya.

Riyu dengan cepat meraih kelingking mungil Aluna, dan mengaitnya dengan erat. "Aku akan selalu berjuang untuk kita, Luna."

"Berjuang gimana yang kalian maksud? Kalian lupa situasinya udah beda saat ini?"

Suara mezzo sopran mengagetkan mereka dari pintu UKS. Riyu dan Aluna menoleh bersamaan ke sumber suara. Detik setelahnya wajah mereka berubah. Terlebih Aluna. Gadis itu menyembunyikan badannya di balik punggung Riyu.

"Beraninya lo ke sini setelah nyakitin cewek yang gue cinta!" gertak Riyu.

Scarletta melangkahkan kakinya ke dalam ruangan berbau antiseptik itu. "Gue nyakitin Aluna, karena dia duluan yang bikin gue malu di depan umum!"

"Dan lo pikir gue percaya?" Riyu mengangkat sebelah alisnya.

"Tanya sama cewek caper itu, apa yang dia bilang di depan teman-teman gue. Ngaku lo Aluna!" suara Scarletta naik dua oktaf. Muka gadis itu terlihat memerah bersamaan dengan sorotan matanya yang lebih tajam.

"A-aku cuma bilang kamu udah rebut Riyu dari aku. Apa itu salah?" tangan Aluna bergetar memegangi belakang baju seragam Riyu.

"SALAH! KARENA GUE NGGAK PERNAH REBUT SIAPA-SIAPA!"

"Jaga bicara lo sama Aluna. Jangan sampai gue main kasar sama lo!" Riyu menandingi teriakan Scarletta.

"Aluna benar. Lo itu pembawa sial dalam hidup gue!"

Ough! Sakit sekali. Jantung Scarletta bergemeretak mendengar bentakan menulikan itu. Bisakah Riyu mengganti kalimatnya ... atau setidaknya menurunkan volume suara agar ia tidak begitu terkejut?

"Harusnya lo lenyap dari kehidupan kami, agar kami berdua bahagia. Lo nggak dapat tempat sedikit pun di hati gue. Jadi tolong pergi!" Riyu tersenyum sinis. "Atau mati aja sekalian!"

Scarletta meneguk saliva susah payah. Entah kenapa setiap kata yang dilontarkan Riyu terasa seperti jarum tajam yang menusuk paru-parunya. Tubuhnya bahkan bergetar, kehilangan segenap tenaga untuk melawan, membantah, atau sekedar merangkak pergi agar tidak terus dihujat.

Sakit, Tuhan!

Ia tidak pernah meminta untuk dijodohkan dengan Riyu pada orang tuanya. Bahkan bukan orang tua mereka juga yang merencanakan pertunangan ini. Semua ini salah Riyu. Riyu yang terlalu gegabah ingin mengadakan pertunangan dadakan dengan Aluna di malam ulang tahunnya.

Hingga akhirnya sang papa marah, dan Scarletta yang sedang duduk di barisan para tamu dipanggil namanya untuk menggantikan Aluna. Kaget? Tentu iya. Tapi ia bisa apa? Kedua orang tua mereka bersahabat. Tentu saja orang tua Scarletta mengangguk setuju karena tidak ingin sahabatnya menanggung malu di depan umum.

Tapi kenapa ia yang harus jadi korban? Scarletta merutuki hal itu hingga saat ini.

Jika ditanya apa benar ia mencintai Riyu? Jawabannya adalah ya. Sangat. Tapi Scarletta bukanlah antagonis yang ingin mendapatkan sesuatu dengan cara licik. Ia gadis yang benci usahanya dicampuri.

"Kenapa gue selalu salah di mata lo?" Mata gadis itu mulai tergenang. Bahkan kerongkongannya terasa kering. "Apa ... apa lo nggak mikir, kalau ini semua salah lo?"

Riyu tertohok. Kata-kata Scarletta terdengar bagai pukulan yang menghantam pikirannya.

"Untung orang tua gue mau nerima keputusan mendadak keluarga kalian. Harusnya ..." Scarletta memejamkan matanya. "Lo berterima kasih karena hingga saat ini hubungan keluarga kita masih tetap utuh karena pengorbanan gue."

Skakmat! Ucapan Scarletta mampu membungkam mulut Riyu. Mungkin lelaki itu lupa, jika perempuan yang sedang dihadapinya adalah gadis yang ahli dalam berdebat. Satu yang pasti, Scarletta tidak akan pernah diam untuk membela dirinya jika ia rasa tidak berbuat sesuatu yang salah!

***

***

KALIAN TIMNYA SIAPA DI PART INI???

#ALUNA

#SCARLETTA

COUPLE YANG COCOK BUAT KALIAN!!

#RIYUNA

#RIYUTTA

Continue Reading

You'll Also Like

405K 25.9K 51
JANGAN DISIMPAN, BACA AJA LANGSUNG. KARENA TAKUT NGILANG🤭 Transmigrasi ke buku ber-genre Thriller-harem. Lantas bagaimana cara Alin menghadapi kegi...
623K 65.3K 39
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
3.6M 172K 63
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
5.4M 367K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...