Valcano

By Blacksew

1.8M 120K 10.8K

[SEGERA TERBIT] "Valcano, aku kehujanan boleh minta tolong jemput aku?" "Jangan ganggu gue." ••• "Valcano, bo... More

Prolog
2 : Valcano cemburu?
3 : Kesal
4 : Tawuran
5 : Night ride
6 : Apartemen
7 : Alasan bertahan
8 : Rumah sakit
9 : King dan Valcano
10 : Pembalasan
11 : Cerita
12 : Tamparan
13 : UKS
14 : Pukulan
15 : Berubah?
16 : Break
17 : Valcano aneh
18 : Sang Perebut
19 : Pertengkaran
20 : Cilla lemah
21 : Kebenaran
22 : Bertemu
23 : Luka
24 : Titik Terendah
25 : Mengusir parasit
26 : Kantin
27 : Hujan
28 : Kenangan
29 : Pelukan Valcano
30 : Berdamai
31 : Rooftop
32 : Pesta
33 : RS
34 : Hancur
35 : Usil
36 : Bujukan
37 : Mabuk
38 : Datang
39 : Tengil
Skalalesha
40 : Ungkapan
41 : Tangis
42 : Tangis (2)
43 : Pulih
44 : Permintaan Adit
45 : Nams
46 : Dream?
47 : Bingung
48 : Berpisah?
49 : Karma untuk sang perebut?
50 : Sandiwara?
51 : Permainan Giano
52 : Reonus & Cilla
53 : Balapan
54 : Surat dari Valcano
55 : An
56 : Rasa kecewa
57 : Pembebasan
58 : "Cinta"
59 : Jenguk An
60 : Kisah An

1 : Ultah

63K 3.7K 337
By Blacksew

Sejauh apa mengejar jika yang dikejar tidak sudi untuk melirikmu, untuk apa?

•••

Hujatan demi hujatan dilontarkan kepada seorang gadis yang duduk di bangku pojok paling belakang. Gadis itu hanya diam dengan raut wajah yang datar. Siapa lagi jika bukan Cilla? Seisi kelas menertawainya ketika guru baru saja menegurnya sebelum mengakhiri pelajaran.

“Cewek bodoh! Pantas nggak ada yang suka sama lo!” suara milik Anggun menggema, membuat seisi kelas menertawainya.

“Cewek kayak lo emang nggak cocok buat sekolah disini,” sahut Reyna.

Cilla hanya diam mendengar ucapan teman sekelasnya, percuma, walaupun di melawan pasti akan kalah karena mereka banyak sedangkan Cilla hanya sendiri.

“Apalagi jadi ceweknya Valcano, cuih, sadar nggak sih kalau dia itu beda level,” celetuk Layla.

“Gue kasihan sama Valcano dapat cewek buruk rupa kayak dia, gue aja nggak sudi sebut namanya apalagi Valcano? Heran gue kenapa betah dia sama cewek kayak dia.” Afkar ikut berkomentar.

Dalam hati, Cilla memaki mereka semua dan menyumpah serapai mereka. Tapi, dia tidak ambil pusing dengan hal itu karena dia sudah terbiasa.

Hingga akhirnya, bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaring. Semua anak bersemangat untuk kembali ke rumah tapi berbeda dengan Cilla yang tampak lesu. Gadis itu mengemasi semua barang-barangnya lalu menunggu teman sekelasnya untuk pergi.

Tiba-tiba ada yang mengusap surai rambutnya, Cilla menatap siapa pelakunya lalu tersenyum. “Valcano.”

Valcano Radiyatma Adnata. Lelaki dengan tubuh tegap dengan paras tampan yang digilai siswi-siswi di SMA Cendana. Cilla berdiri menatap Valcano sendu.

“Kenapa kamu disini? Mau antar aku pulang?” tanya Cilla.

Valcano terkekeh.

“Valcano, ayo gue udah balikin vas bunga dikelas.”

Cilla mendengus kasar mendengar suara itu, siapa lagi jika bukan Messalina Tedora. Gadis itu masuk ke dalam kelas Cilla dengan seenaknya sendiri lalu memegang lengan Valcano.

“Katanya lo mau nganterin gue pulang, Val.”

Valcano berdehem sebagai jawaban atas ucapan Messa. Cilla membuang mukanya, enggan menatap kedua orang yang ada dihadapannya ini.

“Gue mau pulang, Cil,” kata Valcano kemudian dia keluar dari kelasnya.

“Hati-hati..” cicit Cilla.

•••

“Silla, hadiah sudah menanti di kamarmu.”

“Wah, beneran Ma? Makasih Mama..”

“Makasih juga sama Papa dong.”

Silla langsung memeluk Papanya. Hari ini adalah ulang tahun Silla dan itu artinya Cilla juga berulang tahun hari ini. Cilla hanya mampu menatap nanar interaksi mereka bertiga, Silla selalu dimanja oleh Renata dan juga Johan. Mereka menganggap jika Silla membawa keberuntungan dan Cilla membawa pengaruh buruk. Orang tua macam apa mereka yang membedakan kasih sayangnya?

Cilla masuk ke dalam kamarnya ketika Silla sudah menaiki anak tangga rumahnya. Dia berjalan ke arah balkon kamarnya. Apakah kedua orangtuanya tidak ingat jika hari ini juga hari ulang tahunnya? Mustahil. Dia menatap handphonenya, apakah Valcano juga tidak ingat jika hari ini hari ulang tahunnya?

“Cilla!”

Cilla menoleh dan mendapati Silla sedang berada di ambanh pintunya. Walaupun mereka saudara kembar, wajah mereka bertolak belakang. Jika Silla mirip seperti Renata, Cilla lebih mirip dengan Johan.

“Selamat ulang tahun yang ke tujuh belas,” katanya girang.

Cilla menatap dingin Silla, gadis itu yakin jika sebenarnya Silla tidak tulus mengucapkan itu, terkesan pamer.

“Cilla.. Kok diam aja?”

“Silla! Jangan masuk ke kamar terkutuk itu!”

Pandangan Cilla yang semula menatap Silla kini jatuh kepada Johan yang sedang berdiri diambang pintu dengan menarik tangan Silla, mencegah untuk masuk ke dalam kamar Cilla.

“Pergi!” tukas Cilla kasar.

“Anak gila,” kata Johan sambil menggandeng tangan Silla.

Cilla menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Tangan gadis itu meraih handphone yang berkedip, menandakan jika ada notifikasi masuk.

Valcano : Hppy birthday

Senyum Cilla terukir melihat pesan masuk itu, ternyata Valcano mengingatnya.

Cilla : terima kasih, boleh minta waktu untuk merayakannya?

Valcano : Srry, lg kluar sm messa.

Cilla hanya membaca pesan terakhir Valcano, wajah yang semula ceria kini kembali datar. Messa selalu berada di celah sepasang kekasih ini.

“Anjir lo Messa!”

•••

Setelah mengantar pulang Messa, Valcano berkumpul dengan anggota gengnya. Perlu diketahui, Valcano merupakan ketua geng Reonus, geng berandal sekolah yang selalu menciptakan kegaduhan.

“Akhirnya datang juga,” kata Avines.

“Minum dulu, brader!” sahut Nams yang sudah setengah mabuk. Lelaki itu menyodorkan sebotol minuman alkohol ke arah Valcano.

Cahaya remang-remang club menambah kesan yang cukup aneh untuk Valcano, tangan lelaki itu terulur untuk mengambil botol yang ada ditangan Nams lalu meminumnya.

“Nggak ada yang cantik malam ini.” Seno duduk di dekat Nams yang masih meneguk segelas wine.

“Emang iya? Cek dulu di dance floor,” saran Valcano.

“Gue cek deh, ikut nggak lo, Val?” tawar Avines diikuti dengan Tara, Valcano mengangguk. “Not bad.

Valcano, Tara juga Avines mengikuti gerak iringan musik DJ yang berdentum dengan keras. Seorang perempuan tengah menyentuh Valcano lalu ikut menari di dekat lelaki itu.

“Hei, Tampan,” sapa perempuan itu dengan centilnya.

Valcano menanggapi dengan memaikan rambut perempuan itu.

“Gue kayak pernah lihat lo, muka lo nggak asing,” katanya lagi.

“Gue tahu siapa lo,” kata Valcano sensual. “Layla. Gue nggak nyangka lo cewek malam, ya.. kalau lo masih suka gangguin cewek gue, lo bakal malu dan bisa saja lo bakal di drop out dari sekolah.”

Perempuan bernama Layla itu berhenti menari, begitu juga dengan Valcano. Lelaki itu menyeringai ketika melihat raut wajah Layla yang heran setengah hidup. Valcano mencium bibir Layla sekilas lalu pergi begitu saja.

“Eh, balik aja lo dari neraka,” kata Ciko ketika melihat Valcano. “Minggir lo, anjir, gue mau cari cewek. Bisa-bisa cewek incaran gue, hangus lo embat, bajingan.”

“Dih, marah-marah, apaan sih lo? Kayak orang lagi dapet,” ujar Valcano santai sambil mendudukkan pantatnya di sebelah Nams.

“Anjing!” umpat Ciko. Sudah hal biasa bagi Reonus mendengar umpatan Ciko bisa dibilang jika Ciko adalah anggota geng ter-toxic.

“Gue kayaknya nggak bisa lama,” kata Valcano sambil memasukkan handphonenya ke saku. “Hari ini Cilla ulang tahun,” lanjutnya.

“Banyak cowok yang ngehindar dari dia tapi lo malah jadiin dia pacar lo,” kata Nams. “Ada maksud terselubung, Icik bos?”

Valcano tudak menjawab pertanyaan Nams. Dia memilih memainkan handphonenya dengan asal sambil kakinya dia gerakan mengikuti irama musik.

“Aneh!”

—ig : blacksew_
>vira<

Continue Reading

You'll Also Like

251K 11.2K 43
"tapi aku sebelumnya belum pernah pacaran,jadi aku gatau gimana caranya"ungkap hira apa adanya "lo pikir pacaran itu ujian praktek, lagian jalanin du...
1.6M 132K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.9M 91.5K 40
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
VELLA By vxzscaa

Teen Fiction

7.9M 417K 55
"Dasar cowo gila!seenak jidat ngeklaim gua!" -Vella Rachellia Smith. "lo gak akan pernah bisa lepas dari gue setelah apa yang lo lakuin pertama kali...