Isolated

By 5izask

30.9K 8.4K 568

Karyawisata yang seharusnya menyenangkan menjadi malapetaka yang mengakibatkan 20 pelajar SMA di bawah umur m... More

Prolog
Chapter 2 - Lautan Tanpa Matahari
Chapter 3 - Pulau dengan Penduduk Bermata Cerah
Chapter 4 - Selamat Datang di Pulau yang Terisolasi
Chapter 5 - Cara Keluar
Chapter 6 - Buku Pengetahuan
Chapter 7 - Anakonda
Chapter 8 - Hutan yang Sunyi
Chapter 9 - Imajinasi
Chapter 10 - Ancaman di Rawa-Rawa
Chapter 11 - Kalajengking Raksasa
Chapter 12 - Perlawanan
Chapter 13 - Seseorang di Dalam Kegelapan
Special Chapter - Pembagian Kelompok
Chapter 14 - Persiapan
Chapter 15 - Penunggu Hutan Utara
Chapter 16 - Pengendali Reptil
Chapter 17 - Racun, Penawar, dan Pelindung
Chapter 18 - Istirahat
Chapter 19 - Pesta
Chapter 20 - Nama yang Ada di Pojok Kamar
Chapter 21 - Cave dan Ran
Chapter 22 - Kegelapan di Dalam Gua
Chapter 23 - Dandelion
Chapter 24 - Bagian Barat
Chapter 25 - Oasis
Chapter 26 - Tahun Baru
Chapter 27 - Bab Terakhir
Chapter 28 - Badai Salju
Chapter 29 - Terpisah
Chapter 30 - Pembunuh
Chapter 31 - Duri yang Diwariskan
Chapter 32 - Kembali ke Timur
Chapter 33 - Duri Beracun
Chapter 34 - Wilayah Tak Terjamah
Chapter 35 - Perintah Terakhir
Chapter 36 - Pengkhianat
Chapter 37 - Hypn Si Gila
Chapter 38 - Lomba Lari
Chapter 39 - Pertumpahan Darah
Chapter 40 - Good Night
Epilog
Extra Chapter - 1 : Evelyn's Diary
Extra Chapter - 2 : Cal
Ability Tier List
Di Balik Isolated
Sneak Peek: Escaped
PENGUMUMAN!

Chapter 1 - Kecelakaan Kapal

2.4K 353 22
By 5izask

Padang rumput yang sangat luas membentang sejauh mata memandang. Aku berbaring di atasnya. Entah sejak kapan, sepertinya aku sudah lama berbaring, bahkan tertidur. Aku pun beranjak duduk.

Di sampingku ada seorang wanita berambut coklat panjang yang begitu cantik. Dia duduk berjongkok sambil bermain-main dengan beberapa ekor kucing. Itu semua adalah kucing-kucing liar yang pernah kuadopsi dan kupelihara, tetapi sudah mati.

Ini adalah dunia mimpi. Aku sudah tahu itu. Mimpi ini selalu kualami setiap kali aku tidur dalam keadaan sakit atau kelelahan. Wanita yang sama, kucing-kucing yang sama, dan tentu saja padang rumput yang sama dengan mimpi-mimpi serupa sebelumnya.

Namun, alur peristiwa yang terjadi di mimpi ini sekarang berbeda dari mimpi-mimpi sebelumnya.

"Akhirnya kamu bangun," ucap wanita itu tanpa menoleh padaku, masih bermain-main dengan kucing.

"Aku belum bangun ke dunia nyata. Omong-omong, apa penyebab aku ke sini? Aku tidak ingat. Apa aku pingsan kelelahan? Atau sakit?"

Wanita itu mengedikkan bahu. "Entahlah. Kamu sudah terlalu lama tidur."

"Memangnya seberapa lama?"

"80 hari."

Aku terdiam. Apa yang terjadi padaku hingga membuatku tertidur 80 hari?

"Lalu, kenapa aku baru saja terbangun di mimpi ini?"

"Karena kesadaranmu di dunia nyata baru saja kembali perlahan-lahan."

Wanita itu akhirnya menoleh padaku. "Sekarang, bangunlah. Sembilan belas orang sedang menunggu kehadiranmu di dunia nyata."

¤¤¤

11 Oktober 2025

Tubuhku terasa sangat lemah. Aku tidak bisa bergerak selain membuka kelopak mata dan menggerakkan tanganku dengan pelan.

Bip

Suara apa itu?

Ada suara aneh dari samping tubuhku. Itu terdengar berulang kali.

Meskipun penglihatanku kabur, aku mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, berusaha mengenali lingkungan sekitar.

Di ujung kiri ruangan, nampak ada sesuatu setinggi dua meter lebih dan berwarna coklat seperti kayu. Kurasa itu pintu.

Tak lama kemudian pintu itu bergerak terbuka. Ada seseorang yang masuk. Orang itu terlihat mematung sebentar, lalu dia berlari keluar. Ada apa? Apakah ada hantu di sini?

Akhirnya penglihatanku kembali sepenuhnya. Aku bisa melihat ada sebuah infus terpasang di tangan kiriku. Selain itu, ada banyak kabel-kabel tipis dan kecil yang mengerubungi tubuhku. Banyak peralatan yang sangat canggih dan tidak pernah kulihat. Apa yang terjadi padaku?

Dengan penglihatan yang lebih jelas aku mencoba mengenali ruangan ini. Dindingnya terbuat dari kayu, bukan beton. Di pojok ruangan ada tas ranselku yang ... lusuh?

Kemudian sembilan belas orang memasuki ruangan. Aku mengenali mereka semua. Mereka adalah teman-teman sekelasku. Dua di antara mereka adalah sahabat dan teman masa kecilku, Ulysses dan Hugo.

Uly menangis lalu memelukku dengan erat. "Aku sangat khawatir kamu takkan bangun lagi." isaknya.

Aku membalas pelukan Uly. Rasanya aku tidak bertemu dengannya dalam waktu yang lama, begitu juga Hugo dan teman-teman sekelas. Mungkin aku benar-benar tertidur selama 80 hari sesuai dengan apa yang dikatakan wanita di dalam mimpiku.

Kulihat semua teman-teman sekelasku. Beberapa dari mereka menangis haru, atau sekedar meneteskan air mata.

"Kami semua sudah lama menunggumu bangun," ucap Hugo. Kentara sekali suaranya bergetar. Jika dia menangis, aku akan tertawa keras-keras.

"Memangnya ... apa yang terjadi ... padaku?" lirihku pelan. Ternyata aku sedikit kesulitan berbicara.

Perlahan Uly melepaskan pelukan dan menyeka air mata di pipinya. Belum sampai dia mengucapkan sepatah kata pun, seorang pria tua memasuki ruangan.

"Jangan ceritakan apapun pada teman kalian yang baru bangun. Jangan membebaninya dengan pikiran-pikiran lain," kata pria itu. "Sekarang, kalian keluarlah. Lebih baik kalian membuatkannya bubur."

Semuanya menurut. Nampak Uly dan Hugo tidak ingin keluar, tetapi aku memasang senyum, memberitahukan bahwa aku baik-baik saja. Mereka balas tersenyum lalu pergi keluar kamar.

¤¤¤

Ulysses's PoV

Bagian barat Samudera Atlantik Utara
23 Juli 2025

Kami sedang dalam perjalanan ke San Juan, Puerto Rico, untuk karyawisata sekolah menggunakan kapal pesiar. Sudah dua hari kami di atas laut dari pelabuhan di Miami.

Beberapa jam lagi kami akan sampai. Sayangnya, Eve terkena demam sejak kemarin. Cuaca yang terus-menerus hujan dan dingin membuat demamnya tidak membaik hari ini.

Eve tidak tidur. Dia hanya berbaring dan meringkuk di dalam selimut. Sejak tadi pagi dia merutuki dirinya sendiri.

Eve adalah ketua kelas 12 Akselerasi. Oleh karena dia demam, dia tidak bisa mengurus atau melakukan apapun untuk teman-teman sekelasnya. Terpaksa ia serahkan semuanya kepada Hugo, wakil ketua kelas. Dia merasa meninggalkan tanggung jawabnya.

"Eve, kamu butuh sesuatu?" tanyaku sambil turun dari kasur.

"Mungkin obat sakit kepala," jawab Eve pelan. Aku hampir tidak mendengar suaranya.

"Oke. Tunggu sebentar."

Tiba-tiba kapal miring sehingga aku terjatuh dan kepalaku terbentur dinding. Aku mengusap kepalaku. Ah, pasti ini akan lebam dan benjol. Sakit sekali.

"Eve!"

Eve tiba-tiba muntah. Aku langsung berdiri dan berusaha menenangkannya.

"Apa yang ... terjadi?"

Ada yang aneh. Kapal ini terasa tidak seimbang dan terlalu miring. Kami bahkan tergelincir.

Tiba-tiba sebuah alarm yang nyaring berbunyi. Terdengar derap kaki yang begitu cepat dan panik di luar.

Sesaat kemudian pintu kamar kami digedor-gedor keras. Aku segera membukakan pintu. Terlihat Hugo sangat panik dan terengah-engah.

"Hugo? Ada apa? Apa yang terjadi?"

"Cepat bereskan barang-barang kalian! Kapal ini akan tenggelam!"

*

15 Minutes to Isolation

.
.

**Eavesdrop**

"Kau bodoh, Uly!? Kau tidak bisa berenang!"

"Sia-sia saja, tidak ada sinyal di sini."

"Kalau kita bersikeras mencari, bisa saja kita tersesat ke Segitiga Bermuda."

~ Lautan Tanpa Matahari ~

TBC

17 Mei 2021
Izask

Continue Reading

You'll Also Like

33K 4.7K 29
(Fantasy) Terlahir dengan kekuatan yang jauh dari normal membuat Aegle dijauhi teman-temannya karena takut gadis itu akan menyakiti mereka jika lost...
148K 5.3K 45
Ini tulisan anak baru lahir :"v baca ae dah. Kalo suka vote kalo ga suka ya udah diem ae :"v
533K 46.1K 72
Cerita ini mengandung humor tingkat tinggi. Warning 🐲 Jangan membaca cerita ini tengah malam. Ntar ngakak dan gangguin tetangga yang lagi tidur. 😁 ...
6.7K 799 33
--- Desember 2029, semangat Natal dan tahun baru yang penuh kegembiraan di kota New Catrioke menjadi tumpah ruah. Namun, euforia itu tiba-tiba beruba...