ISEKAI | AOT X Readers

By LylianaEmeraldine

135K 31.8K 5.1K

[Name] memang berharap bisa masuk ke Isekai. Dimana ia bisa bertemu dengan para husbu husbu tampan dengan abs... More

Emma's Note
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

15

3.7K 962 197
By LylianaEmeraldine

Demi tuhan, baru kali ini [Name] ingin memukul kepala seseorang hingga lupa ingatan.

Oh, tidak, tidak, ini yang kedua kalinya.

Selain ingin memukul sang penulis, [Name] juga benar-benar ingin memukul kepala Colt.

Di pukul sampai kepalanya memutar 180° seperti burung hantu.

[Name] sungguh tidak tahu apa yang ada di fikiran Colt. Walau sudah diberi pencerahan oleh [Name], dia tetep kekeuh ingin menyelamatkan Falco.

Lihatlah sekarang, Colt bahkan berteriak memanggil Falco, mencegahnya untuk mengigit tengkuk Reiner.

Nyari mati, memang.

"Falco, hentikan! Falco!"

Jemari lentik [Name] memijit pelipis. Kenapa orang-orang didunia ini tidak mau duduk diam dan menurut padanya saja, sih? Baik Levi, Falco, warga paradise sampai Marleyan, kenapa semuanya tidak mau mendengarkan [Name]?

[Name] frustasi.

"Tau kau keras kepala begini, sudah aku lempar kau ke mulut titan."

Kini tangannya bergerak menarik kerah belakang Colt, kemudian melemparnya ke belakang. Colt tersentak ketika satu kaki panjang [Name] berada di samping kanan kepalanya. Iris matanya melebar kala mendapati satu iris mata sang gadis menatapnya tajam.

"Colt, sudah aku bilang duduk diam disini. Memangnya kalau duduk diam sebentar pantatmu akan hilang, hah?!"

Bagus, [Name], terkadang manusia itu harus dikasari sedikit supaya bisa sadar.

"Tapi Falco—"

"Kalau kau benar-benar mau mati, tunggu aku menyelesaikan semua ini. Setelah itu aku akan membunuhmu secara langsung."

Usai mengucapkan hal itu, [Name] beralih menatap pertempuran antara para titan. Dalam diam, ia memikirkan banyak sekali rencana.

Sebisa mungkin, [Name] harus mengurangi perubahan takdir. Ia hanya akan menyelamatkan Colt saja. Hanya Colt.

"Kau itu... sebenarnya ada di pihak mana?"

Lagi-lagi kalimat yang sama. Orang-orang dunia ini tidak kreatif, ya?

[Name] terdiam, tatapannya masih mengarah ke pertempuran didepan sana.

"Yeagerist."

Benar, menjadi Yeagerist adalah pilihan paling aman. Ia tidak perlu merubah alur cerita ini andaikata dirinya berada di pihak Yeagerist. Ditambah dia bisa mensupport Eren atas rencana gila yang pemuda itu susun.

Alasan lainnya ia bisa rebahan ketika semua orang sibuk bertarung.

Kenapa? Soalnya [Name] tahu siapa yang akan selamat dan siapa yang akan mati. Dengan begitu, ia tidak perlu membuang waktu untuk menyelamatkan seseorang yang seharusnya mati.

Kalau begitu, kenapa kau malah menyelamatkan Colt?

"Argh, ini kesalahan!"

Lebih tepatnya kau yang plin-plan, [Name].

Jemari lentik [Name] mengacak surai [hair colour] nya frustasi.

"Sumpah, gini amat masuk ke dalam isekai. Perasaan yang lain kalau masuk ke dunia anime nasibnya tidak separah ini."

Dalam hati, [Name] merasa sedikit menyesal berharap masuk ke Isekai. Ah, lebih tepatnya menyesal tidak bisa masuk ke dunia anime yang tentram, damai, dan penuh cogan.

Andaikata dia masuk ke dalam anime bergenre sport, [Name] pasti tidak perlu repot menentang maut tiap harinya.

[Name] ingin pindah genre, ya tuhan.

Sudahlah, jangan terlalu berharap. Hidup tenang di book saya itu hampir mustahil.

"Hah...."

Helaan nafas keluar dari bibir sang gadis. Kemudian, iris mata [Name] mengedar, mencari sosok sang monyet.

Disana beast titan telah ditembak tepat ditengkuk, disusul dengan uap yang keluar dari tubuh beast titan.

Jangan mati dulu, tolong. Tier game FPS [Name] baru sampai silver.

"Aku sudah menggunakan seluruh kekuatan untuk menyembuhkan tubuhku."

Dengan menggunakan maneuver gear, [Name] bergerak menuju atas atap. Ia berdiri disana seraya menatap pertempuran titan. Sosok Porco dengan kepala hilang sebagian terlihat berdiri dengan sempoyongan.

"Tapi, aku takkan mati sia-sia."

Falco yang semulanya tengah menggigit tengkuk titan Reiner, kini berlari menuju Porco. Reiner yang melihat itu sontak berteriak memanggil nama pemilik jaw titan.

"Aku melihat ingatan saudaraku. Bagaimana dia menipu pasukan dan membuatmu menjadi prajurit untuk melindungiku."

[Name] terdiam mendengar kalimat yang terlontar di bibir Porco. Ingatan tentang sang pewaris jaw titan sebelumnya datang. Tentang ia yang dengan sengaja menjelek-jelekan sang adik agar bisa melindunginya.

"Kasih sayang seorang kakak, ya."

Kalau boleh jujur, [Name] merasa sedikit iri. Jauh disudut terkecil hatinya, ia ingin merasakan bagaimana kasih sayang seorang kakak. Melihat betapa kerasnya Colt melindungi Falco hingga Zeke melindungi Eren, ia merasa begitu iri.

Bagaimana mungkin mereka bisa mendapatkan kasih sayang sebesar itu dari kakak mereka masing-masing?

Kelakuan kakak [Name] di dunia nyata malah berbanding balik. Alih-alih sayang, dia justru dengan sengaja mengajak ribut [Name] tiap harinya.

Yang mana selalu berhasil mengundang [Name] untuk melempar sang kakak ke lubang buaya.

"Oh, kau ini benar-benar aneh sekali ya, [Name]."

Lagi-lagi ingatan tentang gadis itu kembali.

Tunggu dulu, bagaimana [Name] memanggil gadis itu? Mengingat ia memiliki taring seperti hewan buas, bagaimana jika kita panggil dia gadis serigala?

Ah, tidak, itu terlalu keren.

Bagaimana dengan anjing?

"Kau ini sangat plin-plan dan sulit memutuskan sesuatu, apa kau tau itu?"

[Name] bungkam. Satu tangannya mengepal erat dengan tatapan yang masih tertuju pada Porco.

Ia tahu, [Name] sangat tahu bahwa dirinya sulit untuk memutuskan sesuatu. Lebih tepatnya ia takut akan konsekuensi yang harus diterima atas  keputusan yang ia ambil.

Saat ini pun begitu.

Satu keputusan yang salah bisa saja mengubah alur dan kehidupan dunia ini.

Binar mata sang pelintas dimensi meredup.

"Setelah menonton ini, apa yang ingin kau lakukan jika berada disana?"

Bibir Porco terbuka, bersiap melontarkan sebaris kalimat.

"Dengan begini, sudah jelas, kan? Kalau sampai akhir, tetap akulah yang terbaik."

Ketika Porco telah masuk ke dalam mulut titan Falco. [Name] menyadari satu hal.



































































"Aku ingin menyelamakan semua orang....

Tapi... apa boleh?"





























Akankah sang pelintas dimensi akan bergerak sesuai kehendaknya sendiri?

Continue Reading

You'll Also Like

177K 4.7K 40
" She is my wife, stay away from her!" " Keep trying she will remain mine. " " Show me your scars, I want to see how many times you needed...
600K 12.8K 43
i should've known that i'm not a princess, this ain't a fairytale mattheo riddle x fem oc social media x real life lowercase intended started: 08.27...
315K 9.5K 101
Daphne Bridgerton might have been the 1813 debutant diamond, but she wasn't the only miss to stand out that season. Behind her was a close second, he...
1.8M 60.5K 73
In which the reader from our universe gets added to the UA staff chat For reasons the humor will be the same in both dimensions Dark Humor- Read at...