i'm Clara

By WargaNgehalu

837K 60.5K 4.6K

Hoho... bagaimana jika seorang gadis yang cantiknya errr bingit.. meninggal ditengah aksinya?.. Disini gunung... More

01.🏁
02.⏳
03.⏸
04🎯
05.😎
06.πŸ‘¨πŸ‘©
07.πŸ§‘πŸ‘¦
08.🌞
09.😌
10.πŸ—‘πŸ”¨
11.πŸ˜’
12.πŸ™„
13β­•
14❗
15🀯
blablabla
16🎲
17.πŸ’₯
18🐰
19πŸ’˜πŸ’”
20.πŸ”₯
00
21.🚨
22.πŸ’™
23.🧠
24.βš–οΈ
25.πŸ€πŸ”«
26. 🎭
27.πŸ•Š
28.🍴
29. ☒️
30.πŸƒ
32. 🐽
33. πŸ₯€
E. PART 1.🌱
Pemeran yg gajinya gedek
E. PART 2
E. PART 3
Cerita News
promo transmigrasi 3

31. ❣️18+

18.9K 1.2K 167
By WargaNgehalu

MARNING!! Yang merasa bocil dilarang baca dengan mata terbuka. Jika ngeyel dosa di tanggung sediri²!
#salam dari petugas keamaan WargaNgehalu.
_____________________________________

"Capet panggil ikhsan segera!" seru Daniel.

Dan langsung dilakukan oleh bawahannya. Daniel kembali ke kamar Clara, dia melihat Clara yang mulai melepasakan pakaiannya.

Daniel geram saat ingat ucapan lebih tepatnya ejekan Mr. Andre.

"MANA DIA CEPAT!" teriak Daniel emosi diluar kamar Clara.

"Ma-maaf tuan, Dr. Ikhsan sedang ada operasi darurat," kata bawahan itu dengan gugup.

"ARGHH!" teriak Daniel frustasi membuat bawahan itu gemetar.

"PERGI DAN JANGAN BIARKAN SIAPAPUN MASUK!"

Bawahan itu mengangguk patuh dan segera pergi, takut jika  semakin mengamuk.

Daniel masuk ke kamar Clara dan menguncinya dari dalam. dia melihat Clara yang sudah sesegukan dan bergerak gelisah mencari sesuatu.

Saat Clara melayangkan gunting kepahanya, Daniel langsung menepisnya dan memeluk Clara erat.
Rahangnya mengeras melihat orang yang dia sayang seperti ini. Biarpun dia menyukainya, ia tak ingin Clara beranggapan mencari kesempatan.

Clara pun membalas pelukan Daniel tidak kalah erat dan terisak. Saat Daniel tidak sengaja mengeratkan lengannya dipinggang Clara. Suara desahan kecil keluar dari bibir Clara yang pucat.
Daniel melepaskan pelukannya dan menatap Clara yang masih bergerak gelisah.

Plakk!

Daniel menampar Clara agar ia sadar, dan benar saja Clara sedikit fokus dan menatap Daniel dengan mata sembabnya.

"Da-niel hiks, tolong hiks... a-aku gak kuat arrghh! Hiks hiks," kata Clara menjambak rambutnya frustasi.

Daniel yang mendengar itupun hatinya terasa dicubit, dia bingung apa yang harus ia lakukan.

"Kau harus ingat, aku akan membantumu tapi... aku mohon setelah ini jangan pergi dariku," kata Daniel serak menahan dadanya yang sesak.

"Ya, aku mohon."

Mendapat persetujuan dari Clara, Daniel pun langsung melumat bibir pucat Clara, Clara membalasnya dan ciuman itu semakin memanas. Daniel mengangkat Clara ala koala yang masih tidak melepaskan ciuman mereka, dan duduk ditepi kasur dengan Clara dipangkuannya.

Ciuman Daniel turun keleher Clara dan membuat tanda kepemilikan disana. Clara memejamkan matanya dan tangannya meremat rambut hitam Daniel.

"Aghh... Daniel," gumam Clara.

Daniel tidak menjawab panggilan Clara, ia justru semakin panas dan membuka kaosnya lalu melemparnya sembarang. Ia juga membuka lekton dan bra yang Clara pakai dan terlihatlah buah dada dengan puting merah muda terpapang jelas. Clara tidak menolak justru otaknya telah kosong dan menikmati setiap sentuhan dari Daniel.

"Kau milikku selamanya," Kata Daniel serak basah menahan hasratnya, bahkan Daniel merasa adik kecilnya sudah mulai tegang di bawah sana.

Daniel kembali melumat bibir Clara dan mengabsen setiap gigi dan menyesap lidah Clara. Tangannya pun meremat pantat Clara. Membuat Clara mengalungkan lengannya ke leher Daniel erat.

Daniel menidurkan Clara dan melepas celananya yang sudah terasa sesak dan juga langsung melepas pakaian yang tersisa ditubuh Clara. Hingga mereka benar-benar telanjang bulat.

Daniel melumat bibir Clara lagi dan tangannya yang menyentuh paha mulus Clara membuat desahan Clara keluar. Jari Daniel masuk kelubang kecil Vagina milik Clara dan disina terasa sudah basah. Daniel pun memasukkan 2 jari lagi hingga 3 jari masuk sempurna dan memaju mundurkan jarinya.

"Aghh... umm.. uhh Da-niel," ricau Clara menyebut nama Daniel.

Membuat Daniel senang, dia percya bahwa Clara mencintainya. Kenyataan disaat tidak sadar seperti ini selalu menyebut namanya.

"Yeah baby," kata Daniel kemudian dengan gerakan cepat jarinnya memainkan Vagina Clara.

"Sstt... aghh a-aku gak kuat ahh," gumam Clara yang masih didengar Daniel.

Serasa cukup, Daniel pun mulai memasukkan pamungkasnya ke dalam milik Clara dengan pelan takut Clara kesakitan.

"Argh, sstt... sa-sakit," cicit Clara meremat bantalnya.

"Tahan sedikit lagi, setelah ini gak akan sakit," kata Daniel kemudian melumat bibir Clara, saat serasa pamungkasnya sudah masuk dengan sempurna.

Daniel pun dengan gerakan pelan menggerakkan pinggulnya sembari berciuman untuk mengurangi rasa sakit Clara.

"Ssstt... ah, emm...,"
"Ssstt... kau milik ku, Baby."
"Aghhh... Daniel... uhh,"
"Yes, Baby... agh, sstt."

***
Sehabis pergelutan panas Clara dan Daniel, kini mereka tertidur dengan Clara berada dipelukan Daniel dengan erat seakan takut jika Clara akan pergi. Perlahan mata Clara mengerjab menyusaikan cahaya yang masuk dari jendela yang kini hari sudah menjelang siang.

Ketika dia hendak bangkit ia merasa sesuatu menahan diperutnya dan menoleh ternyata Daniel memeluknya dan masih tertidur.

Dia baru sadar apa yang telah terjadi kemarin malam menjelang pagi juga merasa dibagian sesuatu dibawah sana terasa sakit. Iya menyibakkan selimutnya dan mendapati tubuhnya dan Daniel yang masih telanjang dan bercak darah yang ada di spray putihnya.

Merasa ada pergerakan dari Clara, Daniel bangun dan mendapati Clara yang terisak. Daniel merasa bersalah memudian memeluk Clara menenangkannya, bukannya tenang justru Clara semakin terisak.

"Maaf. Maafkan aku. Aku gak tau harus gimana kemarin, kamu boleh hukum aku atau bunuh aku... aku gak bermasuk menyakitimu, maaf." Daniel menurunkan pandangannya.

Ia benar-benar merasa bersalah, seharusnya dia tidak melakukan itu. Namun tidak tau harus berbuat apa.
Clara tidak menjawab dia masih terus terisak dan Daniel yang hanya bisa terus berkata maaf. Beberapa menit Clara berhenti menangis, walau masih sesegukan dan masih didalam pelukan Daniel.

Ia mendongak manatap wajah Daniel yang ternyata juga menangis, Clara merasa hatinya menghangat. Tangannya terulur menghapus air mata Daniel dan menangkup wajahnya. Tangan Daniel memegangi tangan Clara yang berada diwajahnya. Dia menenggelamkan wajahnya malu dan masih mengatakan maaf, Clara terkekeh saat melihat sikap Daniel yang menurutnya imut.

"Jangan meminta maaf terus, ini bukan salahmu," kata Clara.

Daniel menatap mata Clara dalam dan memeluk Clara erat menenggelamkan wajahnya ditekukan leher Clara.

"Jangan pergi dariku," gumam Daniel yang didengar oleh Clara.

"En, tak akan. Kau juga, berjanjilah." Clara juga memeluk Daniel tidak kalah erat.

"Semalam kamu memperkosaku," kata Daniel manja.

"Mana ada gitu, aku gak inget," kata Clara membuang muka.

Daniel pun terkekeh dan menggigit telinga Clara membuat dia menoleh ke Daniel.

"Tapi enak yank, aku mau lagi yah?" pinta Daniel dengan muka di imutkan tidak tau malunya layaknya kucing yang malang.

"Gak, masih sakit," kata Clara judes.

"Iss kamu harus tanggung jawab baby, itu tanda hukuman buatmu," kata Daniel serak berbisik tepat ditelinga Clara membuat ia meremang.

Sebelum Clara menjawab Daniel lebih dulu menerkam Clara dan mereka melakukannya lagi yang ke-2 kalinya.

Tok!
Tok!
Tok!

"KAKAK! UDAH BELOM BIKIN ADEK BAYINYA?! KEVIN PENGEN ES CRIM!  PUNYA KEVIN DIAMBIL DODOL!" teriak Kevin menggedor pintu kamar Clara membuat aktifitas dua sejolin itu terhenti dan saling pandang.

"Kenapa itu bocah bisa disini?" itu lah kira-kira dipikiran Daniel dan Clara menggelengkan kepalanya bertanda tidak tau.

"Ck. Ganggu aja. BELOM SELESAI! DIKIT LAGI! MINTA ANTER AJA SAMA LEO!" teriak Daniel dengan tidak manusiawinya.

Pltak!

"Aww... kok dijitak si yank," protes Daniel mengerutkan bibirnya.

"Udah akh, minggir."

Namun saat Clara akan bangkit, ia langsung dilarik Daniel kembali membuat Clara yang sudah tidak ada tenaga hanya pasrah.
Sedangakan Kevin diluar kamar menguping dan mendengus mendengar teriakan Daniel.

"Emg gimana sih buat adek bayi?Kenapa teriak-teriak ah, ah, gitu? Hmm... kata bang Leo kalo buat adek bayi harus laki-laki sama perempuan. Kevin ajak kak Abel aja kali yah?" kata Kevin pada diri sendiri, lalu berlari menuju ke lantai bawah..

"BANG LEO! ANTERIN AKU YUK! KAKAK BELUM SELESAI BUAT ADEK BAYINYA KATANYA... ABANG LEO!" teriak Kevin membuat seisi markas meringis dan menahan tawa mendengar kata-kata Kevin.

***
Keluarga William tengah menunggu sang istri atau bunda mereka yaitu Rani yang sekarang tengah terbaring dibangkar Rumah Sakit karena serangan jantung, untung segera dilarikan kerumah sakit sehingga ia bisa di selamatkan.

"Dad, apa kita harus cari kak Ai sama Aldo?" tanya Aldi memecah keheningan.

"Daddy berharap mereka mau memaafkanku," kata Mr. David.

"Eugh."

"Mommy minum dulu, Mom," kata Jony langsung menyodorkan air minum pada Rani yang baru sadar dan meminumnya.

"Pah," panggil Rani pada David
Mr. David mendekat dan memeluk istrinya yang terisak.

"Ainelis sama Aldo pah, cepet cari mereka hiks," kata Rani terisak.

"Ssttt... mereka pasti akan pulang. Tenang lah," kata Mr. David.

"Tapi hiks, aku takut mereka membenciku hiks. Aku salah hiks hiks,"

"Ini bukan salah mu ini salah kita yang sudah tertipu oleh mereka." 

Mr. David rahangnya mengeras tatapannya kilat kebencian.

"Aku yakin mereka pasti akan maafin kita, Mom." sahut Jony meyakinkan Rani.

Ceklek!

"Salam tante, Om."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
Lanjut kagak?

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 76.8K 35
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
1.7M 123K 48
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
1.5M 130K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
496K 53.7K 23
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...