ISEKAI | AOT X Readers

By LylianaEmeraldine

135K 31.8K 5.1K

[Name] memang berharap bisa masuk ke Isekai. Dimana ia bisa bertemu dengan para husbu husbu tampan dengan abs... More

Emma's Note
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

12

3.9K 1K 291
By LylianaEmeraldine

Sedari awal [Name] selalu menganggap bahwa hidupnya sangat membosankan.

Selama ini ia hidup untuk orang lain. Untuk kedua orang tuanya. Menjalani rutinitas adalah hal yang ia lakukan tiap harinya, walaupun [Name] tahu bahwa dirinya membenci hal tersebut.

Berangkat sekolah, mendapatkan pelajaran yang merongrong otak, dari jam tujuh pagi hingga jam empat sore. Menghadapi 12 mata pelajaran yang harus bisa dipahami. Belum lagi kegiatan belajar yang meski ia lakukan usai bersekolah.

Semua itu ia lakukan tiap harinya. Tanpa mengeluh, barang secuilpun.

Maka dari itu, menonton anime adalah salah satu cara untuk melepaskan diri sejenak dari rutinitas yang menyesakan dada.

Membayangkan betapa indahnya hidup di dunia anime terkadang membuat [Name] merasa iri dan bahagia di saat bersamaan. Melihat mereka mengejar mimpi, ambisi serta cinta terasa begitu menyenangkan, bukan?

Seakan-akan mereka mewakilkan apa yang tidak bisa [Name] lakukan.

"Kau sedang apa?"

[Name] mendongak. Kemudian ia kembali menunduk. Dalam diam bertanya-tanya mengapa dia tidak mampu melihat wajah sosok itu.

Jangan-jangan dia itu setan? Hantu? Atau lebih parahnya lagi iblis!

"Hei, kau lihat itu."

Jemari lentik sosok itu menunjuk sebuah burung yang terbang.

"Menurutmu apa itu kebebasan?"

[Name] bungkam, tak kuasa menjawab. Entah karna ia memang tidak mengerti jawabannya atau ia tidak ingin mengutarakan jawaban yang ia punya.

"Kau mau menonton anime ini bersamaku?"

Suara asing itu kembali mengalun, nadanya begitu ceria dan murni. Namun menyebalkan disaat yang bersamaan.

"Anime apa?"

[Name] tidak mampu melihat rupa sosok yang ada dihadapannya.

Tiap kali mendongak, ia akan mendapati bayangan hitam di kedua mata sosok itu, seakan tidak memperbolehkan [Name] untuk melihat keseluruhan wajahnya. Seperti di blur dan sengaja di tutupi agar [Name] tidak bisa mengingatnya.

Sosok itu duduk disamping [Name]. Aroma persik yang familiar tercium, menghantarkan perasaan tenang tersendiri bagi [Name].

Sebuah laptop tersodor di pangkuan [Name].

Senyum serta gigi taring yang aneh milik sosok itu membawa perasaan familiar dan asing disaat yang bersamaan.

"Shingeki no Kyoujin."

DEG!

Seperti tersengat listrik, tubuh [Name] langsung tersentak. Kelopak matanya sontak terbuka, membuat cahaya matahari menghujam langsung pupil [eye colour]-nya.

Sebuah dinding setinggi 50 meter menjulang disamping tubuh sang gadis yang tengah berbaring. Senyum miris terpatri di bibir pinknya.

[Name] lupa dia belum lihai menggunakan peralatan 3D maneuver gear.

"Kira-kira jatuh dari tempat setinggi itu membuatku makin tolol atau justru jadi jenius secara ajaib, ya?"

Baru kali ini saya ingin menempeleng kepala seseorang hingga pingsan. Jika bisa jadi jenius, saya pasti sudah lompat dari lantai dua dengan senang hati.

[Name] berniat duduk, tetapi rasa sakit menghantam jantungnya secara tiba-tiba.

DEG!

DEG!

Mulut [Name] terbuka. Paru-parunya berlomba-lomba mengambil oksigen, yang entah sejak kapan mulai menipis.

Bajingan, baru aja [Name] bisa santai. Malah langsung diberi cobaan.

DEG!

DEG!

DEG!

[Name] meringis seraya meremas baju dibagian kiri. Disana, jantungnya bertalu-talu menyakitkan.

Mimpi aneh datang kembali di kepala [Name]. Mimpi yang sama ketika ia pingsan.

"Menurutmu apa itu kebebasan?"

Ia kembali dibingungkan oleh teka-teki yang merecoki kepala. Sosok asing namun familiar kembali terbayang, namun lagi-lagi rupanya tidak terlihat begitu jelas.

DEG

DEG

DEG

DEG!

"Apa yang kau sukai dari kehidupanmu sekarang?"

Jika itu mimpi, kenapa ia bisa ingat seluruh detail mimpinya?

Bahkan [Name] ingat bahwa sosok itu memiliki sebuah catatan kecil yang terlihat di pangkuan. Tulisannya tidak terlalu jelas, namun ia melihat beberapa kata aneh disana.

"Ssst, jangan berani-beraninya merubah alur takdir."

DEG!!

"Argh! Bangsat!"

Perlahan, detakan jantungnya mulai memelan. [Name] masih meremas bajunya erat-erat. Keringat membasahi pelipis dan area leher.

Ini benar-benar gila.

Jantungnya masih berdetak kencang, walau tidak sekencang sebelumnya.

[Name] meringis, begini kah rasanya ketika penyakit jantung menyerang?

"Keparat! Apa-apaan itu tadi?!"

Belum usai penderitaan sakit jantung, kini cairan merah turun dari mata kanan [Name] yang tertutupi perban.

Ditambah rasa ngilu yang menjalari area pelipis sudah cukup menjadi bukti bahwa dia memang jatuh dengan kepala membentur tanah.

Atau jangan-jangan [Name] jatuh dari ketinggian 200 kaki?

Tidak, tidak mungkin.

Jika [Name] memang jatuh, dia pasti akan bertemu dengan Komandan Erwin ketika membuka mata.

Benar, harusnya dia berpindah alam.

"Ayo, berfikir [Name]. Harusnya kau jadi jenius setelah jatuh dari tempat setinggi itu."

Baik, mati berfikir.

Kemungkinan [Name] tidak jauh dari ketinggian 200 kaki. Tapi, dia jatuh dari ketinggian beberapa meter. [Name] rasa dari ketinggian 10 sampai 20 meter.

Alasannya adalah karena kabel 3D Manuver gearnya sempat lepas dari tembok.

Yap, anggap saja begitu. Karna saat ini [Name] tengah luar biasa sakit kepala. Anggap saja skenario itulah yang terjadi beberapa saat yang lalu.

Iris mata [Name] mengedar, melihat sekitar. Pertempuran antara Marleyan dan Paradise makin menegangkan. Belum lagi titan Reiner yang berusaha menghentikan titan Eren.

Oh, benar juga! Si monyet!

"Jangan mati dulu, goblok!"

Sumpah serapah keluar dari mulut [Name] ketika melihat beast titan tergeletak tak berdaya tak jauh dari posisi [Name]. Bahkan disaat terluka parah, kata 'goblok' yang ia keluarkan terdengar begitu fasih.

Maklum, sudah ahli mengumpat memang mbak [Name] ini.

Walau samar-samar, Zeke yang berada di dalam tengkuk beast titan sempat mendengar makian [Name] itu.

"Kasar sekali... jika begitu kau tidak akan popular seperti Levi."

Apa kau bilang, monyet?

Perlukah saya memperlihatkanmu antrian fans Levi yang sangat panjang itu? Tak tahukah kau bahwa mereka terus menerus mengakui diri mereka sebagai istri Levi tercinta?

Dan juga jangan berani berkata [Name] tidak popular. Walaupun kasar, dia itu cukup terkenal.

Ralat, sangat terkenal.

Pertama kali datang ke dunia ini saja [Name] memakai piyama dan sandal hotel. Lalu, memukuli Gabi dan menyumpah serapahi seluruh anggota militer didepan ratunya langsung.

Belum lagi di kedua kalinya ia kembali ke dunia ini, [Name] langsung disuguhi perbincangan berat antara para tokoh utama dan kembali di adili.

Dia bahkan berulang kali menyumpah serapahi Floch dan berseru jika Pixis itu botak. Parahnya lagi beberapa hari setelah kejadian itu, dia diharuskan ikut bertarung di pihak Eren dan Zeke.

Kurang terkenal apalagi coba si [Name] ini.

"Itu Cart titan! Kita harus melakukan sesuatu pada dia dulu!"

Dor!

Nyaris saja Armin tertembak jikalau Mikasa tidak segera menariknya menjauh. Connie dan Jean langsung sigap membunuh musuh yang berada didalam rumah dan bersiap untuk berpencar.

"Tunggu dulu."

Sebelum teriakan Mikasa menganggetkan mereka.

"Itu... [Name]!"

Di sebuah atap rumah, sosok [Name] terlihat duduk dengan tubuh penuh luka-luka. Ia bersembunyi disalah satu cerobong asap untuk menghindari peluru musuh.

Sontak saja Mikasa dan yang lain langsung bergerak menghampiri [Name]. Sedikit menjaga jarak karna mereka sempat melihat hal yang tidak ingin mereka lihat beberapa saat yang lalu.

"Kau tidak apa-apa?!"

Genggaman [Name] pada senapan mengerat. Emosi.

"Aku jatuh dari ketinggian beberapa puluh meter dengan kepala yang menghantam tanah terlebih dahulu. Mata kananku kembali berdarah dan seluruh tubuhku nyaris remuk. Apa kau fikir aku baik-baik saja?"

Armin meringis mendengar penjelasan dari [Name]. Connie dan Jean pun sama, mereka berdua berulang kali menahan ngilu ketika melihat darah yang terus keluar dari mata kanan [Name] yang terluka. Darah itu sampai membuat perban yang semulanya putih berubah menjadi merah.

"[Name]."

Mikasa mengepalkan genggamannya pada pedang ditangan.

"Kenapa kau datang bersama Zeke?"

Walaupun [Name] adalah orang asing. Eksitensi gadis itu tidak bisa ditolak oleh mereka sekeras apapun mencoba. Ditambah [Name] memiliki pengetahuan yang tidak mereka miliki. Terkait teknologi, dunia luar, dan bahkan masa depan.

[Name] sendiri juga memilih berada dibawah pengawasan Komandan Hange daripada Komandan Pixis. Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa secara tidak sadar mereka bisa dekat dengan [Name].

Bisa dibilang, hubungan mereka jauh lebih dekat dari yang [Name] tau.

"Jangan bilang kau berpihak pada—"

Ujung moncong senapan tertempel di dahi Armin. Sontak saja hal itu membuat Mikasa, Connie, dan Jean melebarkan mata.

Jemari lentik sang gadis menaruh perban di mata kanannya keatas. Memperlihatkan sepasang iris mata [eye colour] berkilat begitu tajam.

Darah yang mengalir dari mata kanan sang gadis menambah kengerian yang ada.

Untuk pertama kali, Mikasa melihat pancaran penuh binar ambisi di iris [eye colour] sang gadis. Seakan-akan eksitensinya adalah hal asing yang tidak dikenal oleh dunia ini.

Begitu mempesona dan mengerikan  disaat bersamaan.


































"Menurutmu?"










































[A/N]

Fact : Luka di mata [Name] sangat parah. Tapi, dia berhasil selamat berkat Levi yang sempat menarik [Name] sebelum ledakan terjadi. Selain itu dia juga sempat mendapatkan perawatan oleh para Yeagerist.

Btw, kalian tau gak kalau mbak nem itu sebenernya cantik walau bobrok?

Kira-kira kaya gini

Ini saya yang gambar, jadinya ambyar, HAHA. //di bom nem


















































Dan kaya gini. (Setelah di siksa Emma.)

Rambutnya di potong pendek pasca ledakan.

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 20K 44
What if Aaron Warner's sunshine daughter fell for Kenji Kishimoto's grumpy son? - This fanfic takes place almost 20 years after Believe me. Aaron and...
159K 5.7K 42
โ if I knew that i'd end up with you then I would've been pretended we were together. โž She stares at me, all the air in my lungs stuck in my throat...
172K 4.5K 39
" She is my wife, stay away from her!" " Keep trying she will remain mine. " " Show me your scars, I want to see how many times you needed...
210K 4.4K 47
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...