i'm Clara

By WargaNgehalu

848K 60.8K 4.6K

Hoho... bagaimana jika seorang gadis yang cantiknya errr bingit.. meninggal ditengah aksinya?.. Disini gunung... More

01.🏁
02.⏳
03.⏸
04🎯
05.😎
06.πŸ‘¨πŸ‘©
07.πŸ§‘πŸ‘¦
08.🌞
09.😌
10.πŸ—‘πŸ”¨
11.πŸ˜’
12.πŸ™„
13β­•
14❗
15🀯
blablabla
16🎲
18🐰
19πŸ’˜πŸ’”
20.πŸ”₯
00
21.🚨
22.πŸ’™
23.🧠
24.βš–οΈ
25.πŸ€πŸ”«
26. 🎭
27.πŸ•Š
28.🍴
29. ☒️
30.πŸƒ
31. ❣️18+
32. 🐽
33. πŸ₯€
E. PART 1.🌱
Pemeran yg gajinya gedek
E. PART 2
E. PART 3
Cerita News
promo transmigrasi 3

17.πŸ’₯

19.7K 1.5K 186
By WargaNgehalu

Ehem... Update!
_______________________________________

"Bagus... Tetap hati-hati sayang jangan sampai ketahuan. Kalau bisa kamu harus mendapat semua harta keluarga William," ucap seseorang disebrang sana dari HP Ayu.

"Asyap, Daddy. Aku gak sendiri kok," ucap Ayu.

"Bagus... beri uang ke mereka." orang di sebrang yang dipanggil daddy oleh Ayu terkekeh.

"Oke."

Tanpa Ayu sadari pembicaraannya didengar oleh seseorang sedari tadi.

"Gue harus ngelindungi keluarga gue... sorry Ai, gue salah tapi gue juga gak yakin sama lo," batin seseorang itu.

***
Pagi pun tiba. Seperti biasa setiap penghuni bumi memulai aktifitasnya masing-masing, namun tidak seperti pemeran utama kita yang masih nyaman dengan tidurnya.

"BUK BOS!! BURUAN LARI!! GEMPA! GEMPA!! WOY! AYO KELUAR GEMPA!" Teriak Pandu tepat ditelinga Ainelis.

Gdubrakk!!
Bugkkk!
"Aw! Anjerr!"

"Bhaha," tawa Pandu pecah ketika berhasil menjahili Ainelis.

"BABI BULUK!!" teriak Ainelis dan pandu pun berlari kebawah dengan tawanya yang masih mengelegar.

Skip...

"Bi bekalnya udah dimasukin tas saya?" tanya Ainelis setelah selesai sarapan.

Ainelis tadi sempat membuat bekal untuk dua adik angkat kesayangan-nya, siapa lagi jika bukan Abel dan Kevin.

Ia tau jika dia akan terlambat jadi tidak bisa berangkat bersama. Namun Ainelis sudah menyuruh Lucas mengantar Abel dan Kevin kesekolah dan menunggunya diruang kepala sekolah.

"Eh? Sudah, Non." Bi Ningsih menatap Ainelis.

"Terimakasih," ucap Ainelis seraya tersenyum.

Ainelis sudah menganggap Bi Ningsih seperti ibunya sendiri yang juga sudah berkeja lebih dari 5 tahun ini. Setelah beres, Ainelis pun pamitan kepada mereka.
Dan membawa mobilnya Daniel ke sekolah karena mobilnya Ainelis sedang dibawa Adam, dan mobil Adam dibawa Pandu, sementara mobil Pandu di bawa Lucas karena Lucas belum ada mobil sendiri.

(Punyeng kagak tuh kaya doi mbulet😂)

Cittttt....

Ainelis sampai didepan pintu gerbang sekolahnnya. Saat Ainelis menurunkan kaca mobilnya satpam tau dan langsung membukanya dengan gemetar.

Semua staf di sekolah tau siapa pemilik sekolah ini dan lagi ada kaitannya dengan mafia DH tetapi mereka tidak tau jika Clara a.k.a Ainrlis Queennya. Tentu saja mereka diancam oleh Ainelis agar tutup mulut.

Tanpa pikir panjang Ainelis langsung memakirkan mobilnya diparkiran khusus orang penting, sebenarnya bukan mau pamer hanya saja Ainelis malas keparkiran murid.

Ainelis memasuki ruangan kepala sekolah dan melihat disana masih ada Lucas, Kevin dan Abel.

"Kakak!" seru Kevin dan Abel ceria bersamaan berdiri memeluk Ainelis.

Ainelis yang baru masuk dan dipeluk dadakan terhuyun kebelakang dan bersamaan ia menarik kaki kirinya kebelakang.

Tidak lama kemudian Ainelis juga membalas pelukan mereka.

"Nona, biar saya saja antar mereka ke kelas," ucap kepala sekokah dengan sopan.

Ainelis menoleh dan tersenyum tipis kemudian kembali melihat ke dua adiknya.

"Buatkan saya name tag baru dengan nama Clara Ainelis Florentina," ucap Aibelis tanpa menoleh ke kepala sekolah, "dan biar saya saja yang mengantar Adikku ini."

Kepala sekolah hanya tersenyum dan mengangguk tidak berani membantah.

"Bang Lucas, bang Daniel udah ngasih tau abang belum?" tanya Ainelis.

"Udah kok," ucap Lucas tersenyum dan menghampiri Ainelis. Ia mengecup pucuk kepala Ainelis, Kevin dan Abel bergantian.

"Iya udah, Ara minta tolong ya?" tanya Ainelis lembut dan dibalas anggukan Lucas.

"Iya udah. Abang pergi dulu," ucap Lucas.

"Ya. Hati-hati," ucap Clara pemperingati.

Lucas pun pergi, lalu Ainelis menoleh ke kepala sekolah yang sedari tadi diam melihat interaksi mereka.

"Saya pergi ke kelas." Ainelis menggandeng tangan Abel dan Kevin.

"Ya. Nona silahkan," ucap kepala sekolah.

***
Saat ditengah jalan menuju kelas, Ainelis berpapasan dengan Tomy dan teman segengnya.

"Eh, Ara... bolos juga?" tanya Hasan.

"Iya," jawab Ainelis santai.

"Ini siapa ra? Unyu-unyu... imut banget," ucap Dwi mencubit pipi Abel dan Kevin.

Sedangkan yang diperlakukan oleh Dwi matanya udah berkaca-kaca dan bibir yang merucut kebawah bertanda siap menangis.

Ainelis yang melihat kelakuan Dwi menepis kasar tangan Dwi yang masih asik dengan pipi Abel dan Kevin.

Plakk!

"Aww... kasar bener, Neng." Dwi merucutkan bibisnya mentap Ainelis sinis.

"Liat tuh, gara-gara Lo kan," ucap Ainelis kesal.

"Hiks, kakak... hiks, huaaa." tangis Kevin pecah saat itu juga.

"Uh, hiks... hiks, sa- hiks... kit," ucap Abel yang juga sudah terisak.

Pecah sudah tangisnya membuat mereka gelagepan dan menatap Dwi horor. Sedangkan sang biang cengengesan seraya mengangkat kedua tangannya keatas.

"Sttt... udah jangn nangis ikh. Emg gak malu diliatin?" tanya Ainelis sambil memeluk Abvin (Abel dan Kevin)

Abel selisih 4 bulan lebih tua dari Kevin dan dasarnya mereka sama-sama tidak pernah mendapat perhatian dan kasih sayang dari seseorang, jadi jika dengan Clara a.k.a Ainelis yang dasarnya dimanja oleh Ainelis semakin manja.

Mendengar kata Ainelis membuat Abvin menyembunyikan wajah mereka yang merah karena malu dan sehabis menangis.

"Gemes banget si... nemu dimana kamu ra?" tanya Tomy seraya terkekeh dan mengusap kepala Abvin.

"Kamu gak kenal Abel, Bang?" tanya Ainelis mentap Tomy.

"Abel siap- jangan bilang si cupu kelas sepuluh IPA 2 itu?" tanya Riky heboh.

Ainelis menghela nafas gusar dan Abel semakin malu mengeratkan genggamannya dialmamater Ainelis, membuat Ainelis menatap tajam Riky.

Abel dirombak oleh Ainelis kemarin, 'besok harus merubah penampilan' kata Ainelis. Rambut lurus dan halus sebahu digerai dengan poni yang menutupi alisnya menambah keimutannya berkali lipat. Ditambah lagi semenjak Abel tinggal dengan Ainelis, perhatian Ainelis hampir sepenuhnya untuk Abel dan Kevin membuat mereka berdua seperti ayam gemuk.

"Gak nyangka gue ternyata si cupu jadi degem njir," heboh Hasan.

"Sekali lagi lo bilang cupu gue pisahin palak lo," ucap Ainelis dengan dingin seraya mengusap rambut Abvin.

"Udah lah, gue mau nganter mereka ke kelasnya dulu." Clara mengusap kepala Abvin.

"Temenin," ucap Risky.

Dan hanya dibalas anggukan dari Ainelis.

"Iya udah, yuk. ke kelas perkenalan dulu bentar lagi udah bel istirahat," ucap Ainelis melepaskan pelukan mereka dan mengusap air mata yang tertinggal dipipi Abvin tersenyum lembut.

Namun sialnya mereka berpapasan dengan Kelompok Dimas, Ayu dan Bella yang juga bersama mereka. Kelompok Ainelis yang tadi bercanda kini wajah mereka berubah menjadi datar dan dingin (Kevin dan Abel menunduk).

(Anggep aja kaya gitu guys🤪)

Kelompok Dimas dan temannya tersenyum sinis dan mengejek. Berbeda dengan Ayu dan Bella mentap dengan wajah polos namun dihati mereka menyumpah serapahi Ainelis karena Tomy dan temannya disekeliling Ainelis.

"Liat aja nanti Tomy bakal ninggalin lo" Batin Ayu.

"Awas lo Ai, gak akan gue biarin lo bahagia. Gue bakal buat semua orang benci ke elo" Batin Bella.

"Gue bakal habisi lo udah ngerebut kak Ai dari gue. Semua gara-gara dia... agrhh." batin Aldo.

Mereka hanya saling melempar tatapan seakan bicara lewat pikiran dan diantara mereka ada yang mengejek dengan gerakan menggorok leher dengan muka konyol dan lainnya.

Ainelis yang sudah muak pun menggenggam tangan Abel dn Kevin kemudian melewati kelompok Dimas, bahkan Ainelis sengaja menabrak bahu Roni keras hingga Roni sedikit terhuyun kebelakang diikuti Tomy dan temannya.

***
Brakkk!!

Seperti bisa disambut dengan latahan penghuni kelas saat Ainelis menendang pintu kelas.

"Kak Ai, jangn maen tendang donk. Entar kita orang harus iyuran ganti pintu kayak dikelas kakak," ucap salah satu siswa.

Sedangkan siswi yang melihat Tomy dan temannya dibalakang Ainelis histeris.

"Eh, ada kak Tomy!"

"Mana kaca mana?"

"Bedak gue kemana tadi?!"

"OMG! pangeran gue,"

"Sisir gue woy!"

Dll.

Ainelis tidak merespon, dia acuh tak acuh menatap datar guru yang tadi tengah mengajar. Guru itu yang merasa tatap pun mengerti.

"E-eh, No- eh, Ainelis ada apa ya?" tanya guru itu gugup.

"Antar murid baru." Ainelis masuk dengan masih menggenggam tangan Abvin.

"Gilaa... imutnya!"

"Ka tabok gue cepet!"

Plakk!

"Sakit jing, "

"Mimpi apa semalem gue?"

"Adoh... mommy pulang-pulang diabetes gue!"

"Asu, itu cowok baby face."

"Itu bocil udah SMA? Gak salah masuk?"

Dan masih banyak lagi komentar mereka.

"Sudah diam!" seru guru itu bernama Dina.

"Oke. Silahkan perkenalkan diri kalian," ucap buk Dina.

Abvin menoleh ke Ainelis, Ainelis yang tau kegugupan mereka hanya mengangguk dan tersenyum.
Abvin pun maju dengan bergandeng tangan dan menunduk.

"Ha-halo, nama saya Annabel Claudia," ucap Abel.

Bisik-bisik pun mulai terdengar.

Brakk!

"Diam kalian!" buk Dina menggebrak meja mereka pun terdiam.

"Kalau begitu kamu murid lama hanya penampilan yang berbeda. Oke, tidak masalah sekarang giliran kamu" kata buk Dina.

Buk dina tidak menyadari kata-katanya barusan hampir membangunkan iblis tidur.

"E-eh? Sa-saya Kevin grayluther," kata kevin menunduk.

"Imut sih, tapi percuma sama-sama cupu."

"Kyaa! Adik manis tenang aja ada kakak cans disini!"

"Apaan... cupu kek gitu doyan lo?"

"Biarin, yang penting imut."

"Kevin/Abel cuma mau sama kak Ai," kata Abvin bersamaan kemudian saling tatap dan membuang muka berbunyi 'hmpp'.

Ainelis, Tomy dan yang lain melihat itu terkekeh geli.

Tettt!! Tett!!

"Akh! sudah bel istirahat... sebelum itu, kalian harus akur dengan Abel dan Kevin mengerti?!" kata buk Dina dengan keras.

"Mengerti buk!" teriak semua murid.

Kemudian mereka keluar kelas bergegas ke kantin. Begitu juga buk Dina pamit keluar dengan sopan ke Ainelis. Sedangkan Tomy dan temannya yang melihat reaksi buk Dina yang aneh ke Ainelis sedikit heran namun diam.

"Oh iya, sayang Ini makan ya. Kakak lupa tadi mau ngasih ke kalian," kata Ainelis lembut memberikan bekal ke Abvin.

"Wahh... makasih kak!" seru Abvin kompak.

Cup..

Abvin mencium pipi Ainelis, pandangan itu tidak luput dari seseorang yang menatap mereka dengan tatapan sulit diartikan.

"Iya udah. Kalo mau makan dikantin makan aja, kalian juga," kata Ainelis kepada Abvin dan inti Scorpion.

"Emang, kamu gak laper?" tanya Risky mengusap rambut Ainelis.

"Nanti aku nyusul. Aku mau ke toilet dulu," kata Clara.

"Iya udah, kalo gitu kita duluan," kata Tomy lembut dan dibalas anggukan Ainelis.

"Kak, aku sama kak Abel makan ditaman aja ya?" tanya Kevin memelas.

"Iya, gak apa-apa. Iya udah kakak ke toilet dulu, nanti kakak nyusul," kata Ainelis lembut.
"Yey! Iya udah, Kak. Dadaa," kata kevin antusias.

***
Kini Abel dan Kevin duduk dibangku taman memakan bekal dari Ainelis saat sedang asik makan tiba-tiba diganggu seseorang.

Plakk!
Bughh!

"Heh cupu...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mana bacotan km, km, km, km dari yg keliatan n yang kagak? Ramein kalo kagak....

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 237K 38
Tidak ada yang bisa menebak sifat Drystan sebenarnya. Cowok itu ... terlalu hebat berkamuflase. Drystan bisa bijaksana, galak, manja dalam satu waktu...
4.3M 98.2K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
2.4M 132K 29
Madava Fanegar itu pria sakit jiwa. Hidupnya berjalan tanpa akal sehat dan perasaan manusiawi. Madava Fanegar itu seorang psikopat keji. Namanya dike...
2.1M 98.2K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...