DARAH KAISAR I & II [SELESAI]

由 ss_avina

684K 82.6K 2.8K

"Apa ini karma bolos daring?" Gadis yang masih di bangku sekolah ini mati. Siapa yang menduga jika dia masuk... 更多

BAB 1 : KECELAKAAN
BAB 2 : MIMPI YANG ANEH
BAB 3 : LUNAR & ELIOS
BAB 4 : LEDAKAN
BAB 5 : KELAS KESATRI JAMES
BAB 6 : KETAKUTAN TERBESAR AILEEN
BAB 7 : EMELY ROSEBELL
BAB 8 : TERLAMBAT
BAB 9 : HINAAN PERTAMA
BAB 10 : FAMILIAR NAGA
BAB 11 : SESUATU DI WAJAH NICHOLAS
BAB 12 : MARVIN SI MANIAK SIHIR
BAB 13 : AKU CAPEK
BAB 14 : DUEL DENGAN FREYA
BAB 15 : TERPESONA
BAB 16 : KARAKTER BARU
BAB 17 : AMETHYST
BAB 18 : VARDEN & VIAN
BAB 19 : RINTIHAN KESAKITAN
BAB 20 : SEMINGGU
BAB 21 : PROFESOR ARION
BAB 22 : GOSIP
BAB 23 : PETIR
BAB 24 : TAMPARAN
BAB 25 : AMARAH LUNAR DAN ELIOS
BAB 26 : KEBENARAN TENTANG AILEEN
BAB 27 : AILEEN SI ANTAGONIS
BAB 28 : HANS
BAB 29 : KETURUNAN ALDRICH
BAB 30 : AYAH AILEEN
BAB 31 : KECUPAN
BAB 32 : KABUR
BAB 33 : MARVIN KHAWATIR
BAB 34 : AILEEN TUMBANG
BAB 35 : WUJUD MANUSIA LUNAR & ELIOS
BAB 36 : AILEEN ALMORE DE ALDRICH
BAB 37 : EMELY SI PENGKHIANAT
BAB 39 : INI TENTANG AIR MATA
BAB 40 : TAMU
BAB 41 : KEHILANGAN
BAB 42 : HARI KELULUSAN
spesial 👀
berita bagus 👀
✨HANS?✨
🐉💨

BAB 38 : MELAYANG

7.9K 1.4K 238
由 ss_avina

Bersiap! Bakal apa kelapa jatuh lagi, hwahahahaha!!!!!

cuss langsung baca aja ^^

~~~

Semua orang segera kembali ke kelas mereka masing-masing. Sedangkan Aileen, dia sekarang sendiri di kantin bersama Lunar dan Elios.

Suasana kantin yang sempat ramai sekarang sepi melompong.

"Di academy apa yang bisa aku lakukan?"

Arion hanya mengizinkan Aileen keluar dan itu pun hanya di academy. Berlatih? Aileen rasa ini bukan waktu yang tepat. Terlalu awal memulai latihan.

Lunar yang selesai memakan daging besar nya seketika berubah menjadi manusia duduk di meja samping Aileen. Menatap Aileen lekat sembari menjilati tangan nya. Taring nya terlihat jelas saat dia menguap. Elios pun juga ikut merubah wujud nya.

Wujud manusia mereka berdua terlalu tampan. Itu buruk untuk jantung ku.

Tanpa Aileen sadari mereka menarik tangan Aileen menelusuri setiap koridor academy yang lenggang karena sekarang kelas sudah di mulai. Aileen beberapa kali berpapasan dengan para junior nya. Aileen balik menyapa mereka. Sedangkan Lunar dan Elios yang sempat disapa hanya diam. Menatap mereka dari atas ke bawah. Menelisik familiar yang mereka ikat.

"Siapa yang bersama senior tadi? Apa dia prajurit kekaisaran?"

Tidak, mereka Lunar dan Elios.

Mereka bertiga sempat bercanda gurau dan tanpa Aileen sadari mereka menjadi pusat perhatian para murid yang sedang berlatih di luar. Bahkan para profesor perempuan seperti profesor Ann tertegun diam entah menatap Lunar atau Elios.

Mungkin ini bonus dari jalan cerita tersembunyi.

"Apa kau ingat saat pertemuan pertama kita?" Tanya Lunar dengan mata nya yang sedikit sayu menatap ke bawah.

Aileen berhenti melangkah. Begitu pun juga mereka. Kami berada di koridor academy. Jauh dari para murid yang sedang latihan.

"Hm, itu masih terasa baru kemarin kalian di genggaman ku."

Aileen masih teringat jelas. Meongan kucing kecil yang terdengar nyaring di tengah hujan yang deras. Aileen yang kebetulan sehabis berbelanja, memakai payung. Rasa penasaran nya semakin besar saat meongan itu terdengar semakin nyaring. Aileen menghampiri rumah kosong yang sudah terbengkalai itu. Melihat kedua kucing kecil yang mata nya masih tertutup meminta bantuan.

Lunar dan Elios masih mengingat seberapa susah payah saat itu. Jika Aileen tidak mendengar dan datang kepada mereka saat itu. Mungkin mereka sudah mati.

Aileen menatap mereka berdua bersamaan. "Kalian tumbuh dengan baik."

Entah kenapa mengingat masa-masa itu membuat sedikit terharu. Lunar dan Elios yang dulu hanya seukuran telapak tangannya kini sudah tinggi besar melebihi nya.

Elios menghampiri Aileen. Berjongkok di depan nya. Melihat wajah Aileen yang semakin tertunduk.

"Apa Aileen kami selalu secengeng ini, hm? Aku rasa tidak. Dimana senyum secerah sinar bulan purnama itu?" Rayu Elios. Aileen rasa itu berhasil membuat nya tersenyum.

Pakaian mereka nampak sederhana, tapi wajah mereka yang terlihat seperti seorang bangsawan tidak bisa ditutupi.

"AILEEN!"

Aileen berdecih mendengar suara yang dia hafal di luar kepala itu. Itu profesor Ann. Kenapa wanita itu mendatangi nya?

Profesor Ann mendatangi Aileen saat melihat dua orang pria di dekat Aileen dan melihat pria itu berjongkok di depan Aileen. Itu membuatnya kesal. Kenapa seorang bangsawan mau tertunduk di depan gadis kampungan itu?

"Kau harus di hukum!" Geram profesor Ann.

Dan terjadi lagi dong.

Aileen sudah muak dengan sikap profesor Ann yang bertindak se enak nya, tapi situasi sekarang berbeda. Wanita di depan nya ini memiliki kedudukan yang rendah.

Elios bangkit. Sedang Lunar menatap geram profesor Ann. Mereka kembali menjadi perbincangan semua orang. Varden dan Vian yang kebetulan di kelas profesor Ann hanya diam menonton.

"Berani bertaruh?" Tawar Varden ke kembaran nya.

"Aku bertaruh Nona akan menamparnya." Jawab Vian dengan percaya diri.

Sorot mata kedua naga itu semakin bersinar terang. Menatap tajam wanita yang sangat mereka benci itu. Aileen menarik tangan Elios. Mencegah nya yang paling dekat dengan nya. Sedangkan Lunar. Pria itu sudah mendatangi profesor Ann.

"Luu."

Lunar tidak mendengarkan. Dia tetap dalam langkah nya. Sedangkan profesor Ann yang sudah terlanjur suka dengan Lunar mendekati nya. Rona pipi nya tidak dapat di sembunyi kan. Lunar semakin tersenyum membuat jantung profesor Ann semakin kalut.

"APA YANG TERAKHIR KALI MASIH KURANG?" Bisik Lunar di telinga profesor Ann yang membuat nya seketika terbeku diam.

Setidak nya Lunar tidak memberikan ilusi mimpi terburuk profesor Ann ini sudah cukup. Profesor Ann melirik Lunar dari ekor mata nya. Jantung nya semakin berdecak semakin cepat. Keringat dingin semakin mengalir deras dari kening nya. Raut wajah nya yang seketika menegang tercermin jelas.

Apa yang Lunar bisik kan?

Aileen hanya bisa diam sembari menjadi tontonan semua orang saat ini. Tangan nya masih menggenggam tangan Elios. Tidak mungkin Aileen dapat mengendalikan dua naga sekaligus bukan.

"APA MANUSIA RENDAHAN INI TIDAK TAU BATASAN?" Bisik Lunar sekali lagi menatap wajah profesor Ann dari samping yang terbeku diam. Berusaha menenguk saliva nya kepayan.

Apa? Siapa dia?

Elios yang sudah tidak bisa menahan nya lagi bersiul dan berhasil memberhentikan waktu. Aileen yang menyadarinya hanya bisa menepuk jidat dan membiarkan Elios pergi.

"Dahh, pergi sana." Usir Aileen sembari mendesah paruh. Sedangkan profesor Ann terteguh diam mendapati satu pria bersurai putih keperakan itu mendekat dengan aura yang berhasil mencekik nya.

"DIA AILEEN KAMI. TIDAK SEORANG PUN BISA MENYENTUH MILIK KAMI. TERMASUK KAU MANUSIA RENDAHAN." Tutur Elios penuh tekanan di setiap kata.

Mungkin melihat profesor Ann tersudut sesekali tak apa lah ya.

Profesor Ann yang baru tersadar mengingat kejadian dua tahun yang lalu. Aura dan tekanan yang sama Aileen pernah berikan kepada nya saat itu.

"Ka-kalian..." Ucap profesor Ann terbata bata.

"KAU BENAR."

Lunar yang sudah menarik wajah nya mundur menatap lekat wanita tidak tau diri itu. Sorot mata tajam mereka berdua yang Lunar tersenyum saat melihat reaksi wanita bernama Ann itu baru tersadar.

"Apa sudah?" Tanya Aileen menghampiri mereka berdua.

Lunar menarik Aileen sedikit menjauh dari Elios dan kemudian menutup kedua mata Aileen dari belakang.

Tanpa menunggu lama Elios segera memenggal kepala manusia tidak tau batasan itu. Profesor Ann hanya bisa terteguh diam. Melihat dalam satu ayunan tangan dirinya merasa terbang. Lebih tepat nya kepalanya terasa melayang. Kepala profesor Ann akhir nya tergeletak di lantai. Melihat tubuh nya yang masih berdiri dengan leher nya yang memuncratkan darah segar seperti air mancur tiada hentinya. Profesor Ann yang melihat itu tanpa sadar menitikan air mata. Segera Elios menyembuhkan nya lebih tepat nya memutar balikan waktu sebelum dia memenggal nya.

Profesor Ann yang sontak merasa menahan napas lama langsung meraup oksigen lebih banyak. Memegang lehernya yang tadi ia ingat terpotong. Profesor Ann menangis. Air mata nya tidak bisa berhenti. Dia tidak berani menatap wajah Elios.

Sorot mata nya yang dingin terasa begitu menusuk tubuh nya. Seperti belasan belah pisau menusuk kulit nya. Waktu segera kembali. Elios segera tersenyum kepada profesor Ann.

"Anda terlihat cantik hari ini, profesor." Puji Elios seketika yang membuat bulu kuduk profesor Ann berdiri.

Aileen berhasil melepas tangan Lunar yang menutup mata nya. "Kenapa kau menutup mata ku?" Tanya Aileen menatap tajam Lunar. Aileen masih ingat jika kedua lelaki ini masih kesal kepada profesor Ann.

"Tidak, hanya saja aku ingin menutup mata. Dalam wujud kucing, aku kan tidak bisa." Elak Lunar yang mencoba mengalihkan perhatian Aileen dari profesor Ann.

"Ish, kau ini."

Aileen melihat Elios berbalik tersenyum pada nya. Mengajak Aileen kembali berkeliling academy. Aileen mengiyakan nya dan kembali melanjutkan perjalanan. Aileen melirik sekilas profesor Ann saat mereka berpapasan. Raut wajah wanita itu seperti habis melihat hantu.

"Ely, apa kau memperlihatkan wujud naga mu tadi?" Bisik Aileen menatap lekat Elios.

Elios menggelang.

"Jangan berbohong pada ku. Kau tidak pintar berbohong, Ely."

Mereka berjalan menjauh, sedangkan profesor Ann yang tiba-tiba tubuh nya seketika luluh. Lutut nya yang menghantam lantai. Profesor Ann tidak mempedulikan rasa sakit nya. Bayangan kematian masih tercetak jelas di ingatan nya. Kedua pria itu adalah familiar Aileen.

~~~

Akhirnya Aileen berhasil melarikan diri dari Lunar dan Elios. Semua orang tidak akan mencarinya sekarang. Mungkin dia dapat membayangkan Lunar dan Elios yang mencari nya ke seluruh sudut academy.

Yah, itu setimpal dengan mereka yang terlalu ketat menjaga nya.

"Hans, apa kau disini?" Panggil Aileen sekarang berada di tanah lapang. Rumput ilalang yang lebih tinggi sekarang dan hutan yang berada di belakang nya.

"Aileen."

Aileen menoleh dan mendapati Hans muncul dari dalam hutan. Aileen tersenyum senang melihat lelaki itu.

Hans yang tau langsung bertanya. "Kali ini kau kabur dari siapa lagi?"

Aileen masih tersenyum ke arah Hans. Angin disini benar-benar terasa sejuk dan itu berhasil membuat nya nyaman.

Sekuncup bunga yang seharusnya masih lama mekar, langsung mekar saat itu juga.

"Apa pernah kau memikirkan ku Hans?" Tanya Aileen dengan tatapan penuh binar. Senyum yang terlukis di wajah Aileen. Pipi nya yang terangkat membuat mata nya sedikit menyipit sekarang.

"Untuk sekarang tidak." Jawab Hans membuang wajah nya ke samping. Melihat tanah lapang yang luas sejauh mata memandang.

"Tapi,.." Hans melirik Aileen. Gadis itu juga membuang wajah nya juga. Melihat apa yang Hans juga lihat. "Saat kau tidak ada disini. Kau berhasil membuat ku seperti orang gila. Benar, aku memikirkan mu, Aileen." Lanjut Hans dengan seutas senyuman terlukis jelas dari Aileen lirik.
.
.
.
hahahaha siapa yang nyangka kalau bab 38 akan ada kelapa di potong lagi

bab hari ini emang ga sebanyak bab kemarin, tapi author mau buka lowongan

DI BUKA LOWONGAN MENCARI JODOH NICHOLAS QUINVEST!!! SIAPA YANG MAU?!! ANAK SADBOY BUND, MAU GA, HAHAHAHAHAHA

*mungkin yang buat lupa sama visual Nicholas

Nicholas yang tau be like : author jahat ㅠㅠ

Author be like : loh gini gini author baik tau nic, udah diem kicep bae aja ya 😺 anak baik author biarin hidup sumpah 🐱


Persyaratan 🌚 :
- bisa jadi in Nicholas ga jadi sadboy lagi
- bikin Nicholas bisa move on dari Aileen
- punya SIM (surat izin menikah *dari emak) canda, yang penting hidup dah 😺👍

udah gitu doang 😹 sapa yang berminat??? Hwahaha

*Eh btw enak double engga nih 👀 yang mau double up komen yaa 😻

继续阅读

You'll Also Like

827K 81.2K 29
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
218K 28.9K 48
(Tersedia versi E-book) [Maaf, beberapa part telah di hapus untuk kepentingan E-book. Silahkan tinggalkan cerita ini jika kalian tidak ingin kecewa...
9.8M 1.2M 59
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...
608K 65.8K 39
[Dunia Novel Series #01] [TELAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT OLYMPUS] Althea, seorang gadis pekerja keras yang hobinya membaca novel. Setelah mengalami...