i'm Clara

De WargaNgehalu

837K 60.5K 4.6K

Hoho... bagaimana jika seorang gadis yang cantiknya errr bingit.. meninggal ditengah aksinya?.. Disini gunung... Mais

01.🏁
02.⏳
03.⏸
04🎯
05.😎
06.👨👩
07.🧑👦
08.🌞
10.🗡🔨
11.😒
12.🙄
13⭕
14❗
15🤯
blablabla
16🎲
17.💥
18🐰
19💘💔
20.🔥
00
21.🚨
22.💙
23.🧠
24.⚖️
25.🐀🔫
26. 🎭
27.🕊
28.🍴
29. ☢️
30.🍃
31. ❣️18+
32. 🐽
33. 🥀
E. PART 1.🌱
Pemeran yg gajinya gedek
E. PART 2
E. PART 3
Cerita News
promo transmigrasi 3

09.😌

25.5K 1.9K 107
De WargaNgehalu

Warning.. Membacalah dengan mata terbuka dan bijaklah dlm tethering..Trimaksih.

🐿Happy Reading🐢

"Ainelis."

Deg..

Aineis pun menoleh dan melihat seorang berdiri tidak jauh darinya.

"Agung," gumam Ainelis yang masih didengar oleh orang itu yaitu Agung.

Seketika ekspresi wajahnya menjadi datar dan dingin kembali. Kemudian ia beranjak dan akan pergi dari sana. Namun saat diambang pintu ia terhenti.

"Siapa Bram dan Rara?" tanya Agung pada Ainelis.

"Bukan urusan lo," kata Ainelis dengan nada dingin tanpa melihat Agung, iapun pergi meninggalkan pria itu sendiri.

.....

Saat ini Ainelis berada dikantin menikamati makanannya sendri. Memang saat ia dari rooftop ke kantin belum bel istirahat. Namun tidak lama kemudian bel istirahat berbunyi. Banyak siswa-siswi yang ke kantin, melirik Ainelis apa lagi jika bukan ngegibah. Tapi Ainelis hanya cuek bodok amat.

ketenangannya tidak bertahan lama karena ada jalangkung... eh, mosr wanted boy. Mari kita bubarkan! Canda... oke boys... tunjukkan pesonamu...

Aaa! Dimas masa depan gue....

Ya ampun, Roni aku padamu!

Jony! Gue ngandung anak lo!

Omg! Twins nikah yuk....

Agung tambah ganteng!

Ya tuhan! Wibi manis banget....

Dll.

Ya, kalian sudah tidak asing nama itu lagi lah ya. Sedangkan pemeran utama kita jengah karena ketenangannya terganggu.

"Eh duduk dimana? Meja penuh," kata Wibi menatap temannya.

"Disana aja pas buat kita," kata Aldi menunjuk bangku paling pojok.

Mereka pun melihat arahan jari Aldi yang menunjuk kemeja Ainelis yang hanya duduk sendiri dipojokan.

"Ya udah yuk," ajak Agung dan diangguki yang lain.

Melihat Dimas dkk mendekat, Ainelis melirik meja yang lain, yang ternyata memang penuh.

"Hai, boleh gabung gak?" tanya Wibi.

Ainelis menoleh singkat, lalu kembali memakan makanannya menghiraukan mereka.
Sedangakan mereka yang dihiraukan menahan geram.

"Ck. kalo ditanya itu dijawab, bisu lo," kata Jony sinis.

Namun Ainelis seakan tuli. karena sudah tidak tahan mereka duduk tanpa mminta persetujuan dari Ainelis.
Ainelis yangg dasarnya malas melihat tampang mereka yang menurut dia "Orang-orang bodoh". Bukannya sombong, hanya saja Ainelis memang tidak biasa dekat dengan orang yang sudah jelas ditipu tapi tidak peka.
Karena makanannya yang juga sudah habis Ainelis bangkit dan akan meninggalkan Dimas dkk.

"Mau kemana lo?" tanya Dimas dengan dingin.

Sontak membuat temannya melongo, sejak kapan Dimas mau kepo terutama ke Ainelis. Ainelis tidak menoleh maupun menjawab. Baru 2 langkah ia terhenti.

Brukk!
Pyarr!
Aww! aAkh... shitt!

"Ma-maaf hiks, e-enggak hiks, se-sengaja," kata siswi yang menabrak dan menumpahkan kuah soto panas ketangan Ainelis.

"Lo-" kata Ai terpotong.

"BELLA!" teriak Dimas dkk dan menolong siswi itu yabg bernama Bella Ayunda, pacar Dimas.

"Oh... ini yangg namanya Bella cewek POSAT. Polos² bangsat... haha mau cari masalah sama gue, ok. Lumayan dapet boneka baru hihi," batin Ainelis tersenyum penuh arti.

"Lo apain Bella hah?!" bentak Dimas pada Ainelis.

Ainelis hanya nenatap mereka dengan wajah datar mode on, menghiraukan luka ditangannya.

"Lo buta." bukan pertanyaan melainkan pernyataan dari Ainelis.

"Maksud lo apa?! Jelas-jelas lo yang nabrak Bella duluan," kata Roni.

"Gue kira udah berubah, ternyata jalang tetep aja jalang," kata Wibi sinis.

"Gue rasa otak lo pada dibawah rata-rata," kata Ainelis mengejek Roni dkk.

"BUKANNYA MINTA MAAF DASAR GAK TAU MALU!" teriak Jony.

Plakk!


Hening. Suhu disekitarpun terasa mencekram. Aura pembunuh keluar dari diri Ainelis. Ainelis menatap jony dkk tajam dan menoleh menatap Bella lurus yang berada didekapan Dimas.

"Percuma lo orang sekolah masalah sepele kaya gini lo masih bodoh," kata Ainelis menekan kata 'bodoh'.
Saat Roni akan bicara Ainelis mendahului.

"Tanya mereka saksi mata dan lihat posisi siapa yang kena kuah. Gue berharap lo gak bodoh sama materi fisika. gelombang getaran yg merambat bisa lo contoh ombak yg tertiup angin. Selebihnya pakai otak kalian, kalo gak jangan salahkan waktu dan masa depan kalian saat tertipu oleh orang lain dan...," kata Ainelis panjang lebar dan menggantungkan kalimatnya berjalan kearah Jony disamping Wibi.

Bugghh!

"Ini buat lo yang sok bener," kata Ainelis meninju Jony hingga tersungkur bahkan beberapa gigi lepas sangking kuatnya tinju yang dilayangkan Ainelis.

Bughh!
Bughh!

"Itu buat lo yang sok suci padahal suka ngejalang," kata Ainelis meninju wajah Wibi hingga mimisan.

Deg...

Wibi mendadak mematung saat mendengar perkataan dari Ainelis.

kemudian Ainelis pergi berlalu meninggalkan mereka yang masih mencerna analisis dari Ainelis.

"Kok dia bisa tau? Padahal gak ada orang yang tau," batin Wibi meringis memegang hidungnya.

Memang Wibi masih muda sudah sering main wanita. Tapi dia bermain dengan aman. Dari mana Ainelis tau, karena ia mempunyai akses mata-mata yang tersebar.

"Ya! Gue setuju sama kak Ai, jelas kak Ai yang kena kuahnya ibaratnya kayak kita buang air dari ember," kata salah satu siswa.

Siswa itu bernama, Aditya Surya wijaya. Mendengar suara Adit, membuat mereka tersadar dari lamunannya. Siapa yang tidak kenal Adit, walau masih kelas 10 ia memiliki IQ yang cerdas. Banyak mendali yang ia peroleh tapi masih dibawah Clara dulu.

"Kamu gak apa-apa?" tanya Dimas dengan lembut, walau sebenarnya ia membenarkan analisis Ainelis namun ia tetap dengan egonya.

"A-aku gak apa-apa kok," kata Bella tersenyum pada Dimas.

Yang lain hanya diam melihat reaksi mereka.

"Ada yang gak beres" Batin seseorang 1.

"Gue harus cari tau kebenarannya walau gue gak peduli, tapi gue yakin kak Ai gak bersalah... kak, aku juga pengen kaya mereka yang dimanja kakaknya," Batin Aldo sendu.

"Sial! Untung Dimas percaya sama gue... awas lo Ai," Batin Bella.

Tetttt! Tettt!  Tettt!  (bukan entet² lo ya😅. Jika bunyi belnya 1 : ganti pelajaran, 2: istirahat, 3: masuk, 4: pulang, 5: pengumuman)

Bel masukpun terdengar, dan merekapun bergegas kekelas masing-masing.

Skipp pulang sekolah.

Saat diparkiran Ainelis sudah siap menghidupkan mesin motornya, namun terhenti karena getaran hpnya menandakan panggilan masuk.

Drrtt... Drrtt...

Terlihat nama pemanggil dilayar HPnya "Daniel aan". Aan itu panggilan sayang untuk Daniel, masih ingatkan siapa Daniel? Kalau belom liat dicapter sebelumnya ya.

"Hm," gumam Ainelis.

"Ck. gak berubah," kata Daniel.

"Ara lagi bete tau ikh," Rengek Ainelis.

"Pasti ada yang nyari masalah. Iya udah kemarkas ada boneka baru buat kamu nih," kata Daniel lembut.

"Boneka? Pastiin masih idup loh. Iya udah Ara kesana," kata Ainelis.

"Iya udah hati-hati," Kata Daniel.

"Ya."

Tutt..

Telepon mati sepihak oleh Ainelis. Ia tidak sadar sedari tadi jika pembicaraannya dengan Daniel didengar oleh seseorang.

"Boneka? Hidup? Maksudnya apa sih," kata seseorang itu.

Saat Ainelis akan menancap gasnya ia dihadang oleh Sinta.

"Ai, gue nebeng ya? Please... sopir gue gak bisa jemput soalnya ya, ya," kata Sinta memelas.

"Sorry Sin, ban gue kempes noh. Lagian kata Mommy gak boleh boncengan, gue juga ada urusan sorry ya... daa cantik," kata Ainelis cengengesan.

Brumm!
Brumm!

Ainelis meninggalkan sekolahan dengan ugal-ugalanlan dan itu berhasil menarik perhatian siswa/siswi yang juga akan pulang.

"Dasar pelit," kata sinta menghentak-hentakkan kakinya.

Sedangkan Dimas dkk yang memang belum pulang dan sedari tadi memperhatikan reaksi Ainelis dan sinta terkekeh geli, padahal ban gak kempes. "Dasar orang pelit pasti banyak alesan" begitulah pikir mereka.

Ainelis mengendarai dengan kecepat diatas rata-rata. Seperti biasa selalu ada sambutan umpatan yang mengiringi langkahnya eh, perjalanannya karena pakai motor wkwk.

Ainelis memasuki mansion yang cukup besar dan penjaga yang melihat ketangannya menunduk hormat.

"Selamat datang Queen," kata mereka serempak dan dibalas anggukan singkat Ainelis.

Ainelis berjalan dengan anggun dan tegas, wajahnya yang dingin dan datar tak mengurangi kadar cantiknya, tatapannya yang tajam lurus kedepan, serta aura kepemimpinannya keluar dari tibuhnya sehingga membuat siapa saja harus tunduk hormat padanya.

Beberapa menit kemudian...

Brakk!

"WOY! MANA PENGHUNI NERAKANYA?! KELUAR KAGAK LO HUH! PRINCESS DATANG BERKUNJUNG!!" teriak Ainelis keras dengan menaiki meja.

Sedangkan bawahannya yang melihat junjunganya hanya menggelengkan kepalanya, karena belum ada 5 menit benar-benar seperti pemimpin kini bertingkah layaknya preman pembuat onar.

"Tidak pernah berubah" Batin semua bawahannya yang melihatnya.

Mereka tidak berani menghampirinya karna takut tangannya dipotong oleh queennya itu. Pernah salah satu bawahannya dulu menghampirinya berujung tangan yang terpotong.

Karena saat ini Ainelis dalam mode bete tingkat dewa, siapa saja bisa terluka bahkan mati itu juga berlaku untuk geng scorpion dan pawangnya hanya Daniel yang bisa meluluhkan iblis cantik seperti Ainelis.

Tidak lama setelah mendengar teriakan Ainelis, Daniel datang takut jika ada korban lagi.

Skip..

"ARA! TURUN LO! BISA RUGI LAGI GUE NTAR!!" teriak Daniel dari tangga menghampiri Ainelis.

"BELINYA PAKE DUET GUE KALO LO LUPA!" teriak Ainelis mengejek Daniel.

"Hehe... tapi kan pemborosan namanya kalo beli terus," jawab Daniel menutupi malunya.

"Tenang aja sih, selama Back masih ada... aman!" Ainelis menatap Daniel santai.

Dan Daniel mendengus kesal.

"Gendong," kata Ainelis mengulurkan kedua tangannya.

Daniel pun menghela nafas dan menggendong Ainelis ala koala.
Mereka memasuki ruang bawah tanah, bau anyir mulai tercium indra penciuman mereka. Terlihat seorang pria yang masih pingsan duduk terikat dibangku serta luka goresan pisau yang masih basah.

"Dia masih idup kan?" tanya Ainelis.

"Masih, hanya pingsan," kata Daniel.

"Ambil kan air perasan lemon dan garam," perintah Ainelis pada bawahannya.

"Laksanakan," kata bawahan itu lalu pergi mengambil pesanan Ainelis.

Tidak lama kemudian ia kembali menghampiri Ainelis.

"Ini queen," kata bawahan itu menunduk memberika gelas berisi air perasaan lemon dan garam pada Ainelis.
Ainelis pun mengambilnya dan berjalan mendekati pria itu.

Byurr....

"Arggghh! Perihh! Perih!" teriak pria itu tersadar dari pingsannya.

"Hai tuan Bima... apakah mimpi indah hm?" kata Ainelis dengan senyum manisnya

"Ka-u...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
Kau adalah curutku.. Sorry ya guys kalo².. Kata nyokap gue kok make nama itu 'ank curut': panggilan mantan gue dari nyokap😂

Continue lendo

Você também vai gostar

HERIDA De Siswanti Putri

Ficção Adolescente

618K 24.4K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
MARSELANA De kiaa

Ficção Adolescente

1.8M 73.1K 33
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
278K 26.2K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
ARGALA De 𝑵𝑨𝑻𝑨✨

Ficção Adolescente

7M 295K 59
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...