Not Presumed

By UchigaTaehyung05

296K 23.5K 2.2K

Sasuhina (Sasuke dan Hinata) Canon Rate T semi M Satu bulan setelah Hinata kembali dari misi solonya, dia dik... More

Prolog
1#
2#
3#
4#
5#
6#
7#
#8
#9
#10
#11
#12
#13
15#
16#
17#
18#
19#
20#
21#
22#
23#
24#

#14

10.5K 953 88
By UchigaTaehyung05

Kraakk

"Kyaaa!" Hinata menjerit karena dahan yang dipijaknya patah. Tubuhnya pun kehilangan keseimbangan. Namun saat dirasa tubuhnya hendak berbenturan dengan tanah, seseorang menangkapnya.

"Perhatikan langkahmu, Hyuuga!" Bentak orang itu. Hinata pun terkejut mendengar bentakan itu. Ia tadi terlalu hanyut dalam lamunannya sampai tidak memperhatikan langkahnya. Kecerobohannya itu bisa membahayakan nyawa bayinya. Hinata pun merutuki dirinya dalam hati.

"M-maafkan aku." Lirih Hinata merasa bersalah. Ia menundukkan kepalanya dalam tidak berani menatap wajah Sasuke.

Sasuke menghela nafasnya kasar. Untung saja tadi dirinya dengan sigap menangkap tubuh Hinata. Jika terlambat sedikit saja, entah apa yang terjadi pada wanita ini dan bayinya.

Sasuke melihat sekitar untuk memastikan hutan ini dalam keadaan aman. Setelah dirasa aman, Sasuke membawa tubuh Hinata ke sebuah pohong lalu menurunkannya disana. Sudah lima jam mereka berlari tanpa henti, pastinya wanita Hyuuga ini kelelahan.

"Kita beristirahat disini." Ucap Sasuke pada Hinata. Hinata pun menganggukkan kepalanya patuh.

Sasuke mengambil tempat di pohon sebelah Hinata. Ia menyandarkan tubuhnya di batang pohon tersebut lalu memejamkan kedua matanya. Setelah Sasuke menutup matanya cukup lama, Hinata pun memberanikan dirinya melirik Sasuke. Tadi pria itu sudah menyelamatkan dirinya tapi Ia belum mengatakan terima kasih.

Hinata mengeluarkan dua kotak bekal yang ada di dalam tasnya. Ia ingin memberikannya satu kepada Sasuke sebagai ungkapan terima kasihnya. Tapi dirinya begitu takut untuk berbicara pada pemuda itu.

"Ada apa?" Sasuke tiba-tiba mengeluarkan suaranya. Hal itu pun membuat Hinata terkejut.

Sasuke membuka kedua matanya lalu melirik ke arah Hinata. Hinata pun reflek menundukkan kepalanya sembari memeluk kedua kotak bekalnya dengan erat. Sasuke menatap aneh wanita di sebelahnya. Tadi Hinata melirik-liriknya tapi sekarang malah menundukkan kepalanya. Sasuke pun menghela nafasnya pelan. Ia ingat kata Tsunade jika Hinata adalah wanita yang tidak mengatakan apa yang diinginkannya pada orang lain. Jadi, dirinya disuruh lebih inisiatif pada wanita itu.

"Apa kau membutuhkan sesuatu?" Tanya Sasuke lagi. Tapi Hinata hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Kalau membutuhkan sesuatu jangan sungkan mengatakannya padaku!" Hinata mengangguk pelan. Setelah itu Ia melihat Sasuke kembali memejamkan matanya.

Hinata mengigit bibir bawahnya cemas. Bagaimana cara memberikan makanan ini pada Sasuke? Rasanya sangat tidak sopan jika dirinya makan sendirian. Setidaknya Ia harus menawarkannya pada Sasuke.

"A-ano U-Uchiha-san." Panggil Hinata yang membuat Sasuke kembali membuka matanya.

"A-apa k-kau l-lapar?" Hinata masih menundukkan kepalanya. Kedua tangannya meremas-remas dua kotak bekal yang ada di pangkuannya. Melihat itu membuat satu sudut bibir Sasuke tertarik tipis.

"Berikan padaku!" Perintah Sasuke. Hinata pun mendongakkan kepalanya dan menatap Sasuke bingung.

"Bekal itu, berikan satu padaku!" Ulang Sasuke dengan perkataannya yang lebih jelas. Ia paham jika Hinata berniat menawarkan bekalnya, tapi wanita itu terlalu takut untuk mengatakannya. Alhasil, Sasuke lah yang memintanya duluan.

"B-baiklah." Hinata berjalan menuju tempat Sasuke lalu menyodorkan satu kotak bekalnya kepada pemuda itu. Saat menyerahkannya pun Hinata juga tidak mau menatap wajah Sasuke. Hal itu sedikit membuat Sasuke merasa kesal. Ia tidak suka Hinata mengabaikannya. Entah mengapa dirinya pun tidak tahu itu. 

Setelah Sasuke menerimanya, Hinata hendak berbalik ke tempat semulanya. Namun Sasuke menahan pergelangan tangan Hinata. Hinata pun melirik tangannya yang digenggam Sasuke. Lalu mata rembulannya berpindah melihat wajah Sasuke. Pemuda itu menatapnya dengan raut datarnya, membuat Hinata tidak dapat membaca apa yang ada dipikirannya.

"Duduk disebelahku!" Lagi-lagi kalimat perintah yang keluar dari mulut Sasuke dan Hinata hanya bisa mematuhinya karena takut.

Mereka makan dengan hening. Tidak ada satupun yang membuka suara. Hinata memang terbiasa makan tanpa berbicara, karena itu termasuk tata krama yang diajarkan keluarganya sedari kecil. Sedangkan Sasuke memang dasarnya pendiam. Dirinya hanya berbicara jika ada perlunya saja.

Sasuke menikmati makanan yang Hinata berikan. Isinya hanya bento biasa, tapi rasanya sangat enak. Ditambah ada banyak tomat di dalamnya. Kenapa bisa ada banyak tomat? Apa wanita ini mengetahui jika dirinya menyukai tomat?

Sasuke melirik kotak bekal Hinata. Tidak hanya kotak bekalnya yang berisi banyak tomat, tapi kotak bekal wanita itu juga. Hinata bahkan memakan tomatnya dengan lahap.

"Tomat?" Gumam Sasuke tanpa sadar. Hinata yang akan memasukkan potongan tomat dalam mulutnya jadi terhenti.

"Ah...i-itu s-semenjak hamil a-aku jadi suka to-tomat." Jawab Hinata terbata-bata. Ia tahu jika buah kesukaan Sasuke adalah tomat. Tapi Hinata membuat bento berisi banyak tomat bukan untuk Sasuke, melainkan karena keinginan bayinya.

"Wajar saja. Itu karena kau mengandung bayiku, bukan bayi pria lain." Wajah Hinata memanas mendengarnya. Entah hanya perasaannya saja, tapi Sasuke seperti sedang menyindirnya. Hinata pun teringat akan kejadian di rumah sakit tempo lalu. Saat Ia mengatakan bahwa bayi dalam kandungannya bukan milik Sasuke tapi milik pria lain. Setelah itu Sasuke malah menerjangnya. Wajah Hinata sontak semakin memerah karena mengingat bagian memalukan itu. Ia pun menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan ingatan buruknya itu.

***

Matahari sudah berada di tengah-tengah. Itu artinya sebentar lagi mereka akan tiba di desa Tsukigakure. Sasuke melirik Hinata yang berada di sebelahnya, memastikan jika kondisi wanita itu masih dalam keadaan baik. Namun tidak sesuai harapannya. Hinata sudah tampak kelelahan tapi dia sama sekali tidak mengatakannya. Hinata tetap melangkah mengikutinya. Sasuke pun menggeram marah melihatnya.

"Hyuuga!" Sasuke berhenti tepat di depan Hinata, membuat wanita itu jadi ikut berhenti. Hinata pun menatap Sasuke bingung. Kenapa pria ini tiba-tiba berhenti di depannya?

"Kau sudah lelah." Ucap Sasuke dengan raut datarnya.

"A-aku baik-baik s-saja." Hinata pikir Sasuke tengah menanyakan kondisinya. Tapi nyatanya Sasuke bukan mengajukan pertanyaan melainkan pernyataan.

"Kita istirahat disini." Putus Sasuke. Hinata tampak keberatan dengan keputusan pria itu.

"T-tapi sebentar lagi k-kita akan tiba di desa Tsuki." Ucap Hinata pelan. Ia tidak ingin menjadi beban Sasuke. Desa itu bahkan sudah terlihat di depan mata. Hanya berjalan sedikit lagi dirinya pasti akan sanggup.

"Kau ingin melanjutkan perjalanan?" Tanya Sasuke dan Hinata pun menganggukkan kepalanya dengan yakin.

"Baiklah." Tanpa meminta izin, Sasuke langsung menggendong tubuh Hinata dan membawanya melompati pohon-pohon.

"U-Uchiha-san, t-turunkan a-aku!" Pinta Hinata yang wajahnya sudah semerah tomat. Tapi Sasuke tidak mengacuhkannya. Dia hanya diam sampai mereka tiba di gerbang desa Tsuki.

"Selamat datang Uchiha-sama!" Sambut empat orang yang berada di gerbang desa Tsuki. Hinata yang sudah turun dari gendongan Sasuke pun membalas sambutan mereka dengan ramah. Sedangkan Sasuke memilih diam karena dirinya memang tidak suka beramah tamah.

"Saya adalah Yomura, utusan Hasa-sama yang ditugaskan untuk menyambut kalian berdua." Pria tinggi berwajah cantik itu memperkenalkan dirinya pada Sasuke dan Hinata.

"Salam kenal Yomura-san. Saya adalah Hyu--m-maksudku U-Uchiha Hinata." Hinata berubah gugup saat memperkenalkan dirinya sebagai Uchiha. Selama ini tidak pernah terlintas dipikiran Hinata jika dirinya akan memakai nama klan yang nyaris punah itu dibelakang namanya.

"Salam kenal Hinata-san." Salam Yomura lalu perhatian nya beralih pada pria di sebelah Hinata.

"Dan anda?" Tanya Yomura pada Sasuke. Tapi Sasuke malah mengabaikannya. Hinata pun tersenyum sungkan pada Yomura.

"D-dia adalah U-Uchiha Sasuke, Yomura-san. M-maafkan dia!" Sasuke mendecih saat Hinata meminta maaf pada pria cantik itu. Padahal dia tidak memiliki salah apapun.

"Tidak apa-apa, Hinata-san. Mungkin Sasuke-san terlalu lelah untuk berbicara." Ekspresi Yomura terlihat santai saat mengatakannya. Membuat Sasuke kembali mendecih dan menghunuskan tatapan tajam kepada pria itu.

Yomura mengabaikan tatapan membunuh Sasuke. Ia masih mempertahankan senyuman di wajah cantiknya. "Kalau begitu Sasuke-san, Hinata-san, mari ikuti saya!"

Yomura membawa Sasuke dan Hinata ke kastil tempat pemimpin mereka tinggal. Orang-orang dikastil tersebut menyambut Sasuke dan Hinata dengan ramah. Mereka bahkan menyiapkan berbagai hidangan seperti menyambut tamu penting.

"Selamat datang Uchiha-san! Saya adalah Aido, pemimpin desa ini." Pemimpin desa Tsukigakure memperkenalkan dirinya dengan ramah. Hinata pun membalasnya dengan sopan.

"Dan saya adalah Hasa. Tsunade-sama pasti sudah menceritakan sedikit tentangku." Ucap perempuan yang berada di sebelah kiri Tuan Aido. Dia tersenyum ramah kepada Sasuke dan Hinata. Tapi hanya Hinata yang membalas senyumannya. Hal itu pun membuat Hasa sedikit kecewa karena tidak dapat melihat senyuman dari pria setampan Sasuke.

"Saya adalah Airi, putra dari Aido-sama." Putra dari pemimpin desa Tsuki itu juga menampilkan senyuman ramahnya, tapi hanya tertuju kepada Hinata. Dia seakan mengabaikan keberadaan Sasuke yang berada di sebelah Hinata.

Hinata hendak membalas senyuman Tuan Airi, tapi Sasuke mencegahnya. "Jangan tersenyum!" Perintah Sasuke dengan aura mencengkamnya. Hal itu pun membuat Hinata merinding dan mau tidak mau jadi mematuhinya.

"T-terima kasih sudah menyambut kami, Aido-sama, Airi-sama dan Hasa-sama. Saya Hinata dan ini s-suami s-saya Sasuke." Hinata memperkenalkan dirinya juga Sasuke. Ia yakin jika Sasuke tidak akan mau memperkenalkan dirinya. Jadi untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, Hinata berinisiatif menggantikan Sasuke.

"Sasuke, ya! Aku sudah sering mendengar nama itu." Airi tersenyum penuh makna kepada Sasuke.

"Namamu bahkan dikenal oleh seluruh penjuru dunia." Lanjut Airi yang membuat suasana diruang makan ini menjadi mencengkam.

Hinata meneguk ludahnya susah payah. Ia melirik takut-takut kepada Sasuke yang telah mengeluarkan aura suramnya. Tatapan pemuda itu seakan ingin membunuh Tuan Airi. Bagaimana jika Sasuke benar-benar berniat membunuhnya? Apa yang harus Hinata lakukan jika hal itu sampai terjadi?

"Benarkah?" Sasuke membalas senyuman penuh makna Tuan Airi dengan seringaian seramnya.

"Pastinya anda tahu beberapa rumor tentangku, bukan?" Sasuke menyelipkan rambut yang menutupi mata kirinya ke telinganya. Mata Rinnegan yang selalu ditutupinya pun terlihat. Masih dengan seringaian iblisnya, kini Sasuke terlihat menyeramkan sekaligus tampan disaat bersamaan. Membuat para pelayan wanita dan Nona Hasa berteriak histeris di dalam hati mereka.

"Cih, kau pikir aku ta--"

BUUKK

Belum selesai Tuan Airi mengatakan kalimatnya, kepalanya telah dipukul oleh Tuan Aido. Tuan Airi hendak memarahi orang yang memukul kepalanya. Tapi saat melihat tatapan membunuh Ayahnya membuat Tuan Airi jadi mengurungkan niatnya.

"Haha...maafkan tingkah putraku, Uchiha-san! Mari nikmati hidangannya!" Tuan Aido tertawa untuk memecahkan suasana menegangkan tadi. Yang lain pun ikut tertawa mendengarnya. Namun dengan suara tawa yang dipaksakan.

"S-Sasuke-kun, a-ayo k-kita makan!" Ucap Hinata yang ikut membantu menghilangkan aura membunuh Sasuke. Ia tersenyum canggung pada pemuda itu.

Sasuke menatap Hinata heran. Ini kali pertamanya Ia mendengar Hinata memanggil namanya dengan akhiran -kun dan entah mengapa hal itu membuat Sasuke senang. Tapi apa istimewanya? Bukankah wanita lain juga memanggilnya dengan akhiran seperti itu?

Sasuke bingung dengan dirinya sendiri. Setiap bersama Hinata, perasaan yang tidak pernah dirasakannya jadi bermunculan. Entah apa penyebabnya Sasuke sendiri pun tidak tahu.

To be continue
Doubel update sebagai ungkapan permintaan maaf Author yang udah buat kalian menunggu 🙏 Please, enjoy it!

Continue Reading

You'll Also Like

MPREG NCT By ola

Fanfiction

65.5K 867 5
ONESHOOT!! request? dm! kumpulan oneshot nct, mpreg alias cowok hamil sampai proses melahirkan. 21+ dosa ditanggung masing-masing xoxo.
59.1K 7.6K 30
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
53.4K 5.1K 66
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
676K 19.4K 11
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...