Twenty Seven: Crazy Suggestion

Începe de la început
                                    

Milson mengangkat dagu gadis itu. Sehingga tatapan mereka kembali bertemu. "Katakan yang kau sembunyikan kalau kau tidak mau melihatku menghancurkan sesuatu," katanya dengan pandangan yang begitu menusuk.

Lady Bona langsung menjauh lalu berdiri di depan jendela. Jantungnya berdebar. Ia belum siap memberitahu rahasia terbesarnya pada Lord Milson.

"Bona!" bentak Milson.

"Tolong diam, Milson!" Bona menatap pria itu dengan keresahan mendalam. Ia mendesah frustasi saat matanya nyaris berkaca-kaca.

"Aku tidak bercanda." Milson mulai marah.

"Aku hanya tidak mau kau meninggalkanku! Jadi, tolong. Tutup mulutmu dan keluarlah dari kamarku!" kata Bona dengan suara bergetar. Ada sesak yang hadir ketika ia mengatakan itu. Sungguh. Ia sedang tak mau bertengkar sekarang.

Amarah Milson mereda. Pria itu mendekati Bona dan mengelus pipinya dengan lembut. Ia bisa merasakan ada ketakutan besar yang menggerogot raga ratunya.

"Ada apa, Bona? Tolong, akhiri kecemasanku sekarang juga. Aku tidak bisa melihatmu seperti ini. Kau tahu, kau sangat berarti untukku."

Bona langsung memeluk pria itu dan berusaha sekuat tenaga menahan air mata.

"Aku punya kekuasaan besar untuk menghancurkan seseorang. Katakan siapa brengsek itu? Aku akan membunuhnya untukmu." Milson mengelus kepala Bona dengan sayang.

Lady Bona melepas pelukannya lalu menatap dalam mata pria itu. "Kau juga sangat berarti untukku, Milson. Maukah kau berjanji?"

Lord Milson mengerutkan dahi. "Apa?"

"Jangan pernah tinggalkan aku."

Kerutan di dahi Milson langsung melebar. "Kenapa kau bicara begitu?"

"Karena itulah ketakutan terbesarku." Bona tampak serius. Ratu Akennaton itu memang mengatakan yang sebenarnya.

Bona sungguh takut Milson akan meninggalkannya setelah mengetahui bahwa ia seorang half diabolus-manusia.

Lord Milson mencium kening Bona lalu berkata. "Tidak akan pernah. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu."

Lady Bona langsung tersenyum.

"Kenapa? Apa ada yang mengetahui kau seorang half iblis-penyihir?"

Pertanyaan itu hampir membuat Bona terkena serangan jantung. Setahu Bona, kebohongan ciptaan Lord Eduardo itu memang diketahui oleh Lord Milson dan Lord Victor.

"Tidak ada. Bisakah kau berhenti bertanya sembarangan?"

"Lalu kau, bisakah kau berhenti menyentuhku sembarangan?" Milson menaik-turunkan alisnya saat Bona meraba dada bidangnya sejak tadi.

Lady Bona tertawa. "Sstt... jangan berisik. Sepertinya aku sudah menjadi penggila perut cacat sekarang," katanya lalu membuka kancing baju Milson dari atas.

"Bisakah kau berhenti mengataiku seperti itu? Ini otot! Bukan kecatatan! Apa kau belum pernah melihat tubuh seperti ini sebelumnya?"

"Sayangnya belum pernah, Lord. Kau yang pertama." Bona tersenyum lalu mulai mengelus perut pria itu.

Bulu kuduk Milson langsung berdiri. Pria itu tampak terpana. "Kau serius?"

"Ya!"

"Kau masih perawan?" Milson kelihatan terkejut.

Lady Bona mengangguk santai. Lord Milson meneguk ludahnya susah payah. Pria itu senang bukan main. Pikirannya langsung melayang.

Lady Bona membuka lemari untuk memilih gaun yang akan ia kenakan hari ini. "Lord Milson, tolong kalau kau sudah keluar suruh Damares dan Gelsy ke sini. Aku mau mandi."

DiabolusUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum