Five: Right hand

15.2K 2.2K 119
                                    

Masih berlatar sepuluh tahun yang lalu. Saat itu, di malam yang terasa mencekam, Milson berjalan seorang diri di dalam hutan. Ia tak ingin berteleportasi. Biarkan ia menikmati perjalannya dengan langkah yang begitu pelan. Sebab seorang Milson memang lebih suka jika segala rencananya berjalan dengan pelan. Putera bungsu penguasa Clan Akennaton itu tak ingin melewatkan satu pun kejadian yang menyenangkan saat rencananya berjalan.

Milson memasuki wilayah alam liar, di mana wilayah tersebut dihuni oleh para ras yang tidak terikat dengan clan mana pun.

Kini Milson telah sampai di tempat tujuannya. Ia mengunjungi sarang dari ras makhluk immortal terliar dan terganas dari dunia alam bawah. Milson berdiri di depan sebuah gua besar dan menunggu para penghuninya keluar dengan sabar.

Beberapa pasang mata menyala muncul dari kegelapan di dalam gua. Mata-mata itu menatap Milson dengan nyalang.

Para lycan keluar dari tempat persembunyian mereka. Gerombolan pria bertelanjang dada berdiri dengan jarak yang tak terlalu jauh dari Milson.

Wakil pemimpin ras lycan, Gilbert angkat bicara, "Lagi-lagi Akennaton. Mereka kembali mengirim santapan makan malam untuk kita. Tapi, jika hanya ada satu, mana bisa kenyang?" katanya dengan sedikit terkekeh. Lelucon Gilbert membuat para lycan lain tertawa. Gilbert melanjutkan, "apa maumu?"

Milson tersenyum tipis, menatap para ras manusia serigala di hadapannya dengan tenang, "Aku menginginkan sebuah pertarungan."

Para lycan berhenti tertawa. Gilbert meludah, "Diabolus seperti kalian memang selalu sombong! Kau terlalu percaya diri datang sendiri di sini. Pasukan Lord Victor saja kami bantai hingga mati. Apalagi kau yang hanya seorang diri!"

Sepertinya, Milson memakai topeng baru malam itu. Sebab senyuman manis tak pernah luput dari wajahnya. Ia pun berkata, "Kau terlalu meremehkanku, Gilbert. Kau bahkan tak mengenalku."

Gilbert geleng-geleng, menertawakan keangkuhan Milson yang terdengar seperti lelucon baginya. Para manusia serigala di sekitarnya pun ikut tertawa.

"Aku Milson Akennaton," kata Milson memperkenalkan diri. Senyuman pria itu tak lagi terlihat. Ia menatap para lycan yang telah berhenti tertawa. Mereka menatap Milson dengan pandangan terkejut. Sontak Milson pun kembali merasakan keadaan di mana ia merasa bahwa dirinya adalah Dominic, Si pemberontak.

Suara Milson membuat sang pemimpin ras lycan teralihkan. Ia berjalan keluar dari gua. Auranya yang kuat membuat para lycan bergeser, memberi jalan untuknya. Dia adalah Zinki, pemimpin ras lycan yang dikenal akan kehebatannya hingga membuat clan-clan Diabolus menyerah untuk menaklukkan ras mereka.

"Lord Milson?" panggil Zinki dengan nada bertanya, "reinkarnasi Lord Dominic?" tanyanya kemudian.

Alis Milson terangkat sembari memainkan jarinya. Lagi-lagi nama Dominic disebut oleh lawan bicaranya. Milson menjawab, "Ya. Itu Aku."

"Apa yang kau inginkan?"

"Mencari tangan kananku yang belum kutemukan."

Jawaban Milson membuat keheningan berkuasa seketika. Mereka larut dalam pikiran masing-masing. Terutama Milson dan Zinki, tatapan datar mereka beradu.

Tangan kanan. Mereka tahu bahwa dua kata itu akan mempertaruhkan hal yang besar. Keduanya akan bertarung. Jika Milson memenangkan pertarungan, Zinki akan menjadi pelayan Milson seumur hidupnya. Tapi, jika Milson kalah, maka Zinki akan melenyapkan nyawa Milson.

Zinki menoleh pada Gilbert, "Persiapkan diri kalian."

Keputusan Zinki membuat Gilbert tercengang. Dahulu, Zinki tak pernah sudi menerima tawaran para Diabolus berpangkat tinggi yang ingin menjadikannya pelayan. Tapi, kini pendirian Zinki seolah retak saat Milson datang menawarkan dengan membawa penawaran yang serupa.

DiabolusWhere stories live. Discover now