Forty: Dark and Light

4.5K 860 220
                                    

Tak ada kebohongan yang abadi di dunia ini. Ibarat bangkai, seberapa keras kau mencoba menutupi, pada akhirnya keberadaannya akan diketahui. Serapi dan semulus apapun caranya, kebohongan akan selalu kalah dalam realita dunia.

Dahulu Lady Bona sangat meyakini itu. Sekarang keyakinan tersebut justru membuatnya kalah telak sendiri. Bona kalah dalam permainan realita dunia. Tinggal menghitung jam saja dirinya mungkin akan terjun ke alam baka apabila Lord Milson mengetahui semua ini.

Sedang yang bisa dilakukan Ratu Akennaton itu hanya terduduk dengan buliran air mata yang terus berjatuhan. Tubuhnya tampak menegang. Kedua tangannya pun gemetaran. Sesekali ia menengok ke arah luar jendela, merasakan hawa kegelapan malam yang tak lama lagi akan tiba.

Lord Milson akan pulang.

Kalimat itu terus terulang dalam kepala Lady Bona. Tadi kalimat itu membuatnya begitu bahagia. Namun, keadaan telah berbalik. Kalimat itu kini membuatnya ketakutan setengah mati.

Apa yang terjadi jika Zinki dan yang lainnya memberitahu Lord Milson bahwa dirinya adalah half diabolus manusia?

Jawabannya sudah tentu hanya satu, Lord Milson akan membunuhnya.

Lady Bona lantas menutup wajah tuk menumpahkan tangis. Sementara Damares mengelap kasar sisa darah sang tuan yang masih membekas di lantai. Perasaan pria itu ikut tak karuan. Rasa takut Lady Bona sudah jelas menularinya. Namun, dia hanya seorang pelayan yang tak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan majikannya. Yang jelas, jika Lady Bona mati, Damares pun akan memilih mati.

Solyi yang sedari tadi berada di hadapan Lady Bona akhirnya buka suara, "Tenang, Lady. Ras lycan akan menjaga rahasiamu," katanya. Namun, kalimat itu tak dapat menjadi pelipur lara bagi sang ratu.

Setelah kejadian di mana Zinki, Eva, Rebecca dan Gilbert mengetahui identitas asli Lady Bona, mereka telah bersepakat akan menutup mulut dengan jaminan nyawa dibayar nyawa. Anggukan Zinki sudah memperjelas semuanya. Namun, entah mengapa hati Lady Bona masih tak tenang.

Damares mengambil kain di dalam lemari. Pria itu menunduk hendak menutupi luka di telapak kaki Lady Bona. Ketika Lady Bona mengangkat kaki, mereka semua terkejut kala luka di telapak kakinya telah lenyap tanpa bekas.

Manik mata biru Ratu Akennaton itu sekilas menampakkan kilatan merah. Barulah teka-teki terpecahkan.

"Sinar ikatan Lord Milson..." gumam Damares. Ia baru teringat bahwa Raja Akennaton itu memiliki kekuatan healing. Besar kemungkinan kekuatan Milson juga akan dimiliki oleh Lady Bona.

Setidaknya hal itu dapat membuat Lady Bona bernapas lega. Kekhawatirannya berkurang, walau hanya sedikit. Bona kemudian teringat pada kakaknya, Lord Eduardo dan Lady Casmira. Bagaimana jadinya jika mereka mengatahui hal ini? Mereka pasti akan murka dan mengatai dirinya bodoh.

Hal ini membuat Lady Bona berpikir keras dan semakin yakin untuk segera terikat sepenuhnya dengan Lord Milson.

"Saatnya bersiap, Nona," kata Damares. Pria itu menyiapkan lingerie serta jubah yang akan sang tuan kenakan.

Lady Bona menghapus air matanya lalu berjalan ke kamar mandi. Tak lama kemudian beberapa pelayan datang. Mereka melucuti pakaian sang ratu dengan hati-hati. Sebagian dari mereka menaburkan bunga mawar ke dalam bak mandi.

Sementara Damares dan Solyi sedang berdiri di dekat pintu, berjaga-jaga bila sang tuan memanggil.

Setelah air telah terisi penuh, barulah Lady Bona masuk ke dalam bak mandi, merendamkan tubuh telanjangnya kemudian memejamkan mata. Ia duduk bersandar, tampak begitu rileks. Berbanding terbalik dengan isi kepalanya yang sangat kacau.

DiabolusWhere stories live. Discover now