Eleven: The Fake Princess

14.2K 2.1K 180
                                    

Esok paginya setelah kepulangan Bona di Clan Aneor, dugaan Damares terbukti. Raja Eduardo dan Lady Casmira datang ke kediaman Bona dengan membawa sepasang sepatunya.

Damares yang memang merupakan sang pemilik sepatu, bersama Gelsy, telah menyiapkan diri untuk menghadapi segala resiko yang telah Bona perbuat.

Sayang, Si pembuat masalah tidak bisa bergabung menghadapi kecurigaan Eduardo dan Casmira. Sebab Bona sedang bersembunyi di dalam kamarnya. Rasa panas di tubuhnya yang masih berlangsung membuat Bona sulit untuk mengendalikan diri.

Celakanya, efek dari sinar ikatan Lord Milson ini sudah dapat dilihat tanda-tandanya. Yang paling mencolok, ialah mata sebelah kirinya. Manik mata kiri Bona, berubah warna menjadi merah, seperti ada bara api di dalamnya.

Dalam keadaan bersembunyi dibalik ranjang, Bona sekuat tenaga menahan teriakannya. Ia memegang erat kaki meja saat merasa ingin meronta. Ia bisa merasakan ketegangan akibat aura Lord Eduardo yang menyebabkan dua pelayannya ketakutan dari luar.

Sebenarnya, bukan kemarahan Eduardo dan Casmira yang mereka takutkan, melainkan keadaan Bona. Baik proses penyelidikan masalah sepatu sudah selesai maupun masih berlangsung, salah satu di antara keduanya pasti akan mencari Bona. Damares dan Gelsy takut jika sewaktu-waktu Eduardo atau Casmira memaksa masuk ke dalam kamar dan memergoki Bona dalam keadaan kesakitan.

Yang disembunyi tentu bukan hanya keadaan Bona saja. Mereka juga menyembunyikan keadaan kamar Bona yang sangat berantakan. Buku-buku berserakan di lantai. Sejak kepulangan Bona tadi malam, mereka belum ada yang tertidur. Mereka mencari solusi perihal sinar ikatan. Namun, pencarian Damares dan Gelsy berujung hampa. Bahkan sihir tak bisa terlibat dalam meredakan rasa panas. Baru-baru ini, sebelum Eduardo dan Casmira datang, mereka akhirnya menemukan jawaban yang diyakini hanya satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa panas dari sinar ikatan, yakni sentuhan. Sentuhan Lord Milson.

Di luar, Damares dan Gelsy berdiri dengan kepala tertunduk, seolah sedang ketakutan setengah mati di hadapan Eduardo dan Casmira. Padahal, sebenarnya pikiran mereka hanya tertuju pada sang nona seorang.

"Kau pasti tahu alasan kami ke sini," Casmira memulai percakapan dengan nada dingin.

Gelsy berakting dengan memasang mimik kebingungan. Damares bahkan pura-pura terperangah saat Casmira mengangkat sepasang sepatu kulitnya. Akting mereka terlihat meyakinkan bagi Eduardo. Namun, tak cukup untuk membuat Casmira tertipu.

"Jangan pura-pura! Trik berbohong Bona sudah terlalu familiar bagiku!" kata Casmira marah.

Eduardo terlihat kehabisan kesabaran, "Di mana Bona?"

Damares dan Gelsy menjadi panik. Mereka langsung berlutut di depan Eduardo. Damares berkata, "Maafkan aku, my Lord. Sepatu itu memang milikku. Jangan limpahkan kesalahan pada Nona Bona. Dia tak pantas menerima hukuman atas sepatu yang bahkan bukan miliknya."

"Tapi, sepatu ini tidak mungkin ditinggalkan begitu saja tanpa ada yang memerintah pemiliknya."

Damares tertampar perkataan Casmira. Pria itu terdiam dengan kepala tertunduk. Sekarang, tak ada lagi pembelaan yang memungkinkan untuk Bona selain berkata jujur.

"Gelsy..." Eduardo menyebut nama Gelsy, meminta penjelasan dari penyihir berambut ungu itu. Meminta kejujuran Damares perihal kesalahan Bona akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Sulit membuat Damares membuka mulut jika menyangkut Bona. Kesetiaan pria itu pada Bona memang sangatlah besar, bahkan melebihi nyawanya sendiri. Maka, satu-satunya pintu untuk keluar dari kecurigaan ini hanya Gelsy.

Tetapi, kesetiaan Gelsy pada Bona pun tak dapat dianggap remeh. Penyihir itu memiliki jawaban yang dianggapnya merupakan jalan netral menuju pintu untuk menuntaskan masalah ini. Gelsy berkata, "Tadi malam, kami melihat Anda dan Lady Casmira pergi entah ke mana bersama diabolus lain. Nona Bona melihat ini sebagai kesempatan untuk jalan-jalan di istana selama kalian pergi. Sepatu itu digunakan untuk mengalihkan perhatian pengawal yang berjaga. Hanya itu, my Lord. Tolong mengerti keadaan Nona Bona. Dia hanya kesepian dan butuh hiburan."

DiabolusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang