🥀🥀🥀

"Non... Nyonya besar sudah menunggu anda buat makan malam" Ujar bik Surti kepada Dea

"Baiklah" Ujar Dea dengan wajah yang tersenyum.

Dea segera bergegas menuju ruang makan dan... Dia menyapa calon mertuanya itu "Hai mah... "

"Hai sayang... "

Seketika senyum Dea hilang saat melihat Aslan tersenyum padanya "ck... Masih berani tersenyum rupanya.. Dasar bedebah"

Seketika nyali Aslan menciut saat Dea menatap nya horor.

"Duduklah sayang...." Ujar Celine saat menyadari ada yang berbeda dari kedua insan ini.

Mereka pun makan tanpa ada yang berbicara. Setelah menghabiskan makannya, Dea pamit ke calon mertuanya menuju kamar

"Mah... Dea ke kamar dulu yah... Dea mau tidur... Dea udah ngantuk... Selamat malam mah" Ujar Dea tak lupa memberikan sebuah kecupan di pipi Celine.

Celine yang melihat itu hanya bisa tersenyum. "Selamat malam sayang"

"Aslan juga mau tidur. Selamat malam " Ujar Aslan ketus.

"Iya sayang.... " Ujar Celine ramah. Saat Aslan hendak melangkah, Celine memanggil nya. "Aslan.... "
Aslan hanya menoleh "kamu sama Dea lagi marahan yah?" Tanya celine.

Aslan hanya terdiam membisu, menundukkan kepala dan memilin baju tidur yang sedang ia pakai.Celine yang melihatnya terkekeh geli, ia seperti melihat Aslan saat ia kecil ketika Aslan berbuat kesalahan. "Tidak ada yang berubah dari anak ini" Batin celine.

Tiba-tiba tangis Aslan pecah dan membuat Celine heran "Kamu kenapa sayang?" Ujar celine khawatir.

"Ma... Hiks... Mah.... Mamah... Hiks... Bujuk dea yah... Biar Deanya nggak marah sama Aslan... Hiks..."

"Iya sayang iya... Tapi Dea marah karena apa? Aslan berbuat salah?"

"I... Iya mah" Ujar Aslan lirih.

"Baiklah, kalau begitu tubgguoah disini, mamah akan menyusulnya dan berusaha membujuknya"

Secercah harapan telah datang pada Aslan. Tapi bukan berarti secercah itu bisa membuatnya tenang begitu saja. Tidak. Saat Celine menyusul Dea ke kamar, selama itu pula jantung nya marathon. Dia berasumsi kalau kali ini Dea pasti sangat marah padanya. Bagaimana tidak, mengingat kelakuannya itu.Seandainya kalian berada di posisi Dea pasti kalian juga marah. Selagi dia belum menjabat sebagai suami, maka dia tidak bisa berbuat semena-mena seperti yang Aslan lakukan contohnya.

Kini ia melihat celine menghampirinya.

"Apa Dea masih marah mah?" Tanya Alsan risau

Celine terdiam. Aslan semakin risau dibuatnya "Ehmm... Tanya sendiri aja. Sepertinya dia masih marah sayang"

Aslan sedih. Sangat sedih. Rasanya dia harus membunuh seseorang untuk melampiaskan kekecewaannya.

Aslan melewati Celine begitu saja.Dia naik keatas menuju kamar nya.

Oh tidak. Jangan bilang ia akan menunjukkan sisi psikopatnya sekarang juga. Di hadapan Dea? Oh Aslan. Semoga saja dia dapat mengontrol emosinya.

Aslan membuka pintu dengan keras. Dea terbangun dibuatnya.

Dea pov

Aku terkejut kala melihat Aslan si tunangan gila ku itu membuka pintu dengan keras.Ada apa dengan nya? Apakah dia marah?

Dia datang menghampiri ku dengan mata elang. Aku takut. Aku tidak pernah melihat tatapan itu. Tatapan itu membuat nyaliku menciut.

"As.. Aslan kenapa?"

Ia menyeringai. Tersenyum. Ada apa dengan nya. Ia semakin membuat ku takut.

"Haha..." Dia tertawa?sepertinya benar dia sudah gila "Ada apa dengan mu baby?Kenapa kamu takut?" Tanyanya padaku.

Aku gemetar saat ia menyentuh wajah ku. Segera ku tepiskan tangan nya dari wajah ku. "Aku mau tidur. Selamat malam. Cup"

Ada apa denganku? Kenapa aku tidak marah dan malam mencium nya?

Dea pov end

Aslan pov on...

Sepertinya dia ketakutan dengan ku. Baiklah kalau hal ini berhasil membuatnya takut,maka aku harus melakukannya. Lagi.

Aku menyentuh wajahnya dan dia menghempaskan tangan ku? Aku tidak percaya ini. Berani sekali dia menghempaskan tangan ku. Emang dua pikir dia siapa?

Aku segera merogoh saku celana ku dan berniat untuk menghukumnya untuk pertama kali.

"Aku mau tidur. Selamat malam. Cup"
Apa apaan ini? Dia mencium ku. Di bibir?
Berarti dia tidak marah padaku? Aku segera menanam niat ku untuk menghukumnya.

Jujur saja saat ini aku sedang berbunga bunga. Ia segera menutup dirinya dengan selimut tebal.

"Selamat malam. Jangan menatap Dea seperti itu lagi. Dea tidak suka. Dea takut"

Sial. Aku membuatnya takut. Bodoh dirimu Aslan bodoh.

Dia memelukku? Menangis? Kenapa Dia menangis? Aku merutuki diri sendiri. Aku berjanji akan membunuh siapa saja yang berani membuatnya menangis dan yang membuat nya menangis adalah diriku sendiri? Memang bodoh. Payah

"Baiklah... Maafin Aslan karena membuat Dea takut. Tidurlah sayang Aslan ada urusan "

"Dea takut, Aslan temenin Dea tidur yah. Dea takut"

Ada apa dengan nya? Kemana sisi pemberaninya? Ah... Ini kesempatan bagus.Sangat langka saat Dea manja seperti ini.

Bersambung

©Toga Manurung
Minggu, 10 Januari 2021

My Childish Psikopat❣

Maaf kalau ada yang typo.
Jangan lupa vote.
Bye.

√My Childish Psychopath ||Selesai||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang