Bab.12

6.1K 248 19
                                    

Aku rela kamu bersama dengannya asalkan kalian tidak bahagia
-Frisceela

🥀🥀🥀

Lagi dan lagi, iman Aslan sedang di uji. Bagaimana bisa Dea berpakaian minim di depannya tanpa rasa malu?

"Apakah dia masih kerasukan hantu mesum?" Batin Aslan.

Dea yang menyadari kehadiran Aslan segera memanggilnya "Aslan sini... "

"De-dea kenapa pakai itu?" Tunjuk Aslan ke bikini yang sedang dipakai Dea.

Dea menatap ke arah bawah "Owh.. Dea kepanasan" Ujarnya santai.

Aslan berjalan menghampiri  Dea dan duduk disebelahnya. "Selamat malam sweetheart... Aku mau tidur " Ujar Aslan karena sudah tidak tahan dengan godaan ini. Ia tidur membelakangi Dea.

"Aslan... " Panggil Dea yang hanya dibalas dengan anggukan "Aslan membelakangi Dea? Nggak mau lihat wajah uwu Dea?"

"Aslan mau tidur Dea... Aslan cape" Ujar nya bohong. Ia cape dengan godaan ini.

Dea menarik punggung Aslan sehingga tubuh Aslan terbalik menghadap Dea. "Sini Dea peluk"

Dea memeluk Aslan. "Yah udah tidur... Selamat malam Aslan"

Aslan melongo. Ia masih tidak percaya dengan semua ini. Jujur ia ingin merasakannya sekarang juga tapi sebisa mungkin ia tahan demi kebaikan mereka berdua.

🥀🥀🥀

Tak lama kemudian Cello menarik tangan itu, menaikkan sedikit dagu gadis itu. Dan mendaratkan bibir nya di bibir ranum gadis yang ia culik. Awalnya hanya mendarat perlahan berubah menjadi lumatan yang menginginkan balasan. Gadis itu hanya diam, takut kalau ia menolak, maka Cello akan melakukan hal keji kepadanya.

"Awhhh... " Ringis gadis itu saat Cello menggigit bibirnya sampe berdarah.

"Hm.... Rasanya manis"

Cello pov

Aku menginginkan nya. Dia milikku. Tidak ada yang bisa memilikinya selain diriku. Fresceela hanya milikku. Bibir itu sangat menggoda. Aku menginginkannya.

Aku mendaratkan bibir ku di bibir penuh gadisku dan benar rasanya sangat manis dan memabukkan. Aku sekan dibuat candu untuk melumat nya. Semula, dia hanya terdiam. Tidak membalas atau melarangku merasakan bibir itu.

"Awhk" Ringis nya saat kugigit  bibir ranum itu memabukkan rasanya manis seperti madu.

Darah segar keluar dari bibir itu. rasanya sangat manis .Aku menginginkan yang lebih dari ini kuhisap bibir itu sangat rakus aku yakin pasti membengkak setelah ini aku tidak peduli karena aku hanya menginginkannya.

Aku melihat matanya Mengeluarkan air bening Sebening kristal. "Soal dia menangis " Umpatku dalam hati.

Aku menghentikannya. Aku tidak ingin dia takut kepadaku.

Normal pov

"Kenapa kau melakukannya?Apa salahku? " Tanya Ceela menangis. "Aku melakukannya karena kau milikku Avha. " Balas Cello

Avha adalah nama khusus yang Cello buat untuk gadisnya. "Tapi aku bukan barang yang seenaknya kamu claim sebagai milik" Balas Ceela dengan sorot mata tajam. Rahang Cello mengeras. Ia tidak suka di bantah. Ia tidak menerima penolakan.

"Plak" Tangan besar Cello mendarat keras dipipi Ceela dan meninggalkan bekas cap lima jari.
Pipi Ceela memanas, matanya berair. Ia tak kuasa menahan tangis. Suaranya ia redam. Ia terisak. Kenapa ia mengalami hal sekejam ini?

Cello mendekatkan mulutnya ketelinga Ceela "Aku tidak terima dengan penolakan sayang... You're mine... Say I'm yours sweetheart" Bisiknya

Ceela menggeleng tanda ia tidak terima dengan beringas Cello mencengkram mulut Ceela sampai gadis itu berucap I-imm yours

Siapa sangka Cello dengan penampilan cupu, kacamata bulat yang selalu ia pakai, kutu buku, dan bahan bully-an itu adalah psikopat keji yang haus darah.

Hal ini mengajarkan kita siapa jangan menilai orang lain dari luarnya saja.

"Baiklah sayang... Istirahat dulu... Aku akan membelikan makanan untukmu" Setelah itu Cello meninggalkan Ceela begitu saja diruangan gelap itu.

🥀🥀🥀

Pagi pun tiba, Dea sudah bangun sedari tadi ia menunggu Aslan bangun dan tak lama kemudian yabg ditunggui nya pun bangun.

Saat pertama kali Aslan membukakan matanya dan hal yang pertama ia lihat adalah belahan dada Dea.

Dada Dea tepat berada diatas kepala Aslan. Sungguh indah batin Aslan.

"Hai Aslan..... Nyenyak tidurnya?" Tanya Dea setelah menyadari kalau Aslan sudah bangun. Aslan hanya diam ia masih tidak percaya sejak semalam Dea selalu bertingkah aneh.

"Dea kenapa masih pakai bikini?" Tanya Aslan

Dea tersenyum sehingga menampilkan gigi putih nya "gapapa "

"Yah sudah Aslan mau mandi" Ujarnya tak tahan

Dea menahan Aslan "mau mandi sendiri atau dimandiin?" Goda Dea.

"Aslan mau mandi sendiri aja " Aslan pergi begitu saja. Sebenarnya ia ingin berlama-lama berada disamping Dea tetapi adiknya sudah mulai menegang.

Saat sudah sampai dikamar mandi pintu didorong dan Dea masuk kedalam sembari meremas adik Aslan. "I wanna play baby" Bisiknya  sensual masih dengan pakaian yang ia pakai sejak malam.

Bersambung

Hai guys maaf baru bisa update... Kepala author mau pecah sama soal-soal uts ini😭plissss... Meresahkan banget 😭

Mau nanya ih kalian lagi uts juga kah? Kalau iya fiks kita sama..

Mintol dong guys... Vote dan coment nya... Supaya aku semangat nulisnya...

Maaf kalau ada yang typo:(

Bahkisat-Marihat Raja, Medan Sumatra Utara
17 march 2021

Do'ain guys semoga covid dimusnahkan... Supaya bisa sekolah lagi... Dah kangen sekul....

Dah lah bye aku semakin gajelas

Akhirnya

I wanna play readers ❤❤❤

√My Childish Psychopath ||Selesai||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang