Bab.23

1.7K 122 6
                                    

Kita diciptakan dari tanah yang sama, lantas kenapa kita saling menghina?
-Toga

Happy Reading -_

Dea saat ini telah tertidur pulas dipaha Aslan. Ia tidak mau beranjak darisana, betapa rindunya wanita berkulit putih itu pada Aslan Malik yang sebentanya
lagi akan menjadi suaminya.

Beberapa paragraf lagi dan yah, Aslan sudah selesai dengan berkas yang tidak bisa ia tunda. Ia merapikan laptop dan berkas-berkas nya setelah itu membopong tubuh mungil Dea ke atas kasur empuk milik mereka.

Ia mengecup bibir Dea lama, hanya kecupan tidak disertai lumatan. "Good night baby. Aku akan pergi sebentar untuk mengurus tikus-tikus yang sudah bosan bernafas itu"

Aslan memakai pakaian serba hitam malam ini. Entah apa yang akan ia lakukan. Mulai dari hoodie, celana jeans, masker hingga sarung tangan. Tak lupa ia memasukkan sebuah pistol bermerek Colt 1991 dan sebuah pisau lipat ke saku nya.

Ia menyeringai "Its your last night Damian"

🐣🐣🐣

Damian sedang menyeruput kopi nya sembari menikmati pemandangan Swiss dimalam hari dari apartment nya. Ia sangat menyukai suasana ini. Ia tersenyum penuh bahagia membayangkan betapa kalut nya keluarga besar Malik ketika ia berhasil menangkap permata nya.

"Itu baru permulaan Aslan Malik"

🐣🐣🐣

Aslan memarkirkan mobil mahalnya di tempat parkir apartemen di Swiss. Ia mengangkat kepalanya dan tersenyum devil. "Sepertinya sedikit bermain-main tidak apa-apa"

Ia masuk dengan santai ke apartemen tanpa dicurigai satpam dan resepsionis disana. Jangan tanya kenapa ia bisa masuk dengan gampang. Tentu saja jawabannya dia sudah memesan kamar tepat disamping kamar Demian. Ia sudah memesannya bahkan sebelum ia sampai di Swiss.

So smart.

Lift berhenti di lantai duabelas gedung tinggi itu. Dengan santai Alsan memasuki kamar bernomor 83 itu.

Darimana dia tahu pin apartemen nya?

Oh guys, cmon Aslan memiliki seseorang peretas skill dewa. Tentu kalian tidak lupa siapa itu. Maka dari itu jangan tanya lagi kenapa ia bisa tahu pin apartemen Damian.

Ia masuk. Gelap gulita. Keadaan dikamar Damian sangat gelap. Seperti orang miskin  yang tidak membayar token saja. Tapi itulah kenyataan nya.

Aslan  berjalan dengan sangat pelan, tidak menimbulkan suara barang sekecil apapun.
Ia berjalan dengan santainya dikegelapan kamar Damian.

Ia berhasil menemukan keberadaan Damian.

Aslan membekap mulut Damian dengan bantal sampai Damian pingsan. Setelah itu Aslan membawa nya ke dapur dan mengikat nya di kursi.

🐣🐣🐣

Cello masih setia menemani Ceela diruang penuh dengan bau obat-obatan yang membuat Cello kadang enggan untuk menghirup udara. Oksigen di ruangan ini jauh dari kata segar dan sehat. Tapi namanya juga hospital yah wajar sih.

I miss myself and myself sitting together, joking together, eating together talking about our plans in the future.

Your laughter is still a duck in my memory.

I'll tell you everything later when we meet, how tight this chest is to hold back longing for you

Because I'm loyal, I'm disappointed. Because I'm patient, I'm sick. Because of love, I'm hurt. Because I miss, I cry. And because of love, I survived.

"Prayer is the right way to deal with a longing in a relationship .Doa adalah cara yang tepat untuk menghadapi sebuah rindu dalam satu hubungan "

"I'll always remember when my mom said darling. Bangunlah dan dengarkan puisi indah ku. Aku selalu berdoa kepada sang Pencipta supaya engkau segera sadar. Tapi Beliau cukup jahat sayang, sampai sekarang Dia belum menjawab doaku. Aku tak tahu apa karena aku ini seorang pendosa atau cara ku berdoa yang salah" Cello menggenggam jemari lentik Ceela erat.Ia mengecup tangan itu singkat "Tuhan, kumohon dengan penuh kerendahan hati. Berilah kekasihku, Frisceela Benedicta kesembuhan. Aku sudah cukup tersiksa melihatnya terbaring lemah seperti ini. Jika Kau ingin menghukum ku atas kesalahan ku, hukum lah aku, jangan dia " Cello meneteskan air mata diakhir doanya. Ia mengungkapkan seluruh isi hatinya kepada Tuhan melaluinya doa berharap doa nya diterima.

Air mata Cello jatuh dan membasahi tangan Ceela yang ia genggam. Perlahan ia merasa jari ini bergerak.

Ia segera memanggil dokter dan dokter pun masuk memeriksa Ceela.

                                  🌦🌦🌦
Dokter keluar dengan senyuman yang diberikan kepada Cello. Cello mengernyit langsung dahinya meminta penjelasan dari dokter. Ia seperti memberikan kode bagimana keadaan nya?  Melalui tatapan dan raut wajah nya

"Masuklah " Hanya sepenggal kata itu yang keluar dari mulut dokter itu.

Badjingan sekali anda dok.

Cello masuk dengan perasaan yang bercampur aduk.

Ia membuka pintu dan melihat Ceela duduk diatas ranjang tempat ia dirawat. Ceelo mendekat. Ia memeluk tubuh kurus Ceela erat. "Apakah kau tahu aku sangat tersiksa selama kau tidak sadarkan diri?Kau jahat sayang"

Ceela terisak. Ia bisa merasakan ketulusan Cello padanya saat ini. "Luv you" Hanya itu yang bisa Ceela ucapkan ia tidak tahu harus beraksi seperti apa.

Setelah cukup lama dalam posisi seperti awal, Cello melepas pelukan nya. "Avha"
Cello memanggil Ceela dengan sebutan kesayangan yang ia buat khusus. "Miss you bad Darling"

Setelah itu mereka saling melumat bibir satu sama lain tanpa ada rasa nafsu. Mereka saling melempar senyum setelah mengakhiri ciuman nya.

Seminggu tak sadarkan diri dan baru bangun sudah saling melumat? Apakah mulutnya tidak bau? Bodoamat lah

Bersambung

Malam minggu update. I know, pada umumnya wattpaders itu mau malam minggu sekalipun pasti baca wattpad. So hari ini aku usahain buat update.

Seperti biasa jangan lupa like coment dan subscribe eh salah maksudnya vote coment dan share. (Humorku sangat receh sobat)

Btw, setelah baca chap ini, menurut kalian puisi gua bagus ngga😭aku harap sih iya😭dahlah lupain.

See u next chap

Palembang 2 Oktober 2020
21: 46  i miss u🌦

√My Childish Psychopath ||Selesai||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang