Bab.9

6.6K 286 26
                                    

Karena cinta, duri menjadi mawar. Karena cinta, cuka menjelma anggur segar
Aslan.

Sudah 2 minggu lama nya Dea tinggal dengan Aslan. Menurutnya tinggal dengan tunangan nya itu sama saja tinggal dengan bayi. Tapi masalahnya ini merawat Aslan lebih susah daripada merawat sepuluh bayi sekaligus.

Sungguh ku merasa resah... Untuk menilai sesuatu yang indah...

Eh malah nyanyi. Maaf maaf...

Hari ini Dea akan disibukkan dengan persiapan UJIAN NASIONALNYA.

"Lebih baik aku ngerjain tugas matematika sebanyak ini daripada mengurus bayi besar sialan itu" Ujar Dea mengingat betapa manjanya tunangan nya itu.

Ia sibuk mengerjakan bank soal yang diberikan guru mereka kepada mereka. Saat ini Dea sedang berada di perpustakaan bersama teman baru yang akhir akhir ini semakin dekat dengannya. Dia adalah Cello, lelaki cupu di kelasnya dan dia berikan makanan beberapa hari yang lalu.

Cello adalah anak yang pintar bahkan dia menduduki peringkat satu di kelasnya. Cello masuk di sekolah seelite
Malik International High School karena ia merupakan siswa beasiswa.

Sedikit tentang Cello, dia adalah anak tunggal dari pasangan Darius Arkantara dan Selomitha Ayesha. Keluarga yang serba berkekurangan itu sangat harmonis hingga suatu hari berubah akibat kematian adik perempuan Cello yang bernama Xelena, gadis cantik dan periang itu.

Penderitaan Cello dan keluarga nya dimulai semenjak kematian Xeline dan berhasil membuat Cello menjadi anak yang cupu dan takut bergaul. Dan siapa sangka dibalik sifat itu, Cello memiliki sisi lain yaitu sisi psikopat.

Kembali ke topik.

Dea sedang kewalahan mengerjakan soal fisika dan ia membutuhkan bantuan.

Ia menoleh ke kursi di sebelah kanan nya, kursi yang diduduki oleh Cello.

"Cello... Kamu tahu nggak soal fisika nomor 23? " Tanya Dea. Cello menatap sekilas soal yang di sebutkan ole Dea.

"Owh... Jawabnnya E..."

"E? Padahal tadi aku dapet nya C" Cello tersenyum melihat ke konyolan Deandra sahabat nya itu.

"Caranya bagaimana sih....Dea udah mati matian ngerjainnya kok malah salah" Cicit Dea dengan suara yang dibuat sesedih mungkin supaya dia dibantu oleh sahabat nya itu.

"Sini aku ajarin" Cello merampas buku yang semula di tangan dea menjadi diatas meja yang sedang ia duduki di perpustakaan itu. Dea masih terdiam di tempat "Mau di ajarin nggak?Malah diam"

"Iya iya..... Sabar napa sih" Dea duduk di samping cello dan mendengarkan suara penjelasan dari cello.Menurutnya Cello sudah cocok menjadi guru, sebab Dea lebih paham penjelasan dari cello daripada pak Pripto guru yang terkenal killer di sekolah mereka. Killer tapi memiliki banyak fans terutama Wanita. Terbukti jikala dia sedang mengajar siswi siswi bukan nya sibuk mendengar penjelasan malah sibuk mencuri pandang pak Pripto itu.

"Cel.... Lo udah bisa deh jadi guru.... Kenapa nggak jadi guru aja? "

Pertanyaan macam apa itu? Sungguh konyol bukan?

√My Childish Psychopath ||Selesai||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang