Bab.11

6.2K 275 28
                                    

Jangan bangga karena sebuah tepukan tangan.
Ingat seekor nyamuk mati karenanya
-Dea

🥀🥀🥀
Aslan pov

Ada apa dengannya? Kenapa dia sangat manja? Sudahlah, yang penting aku sudah senang dia tidak marah lagi.

Aku berniat ingin membunuh seseorang malam ini. Tangan ku seakan gatal sudah sebulan lebih aku tidak membunuh.

"Yah sudah tidurlah sayang... Aslan ada urusan"

"Aslan jangan tinggalin Dea.. Dea takut"

Aku masih belum percaya ini. Apakah baby ku ini terkena penyakit. Apa dia kerasukan setan? Jin? Nyi roro kidul? Apa roro jonggrang?

Ngawur setan -author

Tapi ini kesempatan emas buat ku. Sangat langka saat dia bermanja manja kepadaku.

"Baiklah... Aslan temenin Dea tidur yah sudah tidurlah"

Dia tertidur dan bangkit lagi dan tebak apa yang dia lakukan. Dia membuang bantal guling  yang dia buat menjadi pembatas di antara kami. Jujur aku takut. Aku takut libido ku naik dan tidak bisa menahannya. Semoga saja aku bisa.

"Peyukkkk"

Sepertinya benar baby ku ini sedang kerasukan. Lihat saja cara bicaranya sudah berubah menjadi alay. Dia mendekat dan memelukku.

Dia memelukku sangat erat. Tanpa sengaja juniorku tersentuh olehnya.

"Dea sayang banget sama Aslan. Jangan tatap Dea dengan tatapan itu lagi yah. Dea takut "

Semakin kesini aku semakin sadar dan memutuskan kalau hari ini Dea sedang kerasukan. Sekali lagi ke-ra-su-kan.

"Plis... Jangan sekarang"batin ku berguman saat ku rasakan juniorku semakin menegang. Sungguh ujian yang sangat berat.

" Aslan kalau mau itu solo aja yah... Dea mau tidur... Tapi jangan geprek geprek Dea saat Dea  tidur."

Apa apaan ini. Siapa yang mengajari Deaku mesum? Siapa pun dia. Aku ucapkan trimaksih.

"Iya sayang iya... Yah sudah tidurlah"

Ia memelukku dengan sangat erat, aku sadar kalau juniorku semakin menegang.Aku juga yakin kalau dia mengetahui nya saat benda itu bersentuhan dengan pahanya.

"Junior nya Aslan tegang yeee.. Hehe"

"Sudahlah... Tidurlah sebelum aku berubah pikiran"

Ia malah tertawa. Ia mengayunkan bibirnya dan membuat ku semakin gemes. Ingin ku lumat bibir ranum itu tapi aku tahan. Sebab ada pepatah mengatakan Bersabar sebentar akan membuahkan hasil besar yah... Sebisa mungkin aku tahan.

"Deanya Aslan kenapa hm?"ujar ku mengelus surai nya.

Dia cemberut. Ada apa dengannya. "Cium" Ujarnya malu malu kucing.

What!? Cium? Kurasa aku salah dengar, mana mungkin dia meminta itu kepadaku. "Sudahlah... Tidak jadi... Aslan nya bego"ujar nya ketus.

Berani sekali dirimu Dea berkata seperti itu kepada psikopat. Sungguh mental baja.

√My Childish Psychopath ||Selesai||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang