Bab. 27A

1.1K 74 9
                                    

Happy reading 🌦

Sudah dua bulan sejak Aslan berjanji pada dirinya sendiri, ia tidak membunuh lagi. Hubungan nya dengan Dea kini semakin membaik.

14 hari lagi mereka akan melangsungkan pernikahan mereka. Dan yeah, Dea sudah resmi lulus dari bangku SMA.

Aslan sudah lama menantikan moment ini. Moment dimana dia akan memiliki Dea seutuhnya, baik di mata hukum dan agama.

Mereka berdua sedang sibuk melakukan fitting di butik termama di jakarta. Ini semua pilihan Xeline, ibunda Aslan.

"Mari nyona saya bantu memilah gaun yang pas untuk anda"

"Akh ayo"

Dea dan pelayan butik sedang sibuk memilah baju yang cocok untuk Dea sementara Aslan menunggu di sofa yang disediakan di butik itu.

"Anda suka yang seperti apa biar saya bantu rekomendasikan"  Tanya pelayan itu ramah.

Dea berfikir sejenak. Kira-kira baju yah seperti apa yang akan dia pakai di pernikahan nya nanti. "Aku ingin yang sederhana tetapi terlihat mewah "

"Baik lah, saya akan ambilkan sebentar"

Tak lama kemudian pelayan itu datang dengan gaun berwarna putih, seputih kapas. "Sepertinya ini cocok" Pelayan itu menyerahkan gaun itu pada Dea.

Dea menerima gaun itu dan bergegas ke ruang ganti. Ia mencoba gaun itu. Gaun itu sangat pas ditubuhnya. Terlihat sangat cantik.

"Anda terlihat memukau saat memakai nya " Ujar pelayan tersenyum. Dea tersipu malu mendengar pujian yang benar adanya itu.

Ia menuju tempat Aslan berasa.
"Aslan" Panggilnya. Aslan melihat Dea terkesima. Ia semakin tak sabar menunggu hari itu. "Why?" Tanya Dea.

"So beautifull. Tapi aku kurang suka. Itu terlalu terbuka"

Memang benar baju nya sedikit terbuka dan memperlihatkan dada bagian atas Dea. Ia tidak suka miliknya dilihat orang lain. Kecuali hanya dirinya itu mah fine fine saja.

"Ganti" Perintahnya tegas. Dea cemberut. Se posesif itu kan calon nya itu?

Dea dan pelayan itu mengganti lagi gaun nya. Setelah sepuluh menit kemudian mereka menemukan kebaya dengan perpaduan warna kuning dan putih. Sangat memukau dengan beberapa berlian menghiasi gaun itu.

Harganya cukup murah. Hanya 3m saja.
Gaun itu dirancang oleh desainer tanah air ternama,Ivan Gunawan.

"Aslan"

Terpukau. Aslan tak berkedip saat melihat Dea. Bidadari cantik nya itu terlihat sempurna. Dea terlihat seperti putri Disney yang ada di film-film.

"Apakah ini sudah pas?"

"Hah?" Aslan sadar dari lamunan nya. "Gergous"

Pipi Dea memerah seperti kepiting rebus. Ia menunduk kan kepalanya.

Aslan berjalan ke arah Dea, mengangkat dagu gadis itu,menatap matanya lekat dan mengecup bibir gadis itu.

Oh, jangan lupakan para pekerja di butik itu, iri dengki karena mereka tidak memiliki ayang.

Jomblo nyimak aja bestie

Rasanya seperti tenggelam di udara, Dea sangat malu. Bagaimana bisa pria dingin itu mencium nya ditempat ramai seperti ini?

Tolonglah Dea ingin segera pulang saja

Dea menghambur kepelukan Aslan, memeluk pria itu dan melumat bibir Aslan. Aslan hanya diam menerima perlakuan binal Dea .

Dea yang sekarang tidak polos lagi.

Terimakasih dan sampai berjumpa di chapter selanjutnya.

Pasti kangen sama gua kan?

Anjay.

Jangan lupa vote dan coment nya sayang supaya besok bisa update.

Byebye

Salam dari ayang 💔

√My Childish Psychopath ||Selesai||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang