Chapter 15

3.6K 569 1
                                    

Entah apa yang menyambangi pikiran Sieghart sehingga ia memberanikan diri mengetuk pintu kamar Viori.

"Maaf jika saya mengganggu, tapi apakah anda baik-baik saja?"

Raut wajah Sieghart tulus khawatir membuat Viori tidak enak hati jika menuangkan emosinya ke Sieghart.

"Saya tidak apa-apa, justru saya yang minta maaf, pasti Sieghart dan ksatria lainnya terkena omelan Duke."

Bahkan Sieghart pun merasa tidak nyaman mendengat Lucius dipanggil dengan Duke oleh Viori, pantas wajah Lucius terlihat tidak karuan saat keluar dari kamar tadi.

Sieghart mengulaskan senyum halus. "Tentu tidak, tolong beritahu saya kalau ada yang bisa saya bantu". Sieghart menutup pelan pintu kamar tidur Viori.

Semudah itu hati Viori ditenangkan oleh Sieghart.

Saat Viori hendak duduk di sofa, sekali lagi ia mendengar pintunya diketuk. Ia melihat Sieghart yang setengah menongol dari balik pintu.

"Maaf saya mengganggu lagi, tapi jika Duchess berkenan bagaimana kalau besok pagi saya temani berjalan-jalan di taman... seperti dulu"

Mendengar kata 'seperti dulu' Viori reflek mengernyitkan dahinya.

Wajah Sieghart pun seketika berubah menjadi seperti seekor Golden Retriever yang melakukan kesalahan dan takut dimarahi.

Wajah Sieghart pun seketika berubah menjadi seperti seekor Golden Retriever yang melakukan kesalahan dan takut dimarahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Viori reflek mengeluarkan sedikit tawa.

"Baiklah, besok tolong temani aku berjalan-jalan"

Wajah Sieghart kembali cerah dan dengan penuh senyum menutup pintu.

Viori merebahkan dirinya di kasur tanpa mengganti pakaiannya. Ia bahkan terlalu lelah dengan banyaknya pikiran untuk bergerak. Sambil perlahan-lahan melepas pernak-pernik dan aksesoris yang dipakainya ia menghela napas terus menerus.

"Lucius bertingkah aneh benar-benar membuat kepalaku pusing. Setidaknya aku bisa berteman dengan Mikhail, tapi aku bahkan belum bisa menjelaskan pertolongan yang akan kubutuhkan di masa depan... huft"

Hari itu Viori tertidur dengan kepala berat dan tubuh yang lelah.

Cuaca hari esoknya bagus bukan main, seolah langit tahu bahwa Sieghart akan berjalan-jalan dan menikmati pemandangan hari ini sehingga cuacanya haruslah yang terbaik. Matahari bersinar terang tapi tidak terik, angin berhembus tapi tidak dingin dan udaranya terasa sangat segar, membuat siapapun rasanya ingin merebahkan diri di padang rumput.

"Viori terlihat sangat lelah, bagaimana jika ia pingsan dan tidak sadarkan diri lagi? Sepertinya aku harus menyarankannya untuk mengurangi pergi ke ibukota." Sieghart menggumam dengan dirinya sendiri sambil menunggu didepan pintu kamar Viori.

I Need to Escape from The Duke!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang