Chapter 28

2.2K 358 6
                                    

Setelah perbincangan dengan Rena, Viori rasanya tidak bisa mengingat apa tepatnya yang ia lakukan. Ia menyantap makan malam di kamarnya sambil terdiam, dan bersiap untuk tidur sambil setengah sadar. Yang terlintas di benaknya hanyalah pertanyaan-pertanyaan, 'Kenapa Lucius mengundang Mikhail?', 'Apakah alasan yang digunakan untuk mengundang pangeran kerajaan tetangga untuk berkunjung?', 'Apa yang sebenarnya akan Lucius akan lakukan dengan Mikhail.' Tapi pikiran-pikiran itu akhirnya hilang pagi esoknya saat Rena mempersiapkan pakaiannya untuk hari itu.

Viori jadi teringat bahwa ia berjanji memberikan Sieghart hadiahnya hari ini, dan ia sebenarnya berencana pergi ke ibukota bersama. "Tolong siapkan pakaian yang sederhana dan tidak begitu mencolok untuk pergi ke ibukota, seperti yang biasa aku gunakan saat ke toko buku." 

Pagi itu setelah menyelesaikan sarapan yang Viori tidak ingat apa, Sieghart mengetuk pintu kamarnya. 

"Permisi Duchess, maaf mengganggu."

"Tentu tidak, aku yang memintamu kesini kan."

Mereka saling bertatap kikuk untuk beberapa saat, sepertinya Viori juga bingung bagaimana menjelaskan hadiah yang akan diberikannya pada Sieghart.

"Hari ini Duchess akan memberikan Sir Sieghart hadiah atas bantuannya dalam kesembuhan Duchess, bukan?" Rena mengisi kekosongan percakapan itu dan membuka topik.

"Ah, iya. Hari ini kita akan pergi ke ibukota. "

Sieghart terlihat seperti tidak kaget.

"Tentu saja, saya bisa menduga dari pakaian Duchess." Senyum Sieghart membuat Viori kehilangan fokus sejenak.

"Dan kau tidak aka bertindak sebagai ksatriaku hari ini, aku telah meminta Ivan menjagaku hari ini."

Beberapa dayang tiba-tiba muncul dan mengambil pedang dan mencopot sabuk pedang yang terikat di pinggang Sieghart.

"Hari ini kau juga tidak akan berpakaian seperti ksatria." Viori memberikan aba-aba dengan tangannya dan Rena membawa sebuah baki berisikan baju dan sepatu yang disusun berjajar.  Pakaian itu bukanlah pakaian bangsawan melainkan pakaian rakyat biasa yang berada, seperti pedagang kelihatannya.

Sieghart tertegun dengan apa yang baru saja terjadi, seperti masih memproses apa yang harus ia lakukan, ia termenung dia sambil memandangi baki berisikan baju itu.

"Apakah kau berniat mengganti bajumu disini?" Viori menggoda Sieghart yang sepertinya masih kebingungan.

Mendengar perkataan Viori, Sieghart dengan cepat mengambil baki itu dari tangan Rena dan membawanya ke bilik ganti baju di pojok kamar Viori.

Walaupun sudah terbiasa melihat kegagahan Sieghart dengan baju zirah, melihat Sieghart dengan baju kasual seperti ini juga punya kharismanya sendiri. Viori mendapatkan dirinya mengamati Sieghart dengan seksama sampai Rena dengan pelan menepuk pundaknya untuk membawa kembali kesadarannya. Banyak juga dari dayang yang mengamati Sieghart dengan seksama, sampai-sampai pipi dan telinganya memerah karena malu.

"Apakah yang akan kita lakukan, Duchess?" Sieghart terlihat berusaha mengalihkan perhatian semua orang dengan membuka pembicaraan.

"Kita akan pergi ke ibukota." Viori terlihat bersemangat, entah kenapa wajah cerianya sedikit melegakan Sieghart yang masih khawatir akan kesehatannya.

"Ibukota?" Sieghart tidak bisa membayangkan apa yang akan diberikan kepadanya di ibukota.

Perjanalan ke ibukota tetaplah memakan waktu saking ramainya jalan kesana. Walaupun sudah menggunakan kereta kuda dengan lambang keluarga Lucius yang dikawal oleh beberapa ksatria didepan dan belakang, jalanan ke ibukota tetaplah jalanan umum yang tidak bisa benar-benar dikosongkan.

I Need to Escape from The Duke!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang