Chapter 9

4.6K 710 6
                                    


"Ternyata aku terlambat ya, heh." Viori bersumpah ia bisa merasakan seluruh tubuhnya merinding karena mendengar Lucius mendengus. Setelah beberapa hari bertingkah sangat dekat dengan Lucius membuat Viori melupakan kekejaman dan betapa kejinya Lucius di medan perang. Betapa ia tidak akan ragu menebas kepala seseorang dalam satu tarikan napas. 

Viori mengingat satu panel di chapter-chapter awal 'Princess's Love Revenge' dimana Lucius membunuh satu orang pengantar surat yang terlambat mengantarkan balasan surat dari Emperor Androry kepadanya. Viori meyakinkan dirinya bahwa Lucius dapat membunuh Viori semudah menikmati cemilan siangnya dan mungkin akan melupakannya saat malam. 

Entah kenapa tiba-tiba Viori merasa gundah. Napasnya terasa sesak dan pikirannya terbagi-bagi.

Bagaimana kalau tingkahku justru membuat Lucius membunuhku? Apakah aku harus pergi dari sini? 

Sepertinya berdansa dengan Sieghart memberikan perasaan bahwa ia tidak mungkin berniat jahat -walaupun Viori tahu betul niat aslinya, Viori merasa takut dengan hal yang akan ia lakukan untuk mengubah jalan cerita webtoon ini. Sieghart pada dasarnya bukanlah orang jahat, satu-satunya pembunuhan yang ia rencanakan adalah pembunuhan Viori. Itupun Viori bisa menerima justifikasi dan alasan Sieghart membunuhnya, Viori juga mungkin akan melakukan hal sampai sejauh itu jika negaranya ada diujung kehancuran. 

Tapi Lucius? Viori tiba-tiba menyesali tingkahnya yang gegabah dan berusaha  mendekati Lucius tanpa benar-benar punya rencana matang. Ia merutuki dirinya sendiri.

"Saya permisi!" Viori pergi meninggalkan Lucius yang baru saja datang.

"Ia sepertinya tidak baik-baik saja." gumam Lucius.

"Ada apa, Yang Mulia?" Reinhard mendekat dan berusaha mendengarkan barangkali ada perintah untuknya.

"Bukan apa-apa. Tolong kirimkan makan malam Duchess ke kamarnya, sepertinya ia sedang tidak enak badan."

---

Viori mencoba menenangkan dirinya dengan berendam di air hangat. 

Sambil berusaha mengingat-ngingat jalan cerita webtoon ini, degupan jantungnya perlahan kembali normal.

Setelah dipikir kembali, percaya pada Lucius hanya karena ia karakter utama adalah suatu kesalahan besar. Viori bukanlah Mathilda, karakter utama wanita yang akan dicintai Lucius apapun yang dilakukannya. Tingkah Viori yang akhir-akhir ini kurang ajar juga bisa saja dijadikan alasan Lucius untuk membunuh Viori. 

Aku pasti sudah gila! Kalau dilihat baik-baik bukannya kemungkinan aku selamat lebih besar jika aku memihak pada Sieghart! Dilihat dari manapun, Lucius ini adalah pemeran utama pria yang hanya bisa diluluhkan oleh pemeran utama wanita! Ini sudah jalan ceritanya, pemeran utama pria yang tidak bergeming dengan wanita secantik apapun tiba-tiba luluh dan mempertaruhkan segalanya demi pemeran utama wanita!

Ganti rencana! Viori bertekad untuk mengubah rencananya dan memikirkannya matang-matang! Setelah mengingat kembali adegan-adegan di panel webtoon, Viori yakin ia lebih sering bergidik ngeri daripada jatuh cinta dengan sifat Lucius. Banyak sekali kejadian-kejadian yang bisa diselesaikan dengan kepala dingin berakhir menjadi kolam darah karena Lucius.

Sieghart di lain pihak jauh lebih rasional dan dewasa, ia juga selalu tersenyum ramah. Jika Lucius sudah pasti akan menjadi pasangan Mathilda berarti tidak ada salahnya kalau Viori berhubungan dengan Sieghart! 

Benar! Akhir yang bahagia! Aku akan kawin lari dengan Sieghart dan membiarkan Mathilda bahagia bersama Lucius! Tidak ada yang mati! Semua negara kembali damai! Leherku selamat dari Sieghart dan Lucius!

Viori tersenyum licik dan tertawa-tawa semalaman. 

Ia tidak tidur sama sekali hari itu. Esok harinya ia terlihat pucat -tubuh Viori yang dikiranya sudah terbiasa begadang membaca buku ini ternyata lemah. Ia lupa bahwa tubuh Viori tidak pernah benar-benar harus begadang untuk membaca buku, karena kesehariannya memang hanya membaca buku! Karena terlalu sibuk menulis rencana dan kemungkinan berubahnya jalan cerita webtoon sampai berlembar-lembar, Viori bahkan mengidahkan makan malamnya yang diantar, membuatnya makin pucat dan terlihat malnutrisi.

"Huft!" Viori menghela napas besar. Sarapannya kali ini terasa hambar, tidak mungkin kan tubuh Viori tumbang hanya karena begadang satu malam?

---

Viori tumbang. Tubuhnya lemas, pinggir bibirnya perih karena kering, langit-langit mulutnya terasa kasar dan lidahnya pahit. Tenggorokannya rasanya seperti disiram minyak dan terasa gatal sedangkan isi perutnya seperti dipompa keluar secara paksa. 

Bagaimana bisa Viori hidup sampai saat ini jika ia sakit separah ini hanya karena tidak tidur satu malam?!

Viori gundah dan frustrasi. Ia baru saja ingin melaksanakan rencananya, dan semuanya harus ditunda karena ia tiba-tiba tergeletak sakit.

Pagi itu Lucius mengunjungi Viori setelah mendengar laporan Reinhard bahwa tiba-tiba Duchess sakit parah sampai tidak bisa makan. 

"Aku sudah memanggil tabib kerajaan, Emperor meminjamkannya padaku. Kau istirahatlah dulu sampai dia datang."

Viori bahkan tidak bisa berpikir lagi dengan keadaan tubuhnya yang sangat tidak nyaman dan nyeri disana-sini. Ia masih merasa tidak percaya bahwa tubuh Viori bisa tumbang semudah ini. Tapi Viori juga tidak dapat memikirkan alasan lain kenapa ia bisa tiba-tiba jatuh sakit separah ini kalau bukan karena begadang kemarin malam.

Semua orang mengira Lucius akan kembali ke Istana Sirius setelah melihat keadaan Viori, tapi melewati batas imajinasi semua orang, Lucius malah terduduk di sofa kamar Viori dan ikut menunggu kedatangan tabib. 

Rena langsung menyuruh para pelayan untuk menyiapkan teh, sedangkan Lucius sendiri hanya duduk tegap dengan tangan bersedekap sambil memejamkan mata. 

Tak sampai setengah jam, Reinhard masuk ke kamar Viori sambil diikuti seseorang berseragam tabib di belakangnya. 

"Maaf menunggu lama!" Reinhard memberikan salam kepada Lucius saat matanya menangkap sosok Lucius di sofa.

"Tolong periksa keadaan Duchess secepatnya." Lucius berdiri dari duduknya dan ikut menghampiri tabib di sisi ranjang Viori.

Tabib itu mengecek denyut nadi, detak jantung, menyinari lidah dan mata Viori untuk mengecek keadaan vital dasarnya. Tapi setelah selesai melakukan pemeriksaan dasar tabib tersebut langsung memberikan diagnosanya, 

"Mana dalam tubuh Duchess tidak seimbang." 

Viori yang bahkan hampir tidak sadarkan diri ikutan terperangah. 

Mana? Maksudnya aliran sihir mana? Sejak kapan tubuh Viori punya aliran sihir? Bukannya Viori harusnya adalah putri marquis yang gemar membaca buku? Kenapa dia tiba-tiba punya mana yang bahkan saking banyaknya sampai tidak seimbang?

"Mana? Saya rasa tidak mungkin istri saya memiliki mana, dia bahkan bukan berasal dari keluarga penyihir?" Entah kenapa Lucius justru mengakhiri kalimatnya seperti pertanyaan.

'Terimakasih sudah menjelaskan! Aku tidak mungkin punya mana!' pikir Viori dalam hati.

"Saya sendiri tidak begitu mengerti asalnya, Yang Mulia. Yang bisa saya pastikan adalah aliran mana dalam tubuh Duchess tidak seimbang dan terlalu berat untuk tubuh Duchess sehingga organ-organ dalam tubuh Duchess mulai mengalami kerusakan." 

'Apa katanya!? Kerusakan!? Maksudmu organ dalamku mengalami kegagalan!?' Viori masih berbicara didalam hati tapi matanya seperti berkobar marah.

'Aku baru saja membuat rencana sempurna untuk membuat webtoon ini memiliki happy ending dan organ dalamku meleleh karna mana! Sialan!'

I Need to Escape from The Duke!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang