Chapter 42

1K 178 4
                                    

Rombongan Lucius kembali sambil menunggangi kuda dengan kecepatan lambat, lebih terlihat seperti menikmati pemandangan dibanding habis kembali berburu. Para ksatria juga tidak terlihat lelah dan kumuh sama sekali, mereka semua hanya mengikuti Lucius dengan santai.

Sekembalinya mereka ke pinggir arena, hal yang disaksikannya membuat Lucius menitipkan rubah putih itu ke Sieghart dan maju dengan penuh amarah.

Didepannya Baron Pierre sedang menunjuk-nunjuk Viori dengan wajah marah, dari jauh Lucius bisa mendengar teriakannya diantara para bangsawan yang berbisik dan berbicara pelan tanpa melakukan apapun.

"-sudah kubilang! Tidak mungkin seorang sepertimu bisa menangkap beruang sebesar ini sendirian! Pasti ksatria yang menjagamu membantumu diam-diam!"

Viori melipat tangannya, menunggu Baron Pierre menyelesaikan teriakannya. Viori sedikit melangkah mundur karena Baron Pierre makin maju dan teriakannya menghasilkan ludah menjijikan yang hampir mengenainya.

Melihat Lucius maju sambil mengeluarkan pedangnya, Emperor Androry maju dan berlari untuk mencegah Lucius membunuh manusia bodoh ini dengan satu tebasan, "Pesta berburu berhargaku tidak boleh menjadi kolam darah!" ksatria yang melayani Emperor juga ikut maju barangkali harus membantu.

"Kalau Baron percaya bahwa ksatria saya yang memburu beruang ini, bolehkah anda menunjuk yang mana. Seperti yang Baron lihat disini-" Viori menunjuk bangkai beruang yang masih tergeletak diatas dipan kayu itu.

"Beruang ini diburu dengan benda tumpul, tidak ada sayatan atau bekas panah, beruang ini bahkan tidak berdarah sedikitpun, sedangkan-" Viori memanggil ksatria-ksatrianya maju kedepan.

"Seluruh ksatria penjaga saya hanya dilengkapi dengan pedang. Jadi menurut anda salah satu ksatria saya bertarung dengan tangan kosong melawan beruang?"

Lucius berhenti berjalan cepat mendekat, Emperor Androry yang mengejarnya juga perlahan berhenti.

"Lalu bagaimana kau memburu beruang ini!? Tidak mungkin wanita sepertimu bisa memburu beruang ini sendirian!?" ludah menjijikannya masih muncrat dengan setiap teriakannya, sepertinya ia habis mengkonsumsi alkohol, Viori bisa mencium baunya.

"Silian! Bawakan aku tameng terkuatmu, yang dilapisi sihir kalau bisa." Viori berteriak. Silian adalah salah satu ksatria yang bertugas menjaga daerah pinggir arena dan penonton, ksatria yang disumbangkan oleh keluarga Nerva sebagai bentuk kontribusi. Silian adalah ksatria pertahanan, yang berarti tugas utamanya hanya melindungi bangsawan dan tidak maju ke baris depan untuk menyerang apapun ancaman dihadapannya.

Silian berlari membawa sebuah tameng berbahan besi, tameng itu hampir setinggi satu setengah meter dengan berat hampir 100 kilogram. Sebuah batu mulia warna kuning menempel di bagian tengah tameng itu, menandakan bahwa ada sihir pelapis perlindungan yang membantu.

Mulanya Viori mengangkat crossbownya ke arah Silian, tapi ia berpikir dua kali. "Berikan tameng itu kepada Baron Pierre, aku tidak ingin ia mengira kau berakting."

Beberapa bangsawan berusaha bicara pada Emperor Androry untuk menghentikan apapun hal yang akan dilakukan Viori, tapi ia merasa bahwa Viori masih lebih waras dan apapun yang dilakukannya masih lebih baik daripada membiarkan Lucius menanganinya sendiri.

Baron Pierre dengan wajah linglung menerima tameng yang diberikan oleh Silian, ia memposisikannya seperti yang di instruksikan. Kuda-kudanya sedikit lemah karena sepertinya ia dibawah pengaruh alkohol, tapi Baron Pierre adalah laki-laki bangsawan berusia awal 40 tahunan dengan latar belakang militer, sehingga semua orang yakin apapun yang dilakukan Viori tidak akan melukainya.

Viori mengambil salah satu anak panahnya, melihat bahwa ujung anak panah itu tumpul Baron Pierre bernapas lega. Dengan satu tarikan Viori menembak asal saking besarnya area tembakanya. "Bersiaplah." Viori berkata tanpa nada meledek, ia jujur ingin Baron Pierre mempersiapkan dirinya.

BAAAMMMM!!! Suara debuman yang dihasilkan lebih besar dan nyari daripada yang para bangsawan dengar sebelumnya, mungkin karena yang dihantam adalah besi. Baron Pierre terpelanting hampi 5 meter kebelakang dan genggamannya pada tameng itu lepas. Batu sihir yang tertanam pecah dan hancur menjadi bubuk, sedangkan tameng itu rusak lumayan parah.

Para ksatria dan pelayan Baron Pierre berlarian dari tempat duduk yang ditutupi kanopi dan dengan segera memanggil tabib resmi yang disediakan Emperor Androry untuk keperluan kecelakaan saat pesta berburu. Tidak pernah terlewat sekalipun di benak Emperor Androry bahwa akan ada waktunya tabibnya digunakan karena keributan antar bangsawan.

"Itulah senjata yang kugunakan untuk menaklukan seekor beruang seorang diri." seluruh bangsawan, ksatria dan pelayan yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa terdiam menonton. Melawan istri dari Duke Lucius adalah tindakan bodoh yang akan menjamin kematianmu, sedangkan tidak melakukan apapun juga melawan etika bangsawan untuk tidak bertingkah kasar dan menimbulkan keributan.

Baron Pierre terlihat tidak hanya kaget tapi sepertinya belum bisa mencerna apa yang sudah terjadi. Ia terjatuh terduduk dan bokongnya terasa ngilu setengah mati. Kesadarannya dan pandangannya yang tadi sedikit buyar seperti dipaksa kembali fokus. Ksatria dan pelayannya membantunya berdiri dan segera menjauh dari situ, malu dan marah.

Tak jauh dari situ, Lucius menurunkan pedangnya, ia menutup mulutnya dengan tangan kanan, menahan tawa. Suaranya terkikik dan pundaknya bergetar. Tapi setelah beberapa bangsawan terkaget dan secara literal mengaga melihat pemandangan pertama Lucius membuat ekspresi selain datar dan marah, Lucius pun membalikan badan dan berjalan kembali ke kudanya.

"Kalian tidak melihat apa-apa." Ancam Lucius kepada para ksatria dan pelayannya.

"Sepertinya kita sudah menemukan pemenangnya!" Emperor Androry tiba-tiba berteriak, mencoba memecah suasana aneh yang terjadi.

Emperor Androry mengarahkan para ksatria untuk menyeret dipan bangkai beruang itu ke tengah para penonton.

Para bangsawan wanita yang masih terduduk agak jauh di bangku penonton dengan cangkir teh mereka, segera berdiri dan berkumpul.

"Diluar dugaan kita semua, Duchess Viori de Nerva dari Keluarga Nerva memenangkan pesta berburu tahun ini dengan seekor beruang grizzly dewasa. Salah satu dari hewan buruan tersulit dan terkuat yang ada di arena ini." Emperor Androry sebenarnya ingin memuji kebersihan cara berburunya, tanpa darah dan tanpa luka, tetapi mengingat senjatanya yang sangat asing dan masih membingungkan para bangsawan, ia memutuskan untuk tidak mengatakannya.

Sieghart sebenarnya ingin menyela untuk menunjukan rubah putih yang masih digendongnya, ia yakin Emperor Androry akan senang dengan temuan Lucius itu, bahkan mungkin Lucius akan menjadi pemenang tetapi Lucius menahannya.

"Biarkan saja, toh ini bukan buruan."

"Tapi rubah ini bisa membuat anda memenangkan pesta berburu!" Ksatria lain justru terlihat lebih bersemangat dibanding Lucius sendiri.

"Siapa juga yang butuh menang di pesta membosankan ini," Lucius mengelus kepala rubah yang sudah tenang itu.

"Lagipula jika aku mengumumkan bahwa aku menemukan rubah ini, aku harus mempersembahkannya pada seseorang, dan aku hanya mau mempersembahkan apapun itu untuk Viori bukan untuk Emperor. Aku yakin Androry akan lebih senang kalau aku memberikannya langsung."

Viori maju dengan bangga tapi ragu, ia berekspektasi rombongan lain akan mendapatkan buruan yang lebih baik dan lebih cepat. Sungguh ia tidak bermasuk untuk menjadi pusat perhatian seperti ini, tapi dia sudah menjadi perbincangan setelah menembak Baron Pierre sampai terpental.

"Duchess, seperti tradisi kita, anda dipersilahkan untuk mempersembahkan buruan anda pada seseorang.... karena anda perempuan pertama yang memenangkan pesta berburu, sejujurnya saya tidak tahu kepada siapa anda harus memberikannya." Emperor Androry menyalamu Viori memberi selamat sambil berbicara pelan.

Setangkai bunga gentian warna ungu gelap diberikan kepada Viori, bunga itu haruslah dipersembahkan kepada siapapun yang menerima hasil buruannya.

Mengagetkan semua orang Viori berjalan menjauh dari kerumunan.

I Need to Escape from The Duke!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang