Chapter 39

1.1K 213 11
                                    

Menyadari bahwa Lucius dan Mikhail justru sibuk sampai-sampai Viori hampir tidak melihat sekelibat wajah mereka seminggu belakangan ini, Viori memutuskan untuk ikut menyibukan diri. Walaupun Rena berkali-kali menghentikan Viori dengan segala perilaku 'aneh'nya tetapi wajah memelas Viori yang memohon dengan ekspresi pucat pesakitan membuat Rena membiarkannya.

Viori meminjam halaman belakang yang dulu dipakai untuk melatih ksatria yang baru mendaftar. Pakaian yang ia pesan diam-diam dengan Rena adalah beberapa pasang baju berburu, modifikasi dari pakaian berburu laki-laki dengan warna merah sedikit lebih terang dan bentuk atasan yang diubah untuk membentu lebih melekat tetapi juga nyaman untuk tubuh Viori yang pesakitan.

Saat mengurusi para pedagang yang datang ke Istana Altair untuk menawarkan dagangannya -kebanyakan berhubungan dengan pesta berburu yang akan datang seperti pedang, pisau belati, panahan dan beberapa senjata kualitas tinggi yang biasanya tidak dijual secara publik. Tumpukan mantel berbahan bulu hasil buruan untuk menemani perburuan yang biasanya berjalan berhari-hari. Diantara tumpukan senjata-senjata yang dipoles sampe mengkilap dihiasi batu-batu mulia warna-warni, Viori melihat sebuah kantung berbahan satin warna emas.

Sebagai Duchess yang bertugas menangani semua masalah pembelian dan finansial istana, Viori yang harus melewati puluhan pertemuan dengan pedagang merasa sangat bosan dan dengan asal menunjuk kantung satin itu.

"Apa yang ada di dalam kantung itu? Aku tidak bisa membayangkan senjata apa yang muat di dalam kantung sekecil itu." Viori menopangkan satu tangannya di dagu dengan mata hampir mengantuk, belakangan ini tenaganya makin cepat habis karena ia terus berlatih mananya lewat pernapasan -seperti yang dibacanya di buku, entah benar atau tidak belum bisa dibuktikan karena kurangnya penelitian yang tersedia.

Pedangang yang berbadan gempal, yang sepertinya adalah ketuanya dengan semangat menjawab dan meladeni pertanyaan Viori. "Ini merupakan penemuan terbaru dari negara lain." Dengan hati-hati ia mengangkat kantung itu, terdengar bunyi gemerincing berat seperti kelereng padat.

"Mutiara ini dipanen dari kerang abadi yang sudah mendiami bagian terbawah laut sebelum terbentuknya negara ini. Mutiara ini bisa menyimpan mana berlebih dan menjadikannya sebagai 'senjata' yang cukup berbahaya." Sambil mengenakan sarung tangan, pedagang itu mengeluarkan beberapa butir. Mutiara itu sangat mengkilap sampai memantulkan cahaya dari lampu gantung.

Viori untuk sesaat sedikit merasa ditargetkan dengan sengaja, "Bagaimana ia tahu bahwa aku kelebihan mana? Aku tidak pernah merasa mengumumkannya?" Viori menggumamkan hal ini pada dirinya sendiri.

"Maaf jika saya bertindak lancang, tapi saya mendengar keadaan Duchess dari kabar yang menyebar di kalangan pedagang dan tabib saat Duchess menyelamatkan Duke."

Posisi duduk Viori menjadi tegak, ia baru menyadari betapa mudahnya kabar menyebar bahkan sampai ke kalangan pedagang.

"Bagaimana cara menyimpan mana kedalam mutiara itu?" Tanya Viori tertarik.

"Anda hanya perlu menyentuhnya kurang lebih 4-5 jam, lebih baik saat tidur karena kondisi tubuh paling stabil saat tubuh rileks."

"Lalu bagaimana mutiara itu menjadi senjata?"

"Asalkan mutiara ini pecah, mana yang tersimpan akan meledak sesuai dengan banyaknya mana yang tersimpan."

"Seberapa kuat ledakannya?"

"Satu mutiara yang diisi penuh bisa mematahkan beberapa tulang manusia." Pedagang itu tersenyum kecil, seolah menandakan bahwa ia bisa menjamin kekuatan ledakannya. Bukannya terlihat meyakinkan ia malah terlihat sedikit mengerikan.

"Kuambil." Viori yang awalnya sangat yakin sebenarnya sedikit gentar saat mendengar harganya, tapi ia merasa ia membutuhkan ini menjadi salah satu 'senjata' utamanya.

I Need to Escape from The Duke!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang