Chapter 49

559 25 0
                                    

Keiri sudah tiba di negara kelahiran nya, tepat didepan nya sudah duduk seorang pria yang telah menjaga nya dari lama. Yang dia tinggal juga bersama luka, setelah sekian lama akhirnya mereka bertemu lagi. Satria masih enggan membuka suara nya setelah memeluk Keiri dengan erat tadi.

Seolah dunia menyuruh mereka untuk bungkam, tak ada sepatah kata pun yang keluar sejak tadi. Mereka hanya sibuk menunggu makanan dan menyantap nya dalam diam. Keiri yang tau pas kalau Satria ingin berbicara sesuatu meletakkan sendok nya cukup keras membuat suara bising. Satria mendongak melihat Keiri dan seolah bertanya kenapa.

"Tadi agak terlepas dari tangan" jawab Keiri.

"Maka nya hati-hati" ujar Satria.

"Apa kabar?" Tanya Keiri, membuat Satria melepaskan sendok makan nya.

"Baik, kamu?"

"Aku juga baik"

"Kenapa kamu pergi?" Tanya Satria.

Keiri terdiam, tidak tau harus menjawab seperti apa yang bagus. Satria tau apa alasan Keiri pergi, dia sangat tau pas soal itu tapi Satria lebih ingin mendengarnya langsung dari mulut Keiri.

"Setelah apa yang terjadi, untuk apa aku tinggal?"

"Tapi, angel hanya membual"

"Aku sudah tau, tapi tetap saja, nasi sudah jadi bubur" Keiri menundukkan kepala nya dalam. Rasa nya air mata nya ingin meluncur keluar.

"Bagaimana dengan Bara? Apa dia tau siapa ayah nya?" Pertanyaan Satria adalah hal terberat di hidup nya saat ini.

"Aku masih tidak memberitahu" jawab Keiri lemas.

"Keiri, bagaimana pun dia pasti ingin tau"

"Iya, hanya saja aku masih takut untuk mengungkapkan, ini gak mudah Satria"

"Kamu masih kepikiran soal apa yang terjadi?"

"Hm"

"Selama kamu pergi, Kenzo seperti orang gila, dia menutup lingkungan agar tidak ada yang masuk dalam hidup nya, termasuk keluarga nya, aku sering mendengar kalau Kenzo juga sering minum alkohol untuk penenangan, dia benar-benar hancur Keiri" ucap Satria.

"Kamu pikir aku selama ini hidup senang? Aku juga sama hancur nya, bagaimana berat nya aku di negara sana mencari makan dan tempat tinggal, belum lagi aku harus memikirkan kelahiran Bara dan aku tak punya siapa-siapa"

"Aku tau kalian sama hancur nya, kenapa kalian tidak mengubah kehancuran itu menjadi kebahagiaan?" Saran Satria.

"Buat ku, sesuatu yang sudah pernah hancur akan tetap hancur" tegas Keiri.

"Keiri, untuk saat ini pikirkan lah Bara, dia butuh sosok ayah"

"Aku bisa menjadi kedua sosok itu sekaligus"

"Itu akan menyakiti mu"

"Aku bisa memutuskan Satria, aku hanya butuh seseorang disamping ku agar bisa menenangkan ku jika aku sedang di Landa masalah, dan aku pulang kesini bukan untuk membuat suasana antara kamu dan aku menjadi buruk" ujar Keiri mengakhiri topik mereka sebelum semakin panas.

"Ya, aku akan mendukung semua keputusan mu"

Kedua nya terdiam lagi, menyantap kembali makanan yang tertunda. Keiri mengambil minuman nya dan menghabiskan nya sekaligus. Berbicara panjang sangat membuat haus.

"Bagaimana dengan Cassandra? Apa dia baik?" Tanya Keiri memulai percakapan lagi.

"Ya baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir"

"Bagaimana dengan kalian berdua?"

"Aku berencana untuk menikahi nya, tapi dia selalu menutup soal keluarga nya" nada Satria mendadak berubah ketika membahas ini karena memang ini lah yang menganggu nya akhir-akhir ini.

"Aku juga tidak tau mengapa dia sangat tertutup dengan keluarga nya tapi apapun itu tunggu sampai dia siap saja"

"Aku kira juga harus begitu"

"Aku akan mendoakan yang terbaik untuk kalian"

"Terima kasih dan aku ingin tanya satu hal" Satria yang baru teringat pada keluh kesah Kenzo belakangan ini.

Keiri diam mendengarkan.

"Selama kau disana, sebenarnya aku sudah tau kalau Kenzo berhasil menemukan mu, dan dia selalu mengeluh soal pria yang bernama Riko, siapa dia?"

"Teman ku"

"Apa kamu menyukai nya?" Satria menembak tepat pada sasaran nya.

Keiri menatap lekat ke Satria, seolah menjawab kalau diri nya juga binggung. Sebelum pulang, Keiri sering melamun dan tiba-tiba kepikiran soal Riko. Karena memang, Riko sempat hilang kabar dan tak muncul di hadapan Keiri. Sejujurnya, Keiri ingin pamit dengan Riko tapi tidak bisa bertemu dengan Riko secara langsung, Keiri juga tak tau dimana rumah Riko, karena Riko tak pernah mau memberitahu dimana rumah nya.

Harus kah ini disebut suka? Entah lah, Keiri merasakan bimbang saat dihadapan dengan semua hal yang bersangkutan dengan Riko.

"Aku tidak tau" jawab Keiri pada akhirnya.

"Dia tau soal Bara dan Kenzo?"

"Tau"

"Artinya dia penting untuk mu"

"Penting?" Binggung Keiri.

"Iya, kamu sampai menceritakan kepada nya soal ini, soal masalah terbesar mu, bukan kah arti nya dia istimewa?" Perkataan Satria membuat Keiri semakin binggung.

Keiri terdiam menatap Satria meminta perkataan lebih lanjut.

"Jika kau benar-benar menyukai nya, aku hanya harap dia adalah orang yang bisa menjaga mu kelak"

"Jangan berbicara aneh-aneh"

"Tidak Keiri, ini sama sekali tidak aneh"

"Sudah lah, aku ingin bertemu Cassandra, ayo antarkan aku"

"Baiklah, baiklah"




VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang