Chapter 06

1.4K 71 0
                                    

Besok nya tiba Keiri langsung dipanggil ke rumah Kenzo ketika jam kuliah nya telah selesai. Sebenarnya Keiri sudah tidak berniat untuk kuliah lagi, mengingat nanti dia akan membuat skripsi yang susah nya tidak akan terjabarkan. Sejujurnya saja Keiri ingin berhenti saja sejak 1 tahun yang lalu. Bagaimana pun Keiri bekerja untuk menghidupi diri nya sendiri, dan itu sangat sulit.

Mungkin untuk anak SMA yang akan segera masuk kuliah akan terasa begitu menyenangkan dalam bayangan nya. Bekerja sambil kuliah, tapi sekali sudah turun ke lapangan sangat berbeda. Keiri juga seperti itu, hal ini memang cukup menjebak banyak orang.

Keiri mulai melangkahkan kaki nya perlahan seperti seorang maling dan memasuki rumah Kenzo yang seperti istana besar nya. Kadang-kadang Keiri bertanya apakah Kenzo tidak kesepian? Tak kepikiran untuk mengundang teman dan berpesta kecil?

Keiri mendapati sosok Kenzo yang tengah berada dikolam renang. Keiri benar-benar tersihir dengan ketampanan Kenzo, apalagi saat rambut nya sedang basah. Memikat. Sejujurnya Keiri termasuk orang-orang yang nge-fans dengan keluarga kaya. Bukan matre, hanya saja suka dengan gaya-gaya dari orang-orang seperti mereka. Dan Kenzo termasuk dalam list nya. Bahkan Keiri mempunyai poster Kenzo yang dia dapatkan dari teman nya dengan memohon-mohon.

"Apa yang kamu lihat?" Tanya Kenzo yang mulai keluar dari kolam renang.

"Ahh, nggak" Keiri benar-benar bodoh, bisa-bisa nya dia memperhatikan Kenzo.

"Jangan berbuat mesum" tegur Kenzo yang berjalan membuka pintu masuk dan keluar kolam renang.

"Gue gak mesum ya, lagian gue tuh cewek, nafsu nya gak tinggi-tinggi banget, kalau cowok kan nafsu nya selangit" ketus Keiri duduk di sofa empuk milik Kenzo.

"Kalau gitu kamu gak takut kerja sama saya?"

"Kenapa harus?"

"Saya bisa saja memperkosa kamu disini, lagipula ketika seluruh cela keluar dari rumah ini ditutup maka rumah ini akan otomatis kedap suara" jelas Kenzo sambil sedikit demi sedikit duduk mendekati Keiri.

"Gue punya jurus nya"

"Jurus? Maksud mu karate? Silat?"

"Hm sekira nya"

"Dan, jangan pernah menggunakan bahasa gaul, lebih sopan lah kepada bos" Kenzo berdiri, hendak pergi.

"Iya bos"

"Tuan"

"Ha?" Binggung Keiri ikut berdiri.

"Panggil saya dengan sebutan tuan"

"Iya tuan"

"Tuan Kenzo"

"Tuan Kenzo" ikut Keiri dengan lemas.

"Tuan Kenzo tertampan"

"Terjelek"

Kenzo memandang tajam Keiri lalu pergi meninggalkan Keiri yang di lihat nya kembali duduk. Kenzo benar-benar dibuat aneh dengan sikap Keiri, Kenzo rasa dia harus berpikir di luar otak nya baru bisa memahami apa maksud dari Keiri. Keiri benar berbeda, Kenzo tak menemukan sikap biasa dari wanita biasa di diri Keiri. Keiri hidup dengan cara nya, jalan nya, prinsip nya, keyakinan nya, pikiran nya, dan hati nya.

Hanya itu yang mampu Kenzo cerna dari manusia aneh seperti Keiri.

∆∆∆

"Keiri!"

"Keiri!"

"Keiri!"

"Apa ini? Kenapa masih kotor?"

"Cuci pakaian ku"

"Bersihkan ruangan kerja saya"

"Ini harus dipel sampai bersih"

"Apa kamu niat bekerja?"

"Pokok nya saya mau ini bersih"

"Keiri! Kesini!"

Dan begitu banyak lagi hal-hal yang dilontarkan oleh Kenzo. Sudah Keiri duga bahwa Kenzo akan menyiksa nya habis-habisan. Memang drama itu benar, Kenzo adalah iblis.

Keiri tampak menghela nafas nya ketika dia diberikan istirahat selama 15 menit oleh Kenzo. Keiri memilih untuk menuju kolam renang Kenzo lalu duduk di pinggir kolam tersebut sambil memainkan air nya dengan tangan. Keiri ingat waktu kecil diri nya sering main hujan-hujanan hingga sakit baru menangis tersedak-sedak kepada ibu nya. Indah nya disaat-saat seperti itu, kalau bisa putar ulang akan Keiri lakukan.

Keiri harus bertahan dirumah ini, bagaimana gaji dari Kenzo akan membantu nya sedikit nanti nya. Keiri bukan matre, hanya saja terkadang seseorang akan membutuhkan uang dengan jumlah yang sangat tidak terbatas.

Keiri melentangkan kedua tangan nya diudara setinggi kepala nya lalu menurunkan nya perlahan dengan diikuti hembusan nafas.

"Ayo Kei, Lo tuh udah hidup sendirian dari lama, Mada gara-gara Kenzo bajingan gitu Lo nyerah? Engga boleh, demi gaji! Semangat!" Dukung nya pada diri sendiri.

Kenzo yang berdiri tersembunyi dibalik gorden rumah nya tersenyum sedikit, walaupun diri nya mau marah juga karena dikatai bajingan.

Keiri berjalan melewati Kenzo yang bersembunyi lalu melompat kecil sekedar untuk mengekspresikan diri nya sudah pulih dari luka nya. Kenzo perlahan berjalan kearah dapur supaya Keiri tidak curiga tentu nya. Kenzo bisa saja mengawasi Keiri dari CCTV tapi saat itu kebetulan dia lewat untuk mengecek Keiri. Siapa yang tau jika Keiri tak tahan dan akhirnya memilih untuk berakhir saja.

Sangat tidak lucu, jika rumah nya menjadi tempat terjadi nya pembunuhan.

"Keiri....Keiri... Kita lihat saja" ujarnya pelan pada diri nya sendiri.

VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Where stories live. Discover now