62

517 64 19
                                    

Padahal keadaan nya tidak baik-baik saja. Traumatis gara-gara pelecehan, kematian orang tua nya, ingin bunuh diri tapi ia sangat menyayangi dan tak mau membuat Sasori sedih, pregnant, dikejar si Tua Brengsek itu, dan terakhir mendonorkan kedua ginjal nya untuk Sasuke kecil.

Berat bukan?

Sakura hanya tak mau membuat orang di sekeliling nya terluka. Seperti Sasuke saat itu, misal nya. Jika bukan karena Sasuke berusaha mengambilkan sapu tangan milik nya yang terjatuh di jalan, Sasuke akan selamat dan tidak akan pernah mengalami hal itu.

Semua itu gara-gara dirinya dan Sakura merasa harus membayar nya. Dan ia memilih mendonorkan kedua ginjal nya dan ia yang akan memakai ginjal milik orang lain. Entahlah, ia tidak mau jika Sasuke memakai ginjal milik orang lain. Karena Sakura pikir, ia yang membuat kesalahan, maka ia sendiri yang harus menebus nya.

Ia memilih pergi. Ia tak mau membuat Sasuke terluka lagi karena bertemu dengan nya dan ia juga tak mau terus bersedih setiap kali pulang kembali ke mansion.

"Ah, berhenti terus memikirkan itu." bisik Sakura. Ia memilih segera mengakhiri acara berendam nya. Ia membutuhkan obat untuk meredakan sakit nya.

Sekarang hampir sampai pertengahan Desember.

Sakura tak yakin, apa dia akan mampu bertahan sampai tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya?

🌸🌸

Sasuke duduk terpekur di tepi ranjang nya. Iris gelap nya menatap keluar balkon yang nampak gelap dan dingin karena salju.

"Kenapa, Akasuna?"

Ia berbisik halus.

Walau ia nampak kejam pada hal yang dibenci nya, bagaimanapun ia hanya manusia, yang masih memiliki hati nurani. Bagaimana mungkin ia akan tetap diam tak bergeming saat tahu kebenaran itu, kan?

"Jahat sekali. Apa ini cara mu membuatku merasa bersalah?" ia terkekeh sinis. Entah mengejek dirinya sendiri atau Sakura yang bersikap terlalu naif padanya.

Sasuke menggelengkan kepala nya.

Ia memang tidak mengerti isi hati dan pikiran perempuan. Apalagi jika itu Sakura. Ia sangat tidak mengerti. Iris onyx nya yang memang sudah gelap, semakin meredup saja, seolah kehilangan cahaya nya.

Sesaat kemudian ia tersadar akan sesuatu...

Kakek nya....

Memikirkan tentang hal-hal jahat yang dilaporkan anak buah nya saat itu, membuat dia sangat tidak menyangka. Jika itu menyangkut kematian Tuan dan Nyonya Akasuna, ia yakin dan akan berspekulasi jika itu berkaitan dengan bisnis.

Namun... Sakura?

Ada apa? Keterlibatan besar semacam apa yang Kakek nya lakukan dalam penghancuran psikologis gadis itu?

Jika dihitung saat kematian orang tua nya Sakura dan sekarang, itu terbilang cukup lama. Dan juga, pasti Sakura saat itu berada di usia yang masih sangat muda. Mungkin, sekitar 14 tahun kurang atau lebih?

Memang kasus kematian orang tua bisa membuat seorang anak depresi atau terkena traumatis. Namun, tidak akan sebesar atau seberat ini.

Karena selama pengamatan nya ini, Sasuke yakin. Sakura bukan tipe gadis lemah yang akan duduk diam saat di gertak, ia akan menggigit balik dengan cara halus, namun berbisa. Jadi, tak mungkin hanya karena alasan kematian orang tua nya itu, akan membawa bencana sebesar ini.

Kecuali ada hal lain.

Seperti Sakura yang menyaksikan sendiri bahwa Kakek nya turut andil..

Atau lebih parah nya...

YouWhere stories live. Discover now