35

739 86 12
                                    

Pagi hari...

Sakura duduk santai di temani Sasori. Sasori sengaja tidak masuk kantor dan menyerahkan urusan kantor pada Kabuto. Mana mungkin kan ia melewatkan hari bersama Sakura, setelah Sakura tidak sadar?

Sakura sendiri bimbang. Disatu sisi, ia berharap Sasori ke kantor karena ia perlu mempersiapkan dirinya untuk besok. Di satu sisi lain, ia berharap Sasori mendampinginya seperti ini agar ia tak kesepian. Dan tentu nya, dengan kebaradaan Sasori, ia selalu terbantu untuk menekan other side nya itu.

"Wooop, yaaaa!"

Sakura berseru kala ia melepaskan musuh nya. Bukan melepaskan, tapi tidak sengaja terlepas. Sasori disebelahnya terkekeh dan melanjutkan membantu karakter yang Sakura mainkan dalam game online.

"Ah, kapan aku bisa pulang? Sudah lama sekali aku tidak ke mansion." mansion yang di maksudnya itu mansion keluarga Akasuna yang ada di Konoha. Sasori meliriknya, berusaha meneliti ekspresi dan kesungguhan gadis itu.

"Setelah kamu membaik!" jawab nya lembut. Sakura menghela napas dan bersandar malas di bahu lebar Sasori. "Sangat membosankan. Tapi untungnya aku bersama Kakak hari ini." jawab nya gemas. Sasori tertawa. Sudah lama sekali Sakura bermanja ria seperti ini.

Ia harap, semua hal indah dan menyenangkan ini akan bertahan lama.

🌸🌸

"Ayah, apa Kakek ada di mansion nya?" tanya Sasuke disela sarapan nya. "Ah, Kakek mu sedang ada urusan di luar negeri dan belum kembali. Apa ada sesuatu?" tanya Fugaku menatap anak bungsu nya agak tidak menyangka. Bagaimanapun, Sasuke biasanya tidak seperti ini. Dia bahkan jarang sekali menemui Kakek nya sesuai keinginan nya.

Malahan selalu Kakek nya yang datang mengujungi mereka kemari.

"Oh, tidak. Aku hanya ingin menanyakan beberapa hal tentang strategi." jawab Sasuke bohong. Tak perlu Madara, ia mampu mengatasi semuanya sendiri. Fugaku mengangguk mengerti. Namun, berbeda dengan Itachi yang nampak curiga.

Tak biasanya Sasuke seperti ini. Apa ada sesuatu?

Sasuke mengabaikan tatapan selidik Itachi dan fokus memakan sarapan nya. Ia kemudian teringat laporan pagi ini yang diberikan orang kepercayaan nya. Dan lagi-lagi... nol besar! Dia tidak tahu apa yang telah terjadi antara Sakura dan Kakek nya itu. Tidak ada celah sedikit pun dan kosong.

Hanya ada satu petunjuk dari other side nya Sakura itu.

Bahwa Sakura memiliki kebencian dan dendam yang dalam terhadap Kakek nya dan dia.

Setelah selesai sarapan, Sasuke pun bergegas ke sekolah. Di sekolah pun, Shikamaru dan Naruto sibuk membahas tentang Sakura. Dan para gadis sesekali menimpali.

"Hoi, Sasuke, apa kamu tahu ada sesuatu antara Sakura dan Kakek mu?"

Celetukan Naruto membuyarkan lamunan Sasuke.

"Tidak." jawab Sasuke dingin. "Kau yakin? Lalu, kenapa tidak menanyakan nya?" ketus Naruto agak jengkel. "Kenapa aku harus?" jawab Sasuke dingin, acuh. Membuat Naruto semakin kesal dan mengomeli nya. Sasuke tak menghiraukan nya dan memilih mengabaikan Naruto.

"Kudengar dari Temari, saat Gaara hendak berkunjung di pagi hari, tak ada seorang pun yang diperbolehkan masuk." cetus Shikamaru menarik perhatian Sasuke. "Kenapa?" tanya Sasuke refleks. Menimbulkan tatapan keheranan tertuju padanya.

"Tentu saja, karena siapa lagi!" sinis Naruto. Sasuke mengertakkan gigi nya begitu mendengar nada menjengkelkan itu. "Itu mungkin karena other side nya kemarin?" tebak Neji yang diangguki Shikamaru. "Tidak mudah untuk menenangan nya. Jika diingat, other side nya yang kemarin nampak menyeramkan sekali!" kata Naruto bergidik.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang