Part 5

8.1K 351 11
                                    

Acara dirumah Imam berakhir di jam 5 sore. Selama acara aku melihat Jessica berusaha menarik perhatian Imam dan membuatku berpikir seolah dia milik Imam. Tapi untuk apa? Toh aku gak punya rasa apa-apa sama Imam.

Akhirnya aku pulang kerumah. Niatnya pengen senang di hari sabtu ini. Apa daya harus diganggu lagi oleh fans si kembar.

+++

Keesokan paginya jam setengah 5, Icha mengirimiku sms. Ia mengajakku untuk jogging. Ah aku malas sebenarnya. Mengingat kemarin hariku sudah diganggu oleh Imam dan fansnya, hari ini aku ingin dirumah saja. Tapi aku gak enak jika menolak Icha.

Akhirnya aku pun mengiyakan ajakan Icha. Gak apa-apa deh biar sehat juga kan. Tepat pukul 5 pagi, Icha sudah berada di depan rumahku lengkap dengan pakaian olahraganya.

"Ayo berangkat." Ajak Icha.

"Kita mau kemana?" Tanyaku. Dia nampak berpikir.

"Ke taman kota aja. Pasti banyak yang jogging disana." Jawabnya. Aku pun hanya mengangguk saja.

Kami menuju taman kota dengan berjalan kaki. Ya namanya juga jogging kan, masa naik sepeda. Taman kota memang gak begitu jauh dari komplek rumahku. Tak lama kami sudah sampai di taman, banyak sekali orang disini. Kami memulai ritual jogging kami. Sambil berlari kecil kami menyusuri jalanan di taman kota.

"Gimana vy? Lebih ngerasa sehat gak? Udara pagi bagus untuk kesehatan." Tanya Icha.

"Iya Cha, udaranya segar banget." Jawabku. Icha malah terkekeh.

Saat kami sedang asik berlari-lari kecil tiba-tiba...

"Icha! Lavya!" Seseorang memanggil kami. Dengan reflek kami menengok kearah mereka.

"Hari? Dan... Ikham?" Aku bergidik ketika melihat Ikham berjalan kearah kami.

"Kalian jogging juga?"Tanya Hari

"Engga. Kita lagi bersihin jalanan." Jawab Icha ketus.

"Eh? Bersihin jalanan? Rajin banget." Ucapan itu membuat Icha melayangkan jitakannya ke kepala Hari.

"Dasar bodoh!" Ucap Icha. Hari meringis kesakitan. Aku tertawa melihat kelakuan keduanya.

"Eh.. gimana kalau kita jogging bareng?" Tanya Hari menawarkan. Icha nampak berpikir. Aku sih gapapa tapi ada Ikham disini, pasti awkward deh.

"Boleh deh, makin rame kan makin asik. "BJawab Icha.

Akhirnya beginilah jadinya.. aku dan Ikham berlari dibelakang. Sedangkan Hari dan Icha berlari didepan.

"Tumben." Tiba-tiba dia buka suara.

"Eh? Apa?"vTanyaku tidak mendengar ucapannya.

"Tumben banget ikut jogging." Ucapnya.

"Hm.. dipaksa ikut sama Icha." Jawabku dengan tawa pelan.

"Oh. Pantes." Ucapnya.

Aku mulai kelelahan untuk mengimbangi mereka. Bahkan Ikham yang ada disampingku pun gak bisa kuimbangi.

"Udah capek?" Tanya Ikham. Aku mengangguk.

"Emang nona lemah. Ayo duduk dulu." Ucapnya seraya menarik tanganku. Kenapa dia selalu menyebutku lemah?

"Nih minum." Ujarnya seraya menyodorkan minuman. Aku tadinya ragu untuk menerima tapi aku lupa bawa minum.

"Cepat. Kamu mau pingsan!" Ujarnya kali ini terdengar seperti perintah. Aku pun mengambil minuman dari tangannya dan meminumnya.

Cold LoveWhere stories live. Discover now