40. Selamat Tinggal

1K 143 16
                                    


Jangan lupa nonton trailernya, aku mau tau pendapat kalian🥺


Happy reading🖤🖤
**
Typo berserakan⚠️

"Duduk!"

Jaehan menghela nafas pelan, pria itu duduk di sofa yang berhadapan dengan Appa dan Eomma-nya.

Chanhee menatap nanar ke arah putra sulungnya, mata wanita paruh baya itu mulai basah karena air mata.

"Jangan menangis Eomma" Kepala Jaehan menggeleng pelan saat mendengar isakan Eomma-nya.

"Tidak ada yang perlu aku jelaskan lagi, ini sudah keputusan ku dan Senna untuk berpisah. Berpisah adalah keputusan terbaik untuk masalah kami"

"Jangan bodoh! Berpisah bukan keputusan terbaik, saling memutus hubungan dan memaksakan diri untuk saling melupakan apa bisa dikatakan keputusan terbaik!?" Daehan beranjak dari duduknya.

Pria paruh baya itu benar- benar tidak percaya dengan keputusan Jaehan. Daehan sangat mengenal karakter dari putra tertuanya, jika Jaehan memutuskan untuk menyerah, Daehan yakin putranya itu sudah sangat terluka.

"Katakan alasan kalian berpisah!"

Jaehan menggeleng. "Aku rasa itu tidak penting, cukup aku dan Senna yang tau"

"Tapi rumah tangga kalian sebelumnya baik-baik saja,kalian saling mencintai satu sama lain! Kenapa kalian mengambil keputusan berpisah tiba-tiba seperti ini?" Tangis Chanhee pecah di akhir kalimatnya.

"Eomma begitu menyayangi kalian, apa kalian tidak bisa membicarakan masalah kalian lagi? Eomma mohon jangan mengambil keputusan untuk berpisah, putri kalian masih begitu kecil untuk kehilangan sosok orang tua"

Jaehan beranjak dari duduknya, melangkah mendekat ke arah Nyonya Ooh. "Lebih baik berpisah untuk berhenti disakiti dan menyakiti" Jaehan memeluk tubuh Eomma-nya.

"Semua akan baik-baik saja. Aku hanya butuh dukungan atas keputusan ku ini"

Jaehan melepas pelukannya, menghapus air mata yang membasahi pipi Eomma-nya. Chanhee menatap dalam mata jernih putranya, hati wanita paruh baya itu sesak saat melihat sorot mata kosong putranya.

"Kau terluka,Nak" Nyonya Ooh menangkup wajah Jaehan. "Katakan apa yang terjadi?"

Jaehan menggeleng dengan senyum tipisnya. "Appa" Panggilnya pada Tuan Ooh yang sejak tadi berdiri membelakanginya.

"Maaf membuat kalian kecewa , tapi aku tidak akan mengubah keputusan ini, jadi aku harap kalian mengerti"

Setelah selesai dengan kalimatnya,pria itu melangkah meninggalkan kedua orang tuanya menuju lantai dua rumahnya.

Sesampainya Jaehan di kamar, seorang wanita yang tadinya duduk di atas ranjang langsung melangkah mendekat ke arahnya.

"Maaf karena aku Appa dan Eomma tau hal ini"

Jaehan menggeleng pelan. "Cepat atau lambat mereka pasti tau" Pria itu melangkah melewati tubuh Senna.

"Aku akan menyiapkan keperluan mu untuk mandi" Senna mengikuti langkah Jaehan ke arah walk in closet kamar mereka.

"Berhenti bertingkah sebagai seorang istri" Ucap Jaehan tanpa menoleh ke arah belakang.

"Kita tidak akan satu rumah lagi, jika kau ingin menemui Jaena datanglah ke apartment atau rumah Eomma."

Seketika Senna menghentikan langkahnya,wanita itu tak bisa berkata-kata saat mendengar nada dingin yang keluar dari bibir suaminya.

"Kau sudah menandatangani surat yang aku beri beberapa hari lalu?" Jaehan membalikan tubuhnya menghadap Senna.

GIVE ME LOVE  (OSH)Where stories live. Discover now