45. Bertemu untuk berpisah

455 79 36
                                    

Happy reading 🖤

*****

Typo berserakan ⚠️

Mark menghempaskan tubuhnya kasar ke atas sofa, pria itu menatap marah Sehun yang tengah sibuk dengan laptop dan berkas kantornya.

"Pulanglah" Ucap Sehun tanpa mengalihkan pandangannya dari layar menyala di hadapannya.

Mark diam, pria itu menatap lekat setiap gerak gerik Sehun. "Beberapa hari lalu Yunra datang"

Gerakan jari Sehun seketika berhenti,tapi pandangan mata pria itu masih tertuju pada layar laptopnya.

"Dia mencari mu"

Sehun masih diam tanpa menoleh ke arah Mark.

"Dia ingin berbicara dengan mu" Lanjut Mark.

"Pulanglah, kita ada meeting besok pagi" Ucap Sehun tanpa menanggapi kalimat yang Mark ucapkan.

Mark memejamkan mata sesaat, pria itu berusaha mati-matian menahan amarahnya.

"Apa kau tidak peduli tentang apa yang Yunra ingin bicarakan dengan mu?"

"Perpisahan, apa lagi yang ingin dia sampaikan selain hal itu?"

Mark kembali terdiam, matanya menatap lurus ke arah Sehun yang masih menyibukkan diri dengan banyaknya tumpukan kertas. Dada Mark terasa di remas oleh tangan tak kasat mata, pria itu seolah ikut merasakan apa yang Sehun coba sembunyikan.

"Jangan terus menahan dirimu, kau masih bisa memperbaiki semuanya" Mark beranjak dari duduknya, melangkah mendekat ke arah Sehun.

"Berhenti menyiksa dirimu seperti ini"

"Aku baik-baik saja,Mark" Sehun melirik sekilas ke arah Mark yang kini berdiri di depan meja kerjanya.

"Pecundang!"

Tangan Sehun mencengkram map di tangannya, kata itu kembali di dengarnya, kata yang sebelumnya Jaehun ucapkan.

Sehun mengangkat kepalanya membalas tatapan Mark. "Iya" Hanya satu kata itu yang keluar dari bibirnya.

"Aku pecundang sialan! Mati-matian menahan diri untuk tidak memintanya kembali karena aku tau semakin aku meminta untuk kembali dia akan semakin menjauh"

"Aku akan melakukan apapun untuk mempertahankannya, apapun itu" Lirih Sehun. "Tapi semua itu tidak akan membuatnya bahagia, aku bukan sumber kebahagiaannya, aku hanya pria brengsek yang menghancurkan kehidupannya"

"Semua orang di dunia ini pantas menyebutku pecundang, brengsek, apapun sebutan terburuk di dunia ini pantas aku dapatkan. Biarkan seperti ini, cara ku mencintainya seperti ini. Jika jarak antara kita membuat senyum dan tawanya kembali, maka aku akan terus memperpanjang jarak di antara kita, untuk kali ini aku berhenti menentang takdir"

Sehun beranjak dari duduknya. "Pulanglah, aku akan menginap di kantor malam ini" Kaki pria itu melangkah menuju pojok ruangan, masuk kedalam kamar mandi.

Tidak ada satupun kata yang keluar dari bibir Mark, pria itu menatap sedih tubuh Sehun yang hilang di balik pintu kamar mandi. Dengan langkah berat Mark keluar dari ruang kantor Sehun.

Dan Sehun, pria itu kini berdiri di depan cermin kamar mandi. Kepalanya menengadah ke atas, helaan nafas terus menerus keluar dari bibirnya.

Sehun mati-matian menahan rasa sesak di dadanya, begitu menyakitkan hingga pria itu merasa tercekik karena rasa nyeri yang menghujam dadanya.

"Brengsek!"Lirih Sehun

Pria itu kembali gagal untuk menguatkan hatinya, air mata mulai membasahi sudut mata Sehun. Dengan cepat tangannya menyalakan kendali air, lalu membasuh wajahnya seolah caranya itu bisa menghentikan air mata yang kini terus mendesak keluar dari pelupuk matanya.

GIVE ME LOVE  (OSH)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora