46. Ragu

737 73 17
                                    

Happy reading 🖤

Typo berserakan ⚠️



Minha menghempas kasar tangan Jaehun yang menggenggam tangannya. Gadis itu berlari cepat memasuki rumah mencari keberadaan sahabatnya.

"Yunra!" Panggil Minha, kaki gadis itu melangkah ke ruang tengah.

"Apa Sehun membawanya pergi?" Gadis itu kini menoleh ke arah Jaehun yang berdiri di belakangnya.

Minha berdecak kesal saat Jaehun hanya mengangkat bahu acuh menanggapi pertanyaannya.

"Yunra!"

"Ada apa?" 

Pandangan Minha beralih ke arah tangga, kini Yunra terlihat melangkah menuruni anak tangga. "Kenapa berteriak?" Tanya Yunra bingung saat Minha berdiri di hadapannya.

Bukannya menjawab Minha dengan cepat memeluk tubuh Yunra, gadis itu seolah menyalurkan kekuatan untuk sahabatnya. "Aku tau kau tidak baik-baik saja! Jangan bertingkah kuat di depan ku" 

Minha Melepas pelukannya, lalu gadis itu menarik Yunra menuju Sofa ruang tengah. Jaehun yang sejak tadi sudah duduk di sofa hanya diam dengan pandangan mata yang lurus ke arah wajah Yunra.

"Menangis lah" 

Yunra menggelengkan kepalanya menanggapi ucapan Jaehun. "Tidak, untuk apa aku menangis?"

Yunra seketika merasakan udara di sekitarnya seolah mengikis, gadis itu mati-matian menahan luapan lukanya, menatap Jaehun dan Minha dengan senyum terbaiknya agar dua orang itu berhenti mencemaskannya.

"Kami tidak akan menertawakan tangis mu, apa kau tidak lelah menangis tanpa suara setiap malam? Apa yang kau dapatkan saat kau berhasil menutupi luka mu? Apa yang kau dapatkan saat semua orang menganggap mu wanita kuat? Apa yang kau dapatkan dari luka yang terus menerus kau tahan? Apa!?" Nada suara Jaehun meninggi di akhir kalimatnya, wajah pria itu kini merah padam.

"Jae" Minha menggelengkan kepalanya pelan, memperingati pria itu untuk mengendalikan emosinya.

"Aku bukan kakak yang ingin melihat adik-adiknya mati karena penyesalan,Aku melindungi mu selama ini agar perasaan mu membaik, agar kau kembali bisa mempertimbangkan keputusan mu dengan Sehun" Jaehun menegakan posisi duduknya.

"Aku mengikuti setiap alur yang kalian berdua buat, Kau yang sibuk memaksa hati mu untuk berhenti dan Sehun yang sibuk menahan diri untuk meminta mu kembali. Tingkah kalian membuat ku muak! Hingga satu-satunya cara untuk kalian kembali bertemu adalah saat kau memberikan surat gugatan cerai untuk Sehun"

"Aku memberi kalian kesempatan un~~"

"Tidak semudah itu,Jae! Aku lelah terluka karenanya" Tangis Yunra pecah, gadis itu berteriak memotong kalimat Jaehun.

"Karenanya?" Tanya Jaehun dengan dengusan di akhir kalimatnya.

"Apa kau tidak sadar jika luka yang kini kau rasa itu karena diri mu sendiri, kau sibuk menekankan hati mu untuk tidak mempercayai Sehun, sibuk menekankan bahwa Sehun sumber dari semua luka mu, kau terlalu sibuk menyalahkan Sehun tanpa pernah mau tau bahwa kau sendiri yang membiarkan semua luka itu menyakiti mu"

"Kau selama ini menginginkan cinta Sehun,bukan? Dan saat adik ku meyakinkan hatinya untuk mu, dengan mudahnya kau menyerah saat apa yang kau inginkan tercapai"

"Dia tidak mencintai ku"

"Kenapa kau yakin dengan itu?" Jaehun berdiri dari duduknya, pria itu kini bersimpuh di hadapan Yunra yang masih menangis terisak.

GIVE ME LOVE  (OSH)Where stories live. Discover now