23. Waktu bersama.

3.2K 208 7
                                    

Happy reading🖤🖤
**
Typo berserakan⚠️





Yunra menaiki anak tangga dengan langkah pelan agar makanan yang berada pada nampan di tangannya tidak jatuh.

Setelah perdebatannya dengan Sehun, Yunra memutuskan membuatkan pria itu bubur dan teh hangat karena kini hari semakin siang dan Yunra tau perut Sehun benar-benar kosong sejak pagi.

Yunra menghela nafas untuk kesekian kalinya. Begitu sulit bagi gadis itu untuk bertingkah tidak leduli dengan suaminya, begitu mudahnya Yunra kembali peduli pada orang tanpa pernah mengingat apa yang dilakukan orang itu padanya.

Kini Yunra telah sampai di depan pintu coklat kamar Sehun. Tanpa mengetuk lebih dulu,Yunra membuka hendel pintu dan pemandangan yang pertama yang gadis itu lihat adalah tubuh Sehun yang terbaring lemah di atas ranjang, tubuh pria itu masih dibaluti pakain tidur yang sejak semalam di pakainya.

"Sehun..." Panggil Yunra pelan, sambil meletakan nampan yang  dibawanya ke atas meja samping ranjanh.

Gadis itu melangkah mendekati ranjang, duduk di sisi tubuh Sehun yang masih setia memejamkan mata dengan dahi yang berkerut. Tangan Yunra secara otomatis bergerak mengusap  pelan dahi suaminya.

"Panasnya semakin tinggi" Gumam Yunra Khawatir. "Sehun, ayo bangun sebentar" Ucap Yunra lagi dengan tangan yang mengelus pelan pipi putih Sehun.

Sehun membuka matanya yang terasa berat, pria itu benar-benar merasakan sakit di setiap sendi tubuhnya. "Pergilah" Suara serak Sehun begitu jelas terdengar di telinga Yunra.

Satu helaan nafas kembali keluar dari bibir Yunra. "Aku tidak akan pergi meninggalkan suamiku yang tengah sakit. Ini kewajibanku untuk mejagamu, bukannya itu yang kau katakan tadi?" Pandangan Yunra fokus ke arah mata Sehun yang membalas tatapannya dengan sayu.

"Jika ingin membentakku bisa kau lakukan saat sembuh nanti. Sekarang biarkan aku menjalankan tugas sebagi seorang istri"

Tangan Yunra bergerak mengambil mangkok bubur yang dibuatnya tadi. "Ayo makan,aku suapi" Tangan Yunra mengarahkan satu sendok bubur ke mulut Sehun.

"Kenapa kau berubah begitu cepat?" Tanya Sehun pelan.

"Aku tidak bisa mengabaikanmu,usahaku gagal" Sahut Yunra. "Ayo buka mulutmu" Lanjut Yunra.

Sehun membuka mulutnya, pria itu cukup dibuat bingung dengan gadis yang sejak kemarin menjauh darinya, tapi kini tiba-tiba gadis itu kembali seperti semula.

"Sudah" Ucap Sehun saat menerima suapan kelima dari Yunra.

"Beberapa suap lagi agar kau bisa minum obat" Bujuk Yunra.

Sehun mengangguk pelan dan kembali menerima suapan dari Yunra. Mata Sehun tak lepas dari gerakan Yunra,gadis itu begitu terlihat serius menyuapinya. Hingga tanpa Sehun sadari Yunra beberapa kali memanggilnya.

"Sehun, kau kenapa? Kepalamu sakit?" Tanya Yunra saat menyadari Sehun hanya diam dengan pandangan lurus ke arahnya.

Sehun mengagguk pelan. "Apa kau membuat teh?" Tanya Sehun yang di jawab anggukan oleh Yunra.

"Kau mau minum teh?" Tanya Yunra yang dibalas anggukan lagi oleh Sehun.

Yunra langsung meletakan mangkuk yang ada di tangannya ke atas meja, lalu mengambil secangkir teh untuk Sehun.

"Mau ku bantu untuk duduk?" Tanya Yunra.

Sehun menggeleng, pria itu bangun dari posisi tidurnya. Ringisan kecil keluar dari bibir pria itu,kepalanya Sehun terasa berputar saat pria itu menggerakan tubuhnya. Dengan sedikit kesulitan Sehun kini berhasil mengubah posisi berbaringnya menjadi duduj bersender pada kepala ranjang.

GIVE ME LOVE  (OSH)Where stories live. Discover now