42. Sejuta luka.

476 85 26
                                    

Happy reading ❤️
Typo berserakan⚠️

Hari demi hari telah berlalu, siang berganti malam seolah tak terasa bagi seorang pria menyedihkan bernama Ooh Sehun.

Sehun menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja, pria itu seolah haus dengan pekerjaan hingga melupakan bahwa tubuhnya butuh istirahat.

Genap tiga bulan sudah Sehun berhasil melewati harinya, pria itu sama sekali tak terlihat memiliki tekanan apapun,lebih tepatnya pria itu seolah kehilangan semua emosinya. Sehun tetap menjalani hari-harinya seperti biasa,hanya saja  pria itu bekerja tanpa henti, melupakan waktu makan dan istirahatnya.

Sehun hanya tidur dua atau tiga jam , lalu pria itu akan kembali berkutat dengan layar menyala di meja kerjanya. Bahkan Sehun hanya pulang satu atau dua kali dalam seminggu, Sehun juga tidak pernah mendatangi rumah kedua orang tuanya semenjak kedua orang tuanya tau tentang semuanya, mulai dari perselingkuhan dirinya dan Senna hingga alasan dari  pernikahannya dengan Yunra. 

Pria itu bisa dikatakan kehilangan segalanya,mulai dari hidupnya,keluarganya dan kini Sehun hanya menjalani hari-harinya dengan rasa hampa dan penyesalan yang begitu menyiksa.

Sehun bukan lagi pria kejam yang menakutkan,pria itu hampir tidak pernah marah atau meneriaki para pekerjanya jika ada kesalahan dalam pekerjaan mereka. Tidak ada lagi makin ataupun umpatan kasar, sorot mata tajam miliknya kini berubah jadi sorot mata kosong. Sehun bahkan lupa cara untuk tersenyum dan tertawa, kini Sehun berubah seolah menjadi pria mati rasa yang kehilangan emosinya. Begitu menyedihkan.

"Ayo makan siang bersama"

Sehun menggeleng di sela langkahnya keluar dari lift hotel tempatnya meeting. "Aku harus kembali ke kantor"

Mark berdecak kesal. "Makan siang di kantormu saja,aku akan memesan makanan" Usul Mark.

Sehun kembali menggeleng. "Aku tidak punya waktu, lebih baik kau kembali ke kantormu dan makan siang dengan kekasihmu" Sahut Sehun.

Mark semakin dibuat jengkel, Sehun selalu menolak ajakan makan siangnya saat mereka menyelesaikan  jadwal meeting bersama, bahkan Sehun melarang Mark datang ke kantornya jika bukan karena urusan pekerjaan.

"Jangan lupa untuk makan siang" Ucap Mark yang di jawab anggukan oleh Sehun.

 Tangan Sehun menepuk bahu Mark sekilas sebelum memasuki mobil hitam yang telah menunggunya di luar hotel.

"Cara yang begitu sempurna untuk menutupi lukamu" Lirih Mark saat mobil Sehun melaju keluar dari area hotel.

"Mobil anda sudah siap,Tuan"

Satu suara berhasil memecah lamunan Mark,pria itu mengangguk pelan sebelum melangkah mendekat ke arah mobil hitam yang telah disiapkan oleh bawahannya. Mark masuk ke kursi pengemudi, menjalankan mobilnya mengikuti mobil Sehun.

"Aku mengakui bahwa kau  adalah pria brengsek, tapi aku tidak bisa melihatmu dalam kondisi seperti ini" Mark meremas stir mobilnya.

"Maaf karena  tidak bisa melakukan apapun, aku hanya berharap kau mampu bertahan untuk saat ini" 

Alis Mark berkerut bingung. "Kenapa dia berbelok?" Bingung Mark saat melihat mobil Sehun berbelok ke arah yang berlawanan dengan jalan menuju pria itu.

Masih dengan kebingungannya,Mark melajukan mobilnya mengikuti mobil Sehun. Begitu banyak pertanyaan yang muncul di kepala Mark saat mobilnya kini memasuki area perkebunan yang jauh dari lalu lalang jalanan. 

"Kemana pria bodoh ini?" Heran Mark saat mobilnya kini menapaki jalanan yang sedikit berkerikil.

Mark menghentikan mobilnya dengan jarak yang cukup jauh dari mobil Sehun. Pria itu masih bisa melihat dengan jelas mobil Sehun yang  berhenti tepat didepan rumah sederhana dengan halaman yang begitu luas. 

GIVE ME LOVE  (OSH)Место, где живут истории. Откройте их для себя