36. Berpisah.

2K 236 75
                                    

Happy reading🖤
*
Typo berserakan⚠️

"Kau pulang??"

Seorang wanita dengan wajah pucat berlari ke arah pintu rumah saat mendengar derap langkah yang memasuki rumahnya.

"Jangan mendekat" Jaehan memberi isyarat agar Senna menjaga jarak dengannya.

Senna seketika menghentikan langkahnya, melempar tatapan terkejut ke arah Jaehan saat mendengar kalimat dingin dari suaminya itu.

"Jangan marah karena aku keluar dari rumah sakit tampa ijin mu, ak~~"

"Untuk apa aku marah?" Jaehan mengangkat sebelah alisnya. "Bahkan itu lebih baik, dengan begitu kita bisa lebih cepat menyelesaikan ini" Jaehan menunjukan map coklat yang berada di tangan kanannya.

Senna meremas kedua tangannya,menahan rasa sesak di dadanya saat mendengar setiap rentetan kata yang keluar dari bibir Jaehan. Bahkan Senna kini tak bisa menahan air matanya.

"Kau hanya perlu menandatanganinya, jangan memikirkan apapun. Aku akan mengurus semuanya, termasuk hubunganmu dengan Sehun, aku pastikan tidak akan diketahui oleh siapapun dan rumah ini menjadi milikmu,mulai hari ini aku akan tinggal di apartment" Ucap Jaehan dengan nada yang begitu tenang, mengabaikan derasnya air mata yang membasahi pipi istrinya.

"Terimakasih setiap detik,menit,jam,hari hingga tahun yang telah kau berikan untuk ku, terimakasih telah memberikanku malaikat kecil yang begitu istimewa, terimakasih atas semua perhatian dan kasih sayangmu, terimakasih telah mengajarkan ku apa itu jatuh cinta, terimakasih telah mengajariku sakitnya di khianati dan terimakasih telah mengajari ku apa arti merelakan" Jaehan tersenyum tipis di akhir kalimatnya.

Detik itu juga tangis Senna pecah, wanita itu jatuh terduduk. Hatinya begitu sakit dan sesak, Senna sama sekali tak menginginkan sebuah perpisahan. Di saat dirinya menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki semuanya takdir menentang keinginannya.

"Maafkan aku..." Ucap Senna di sela tangisannya.

Jaehan diam, pria itu melangkah melewati Senna menuju tangga. Menaiki tangga tampa menghiraukan tangis Senna yang semakin menjadi-jadi.

Senna bangkit dari posisi duduknya, melangkah pelan menyusul langkah Jaehan. Namun, langkah Senna terhenti di tengah tangga saat Jaehan menuruni tangga dengan Jaena di gendongannya.

"Jaena bersamaku" Ucap Jaehan saat melewati Senna.

"Tidak! Biarkan Jaena bersamaku" Senna berlari menuruni tangga menyusul langkah lebar suaminya.

Jaehan tiba-tiba menghentikan langkahnya. "Jangan berlari!" Seketika Senna mengentikan gerakannya saat mendengar kalimat Jaehan.

"Jaena tetap bersamaku, kau bisa menemuinya kapanpun di apartment. Aku rasa pembicaraan hari ini cukup, terimakasih" Jaehan melanjutkan langkahnya menuju keluar rumah menghiraukan teriakan Senna.

"Sakit..." Senna memukul dadanya, wanita itu kembali terduduk lemas. Menangis meraung menatap kepergian kedua orang yang begitu ia cintai.

Kini Senna benar-benar telah dihukum oleh tuhan, wanita itu kini benar-benar sendiri tanpa siapapun. Hanya penyesalan dan sakit hati yang tuhan sisakan untuknya.

"Aku mencintai mereka,kumohon kembalikan mereka..kumohon tuhan!" Teriak Senna di sela tangisnya.

Begitu menyedihkannya ketikan penyesalan itu datang, Senna kini harus menuai hasil dari kesalahan yang selama ini ia lakukan, menerima kebencian dari pria yang telah begitu besar memberinya cinta.

*******

Perlahan Yunra membuka matanya saat cahaya matahari berhasil mengusik tidurnya. Senyum Yunra terukir indah bersamaan dengan ucapan syukur pada tuhan, gadis itu mengucapkan terimakasih di dalam hati pada sang pencipta karena masih memberinya kesempatan untuk membuka mata dan menikmati indahnya hidup.

GIVE ME LOVE  (OSH)Where stories live. Discover now