27. Dark Insident

10.7K 1.4K 165
                                    

Play|Ed Sheeran-Thinking Out Loud

————————————

🍂

Zetta sudah siap dengan gaun off shoulder warna hitamnya untuk pergi ke pesta ulang tahun Jerry. Warna hitam adalah warna favoritnya selain putih, abu-abu dan army. Zetta memang identik dengan warna-warna gelap kecuali putih.

Gadis itu berdiri di teras rumahnya menunggu jemputan pribadinya. Jangan harap Alfa yang datang. Mana mungkin dia datang ke pesta orang yang tidak dia kenal.

Tin-tin!

Zetta mengembangkan senyumnya melihat laki-laki dengan vespa hijaunya berhenti di depan rumahnya. Siapa lagi kalau bukan Putra Kelana. Laki-laki itu tampil beda dengan balutan setelan jas abu-abu semi formal yang membuatnya semakin tampan berkali-kali lipat.

"Ganteng banget sih pacar gue," puji Zetta dengan terkikik. Gadis itu memang suka menggoda Putra yang dikategorikan sebagi good boy. Meskipun posisinya menjadi bendahara sebuah geng tak mampu merusak citranya sebagi laki-laki baik-baik.

Senyum tulus yang menjadi ciri khas Putra membuat Zetta semakin meleleh. Laki-laki itu turun dari motornya dan berlutut di hadapan Zetta seraya mengulurkan tangannya. "Sudikah Tuan Putri datang ke pesta bersama Pangeran vespa?" ucap Putra menirukan dialog-dialog cerita dongeng disney.

Zetta tak berhenti terkikik. Gadis itu teringat dongeng-dongeng yang dia baca dari buku pemberian Putra waktu itu yang bisa membuatnya rajin membaca. Ya, meskipun buku bergambar setidaknya bisa sedikit menambah minat baca Zetta.

"Dengan senang hati, Pangeran," jawab Zetta dengan menutupi mulutnya seolah sedang tersipu malu layaknya kembang desa yang digoda perjaka-perjaka.

Putra pun tak kuasa menahan tawa melihat kekonyolan Zetta. Malu-malu bukan mencerminkan Zetta yang memang suka bertingkah memalukan.

"Dah lah! Capek gue ketawa mulu. Ayo, yang lain udah pada nungguin," ucap Putra menahan tawanya.

"Tangannya?" Kini berganti Zetta mengulurkan tangannya minta untuk digandeng membuat Putra gemas ingin mengacak rambut gadis itu yang sengaja digelung kepang.

"Eits! Rambut gue udah kece badai kayak gini, awas ya lo berantakin!" ancam Zetta dengan menggembungkan pipi hinggga bibirnya terlihat mengerucut.

"Nggak cepetan naik, gue tinggal." Putra yang baru saja naik ke atas motornya, bersiap untuk menyalakan mesin membuat Zetta kalang kabut. "Iih, Pangeran tungguin!" ujar Zetta seraya berlari kecil ke motor Putra dengan manja.

Memang aneh datang ke pesta menaiki vespa, tapi bagi Zetta itu romantis. Dia sengaja memilih Putra sebagai ojek pribadinya untuk malam ini.

🍂

Sampai di rumah Jerry, Zetta dan Putra bergandengan mencari Nichole dan kawan-kawan. Pandangan Zetta menyusuri setiap dekorasi ulang tahun Jerry yang terkesan berlebihan dengan tema Captain Marvel yang kontras dengan pakaian yang dikenakan tamu-tamunya.

Bagi Zetta, Jerry masih cocok menjadi anak TK. Dia tidak habis pikir saja ada laki-laki yang suka ulang tahunnya dirayakan. Zetta kira hanya perempuan saja yang suka dirayakan ulang tahunnya semewah ini.

"Anak-anak masih di jalan. Gue ambilin minum dulu buat lo," ucap Putra memecah lamunan Zetta.

"Oke,"

Sepeninggal Putra, manik mata Zetta tiba-tiba menangkap sesosok yang sangat dia kenal betul. Calon suaminya datang bersama perempuan lain yang mengenakan dress putih dan mereka terlihat mesra. Zetta kira Alfa tidak mengenal Jerry karena beda sekolah. Tangan perempuan itu melingkar di lengan Alfa yang berbalut jas semi formal berwarna hitam.

SAVAGE (End)Where stories live. Discover now