Twenty-Seventh : His Name is Binnie!

1.5K 160 34
                                    

Setelah kondisi Jinhwan beberapa hari kemudian pulih, dia pun akhirnya bisa dibawa pulang ke mansion. Semua orang memperlakukannya lebih baik lagi dari sebelumnya dan begitu berhati-hati dalam bertindak jika berkaitan dengan dirinya, agar tidak ada lagi kesalahan yang terjadi. Sementara itu kabar tentang dikirimnya Jeon ke penjara terkait kasus yang terjadi beberapa hari lalu dan enam tahun lalu pun sampai ke telinga Jinhwan. Namun yang dia tak tahu adalah bahwa dibalik penahanan Jeon ini ada serangan diam-diam yang tengah dilakukan oleh Hanbin untuk menjatuhkan Kang Seungyoon. Jika dengan kesaksian Jeon tentang sayembara terlarang yang dilakukan Kang Seungyoon enam tahun lalu masih lemah untuk dijadikan bukti, maka serangan lain sudah siap dilakukan. Seseorang yang diyakini sebagai orang yang bisa dipercaya telah Chanwoo temui beberapa hari lalu untuk dilibatkan dalam penyerangan ini, dengan imbalan yang akan membuatnya tidak pernah menyesal seumur hidup. Dia telah dikirim ke salah satu kasino terbesar di Daegu yang dimiliki oleh Kang Seungyoon untuk mengikuti setiap aktifitas disana. Membuat kartu pengunjung kelas VVIP untuk lebih mudah mendapatkan akses ke fasilitas khusus. Karena dia datang setiap hari untuk bersenang-senang disana sebagai pengunjung VVIP yang senang menghambur-hamburkan uang, maka besar kemungkinan dia bisa ikut serta di pelelangan rahasia yang akan diadakan oleh Kang Seungyoon setiap dia telah menemukan barang-barang langka.

"Kasino masih berjalan senormal biasanya. Belum ada transaksi illegal yang terjadi." Ujar Chanwoo pada suatu sore akhir pekan di halaman utama mansion, menyampaikan apa yang telah dilaporkan oleh pria suruhan mereka kepada Hanbin.

Hanbin dengan raut wajah tenangnya tengah duduk sambil menikmati teh hangat, memandangi Jinhwan dari jauh yang sedang bermain-main dengan seekor anjing kecil berwarna putih. Setelah kepulangannya dari rumah sakit beberapa hari lalu, Hanbin menghadiahinya seekor mini pom putih. Jinhwan sangat senang mendapatkan anjing kecil berbulu lebat itu dan setiap hari dia akan merawat juga bermain-main dengannya di tengah waktu luangnya. Semua maid tampak senang dengan kehadiran mini pom tersebut, karena selama bertahun-tahun mereka tinggal di mansion, tidak pernah ada hewan peliharaan yang menggemaskan. Ada hewan peliharaan pun hanya seekor anjing penjaga dan burung hantu yang dirawat di sayap kanan yang membuat suasana mansion bertambah suram. Jadi dengan kehadiran mini pom ini, suasana mansion jadi tidak sesuram sebelumnya, ditambah dengan Jinhwan yang selalu membawa aura keceriaan setiap hari membuat mansion menjadi lebih hidup.

Hanbin meletakan cangkir tehnya diatas meja. "Tidak perlu terburu-buru. Kita nikmati saja prosesnya. Kali ini, dia tidak akan bisa melarikan diri lagi dariku."

Chanwoo mengangguk. "Ya, Master."

Pandangan Chanwoo kali ini mengarah kepada Yunhyeong yang datang bersama satu orang maid dengan dua toples camilan diatas nampan yang ia bawa. Senyuman Yunhyeong tenang seperti biasa, saat tiba di dekat bangku yang diduduki Hanbin, pria manis itu meminta maid yang datang bersamanya untuk meletakan toples dengan hati-hati di meja. Chanwoo menggeser tubuhnya agar lebih dekat ke arah Yunhyeong.

"Hyung..."

Yunhyeong menoleh dan mendapati Chanwoo sedang tersenyum nakal seperti biasa ke arahnya. Dia memutar bola mata malas. "Apa butuh sesuatu?"

Senyum Chanwoo melebar. "Aku hanya membutuhkanmu, hyung." Bisiknya.

Yunhyeong melotot. "K-kau... Bisa-bisanya."

Chanwoo terkekeh senang, membuat pria yang lebih tua darinya itu berjalan menjau darinya dan berdiri lebih dekat ke arah Hanbin. "Master, Tuan Kim Jiwon baru saja menghubungiku dan memintaku untuk memberitahumu bahwa dia akan datang berkunjung malam ini."

Hanbin melirik sebentar ke arah Yunhyeong kemudian mengangguk. "Ya. Siapkan saja hidangan yang dia sukai. Anggur kesukaannya yang sudah disimpan lama itu, keluarkan."

I'm Yours, Master Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang