Prologue

12.6K 755 51
                                    

Gapyeong, Gyeonggi-do, 22 Oktober 2012

Remaja 14 tahun itu ditarik oleh ibunya menuju ruang rahasia di balik rak buku ruangan kerja sang ayah. Wajah wanita paruh baya itu semakin memucat seiring dengan suara beberapa mobil yang berhenti di depan rumah mereka. Kegaduhan pun semakin jelas terdengar saat ibu dan anak itu telah memasuki ruang rahasia yang penerangannya minim itu. Sang ibu memegangi kedua pundak sempit puteranya dengan kencang. Dibelainya wajah kecil remaja yang tampak tak mengerti dengan situasi di sekitarnya itu.

"Sayang, dengarkan Mommy, tetap diamlah disini dan jangan coba-coba untuk keluar sampai polisi datang. Minta tolonglah pada mereka untuk mengantarmu pada Mr. Kim. Ingatlah bahwa kau tidak boleh mempercayai siapapun selain keluarga saudagar Kim. Teruslah bertahan dan berhati-hatilah hingga kau bertemu dengan mereka, karena hanya Mr. Kim yang bisa dipercaya. Dia adalah satu-satunya orang yang akan melindungimu." Wanita itu berucap dengan suara bergetar dan buru-buru. Membuat puteranya semakin tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi hingga suara tembakan terdengar dari luar ruangan, membuat remaja rapuh itu terkejut bukan main dan ketakutan.

Wanita itu beringsut memeluk puteranya dengan erat sambil terisak. Melepaskan pelukannya lalu mengecupi seluruh wajah putera semata wayangnya itu sambil menangis. "Kumohon tetaplah hidup.. Bertahanlah dan temukan Mr. Kim.." Lirihnya sambil menangkup wajah kecil puteranya yang sudah terisak.

"Mom, please don't leave me alone.." Isak remaja itu menahan tangan ibunya.

"Maafkan Mom dan Dad, sayang.. Kami menyayangimu.." Dengan sekuat tenaga dia melepas genggaman erat puteranya lalu segera menekan beberapa digit angka pada layar digital di pojok ruangan hingga pintu rahasia itu kembali terbuka. Wanita itu pun pergi meninggalkan puteranya yang hanya terisak di tempat dengan tubuh yang merosot ke lantai.

Dia menggeser tubuh kurusnya ke dekat pintu rahasia, menempelkan telinganya ke atas permukaan kayu tebal itu untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di luar. Tiba-tiba tubuhnya membeku saat terdengar suara tembakan senjata api berkali-kali diiringi suara jeritan seorang wanita dan erangan seorang pria.

Sepi. Tak ada lagi suara bising tembakan senjata maupun teriakan manusia. Tubuh kurus itu bergetar hebat dengan wajah penuh air matanya yang memucat.

"Mom.. Dad.. Hiks.."

>>> I'm Yours, Master <<<

By.

binalova_

[ A/N ] :

Udh lama ada di kepala jd aku up aja dulu. Lanjutannya gimana nanti aja wkwk

ini murni dari hasil imajinasi liar Muzee lho yaa
Karena Muzee suka genre2 macem gini :p
Muzee suka ketika Hanbin jadi seorang dominan sejati yang berkarakter kuat dan penuh kuasa namun hanya bisa takluk pada satu orang.

Makin nambah utang cerita aku :(

Hope you guys like it :)

Genrenya udh bisa nebak?

Hehe



muzee_ [ Hanbin's Noona ]

I'm Yours, Master Where stories live. Discover now