Ninth : Touch and Moan

8.4K 508 147
                                    

Jinhwan menelan ludah melihat penampakan tubuh kekar semi-naked yang hanya bersisa celana dalam itu. Bagian atas tubuhnya memiliki banyak tato yang membuatnya semakin terlihat seksi. Jangan lupakan wangi tubuhnya yang begitu maskulin dan memabukan. Membuat Jinhwan bergetar dan wajahnya memerah. Dadanya bergemuruh dan tubuhnya terasa memanas. Dia sama sekali tak bisa mengalihkan pandangannya dari tubuh atletis di hadapannya itu. Dia ingin menyentuh tubuh itu. Menyentuhkan tubuh telanjangnya pada tubuh kekar telanjang itu. Dan kedua netranya kini terjatuh pada gundukan di balik celana dalam Hanbin. Membuatnya semakin tak karuan dan memanas. Mengira-ngira seberapa besar benda itu jika dikeluarkan dari sarangnya.

Hanbin tersenyum melihat Jinhwan yang sama sekali tak berkedip memandangi tubuhnya yang nyaris telanjang itu. Dengan perlahan pria itu merangkak ke atas tubuh Jinhwan yang terlentang pasrah diatas ranjang. Kedua paha si mungil merapat dan Hanbin tahu jika pemuda itu sudah tak bisa menahan hasratnya untuk mendapat sentuhan memabukan darinya. Tangan kecil Jinhwan terangkat untuk menyentuh dada Hanbin. Membelainya secara perlahan dan turun ke perut berototnya. Membuat Hanbin terpejam merasakan sensasi menyenangkan saat tangan yang halus itu menyentuh dada dan perutnya.

Pria tampan itu lalu membuka mata untuk menelusuri setiap lekuk tubuh Jinhwan dari wajah hingga leher hingga pandangannya berhenti pada kedua nipple berwarna merah jambu dengan kedua dada yang berisi. Membuatnya menelan ludah dan segera mendekatkan wajahnya pada leher Jinhwan. Mengendusinya lalu mengecupi dan menjilatinya hingga membuat Jinhwan mengeluarkan lenguhannya. Setelahnya naik ke arah cuping telinga si mungil untuk menjilatinya.

Jinhwan kembali melenguh dan mengalungkan tangannya di leher Hanbin. Menarik tengkuk sang tuan untuk mendekat padanya. Meraup bibir ranum merah itu dan menghisapnya dengan tergesa. Karena demi apapun, pemuda mungil itu sudah tak bisa menahan diri lagi. Hanbin tersenyum dan membiarkan Jinhwan menghisap bibirnya dengan penuh gairah. Mengeksplorasi mulutnya dengan lidah mungilnya yang ganas. Setelah membiarkan pemuda itu menguasai permainan, Hanbin yang sudah tak tahan dengan aksi Jinhwan segera mengambil alih permainan.

Pria itu mulai mendominasi ciuman keduanya, melesakan lidahnya ke dalam mulut Jinhwan. Mengabsen setiap deretan giginya yang rapih hingga membuat si mungil kembali melenguh. Meremas rambut hitam Hanbin dan menekan kepalanya agar ciuman mereka semakin dalam. Lalu keduanya mulai saling berperang lidah di dalam mulut Jinhwan. Saling melilit dan mendorong, membuat Jinhwan tak bisa menghentikan lenguhannya lagi. Hanbin sungguh bisa mengacak-acak kewarasannya. Permainan lidahnya sungguh membuat Jinhwan hampir gila terbakar gairah yang membara.

Tangan Hanbin kini mulai turun ke dada Jinhwan dan menyentuh nipple merah jambu menggoda itu. Membuat pemiliknya menggelinjang dan melenguh keras. Sedangkan Hanbin kini semakin gencar memainkan nipple itu, memelintirnya diiringi dengan remasan lembut pada dada berisi Jinhwan yang membuat pemuda itu melepaskan ciuman mereka dan mendongakan kepala. Merasakan kenikmatan yang membuat tubuhnya bergetar dan memanas. Sedangkan bagian selatannya sudah mengeras, membuatnya kesakitan karena miliknya itu masih terbungkus celana dalam.

Hanbin yang merasakan benda milik Jinhwan mengeras pun mulai menurunkan celana dalam Jinhwan. Sedangkan kini mulutnya tengah menghisap leher putih Jinhwan dan meninggalkan beberapa hickey disana. Satu tangannya masih sibuk memainkan nipple Jinhwan membuat pemuda mungil itu terus meremasi rambutnya diiringi dengan desahan yang semakin membakar gairahnya. Setelah berhasil melepaskan celana dalam Jinhwan, Hanbin melemparkan benda itu ke sembarang arah dan menghentikan hisapannya di leher Jinhwan untuk melihat benda yang sedang teracung di bagian tengah tubuh si mungil.

Pria itu menyeringai dan memilih untuk lebih dulu menikmati dada Jinhwan. Menjulurkan lidahnya dan menjilat nipple yang sedari tadi sudah mengeras itu sebentar. Membuat Jinhwan tak tahan dan menatapnya memohon untuk meminta lebih. Pria itu menyeringai dan kembali mempermainkan Jinhwan dengan menjauhkan kepalanya dari dada berisi itu. Sedangkan si mungil yang tak terima pun menarik kepala Hanbin untuk dia benamkan pada dadanya. Dia ingin lebih, dia ingin Hanbin melakukan hal lebih pada dadanya.

I'm Yours, Master Место, где живут истории. Откройте их для себя